Sunday, December 24, 2017

Konspirasi Dan Kolaborasi Syiah (Alawiyin),Kristen Dan Yahudi, “Biang Kerok” Terbentuknya Negeri Yahudi Israel Dan Memporak Porandakan Negara-Negara Arab, manifestasi Pelampiasan Birahi Dendam Majusi Terhadap 'Umar Bin Khattab RA Dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Berdirinya Negara Tauhid KSA Membendung Ekpansi Tersebut.

Hasil gambar untuk arab revolt

Perjanjian Faisal Bin Husein (Putra Syarif Mekkah Husein Bin Ali, Penganut Sufisme, Keluarga Hasyimiyah) -Weizmann, Pintu Masuk Yahudi Eropa Miliki Tanah Di Palestina. 'Arab Revolt', Pemberontakan Keluarga Sufi Melawan Turki Utsmani
Fakta Mengejutkan ! Pengkhiatan Syiah di balik runtuhnya kekhilafahan Islam ( Utsmaniyah )
100 Tahun Perjanjian Sykes-Picot Yang Pecah Belah Bumi Syam Dan Turki Utsmani
Sejarah Dan Penyebab Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani, banyak yang tidak mengetahui sejarah sebenarnya
Salafi Meruntuhkan Khilafah Islam ??? Mengenal 'Arab Revolt' Dan Perjanjian Sykes-Picot 1916.
Siapakah Yang Menjadi Agen Inggris? Siapakah Yang Meruntuhkan Daulah Utsmaniyah?
KERANCUAN SEJARAH WAHHABI : Sebuah kritik atas pertentangan memoar Hempher dalam Buku Catatan Harian Seorang Mata-Mata: Kisah Penyusupan Mata-Mata Inggris untuk Menghancurkan Islam
Mengenal Hempher Dan Fitnahnya Terhadap Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab
Sentimen Kebangsaan Syiah Shafawi Dan Hubungannya Dengan Kisah Pernikahan Imam Husain Dan Syahzanan Binti Yazdrajid. Antara Syiah Shafawi Dan Syiah ‘Alawi
Bantahan ilmiyyah terhadap Website/blogger “gelap” syi’ah ( tidak berani menampakan identitasnya)
Syubhat Syaikh Sulaiman Bin Abdul Wahhab Menjawab Syubhat Seputar Al Mujaddid Asy Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab 
Mengamputasi Ambisi Kotor Teroris Teheran Majusi Untuk Menguasai Tanah Suci dan Mencemarkan Kemuliaan Tanah Suci dan Ka’bah.
Iran (Syi’ah) Kabut Gelap bagi Bangsa Arab dan Islam “Ya Allah, robeklah (hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR. Baihaqi) ;“Jika Raja Persia telah runtuh, maka tidak akan mungkin ada Kerajaan Persia selanjutnya.” (HR. Bukhari Muslim)
“Kapan Iran perang dengan Amerika?”
Israel, Amerika, dan Iran di Balik Proyek Pecah Belah Umat Islam
Dongeng "Sejarah Berdarah Sekte Salafy Wahabi, Mereka Telah Membunuh Semuanya, Termasuk Para Ulama", Ternyata Berisi Terlalu Banyak Kedustaan Dan Manipulasi (Membongkar Koleksi Dusta Idahram 10)
Membongkar Kebohongan & Penyesatan Buku ”Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”
Studi Kritis Atas Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” [2]
Tentang Ahmad Zaini Dahlan Dan Sikap Ulama Ahlu Sunnah Terhadapnya


Pengkhianatan Syiah Pertama adlh saat Perang Salib terjadi pd 1095,,pelakunya adlh Dinasti Fathimiyah (Syiah)
Saat Perang Salib I, Pasukan Salib bgitu mudah mnembus Yerusalem yg saat itu dibawah perlingungan Abbasyah dan Seljuk
Tak Logis Pasukan Salib I yg hnya kmpulan mntan Napi & sdikit tntara Frank pimpinan Godfroi bsa klahkan dua emperium?
Prof. Hillenbrand mcatat, saat Godfroi & Pasukan'a tba, sejati'a Yerusalem sdh mlemah akbt srangan Dinasti Fathimiyah
Krn sblm diserang oleh Pasukan Salib I, Yerusalem lbh dulu dikuras tenaga'a akibat serangan Dinasti Fathimiyah
Apkh sbuah kbtulan, Syiah Fathimiyah mnyerang Yerusalem sblm Pasukan Salib tiba? Tidak ! itu rencana Syiah & Kristen
Usut punya usut, rencana Perang Salib I trnyata adlh hsil kompromi Ordo Kristen Yesuit dgn Sekte Hasyasin (Assassin)
Ordo Yesuit btugas mnyebar brita bohong di Vatican ttg "Raja Islam melarang Kristen ziarah ke Yerusalem",,
Sdgn Sekte Hasyasin (Syiah) brtugas melakukan sabotase thdp Yeruselem dgn cra menyerang Yerusalem agar melemah
Upya pelemahan Yeruselem ini agar Pasukan Salib tak sulit mngalahkan Dinasti Abbasyah dan Dinasti Seljuk,,
Hasyasin jg mlemahkn Dinasti Abbasyah & Seljuk dgn cra Spionase (mbunuh tokoh 2 Kerajaan) agar timbul konflik intern
Upaya Hasyasin Syiah & Ordo Yesuit berhasil,,Yerusalem takluk oleh Pasukan Salib,,ribuan Muslim tewas dbantai #pedih
Pengkianatan Syiah Kedua adlh saat Pasukan Mongol membumi hanguskan Baghdad,,pelaku'a Hasyasin (Sekte Syiah) !
Hasyasin (assassin) yg dburu Sholahudin al Ayyubi stlh Ayyubi menaklukan Dinasti Fathimiyah Syiah, pindah ke Alamut
Di Alamut (Barat Iran) yg merupakan asal mrk, Hasyasin mghimpun kekuatan dan mnjdi pembunuh bayaran no.1..
Pd tahun 1258, Pasukan Mongol mulai mengarah ke Baghdad,,Mongol merekrut 3 Syiah sbg mata2 kdlam Dinasti Abbasyah
Muayyiduddin al-Qomi asy-Syi’i, Badruddin Lu’lu’, dan seorang Hasyasin sbg Pembunh Sultan Abbasyah
Hasyasin (Ngaku sbg Islam) tpi malah mbiarkan Pasukan Mongol mendekati Baghdad,,bukti bhwa Syiah anti pd Islam,,
Baghdad takluk, 2 jta muslim dibantai Mongol,,dan Al Qami (Syiah) mjdi Raja di daerah Abbasyah sbg Koloni Mongol,,
PenghiantanSyiah slanjut'a adlh ktka Syiah Druz mnsabotase Dinasti Utsmani yg mmbuat Ekspansi Eropa terhenti,,Bulgaria Lepas dr Turki
Syiah Druz mnyerang Turki Utsmani yg buat kkeuasaan di Kerajaan,,akibat'a, satu2 prsatu Jajahan Turki diEropa lepas
Ini adlah awal melemah'a Dinasti Utsmani,,awal masuk'a Yahudi di Palestina..
Selanjutnya dilakukan oleh Syiah Sekte Alawiyin (moyang Bashar Assad) ketika Nasionalisme Arab muncul diawal abad 20
Thn 1850, Syiah Alawiyin + Lawrance of Arabia (agen Inggris) mghasut suku2 Arab agar berontak kdp Turki
Sadar atau tidak, prsekongkolan ini yg mbuat Turki Utsmani runtuh dan Palestina dikuasai Yahudi hingga saat ni
Dampak'a pun dpt kita liat hingga saat ini, Syiah Alawiyin (Bashar Assad) mbunuh ratusan ribu Muslim Suriah,,:)
Saat AS mnyerang Irak (Muslim),,Iran (syiah) dblakang layar mbantu AS mlalui Milisi Al Jahsyi (Milisi Syiah di Irak)
Saat Pasukan Irak fokus menahan serangan sekutu, Al Jahsyi menikam dlm selimut, akibat'a Irak tumbang,,
Sbg imbalan AS pd Iran (syiah),,AS mnjdikan Nuri Al Maliki (seorang Syiah) sbg Presiden Irak yg baru,,
Deal politik spti ini sejati'a adlh pngulangan thd peristiwa Perang Salib I,,Syiah-Yahudi-AS sllu bsatu perangi Islam
Adapun "Konflik" mrk di media massa hanyalah kamuflase agar "kerjasama" mrk ttp mnjdi "rahasia konspirasi",,
Saat ini, deal mrk adlh "AS dpt Minyak, Syiah dpt wewenang mnguasai negeri Muslim, dan Israel aman dr ganguan Islam"
Jelas dan tak bisa dibantah lg ttg persekongkolan poros "Syetan" Yahudi-Syiah-Kristen..
Di indonesia pun, Syiah dan Kristen "akrab" bisa diliat saat mrk brdemo brsama menuntut "IndonesiaTanpaDiskriminasi"
Hal ini mbuktikan bhwa Syiah akan ttp jd "duri dlm daging" "musuh dlm selimut" & "menggunting dlm lipatan" thd Islam
Mungkin Hadist berikut dpt mnjdi peringatan bgi kita ttg bahaya Syiah yg kelak akan mnjdi Pasukan Dajjal,,
"Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari kota Isfahan (kota di Iran), mereka memakai AlTayalisah" (HR. Muslim)
"Dajjal akan muncul ke bumi dari arah timur bernama Khurasan (Iran)" (HR. Turmidzi)


Sejarah mncatat, makar Syiah thd Umat Islam yg pling mnyakitkan adlh pada tahun 1946..
Pd masa itu adlh masa yg pling memilukan bg Umat Islam di Palestina..
Tanah Muslim Palestina dirampas oleh gerombolan Teroris Yahudi "Haganah"..mrk diusir dan dbntai..
Mlihat tragedi tsbt, negara2 Arab spakat mnyatakan perang pd Terorist Haganah (Israel blum brdiri)..
Mesir (lewat Ikhwanul Muslimin), Syria, Irak, Iran, Yordan mrk brsatu mmbntuk koalisi..
IM yg mnguasai Politik Mesir mnjdi pnyumbang pasukan trbnyak + IM Syria, dsusul Irak, Yordan dan Iran..
Saat Koalisi Arab mmasukin Palestina, 80%tanah Palestina tlah dkuasai Teroris Haganah..
Satu prsatu kota di Palestina bhasil drebut kmbli oleh IM..Irak jg bhasil mnguasai Yerusalem pd Mei 1947..
Mlihat Posisi Haganah yg smkin trjepit, Zionist mainkan klicikn'a & bsekongkol dgn kwan lama mrk, Syiah..
Zionit mstabotase kematian Syeikh Hasan Al Bana & mfitnah IM brncna mkudeta Raja Farouq..
Akibat'a, IM pun dbubarkn oleh Raja Farouq..IM kolapse, Pasukan di Palestina trcerai berai tnpa komando..
Dampak'a, Pasukan IM mngalami bnyak kkalahan, Kota yg dkuasai, jatuh kmbli kpd Teroris Yahudi Haganah..
Mlihat IM kolapse, Pasukan Irak mmutuskn mnyerang kota strategi Askelon, & brncna mngepung 200rb Yahudi..
Irak mminta Iran turut serta..Iran pun mnyanggupi..Namun dsnilah Pengkhianatan itu brmula..
Irak mprediksi, bla Askelon takluk, mka Haganah akan tak pnya suplai..
Pda hari yg dsepakati, Irak mngepung Kota Askelon, Yahudi trdsak..Palestina mrdeka didpan mata..
Namun apa yg trjadi?
Pasukan Iran tak kunjung dtang,,sdg teroris Haganah mnuju Askelon..
Pasukan Irak pun dlm bhaya, mrk trkepung..
Kemana Pasukan Iran?
Trnyata Pasukan Iran dtarik mundur kmbali ke Iran..mrk BERKHIANAT,,mninggalkan pasukan Iran,,
Tak heran, krn Pasukan Iran dhuni mayoritas Syiah, dan Zionis rupa'a brmain mata dgn Syiah..
Yaa..Syiah brsekongkol dgn Yahudi mmerangi Islam..bhkan hingga saat ini..
Syiah rupa'a mmbocorkn rncana serangan Irak kpd Zionist,,
Pasukan Irak pun kalah, kota Askelon tak brhasil drbut, negara Israel pun brdiri tahun 1948..
Mnyakitkan mmg pengkhiatan Syiah-Iran pd Rakyat Palestina..
Sampai disitukah Makar Syiah?
Tidak ! Syiah kmbali makar ketika Intifadhah prtama pecah di Palestinah..
Stlah gencatan snjata dgn Irak dlm perang Irak-Iran thun 1985, iran kmbali mnyatakan perang dgn Irak
Pd awal 1987, Intifadhah mletus, Irak brncana mngirim relawan..tp Iran justru mngagalkn rncana itu..
Skta 1jta relawan tu gagal brangkat, krn Perang Irak-Iran kmbali pecah, hal yg disengaja oleh Syiah-Iran
Inilah bukti pertemanan Syiah-Yahudi dlm mnjajah rakyat Palestina..
Rupa'a dendam bangsa Persia (Syiah-Iran) pd Islam akibat runtuh'a kekaisaran Persia blum jg luntur..
Alasan ini pulalah yg mbuat Syiah bgt melaknat Khalid bin Walid, Abu bakar & Umar bin Khattab,,
Krn 3 pahlawan Islam inilah yg mghancurkan Kekairan Persia..
Itulah Syiah dgn sgala makar dan pngkhianatan mrk pd Islam..
Smg kita sadar akan kelicikan dan tipu muslihat Syiah..


" Keheroikan Ahmadinejat, presiden Iran dlm Menentang Hagemoni Amerika, telah menyihir Para Tokoh Islam.
Umat Islam dan para Tokohnya Melupakan kekejaman Agama Kw2 yaitu Syiah dalam kurun sejarah Islam
' Kepahlawanan ' Hizbullah melawan Israek, membuat banyak org berharap bnyk pd hizbullah.
Banyak orang bermimpi, kelak Hizbullah ( syiah ) menjadi malaikat penyelamat Umat Islam & Pahlawan dr penindasan Yahudi.
Ahmadinejad dng iran nya & hasan nasrallah dng hizbullah nya adalah 2 Bintang Syiah yg sedang bersinar 
Mereka mampu berakting sempurna. Koar Mereka melawan Amerika & Israel adlh jargon yg sedang laris di pasaran Pergerakan Islam
Ibarat pendekar dlm perfileman, aksi heroiknya melawan kedzaliman sang raja mengundang bnyk simpati, menyentuh perasaan.
Menyentuh perasaan para penonton, menumbuhkan simpati, empati bahkan kekaguman maha dahsyat dari penonton.
Kita lupa dibalik keheroikan sang pendekar ada sutradara yg menyusun skenario & mengatur karakter sang bintang
Juga ada sponsor yang ingin meraih keuntungan, ada promotor yg mempromosikan sang bintang.
Begitulah ahmadinejad & hasan nashrallah. Para Ayatullah & wilayatul fiqh adalah sutradara pentas ini.
Ada dewan revolusi yg mengendalikan acara dan mengatur karakter 2 bintang ini.
Banyak media syiah yg menjadi promotor panggung  yg bernama Iran & Hizbullah. & Kaum Syiah Majusi yg meraup KEUNTUNGAN!!!
Hasil kolaborasi dr berbagai unsur syiah ini jelas: umat Islam yg awam, para tokoh yg lemah akidah dan bashirahnya ...
Umat yg terzalimi yg memimpikan sang hero, mrk smw menjadi penggemar berat sang bintang ahmadinejad & hasan nashrallah.
Lalu panggung  bernama Iran & Hizbullah menjadi buah bibir kita
Kealpaan thd sejarah, akidah yg krg dalam dan kekaguman sang kpd sang bintang melahirkan kesilpulan prematur.
Atau lbh tepatnya pembelaan membabi buta ats sang bintang & panggung  nya. Statement " syiah adlh mazhab ke 5 dlm Islam "
" Kekejaman syiah di suriah hanya permainan amerika & zionis, bukan iran. " Ini kesimpulan prematur akibat
Mungkin kita menangisi kekejaman rezim bashar assad di suriah, sayangnya mereka menafikan unsur ideologi syiah dibalik
Kita melupakan sejarah panjang syiah yg penuh noda & darah umat Islam.
Kita tdk sadar bhw sejak dulu syiah masyhur dng sandiwara; pintar Berakting dan menusuk dari belakang.
Pdhl sejarah bs mengubah paradigma keagamaan & keimanan seseorang hingga melahirkan keberpihakan.
Pd titik yg lbh ekstrim, seringkali sejarah menjadi sebab pertarungan batin seseorang utk menentukan ideologi - akidah.
Utk itulah, pembacaan yg baik thd sejarah akn menggiring pd kesimpulan yg bnr thd situasi yg dihadapi. BEGINILAH SEJARAH SYIAH!!!
Tdk cukupkah sejarah baghdad yg hancur lebur krn kosnpirasi kaum syiah menjadi pelajaran?
Bknkah ibnu al qami si perdana mentri syiah itu menipu al-Mustas'shim, khalifah abbasiyah pd ms itu?
Tdk Cukupkah pngkhianatan kaum syiah shofawi di iran yg bahu membahu dng paus paulus &yahudi mnghancurkn khilafah Utsmaniyah
Pakar sejarah Islam, DR. Ali muhammad ash-sholabi, dlm bukunya " bangkit & runtuhnya khilafah utsmaniyah" mengisahkan
"Ktk krisis yg melanda pmerintahan utsmaniyah kian kritis. Syiah abbas,pnguasa syiah shafawiyah di iran mnangkap peluang itu"
"Syiah shafawiyah melakukan serangan2 kpd kekuatan utsmani di beberapa kota. Ia berhasil menduduki irak & tibriz. .."
"Lalu baghdad & tempat suci syiah yaitu najef, karbala jg berhasil diduduki syah abbas. Dia menziarahinya selama 40 hr "
Dlm rangka memusuhi umat Islam. Syah abbas yg syiah ini berkolaborasi dng raja2 kristen
Dlm rangka memusuhi Umat Islam, syah abbas penguasa syiah shafawiyah berkolaborasi dng raja2 kristen.
Sampai syah abbas yg syiah ini rela jd cukong bangsa eropa demi membangun imej bhw ia sgt Ikhlas bekerja sm dng mereka.
Ia memperlakukn kristen di iran dng penuh ta'dzim dan hormat. Berbeda dng perlakuannya thd Muslim yg ia hinakan & intimidasi
Bahkan pd kisaran thn 1598 M. Ia memberi jaminan kpd Misionaris Kristen utk mendakwahkan ajarannya.
Sebaliknya syiah shafawiyah menekan Umat Islam ahlusunnah utk tdk mendakwahkan ajaran Islam. Tragis!!
Syiah druzz yg meyakini al-Quran adlh ciptaan salman al farisi pun demikian berkhianat.
Fakhruddin bin al ma'ni 2, tokoh syiah druzz, berpura2 menampakan ketaatan kpd pemerintahan Utsmabi.
Sprt halnya ibnu al qamy yg menampakan ketaatan kpd abbasiyah. Sehingga fakhruddin menguasai lembah2 di lebanon,
Juga menguasai lembah2 palestina serta sebagian wilayah suriah.
Takkala syiah merasa kuat mrk mengadakan perjanjian dng kristen Thalayan & menyiapkan pasukan sejumlah 40.000 personil.
Stlh itu ia mendeklarasikan perang thd pemerintah utsmani thn 1022 H.
Namun syiah kalah & dpt bantuan dr florence italia,paus dan pasukan kardinal johannes
Pd thn 1618 M, ia kembali ke lebanon stlh mendapat ampunan dr sultan ahmad
Tapi msh diampuni olh pemerintahan Utsmaniyah.
Pdh thn 1045 M, ia kembali melakukan pemberontakan demi penyebaran syiah druzz.Kali ini ia gagal & dihukum Mati olh sultan.
Sejarah td bs dibaca di buku " bangkit & runtuhnya khilafah utsmaniyah hal. 396-402 " tulisan dr Muhammad ash-sholabi.
Belakangan jatuhnya afghanistan & baghdad ketangan pasukan amerika jg tdk lepas dr bantuan org2 syiah rafidhah.
ali abthahi, mantan menteri Iran, mengakui keterlibatan pemerintah Iran dlm menghancurkan Pemerintah Islam Taliban di afghan.
Dan menghancurkan pemerintahan saddam husain.
Pngakuan ini ia sampaikan pd penutupan acr muktamar " teluk & tantangan ms dpn" 15 jan 2004.
Ali Kham'I penasehat dwn revolusi Iran memfatwakan utk membantu Amerika dlm memerangi Muslim sunni di Irak
Bs dilihat di attahaluf al-iraniy al-amrikiy hal 10
& ingat, keberhasilan pasukan salib memasuki wilayah syam jg ats bantuan org2 syiah.. Terutama #Nushairiyah.
Syiah membunuh pr penguasa & ulama yg gagah berani melawan pasukan salib.
Penguasa mosul Maudud bin zanki, pahlawan yg mengalahkan pasuka salib di syam ini dibunuh olh Syiah saat beliau shalat..
Saat beliau Shalat di masjid Raya Damaskus. (Al-bidayah wan nihayah, 12/185)
Penguasa dinasti shafawiyah iran, syah Ismail prnh bekerjasama dng portugis utk melawan khilafah Utsmaniyah pd thn 1514 M.
Kerjasama ini terjadi stlh pasukan syah Ismail kalah telak ats pasukan sultan Salim, khilafah Utsmaniyah saat itu.
Sultan salim terpaksan menyerang Daulah Shafawiyah di Iran. Krn kekejamannya yg luar biasa.
Saat syah Ismail memasuki Iran, ia menyembelih Umat Islam dlm jumlah bnyk, menghancurkan masjid & membongkar kuburan mrk
Info tsb sy dapat dr buku " bangkit runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, hlm 230-236 " tulisan DR. Ali Muhammad Ash-Sholabi
Sangat DISAYANGKAN sekali, stlh berlalu beberapa masa umat Islam, begitu mudah melupakan kekejaman org2 Syiah.
Pdhl ia adlh akidah org2 syiah yg diwarisi turun temurun, hingga perang semesta kelak di akhir zaman.
Kita Tertipu dng panggung sandiwara Syiah. Iran & Hizbullah nama Thethernya Ahmadinejad & Hasan Nashrallah.
Bagi Para penggemar panggung sandiwara Ini, berfikirlah Kembali. Ada Bahaya mengintai .
Kalau Khilafah Utsmaniyah saja ditipu syiah, apalagi kita yg komunitas dakwah yg baru jalan ini
Syiah meneriakan slogan persatuan memerangi liberalisme, pd saat Kita lengah kita akan ditusuk dr belakang saudaraku semua..
Pdhl Syiah diam2 berselingkuh dengan JIL dan liberalis lainnya utk Menghancurkan Islam.
Silahkan cek sendiri di web JIL seberapa sering Tokoh2 IJABI yg Syiah mengisi Kajian liberalisme bersama
Pd saat kita sibuk menghantam liberalisme, nanti pr penumpang gelap syiah akan menusuk kita dari belakang seperti masa lalu
Akhirnya " Panggung  Syiah " Finish..,,


Bismillah,mw kultwit fakta dan hasil pemikiran ane ttg Poros Yahudi, Kristen, & Syiah..
Saat ini tngah gencar pmbritaan ttg Gaza, yg diserang oleh Yahudi Israel..
Mgkin bgi Muslim, pmbritaan Gaza adlh santapan tiap tahun, akibat prilaku Zionist Israel..
Tp bgi ane, ada hal yg aneh..knpa Gaza diserang ktka Syiah Suriah (Bassar Assad) tngah mmbntai Muslim Suribh?
Ada apa antara 2 Peristiwa ini? Adakah kaitan? Atau hnya kbetulan smata?
Mgkinkah (walau pahit harus ane ungkap) Gaza "pengalihan isu" thd Suriah?
Atau mgkin ini adlah "serangan bersama" Syiah dan Yahudi untuk mmbuat bingung umat Islam?
Pernahkah kita brfikir? "bgaimana klo ini adlh hasil prsekongkolan Yahudi dan Syiah?"
Apa tujuan prsekongkolan mrk?
Dr yg ane amati, ada 3 point utama persekongkolan ini..
Bgi AS (Kristen) yg kapitalis, minyak adlah tujuan utama, mka dr itu mrk pnya kpentingan atas Middle East..
Bgi Iran (Syiah) kontrol atas negeri2 Muslim di kawasan adlh penting bgi sekte mrk..
Bgi Israel (Yahudi) bila Negri Muslim dpegang org2 Syiah akan mmbuat negara mrk aman dr gangguan negara ttga
Apa bukti'a? Simak pndapat ane brikut :
Dri pihak AS (Kristen), coba lihat negeri boneka mrk (Irak dan Afghan) siapa yg jdi pmimpin?
Di Irak, Jalal Talabani yg mnjabat sbg Presiden adlh org Syiah..apa kpentingan AS mnmpatkan Syiah sbg Presiden?
Di Afghan, Hamid Karzai yg mjabat sbg Presiden jg adlh seorang Syiah..
Apa tujuan AS? Jelas sdh ada ksepakatan antara AS - Syiah ttg ini, AS dpat minyak, Syiah dpat jabatan ..
Lalu apa peran Israel (Yahudi), apa mrk tak "bekerja keras"?
Lalu apa tugas Israel?
Nah, tugas Israel adlh mnyelamatkan rezim Syiah di Suriah..apa itu?
Kita tahu, AS tlah brusaha "mnyelamatkn" Bassar Assad (Syiah Alawiyah) dgn tdak mngintervensi Suriah..
Knpa AS tak mngintervensi Suriah? Pdhal kasus'a sma sprti Libya, apa mrk Takut pd Iran (Syiah)?..
AS bkan Takut, tpi mmang brteman dgn Iran..
Tugas AS "mnyelamatkan" Syiah gagal, krn mata dunia trtuju pd pembantaian di Suriah..
Mata dunia yg marah pd Assad dpat mmicu serangan Liga Arab pd Suriah, ini yg dtakutkan Syiah..
Mka Assad (Syiah) btuh pengalihan, Inilah tugas Israel..Menyerang Gaza !..
Israel sukses, Suriah "dlupakan"..
Tahukah kita bhwa Assad tngah mmbantai Muslim Suriah dsaat Israel jg mmbantai Muslim Palestina..
Inilah tujuan Yahudi-Kristen-Syiah..mbuat kita bingung..
Loh, bkan'a Yahudi itu musuhan dgn Syiah?
Di pemberitaan mmg brmusuhan, tpi itu hnya kamuflase..bnyak fakta yg mbuktikan sblik'a,,
Fakta itu antara lain, tak ada umat slain syiah yg bebas beribadah di Iran kcuali Yahudi..
Stiap taun'a, peziarah Yahudi ke Maqam Nabi Daniel di Iran mncpai 200rb org..
Bla Yahudi dibebaskn bribadah dan Sunni diberangus, tntu ada tujuan yg aneh dgn Syiah thd Islam..
Fakta lain Pertemanan Yahudi dan Syiah adlah akar sejarah Syiah yg lahir dr seorang Abdullah bin Saba'..
Abdullah bin Saba'a adlh Yahudi dr Yaman yg "masuk Islam" pd zaman Ustman bin Affan..
Mlihat dr track record Abdullah bin Saba', jelas tujuan ia msuk Islam bkn dgn mksud baik..
Abdullah bin Saba' adlh ibarat Paulus (Org Yahudi yg brnama asli Saulus) yg mrusak ajaran Nabi Isa,,
"Peran" Abdullah yg tkenal adlh ktka mghasut Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah agar saling brperang (Perang Jamak)
Ali sadar, dan brdamai dgn Muawiyah,, hal ini mbuat Abdullah geram..
Abdullah kmdian mmbuat kelompok dgn nama Sababiyah (akar Syiah) dan mnyatakan kstiaan pd Ali..
Namun Ali mlah mnjauhi Abdullah stlah Sababiyah mnyatakan Ali sbg Tuhan (ajaran Syiah Imamah)..
Ajaran2 Abdullah bin Saba' lah yg mnciptakan Sekte Syiah..jelas bhwa Syiah adlh hasil Konspirasi Yahudi..
Jdi wajar bla Syiah bgtu dkat dgn Yahudi, sprti hal'a kdkatan Kristen dgn Yahudi..
Krn baik Syiah maupun Kristen adlah hasil Konspirasi Yahudi untuk mghancurkan ajaran Ilahi,,
Akar sejarah ini pulalah yg mnjdi ikatan emosional Yahudi-Kristen-Syiah..
Mrk48. Fakta'a dpat kta lihat dr tndakan Israel yg "mmbntu" Syiah (Basyar Assad), dgn mnyerang Gaza agar Assad aman..
Atau fakta dr AS yg mngangkat Syiah sbg Pemimpin di negara2 yg mrk taklukan..
Mshkah kita tak sadar akan Poros Syetan ini?,,
Mshkah kita brharap pd Iran ataupun Hizbullah Lebanon yg nyata2 Syiah akan mbntu perjuangan Palestina..?
Yahudi-Kristen-Syiah..mrk adlh 3 sekawan, smga kita smua sadar..
Kalaupun Iran&Hezbullah gembar-gembor akan mbntu Palestina, itu hnya RETORIKA POLITIK..
Kalau Hezbullah serius, tntu mrk tlah lama brgabung dgn Hamas di Gaza..
Nyata'a Hezbullah hnya pncitraan agar ddkung muslim Lebanon dan brhasil mggulingkan Pemerintah Lebanon..
Tujuan'a apa? Jelas agar Lebanon sprti Suriah..dikuasai Syiah !
Nampaklah tujuan Universal Syiah, "SEOLAH JADI PEMIMPIN ISLAM",,dan mrk pun akan mngontrol Muslim..
Jka itu trjdi, Islam akan bnasib sprti Ajaran Nabi Isa..HILANG !(walau itu tak akan trjdi, tpi itulah niat mrk)
Sadarlah wahai Saudaraku akan kbradaan Poros Syetan ini..
Sadarlah wahai saudaraku akan kelicikan Poros Syetan ini !
Hati2 kelicikan, tipu daya dan fitnah Syiah ! Akhirul kalam, Assalamualaikum :)

“Ngambek” ke Israel, Menlu Syiah Iran Ungkit Jasa Majusi Persia terhadap Yahudi

Dalam suatu wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), NBC, menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki niat untuk menghancurkan Israel.
Menurut Javad Zarif, Netanyahu harus membaca ulang sejarah, dimana Raja Persia-Iran pernah menyelamatkan Yahudi dari ancaman Babilonia, begitu juga pada masa Perang Dunia II.
Ia kemudian mengingatkan bahwa ada lebih dari 20.000 orang Yahudi hidup nyaman di Iran. Bahkan para Yahudi Iran memiliki wakilnya di parlemen.
“Kami memiliki sejarah toleransi dan kerjasama, serta hidup berdampingan dengan orang Yahudi di negara kami, serta Yahudi di mana pun di dunia”, kata Zarif, kutip Risalah dari Vivanews.
Nasib Yahudi di Iran sangat berbeda jauh dengan kondisi kaum Muslimin (Ahlusunnah) di sana yang merupakan minoritas terbesar diantara mayoritas Syi’ah.
Laporan menyebut bahwa di Teheran sulit menemukan masjid untuk sholat jum’at kecuali di areal kedutaan asing.
Masjid-masjid digusur dan pemerintah Syi’ah tidak akan memberikan izin untuk mendirikan masjid baru, sedangkan tempat ibadah Yahudi (Sinagog) banyak bertebaran di Teheran.
Zarif kemudian mengkritik Israel yang mengancam menyerang Iran dan mengecam kepemilikan Israel atas bom nuklir sebanyak 200 hulu ledak. Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak memiliki senjata pemusnah massal dan tidak berniat untuk memilikinya.
Suatu hal yang sangat berbeda dengan propaganda politik agama Syi’ah pada masa Ahmadinejad. Jadi mulai sekarang sudah sepatutnya para Syi’ah melupakan retorika taqiyah untuk meyerang Israel dan mewujudkan mimpi Khomeini membebaskan Al-Quds.
Iran dan Israel merupakan 2 negara yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap umat Islam. Israel dengan entengnya membunuhi ribuan orang Palestina dalam sekali operasi militer, sementara Iran adalah penyokong rezim teroris Basyar Al-Assad, tentara Iran dan milisi Syi’ah banyak dikirim ke Suriah.
Sebelumnya Netanyahu berpidato di kongres Amerika untuk menyudutkan kebijakan Obama yang dianggap lembek terhadap program nuklir Iran. Pidato ini dikabarkan mendapat walkout dari partai Demokrat (partainya Obama), dan disaksikan oleh partai Republik.
Entah dagelan, entah apa, meskipun terlihat bersikap keras terhadap Iran dan program nuklirnya, namun apa yang ditampakkan oleh Netanyahu ini bertentangan dengan bocoran laporan Mossad yang menyebut program nuklir Iran belum mencapai apa-apa.

Inilah Basa-basi Syiah Iran Ketika Ingin Perang dengan Israel

Negeri Syiah Iran mengaku berhasil menguji coba rudal kendali jarak menengah dua pekan lalu, sebagai bagian meningkatkan pertahanan nasional dan mencegah serangan Israel, demikian keterangan Brigadir Jenderal Al Abdollahi, Senin (9/5/2016).

Sepanjang tahun lalu, Iran terus mengupayakan perbaikan teknologi rudal agar bisa mencapai jarak yang lebih jauh dengan akurasi yang lebih tepat. Menurut Teheran, rudal tersebut dapat secara ampuh mencegah serangan dari musuh Israel.

“Dua pekan yang lalu, kami menguji coba rudal berkemampuan jelajah 2.000 km dengan potensi kesalahan delapan meter. Potensi kesalahan target yang hanya delapan meter ini sama saja dengan akurasi yang sangat baik,” demikian Abdollahi menyatakan sebagaimana dikutip dari kantor berita Tasnim.

Uji coba tersebut kemungkinanan besar akan mendapat respons keras dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka sempat beberapa kali menuding Teheran melanggar resolusi PBB karena melakukan uji coba rudal dengan kemampuan membawa bom nuklir.

Iran sendiri membantah tudingan Amerika Serikat dengan menyatakan rudaL-rudal tersebut tidak didesain untuk berhulu ledak nuklir. Washington tidak percaya dengan alasan tersebut dan tetap menjatuhkan sejumlah sanksi baru kepada Teheran akibat beberapa uji coba rudal.

Sanksi baru itu berbeda dengan hukuman terkait program nuklir yang telah dicabut pada Januari lalu menyusul implementasi kesepakatan nuklir pada tahun lalu. Pada Maret, pemimpin tertinggi Iran, Aytollah Ali Khamenei menegaskan pengembangan teknologi rudal adalah kunci bagi masa depan Iran demi meningkatkan kekuatan pertahanan dan menghalau serangan musuh.

Namun ada fakta menarik ketika membahas Iran vs Israel. Pasalnya, tidak pernah ada dalam sejarah negeri penganut agama Syiah itu menyerang Israel dalam upaya membantu Palestina (muslim Sunni).

Kenyataan justeru sebaliknya, hubungan begitu mesra antara Syiah dan Yahudi. Bahkan di Iran, zionis Yahudi begitu dihormati sehingga tak mengherankankan Sinagog tumbuh subur di seluruh pelosok agama penghamba nikah mut’ah (kontrak) tersebut. Itu pula mengapa dalam hadist Rasulullah disebutkan, Dajjal akan dibantu 70 ribu bala tentara Yahudi Isfahan Iran. (wan/ant)

Israel dan rezim Syiah Suriah saling melindungi satu sama lain

Media Ba’ath Party di Suriah adalah media yang ahli dalam menyebar kebohongan dan propaganda untuk kepentingan rezim. Selama bertahun-tahun, mereka telah berhasil menanam benih-benih mitos dalam pikiran jutaan warga Suriah.
Rezim, misalnya, telah menggambarkan dirinya di Suriah dan dunia Arab sebagai pemain kunci dalam perjuangan melawan “entitas Zionis”. Hal ini juga mendorong slogan bahwa “tidak ada yang lebih penting daripada pertempuran”, dengan alasan ini rezim Suriah bisa menjalankan hukum darurat dan menindas oposisi dengan dalih bahwa negara dalam keadaan perang dengan apa yang disebut “melawan musuh Zionis”. Rakyat Suriah telah hidup selama empat dekade dengan aturan larangan berkumpul di jalanan dalam kelompok lima orang atau lebih. Hukum darurat mencegah pengumpulan tersebut, karena akan menjadi “ancaman bagi keamanan nasional” dan proses perlawanan terhadap Israel . Itulah yang berusaha ditanamkan dalam pikiran warga oleh badan-badan intelijen fasis, meskipun selama empat puluh tahun rezim Syiah berkuasa, tidak ada satupun tembakan dilepasakan ke arah “musuh”, dan rezim tetap mempertahankan kondisi dan hukum negara dalam kondisi perang.
Yang lebih buruk adalah bahwa rezim Suriah telah menyebarkan propaganda bahwa mereka adalah ujung tombak bangsa Arab melawan proyek Zionis negara Israel. Setiap warga Suriah yang diduga memiliki hubungan, bahkan sedikit saja, dengan Israel bisa berakhir di penjara selama bertahun-tahun. Ribuan warga Suriah telah tewas di penjara rezim Suriah atas dugaan bahwa mereka berkomunikasi, bahkan secara tidak langsung, dengan negara Zionis. Ada seseorang yang menghabiskan bertahun-tahun di penjara atas tuduhan mengirim pesan elektronik kepada sanak saudaranya di Palestina. Dan ada orang yang bertemu kerabatnya yang tinggal di Palestina saat ia berada di Yordania, dan akhirnya menghabiskan setengah hidupnya di penjara. Warga Suriah percaya bahwa rezim adalah musuh terbesar Israel di wilayah tersebut, dan dengan demikian mereka mengambil posisi permusuhan terhadap tetangga mereka, sejalan dengan kepentingan rezim.
Tentara rezim Suriah belajar untuk membenci Israel sejak keluarga Assad mengambil alih kekuasaan pada tahun 1970, sehingga doktrin perang adalah selalu untuk menghadapi Zionis. Sungguh aneh, meskipun tentara rezim hanya disiapkan untuk berperang melawan Israel selama era Assad; selama empat puluh tahun, tujuh puluh persen dari anggaran nasional rezim Suriah hanya digunakan untuk membiayai tentara yang duduk di barak-nya. Sementara Israel, telah menyerang Suriah puluhan kali, menghancurkan fasilitas nuklir dan lokasi strategis lainnya; jet tempur Israel telah terbang di atas istana Assad dan di Damaskus sebagai provokasi, tapi rezim tidak memerintahkan tentara mereka untuk menembak bahkan satu rudal anti-pesawat tidak pernah diarahkan ke mereka.
Dengan kata lain, doktrin tentara Suriah sama sekali berbeda dengan kenyataan. Sangat jelas bahwa Israel memahami permainan ini, dan tahu bahwa retorika anti-Zionis rezim Suriah hanya untuk dikonsumsi oleh khalayak domestik; dan bahwa tentara rezim Suriah tidak difungsikan untuk menyerang Israel, tapi untuk mengontrol rakyat Suriah.
Mempertimbangkan fakta bahwa Pengawal istana dan Pengawal Republik dengan gudang senjata lengkap berada di kaki Gunung Qassioun, dalam posisi menghadap Gunung Hermon, yang diduduki oleh Israel, dimana pasukan Israel bisa melihat mobil bergerak di jalan-jalan Damaskus. Jika rezim Assad benar-benar merasa bahwa Israel adalah ancaman, mereka tidak akan membiarkan posisi Garda Republik dan senjata mereka terlihat dengan mudah oleh musuh. Semakin jelas sejak awal revolusi bahwa senjata berat yang berlokasi di Gunung Qassioun, yang menghadap Damaskus, ada untuk meneror ibukota terutama untuk mengancam orang yang bergerak melawan pemerintah rezim. Dan saat ini terbukti bahwa serangan dan tembakan di Damsyik dan daerah sekitarnya selama revolusi semua berasal dari Gunung Qassioun.
Revolusi Suriah telah membuka fakta bahwa peran utama tentara Suriah adalah untuk melindungi rezim dan termasuk melindungi Israel dari ancaman oposisi Suriah. Ketika senjata rezim berbalik untuk melawan rakyat Suriah, hal itu dilakukan dengan restu Israel. Assad bahkan mengaku pada awal revolusi ketika dia mengatakan bahwa Israel tidak akan membiarkan rezim jatuh dan telah memberinya lampu hijau untuk menghancurkan lawan-lawannya.
Semua kebohongan terbuka, rakyat Suriah sekarang bertanya-tanya mengapa Israel tidak mengambil keuntungan dari kelemahan tentara rezim Suriah, dimana selama ini mereka menuduh rezim Suriah sebagai ancaman terbesar bagi Israel. Mengapa tidak mengambil keuntungan dari kelemahan ini, dan menghancurkan rezim Assad ? Sebaliknya, Israel, bersama dengan AS, bersikeras mempertahankan tentara dan keamanan rezim Suriah.
Sungguh ironis,  Israel yang selalu menuntut perlindungan dari institusi militer Suriah, tetapi faktanya Israel telah menguras kekayaan nasional Suriah selama setengah abad terakhir dengan dalih Suriah telah melawan Israel. Jika Anda masih tidak percaya, silahkan baca perkataan wartawan Amerika Seymour Hersh –  teman dari Presiden rezim Suriah: “Kepala Staf Gabungan AS telah menyediakan informasi intelijen selama bertahun-tahun untuk tentara Suriah tentang kelompok-kelompok oposisi. Dan Israel khusus mengirim informasi dari AS tersebut langsung kepada tentara Suriah, yang selama ini diduga musuh Israel. ”
Diterjemahkan dari Alkhaleejonline, 7 Februari 2016 – Middle East Monitor

Konspirasi Syiah dan Zionis Untuk Memerangi Islam

Assalamu'alaikum Warahmatullahiwabarakatuh. Ustadz kapan Eramuslim akan membahas kesesatan Syiah dan hubungannnya dengan zionis/Yahudi dalam memusuhi Islam. agar umat islam tidak tertipu dan menganggap syiah adalah bagian dari Islam, Jazakumullahu khoiron katsriron
hnf
Jawaban
Alaykumsalam. Warrahmatullahi Wabarakatuh. Jazakallah atas pertanyaannya saudaraku hnf. Tampaknya persoalan Syiah ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. Syiah bagai musuh dalam selimut. Mereka mengaku Islam tapi diam-diam menusuk dari belakang.

Saudaraku, sejujurnya media Islam harus concern untuk melawan Syiah dan mempertegas perbedaan tauhid antara Islam dan Syiah. Saya sendiri dalam rubrik ini telah berkali-kali membahas kesesatan Syiah. Dari mulai ajaran, stigma bahwa mereka anti Yahudi, sampai hubungan gelap mereka dengan Israel. Namun mengingat pentingnya perkara ini, maka itu tidak salah pula, untuk kitareview kembali.

Kesesatan Syiah
Saudaraku, kesesatan Syiah adalah sebuah keniscayaan yang sudah menjadi kesepakatan ulama muslim. Hal ini dikarenakan akidah tauhid mereka yang memang berbeda antara Islam dan Syiah. Maka itu tak heran, Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka."
Salah satu kesesatan Syiah adalah rukun iman versi mereka sendiri yang menyelisihi umat muslim. Lima rukun iman versi Syiah tidak menyebutkan bentuk keimanan kepada para Malaikat, Rasul dan Qadha dan Qadar.

Mereka juga menghina Al Qur’an yang ada ditangah kaum muslimin saat ini sebagai palsu dan tidak orisinil. Dalam kitab Al Kaafi misalnya, sebuah kitab yang kedudukannya di sisi mereka sudah seperti Shahih Al-Bukhari di sisi kaum muslimin, karya Abu Ja’far Muhammad bin Ya’qub Al-Kulaini (2/634), dari Abu Abdullah (Ja’far Ash-Shadiq), ia pernah berkata: “Sesungguhnya Al Qur’an yang dibawa Jibril kepada Muhammad (ada) 17.000 ayat."

Selanjutnya di dalam Juz 1, hal 239-240, dari Abu Abdillah ia berkata, bahwa “…Sesungguhnya di sisi kami ada mushaf Fathimah ‘alaihas salam, mereka tidak tahu apa mushaf Fathimah itu. Abu Bashir berkata: ‘Apa mushaf Fathimah itu?’ Ia (Abu Abdillah) berkata: ‘Mushaf 3 kali lipat dari apa yang terdapat di dalam mushaf kalian. Demi Allah, tidak ada padanya satu huruf pun dari Al Qur’an kalian…’.” Naudzubillah min dzalik.

Syiah Memusuhi Yahudi?

Selain itu dalil yang digembar-gemborkan bahwa Syiah sangat pro terhadap perlawanan Yahudi tampaknya memang perlu dipertanyakan. Saya sendiri tidak percaya bahwa Syiah itu betul-betul memusuhi Yahudi. Kehidupan Yahudi di Iran pun tenang-tenang saja. Mereka senantiasa diberi hak-haknya. Tidak ada tanda permusuhan dari seorang Ahmadinejad. Bahkan Iran adalah Negara di Timur Tengah yang menampung Yahudi terbanyak setelah Israel dengan jumlah populasi yang mencapai 50.000 orang dan tersebar di tiga kota, Teheran, Isfahan, dan Shiraz.

Berbeda dengan kaum sunni (selanjutnya disebut muslim) yang mengalami penindasan.Mereka mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid umat muslim, bahkan adzan umat muslim pun dilarang oleh pemerintah Iran.

Kejadian menyakitkan teranyar adalah ketika Syiah melarang kaum Muslim menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada 1 Syawal kemarin (31/8). Iran memerintahkan penganut umat muslim yang merupakan minoritas di negara beragama Syi'ah itu, untuk tidak menyelenggarakan shalat Idul Fitri secara terpisah. Bahkan Ratusan polisi diterjunkan di ibukota untuk mencegah orang-orang Muslim memasuki gedung atau rumah yang mereka sewa untuk menggelar shalat Idul Fitri. Naudzubillah min dzalik.

Hebatnya, seakan berbanding terbalik, Sinagog Yahudi justru banyak bertebaran di seantero Iran, di Teheran sendiri ada 10 tempat ibadah kaum Yahudi laknatullah tersebut. Mereka aman, sejahtera, sentosa, dan bebas melaksanakan keyakinannya.

Situasi kegetiran Muslim Iran pun sangat menyedihkan. Mereka hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Lalu apa arti dari ini semua? Apakah betul Syiah memusuhi Yahudi?

Hubungan kekerabatan ini amat wajar sekali terjalin, karena Syiah sendiri adalah hasil makar Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan berpura-pura sebagai seorang mulim karena geram melihat agama mulia ini tersiar dan tersebar di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.

Maka itu tak heran jika ajaran Syiah mirip dengan Yahudi. Sebagai contoh Orang Yahudi mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud. Sedangkan kata Syi'ah tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali anak turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait). Yahudi pun mengganti kitab Taurat dengan talmud, sedangkan Syiah merubah kitab suci Al-Qur'an dengan al-Jamiah, al-Jufrdan Mushaf Fatimah.

Hubungan Gelap Antara Syiah dengan Zionis

Hubungan Syiah Iran dengan Zionis juga adalah sisi gelap yang selalu mereka tutupi. Beberapa waktu lalu seorang Ulama Syiah sempat membuat pernyataan mengejutkan, Menurut Ulama Syiah Mahmud Nubia, bahwa penasehat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei, menyatakan bahwa Iran harus memiliki "hubungan yang bersahabat" dengan Negara Yahudi, namun Ahmadinejad menahan diri dari posisi ini di depan umum karena pemimpin tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini. (Lihat Eramuslim, Ulama Syiah: Ahmadinejad Ingin Menjalin Persahabatan dengan Israel, 27 Mei 2011)

Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Khomeini.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya,Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israilbahwa sejak zaman Syiah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khomeini.

Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis Yahudi merupakan Negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara "permusuhan" Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan.

Selanjutnya kalaulah memang Ahmadinejad serius melawan Zionis Amerika, sekiranya ia bisa berbuat lebih riil dalam melaksanakannya. Tidak jauh dari Iran, berbatasan langsung dengan teritori Ahmadinejad, yakni Afghanistan dimana puluhan ribu mujahidin bahu membahu mengusir Amerika dan cengkaman Zionis. Namun sampai saat ini belum ada tindakan konkret dari Ahmadinejad untuk membantu Afghan mengusir Amerika.

Yang terjadi justru sebaliknya. Kita ketahui bersama hubungan Ahmadinejad dengan Nouri Al Maliki dekat sekali. Sebab Perdana Menteri Syiah di Irak ini juga naik atas jasa Teheran. Maka itu, pada 18 Oktober 2010, Maliki terbang ke Teheran pada hari Senin untuk meminta dukungan bagi masa jabatan barunya, karena Iran telah memiliki pengaruh yang signifikan di Baghdad sejak runtuhnya Saddam. Padahal jelas-jelas Nouri Al Maliki adalah kaki tangan Amerika di Irak. (Lebih jauh baca di Eramuslim, Akhirnya, Poros Baru Syiah: Ahmadinejad-Maliki-Al-Sadr, 20 Oktober 2010)

Hanya sekelompok kecil orang-orang Nasionalis Barat, didukung oleh orang-orang Syiah yang berlindung dibalik ketiak Amerika Serikat yang mendukung pemerintahan Nouri sekarang dan juga Amerika Serikat dan sekutunya tentunya.
Kelompok Islam di Irak jelas menentang pemerintahan bentukan Amerika Serikat sekarang dan menyatakan perang terhadapnya (pemerintahan kafir Amerika) adalah Jihad, dan mati melawannya adalah mati syahid. Lalu dimana suara Ahmadinejad dan konci-konco Syiah di Iran untuk ikut membantunya?

Oleh karenanya sudah seyogyanya umat muslim baro’ kepada Syiah. Karena sejatinya baik dari segi akidah maupun kenyataan di lapangan, kaum Syiah tidak berpihak kepada kaum muslim dan justru bermesraan dengan kaum kafir. Allahua'lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi di eramuslim.com)

Pengkhianatan Syi'ah Dari Zaman ke Zaman Terhadap Kaum Muslimin

Untuk mempertahankan keberadaannya, Syiah Nushairiyah sampai hari ini tak segan-segan untuk berkhianat, bahkan berkolaborasi dengan musuh-musuh Islam sekalipun. Sebagai kelompok minoritas di Suriah, mereka menerapkan prinsip, “Sebaik-baik pertahanan adalah menyerang!”
Dokumen Prancis dan Pengkhianatan Syi'ah di Balik Runtuhnya Kekhilafahan Islam :
Kejatuhan Daulah Abbasiyah ke tangan pasukan Tartar tak lepas dari pengkhianatan tokoh Syiah Rafidhah bernama Alauddin Ibnu Alqami.
Ibnu Katsir menceritakan, “Ibnu Alqami menulis surat kepada pasukan Tartar yang intinya mendukung mereka menguasai Baghdad dan siap melicinkan jalan bagi mereka (Tartar).
Ia membeberkan kepada mereka kondisi terakhir Khilafah Abbasiyah, termasuk kelemahan pasukan Al-Mu’tashim. Itu semua tiada lain karena pada tahun tersebut ia ingin melihat Khalifah Abbasiyah, Al-Mu’tashim, tumbang, dan bid’ah aliran sesat Syiah Rafidhah berkembang pesat. Khalifah diambil oleh Dinasti Fathimiyah, para ulama  dan mufti sunnah musnah.” (Lihat: Al-Bidayah wa An-Nihayah, XIII/202)
Baghdad berhasil takluk. Khalifah Al-Mu’tashim Billah wafat terbunuh pada 14 Shafar 656 H/1258 M. Pembunuhan Al-Mu’tashim tak lepas dari pengkhianatan Ibnu Alqami dan Nashiruddin Ath-Thusi, yang menjalin hubungan dengan Hulagu Khan.
Pengkhianatan itu mengakibatkan banyaknya ulama yang terbunuh, sekolah-sekolah dan masjid yang hancur, perpustakaan sebagai gudang ilmu luluhlantak, dan kekejaman lainnya yang luar biasa. Baghdad yang indah dan megah bersimbah darah. Kaum muslimin ketika itu berduka. Pusat peradaban Islam yang gemilang, tinggal kenangan.
Jika Baghdad berhasil ditaklukkan oleh bangsa Tartar karena pengkhianatan Syiah Rafidhah, maka diantara faktor yang melemahkan semangat jihad umat Islam di negeri Syam saat itu adalah pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah.
Melalui para pemimpinnya, mereka berusaha merapat pada Hulagu Khan, dengan iming-iming yang ditawarkan pada pimpinan pasukan Tartar itu berupa harta milik kaum Muslimin yang berhasil dilumpuhkan.
Syaikh Ibnu Taimiyah, yang berjuluk hujjatul Islam, termasuk orang yang berjuang melawan pasukan Tartar. Ia juga mengetahui bagaimana kelompok Syiah Nushairiyah berkhianat terhadap kaum muslimin.
Karenanya, Ibnu Taimiyah yang tahu persis bagaimana sepak terjang kelompok Syiah ekstrem ini, menyatakan bahwa mereka adalah kaum kafir dan non muslim yang harus diperangi.
Timur Lenk membunuh kaum muslimin sunni dan membiarkan mereka yang menjadi pengikut Alawiyah. Timur Lenk adalah penganut Syiah Rafidhah yang wafat pada 808 Hijriyah. Anak keturunannya pun mengikuti jejak keyakinan Timur Lenk sebagai penganut ajaran Syiah. Karenanya, di setiap wilayah kekuasannya, Syiah banyak terlibat dalam pemerintahan, termasuk di negeri Persia (Iran). (Lihat:Tarikh Alawiyyin, hlm. 407)
… jelaslah bahwa pada masa lalu, Syiah Rafidhah, baik itu Sekte Ismailiyah, Nushairiyah, Qaramithah, dan Syiah ekstrem lainnya telah melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam di Syam. Sejarah juga mencatat, mereka kemudian diperangi oleh para pemimpin Islam. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang dikenal sebagai penakluk Baitul Maqdis, semasa berkuasa terus berusaha mengikis habis pengaruh Syiah Rafidhah,…
Sebuah dokumen luar negeri Prancis, Nomor 3547 tertanggal 15 Juni 1936 melansir adanya surat dari tokoh-tokoh Alawiyah/Nushairiyah kepada pemerintah Perancis, yang di antaranya ditandatangani oleh Sulaiman Al-Asad, kakek dari Hafizh Asad.
Surat tersebut berisi permohonan agar Prancis tetap bersedia berada di wilayah Suriah, karena mereka khawatir, jika Prancis hengkang, keberadaan mereka terancam.
Pada saat ini, keberadaan rezim Syiah Nushairiyah di Suriah mendapat dukungan yang kuat dari kelompok Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah Imamiyah di Libanon dan Iran. Mereka mempunyai kesamaan ajaran, ideologi, bahkan cita-cita, untuk mewujudkan dendam mereka merebut kekuasaan dari kelompok Sunni.
 BAGHDAD :  Baru saja ditaklukkan oleh pasukan Tartar. Pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah dan situs-situs peradaban Islam diluluhlantakkan. Pasukan yang dipimpin oleh Hulagu Khan dari ras Mongolia itu berhasil menaklukkan salah satu kota yang menjadi simbol gemilangnya peradaban Islam pada 656 Hijriyah.
Sejarah menceritakan, sungai di Baghdad yang jernih berubah pekat menghitam akibat ribuan, bahkan jutaan buku yang ditenggelamkan. Sebagian lagi terbakar oleh keganasan invasi pasukan kafir tersebut. Takluknya Baghdad menandai runtuhnya imperium Khilafah Abbasiyah yang dikenal sebagai salah satu pusat peradan Islam.
Mengenai keruntuhan Baghdad dan penyerangan pasukan Tartar, sejarawan Dr. Raghib As-Sirjani menceritakan kisah ini dalam bukunya “Qishah At-Tatar min Al-Bidayah ila ‘Ain Jalut” (hlm. 129-170).
Sedangkan sejarawan lainnya, Dr. Muhammad Ali Ash-Shalabi menceritakan dengan apik dalam bukunya “Al-Moghul Baina Al-Intisyar wa Al-Inkisyar” (hlm.310-312).
Kedua sejarawan tersebut sangat mumpuni dalam bidangnya, karena disamping sebagai sejarawan (mu’arrikh), mereka juga ahli hadits (muhaddits), yang bisa memilah mana kisah-kisah palsu dan mana yang mu’tabar.
Kejatuhan Daulah Abbasiyah ke tangan pasukan Tartar tak lepas dari pengkhianatan tokoh Syiah Rafidhah bernama Alauddin Ibnu Alqami. Dalam keterangan lain, kejatuhan Baghdad karena adanya konspirasi antara pasukan Tartar dan kelompok Syiah Qaramithah yang mempunyai hasrat menjatuhkan pemerintahan Daulah Abbasiyah, kemudian menggantikannya dengan Daulah Fathimiyah.
Ia diangkat sebagai perdana menteri oleh Khalifah Al-Mu’tashim Billah. Namun Ibnu Alqani memendam hasrat untuk merampas kekhilafahan Abbasiyah agar jatuh ke tangan Dinasti Fathimiyah. Ibnu Alqami berkorespondensi dengan pimpinan bangsa Tartar dan mendukung pasukan kafir tersebut masuk dan menyerang kota Baghdad. Ibnu Katsir menceritakan  :
 “Ibnu Alqami menulis surat kepada pasukan Tartar yang intinya mendukung mereka menguasai Baghdad dan siap melicinkan jalan bagi mereka (Tartar). Ia membeberkan kepada mereka kondisi terakhir Khilafah Abbasiyah, termasuk kelemahan pasukan Al-Mu’tashim. Itu semua tiada lain karena pada tahun tersebut ia ingin melihat Khalifah Abbasiyah, Al-Mu’tashim, tumbang, dan bid’ah aliran sesat Syiah Rafidhah berkembang pesat. Khalifah diambil oleh Dinasti Fathimiyah, para ulama  dan mufti sunnah musnah.”(Lihat: Al-Bidayah wa An-Nihayah, XIII/202)
Baghdad berhasil takluk. Khalifah Al-Mu’tashim Billah wafat terbunuh pada 14 Shafar 656 H/1258 M. Pembunuhan Al-Mu’tashim tak lepas dari pengkhianatan Ibnu Alqami dan Nashiruddin Ath-Thusi, yang menjalin hubungan dengan Hulagu Khan.
Pengkhianatan itu mengakibatkan banyaknya ulama yang terbunuh, sekolah-sekolah dan masjid yang hancur, perpustakaan sebagai gudang ilmu luluhlantak, dan kekejaman lainnya yang luar biasa.
Baghdad yang indah dan megah bersimbah darah. Kaum muslimin ketika itu berduka. Pusat peradaban Islam yang gemilang, tinggal kenangan.
Setelah berhasil menaklukkan Baghdad, pada 22 Shafar 657 Hijriyah pasukan Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan kemudian bergerak menuju Syam, wilayah yang menjadi pusat kekuasaan Islam pada masa itu.
Mereka melakukan invasi dengan menyeberangi sungai Furat dan mengepung pintu masuk Syam selama tujuh hari. Pengepungan berhasil, bangsa Tartar kemudian masuk menyerbu kota. Sejarawan Ali Muhammad Ash-Shalabi mengatakan, Aleppo (Halb) adalah kota pertama yang menjadi tujuan penaklukan Hulagu dan pasukannya, yang ketika itu dipimpin oleh Al-Malik Al-Mu’zham Tauran Syah, wakil dari Malik An-Nashir.
Sebelum memasuki Aleppo, sebagaimana kebiasaan Hulagu, ia memberi peringatan penguasa agar tunduk dan menyerah. Namun, peringatan Hulagu Khan ditanggapi oleh Al-Malik Al-Mu’zham Tauran Syah dengan mengatakan, “Tidak ada yang pantas bagi kalian dari kami, kecuali pedang…!”
Hulagu Khan kemudian mengirim panglimanya yang bernama Katabgha untuk menaklukkan kota Damaskus pada akhir bulan Rajab, tahun 658 Hijriyah. Penaklukan berlangsung tanpa perlawanan, hingga akhirnya Damaskus yang merupakan kota terbesar di Suriah selain Aleppo, berhasil  tunduk pada kekuasaan Tartar.
Negeri Syam yang dikenal sebagai tanah yang berkah, saat itu terkotori dengan ulah pasukan Tartar. Kemenangan pasukan Tartar kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Nashrani untuk mendekati Hulagu Khan.
Mereka membujuknya agar Hulagu membiarkan umat Nashrani menyiarkan agamanya. Setelah mendapat persetujuan, umat Nashrani berkeliling kota mengangkat salib-salib mereka di atas kepala, sambil berteriak mengatakan, “Agama yang benar adalah agama Al-Masih..”. 
 Mereka mengarak salib-salib besar mereka keliling kota, kemudian memaksa para penduduk untuk berdiri menghormati salib tersebut. Tartar ketika itu mengangkat seorang pemimpin di Damaskus yang bernama Ibil Siyan, pemimpin yang dikenal sangat melindungi kaum Nashrani.
Kota Damaskus dan Aleppo berhasil ditaklukkan. Kota yang bersejarah dan menyimpan peradaban Islam itu harus menyerah pada kekuatan pasukan Tartar. Jika Baghdad berhasil ditaklukkan oleh bangsa Tartar karena pengkhianatan Syiah Rafidhah, maka diantara faktor yang melemahkan semangat jihad umat Islam di negeri Syam saat itu adalah pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah.
Melalui para pemimpinnya, mereka berusaha merapat pada Hulagu Khan, dengan iming-iming yang ditawarkan pada pimpinan pasukan Tartar itu berupa harta milik kaum Muslimin yang berhasil dilumpuhkan. Diantara pemimpin Syiah yang berkhianat terhadap umat Islam adalah Syaikh Al-Fahr Muhammad bin Yusuf bin Muhammad Al-Kanji.
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menceritakan hal ini dalam buku monumentalnya, Al-Bidayah wa An-Nihayah, dengan menulis, “Ia adalah tokoh Syiah yang telah membujuk bangsa Tartar dengan harta kaum Muslimin. Ia sosok berhati busuk, orientalistik, dan meminta bantuan mereka (Tartar) dengan harta kaum muslimin…”
Dr. Imad Ali Abdus Sami Husain dalam bukunya “Khianaat Asy-Syiah wa Atsaruha fi Hazaimi Al-Ummah Al-Islamiyah” menceritakan bahwa ketika pasukan Tartar masuk ke kota Aleppo pada 658 Hijriyah, merampas dan mencuri harta dan tanah kaum muslimin di kota itu, pimpinan Syiah yang bernama Zainuddin Al-Hafizhi justru mengagung-agungkan Hulagu Khan dan meminta kepada umat Islam untuk tunduk menyerah dan tidak mengobarkan api perlawanan terhadap pasukan penjajah tersebut.
Padahal  Ketika itu, Raja An-Nashir yang berasal dari kalangan sunni sudah berkirim surat kepada Raja Al-Mughits di Kurk dan Al-Muzhaffar Qutuz di Mesir untuk mengirimkan bala bantuan kepada kaum muslimin di Aleppo. Namun sayang, kondisi mereka yang ketika itu juga dalam keadaan lemah, tidak mampu memenuhi permintaan Raja An-Nashir.
Sikap pemimpin Syiah Nushairiyah, Zainuddin Al-Hafizhi, memantik kemarahan Malik Az-Zhahir Ruknuddin Baybars Al-Bunduqdari. Ia begitu marah kepada pemimpin Syiah itu, kemudian memukulnya sambil mengatakan, “Kalianlah penyebab kehancuran kaum Muslimin!”
 Baybars adalah tokoh pejuang Muslim asal Kazakhstan yang kemudian berjihad melawan bangsa Tartar dan kaum Kristen, dan wafat di Damaskus. Namanya begitu dikenal sebagai pahlawan Islam yang cukup ditakuti dan disegani musuh. (Mausu’ah At-Tarikh Al-Islamiy: Al-Ashr Al-Muluki, Amman: Dar Usamah li An-Nasyr, 2003, hlm. 24-36)
Seorang ulama bernama Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdul Salam bin Taimiyah Al-Harrani atau biasa disebut Syaikh Ibnu Taimiyah, yang berjuluk hujjatul Islam, termasuk orang yang berjuang melawan pasukan Tartar.
Ia juga mengetahui bagaimana kelompok Syiah Nushairiyah berkhianat terhadap kaum muslimin. Karenanya, Ibnu Taimiyah yang tahu persis bagaimana sepak terjang kelompok Syiah ekstrem ini, menyatakan bahwa mereka adalah kaum kafir dan non muslim yang harus diperangi. Ketika orang-orang Tartar mengepung kota Damaskus, Ibnu  Taimiyah dengan lantang mengatakan:
”Jangan kalian serahkan benteng ini, meskipun tinggal satu batu bata saja, karena benteng ini adalah untuk kepentingan kaum muslimin.  Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjaga benteng ini untuk kaum muslimin, sebagai perisai bagi penduduk Syam yang menjadi pusat iman dan sunnah, sampai  Isa Ibnu Maryam Alaihissalam turun di sana.”
Dalam buku Tarikh Al-Alawiyyin yang ditulis penganut Syiah Nushairiyah, Muhammad Amin Ghalib Ath-Thawil dijelaskan bahwa sikap kooperatif mereka dengan bangsa Tartar adalah bagian dari siasat untuk mengembalikan kekuasaan mereka, yang menurutnya telah dirampas oleh kaum Sunni.
Tarikh Al-Alawiyyin juga menjelaskan bagaimana kerjasama tokoh Syiah di Aleppo, Thamur Thusi, yang bekerjasama dengan Timur Lenk untuk menguasai kota tersebut. Timur Lenk membunuh kaum muslimin sunni dan membiarkan mereka yang menjadi pengikut Alawiyah.
Timur Lenk adalah penganut Syiah Rafidhah yang wafat pada 808 Hijriyah. Anak keturunannya pun mengikuti jejak keyakinan Timur Lenk sebagai penganut ajaran Syiah. Karenanya, di setiap wilayah kekuasannya, Syiah banyak terlibat dalam pemerintahan, termasuk di negeri Persia (Iran). (Lihat:Tarikh Alawiyyin, hlm. 407)
Negeri Syam, termasuk wilayah Damaskus, berhasil kembali ke tangan kaum muslimin, setelah pasukan Syaifuddin Quthuz dan panglima Malik Azh-Zhahir Ruknuddin Baibars Al-Bunduqdari berhasil mengalahkan pasukan Tartar dalam Perang Ain Jalut, sebuah wilayah di Palestina.
Perang yang berlangsung pada 25 Ramadhan 659 H/September 1260 M itu berhasil memukul mundul pasukan Tartar dan membuat mereka lari tunggang langgang menyebar ke beberapa wilayah.
Pasukan yang dipimpin oleh Syaifuddin Quthuz dan panglima Baibars, berhasil membunuh seorang pemimpin dari sekte Syiah Rafidhah di Damaskus, karena keberpihakan tokoh tersebut kepada pasukan Tartar dalam merampas dan menjarah harta kaum muslimin.
Dengan kemenangan di Perang Ain Jalut ini, Syaifuddin Quthuz yang berasal dari Kerajaan Mamalik Bahriyah (kerajaan wilayah maritim yang dibangun oleh para budak)  kemudian menggabungkan negeri Syam dengan Mesir, sehingga kekuasaannya semakin luas.
Ada yang menarik dalam buku “Al-Maushu’ah Al-Muyassarah fi At-Tarikh Al-Islamiy”. Tim Riset dan Studi Islam sebagai penyusun buku itu, membuat sub bab berjudul “Baybars dan Sekte Bathiniyah”. 
Buku yang diberi kata pengantar oleh ahli sejarah dari Mesir, Dr. Raghib As-Sirjani ini menulis, “Baibars berhasil menundukkan Sekte Bathiniyah, cabang dari Sekte Ismailiyah di Syam. Orang-orang Eropa menyebut sekte ini Al-Hasyasyin.
Sebelumnya mereka adalah ancaman bagi raja-raja Mesir, sejak masa pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi.” (Tim Riset dan Studi Islam Mesir, Ensiklopedi Sejarah Islam Jilid I (terj), Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2013, hlm.478)
Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa pada masa lalu, Syiah Rafidhah, baik itu Sekte Ismailiyah, Nushairiyah, Qaramithah, dan Syiah ekstrem lainnya telah melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam di Syam.
Sejarah juga mencatat, mereka kemudian diperangi oleh para pemimpin Islam. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang dikenal sebagai penakluk Baitul Maqdis, semasa berkuasa terus berusaha mengikis habis pengaruh Syiah Rafidhah, baik pengaruh dari buku-buku, maupun pengaruh dari para pemimpin mereka.
Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berusaha memerangi kelompok Syiah Rafidhah yang bercokol di Mesir, Yaman, dan Syam. (Lihat: Dr. Ali Muhamamd Ash-Shallabi, Shalahuddin Al-Ayyubi wa juhduhu fi Al-Qadha Ad-Daulah Al-Fathimiyah wa Tahrir Bait Al-Muqaddas, Mesir: Daar Ibnu Al-Jauzi, 2007, hlm. 257-258
Pengkhianatan Selanjutnya
Ketika Daulah Utsmaniyah berusaha menguasai Syam dan merebutnya dari penjajahan bangsa Eropa; Perancis dan Inggris, pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah juga terus berlangsung. Jumlah mereka yang minoritas, selalu menyimpan ketakutan akan sikap diskriminasi kelompok Sunni yang menjadi warga mayoritas di Syam.
 Karenanya, Tokoh Syiah Nushairiyah Shaleh Al-Alawi bahkan menjalin hubungan dan menandatangani nota kesepahaman dengan tokoh sekular Yahudi Dunamah Turki, Mustafa Kamal Attaturk pada tahun 1920.
Nota kesepahamaman ini tentu saja bertujuan membendung pengaruh imperium Utsmani di Syam, khususnya di wilayah Suriah yang juga menjadi musuh kaum sekularis seperti Attaturk. Karenanya, Attaturk dengan organisasinya Ittihad wa At-Taraqi (Partai Persatuan dan Kemajuan) berhasil menumbangkan  Khilafah Utsmaniyah pada 1924.
Kelompok Syiah Nushairiyah tentu mempunyai kepentingan untuk menyelamatkan entitasnya jika Daulah Utsmaniyah tetap bercokol di Syam. Mereka khawatir, Daulah Utsmaniyah yang Sunni akan memposisikan mereka secara diskriminatif.
Kekhawatiran inilah yang kemudian terus terpelihara sehingga mereka merasa perlu melakukan berbagai pengkhianatan terhadap umat Islam dengan berkolaborasi pada musuh-musuhnya.
Padahal sesungguhnya sikap khianat mereka adalah ambisi untuk merebut kekuasaan sehingga terbentuk rezim Syiah. Belakangan terbukti, rezim Syiah Nushairiyah yang minoritas, justru melakukan berbagai aksi diskriminasi dan kekejaman terhadap kaum muslimin di Suriah.
Sebuah dokumen luar negeri Prancis, Nomor 3547 tertanggal 15 Juni 1936 melansir adanya surat dari tokoh-tokoh Alawiyah/Nushairiyah kepada pemerintah Perancis, yang di antaranya ditandatangani oleh Sulaiman Al-Asad, kakek dari Hafizh Asad.
Surat tersebut berisi permohonan agar Prancis tetap bersedia berada di wilayah Suriah, karena mereka khawatir, jika Prancis hengkang, keberadaan mereka terancam. Surat tersebut berbunyi:
“Presiden Prancis yang terhormat,
Sesungguhnya bangsa Alawiyah yang mempertahankan kemerdekaannya dari tahun ke tahun dengan penuh semangat dan pengorbanan banyak nyawa. Mereka adalah masyarakat yang berbeda dengan masyarakat Muslim (Sunni), dalam hal keyakinan beragama, adat istiadat, dan sejarahnya. Mereka tidak pernah tunduk pada penguasa dalam negeri.
Sekarang kami lihat bagaimana penduduk Damaskus memaksa warga Yahudi yang tinggal bersama mereka untuk tidak mengirim bahan pangan kepada saudara-saudara mereka kaum Yahudi yang tertimpa bencana di Palestina! Kaum Yahudi yang baik, yang datang ke negeri Arab yang Muslim dengan membawa peradaban dan perdamaian, serta menebarkan emas dan kesejahteraan di negeri Palestina, tanpa menyakiti seorang pun, tak pernah mengambil sesuatupun dengan paksa. Namun demikian, kaum muslimin menyerukan “Perang Suci” untuk melawan mereka, meskipun ada Inggris di Palestina dan Perancis di Suriah.
Kita menghargai kemuliaan bangsa yang membawa kalian membela rakyat Suriah dan keinginannya untuk merealisasikan kemerdekaannya. Akan tetapi Suriah masih jauh dari tujuan yang mulia. Ia masih tunduk pada ruh feodalisme agama terhadap kaum muslimin.
Kami sebagai rakyat Alawiyah yang diwakili oleh orang-orang yang bertandatangan di surat ini berharap, pemerintah Perancis bisa menjamin kebebasan dan kemerdekaannya, dan menyerahkan nasib dan masa depannya kepadanya (Alawiyah, pen). Kami yakin bahwa harapan kami pasti mendapaykan dukungan yang kuat dari mereka untuk rakyat Alawiyah, teman yang telah memberikan pelayanan besar untuk Prancis.”
Demikian surat yang ditulis oleh tokoh-tokoh Syiah Nushairiyah, yang membujuk Prancis untuk tetap menjamin dan mendukung keberadaan mereka. Surat tersebut ditandatangani oleh Sulaiman Asad (kakek Hafizh Asad), Muhammad Sulaiman Ahmad, Mahmud Agha Hadid, Aziz Agha Hawwasy, Sulaiman Mursyid, dan Muhammad Beik Junaid. (Lihat:Syaikh Abu Mus’ab As-Suri, Rezim Nushairiyah: Sejarah, Aqidah dan Kekejaman Terhadap Ahlu Sunnah di Syiria (terj), Solo: Jazeera, 2013, hlm. 65-66)
Pada saat ini, keberadaan rezim Syiah Nushairiyah di Suriah mendapat dukungan yang kuat dari kelompok Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah Imamiyah di Libanon dan Iran.
Mereka mempunyai kesamaan ajaran, ideologi, bahkan cita-cita, untuk mewujudkan dendam mereka merebut kekuasaan dari kelompok Sunni. Mereka yang hidup minoritas di Suriah, kemudian berkolaborasi dengan bantuan Syiah di Libanon, melalui kelompok militer Hizbullah yang dipimpin oleh Hasan Nashrullah, untuk bertahan dan survive, serta mengamankan kekuasaan mereka yang direpresentasikan dalam kekuasaan Rezim Bashar Al-Asad.
Dimanapun, kelompok minoritas akan selalu waspada, struggle,  dan berjuang habis-habisan untuk mengamankan eksistensinya. Bahkan, dalam kasus Suriah saat ini, mereka berusaha mengamankan kekuasaan yang sudah sejak tahun 70-an mereka pegang.
 Mereka khawatir, jika umat Islam berkuasa, maka keberadaan mereka akan terusik. Padahal, mereka sesungguhnya adalah pengkhianat yang tak bisa hidup berdampingan dengan kaum muslimin, selama akidah mereka melecehkan para sahabat, dan mengganggap Ali  bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu sebagai tuhan atau menyatu dengan Tuhan.
Untuk mempertahankan keberadaannya, Syiah Nushairiyah sampai hari ini tak segan-segan untuk berkhianat, bahkan berkolaborasi dengan musuh-musuh Islam sekalipun. Sebagai kelompok minoritas di Suriah, mereka menerapkan prinsip, “Sebaik-baik pertahanan adalah menyerang!”
oleh : artawijaya/abimantrono/nahimunkar.

Peran Israel di Perang Yaman, Membongkar 'Hubungan Gelap' Syiah-Yahudi

Oleh Jawad Mahmud Mustafa*

(Kolomnis Asy-Syarq Qatar)

Adakah yang berfikir Israel memiliki peran dalam menyulut konflik di Yaman dan menghasung kelompok Houthi melakukan usaha kudeta bersenjata melawan pemerintah konstitusional di sana. Hingga kini belum terungkap hubungan gelap antara Houthi dengan badan intelijen Israel dan badan intelijen luar negeri Israel Mossad, sampai sejumlah sumber dari Israel sendiri menyatakan bahwa pimpinan kelompok pemberontak Houthi di Yaman, Abdul Malik Houthi meminta bantuan kepada Israel secara nyata untuk melawan sekutu Operasi Badai Penentu yang dipimpin Saudi sebulan lalu yang menghentikan kudeta itu.

Agaknya perlu kita mengingat tahun 1962 ketika Mesir intervensi atas permintaan komandan-komandan Yaman pimpinan marsekal Abdullah al-Sallal pemerintah kala itu. Kairo mengirim sekitar sepertiga pasukan Mesir secara bertahap ke Yaman untuk mendukung revolusi atas pemerintah Imam Badr Yahya Hamiduddin.

Saat itu Syiah Yaman Zaidiyah, di antaranya anak-anak Imam Yahya bin Hamiduddin (saat itu Houthi belum memilik eksistensi politik di Yaman) dan kelompok Yahudi di sana meminta kepada Israel agar memberikan dukungan kepada mereka dalam perang melawan militer Mesir yang dikirim Gamal Abdul Nasher dan mengusir mereka dari Yaman. Imbal baliknya, Syiah Yaman berjanji akan mengakui Israel dan meneken perjanjian perdamaian dan kerjasama serta memberikan selat Bab el-Mandeb di bawah kendali Israel sesuai dengan nota kesepakatan rahasia yang pernah diungkap Israel di tahun 2008. Saat itu juga, Israel mengungkap dokumen rahasia Inggris dan Amerika yang disebut dengan Operation Porpupine selama tahun 1962 – 1970.

Dokumen rahasia Israel yang dibuka menunjukkan intervensi Mossad dan pasukan udara Israel mendukung Syiah Yaman melawan militer Mesir. Hal itu sebagai peluang menguras energi militer Mesir dan melemahkan pengaruh Mesir yang dipimpin oleh Gamal Abdul Nasher.

Majalah AU Israel tahun 2008 mengungkap, dua pilot mereka melakukan 14 kali penerbangan udara terhadap pesawat pengangkut militer yang membawa bantuan dan senjata serta peluru dan perangkat nirkabel dan dibongkar muat untuk pasukan pemberontak Syiah Yaman di bukit-bukit Yaman.

Selain itu, Israel juga membentuk sejumlah titik-titik penerobosan keamanan nasional Arab. Israel membantu kaum Kurdi di Irak, intervensi dalam konflik di Sudan selatan sampai melepaskan diri dari Sudan utara. Pesawat Israel juga menyerang ke reaktor senjata Osirak di Irak serta berkali-kali menggelar agresi ke Libanon dan Gaza.

Melihat peran jahat terbuka Israel saat itu, tidak menutup kemungkinan mereka memiliki peran dalam perang di Yaman saat ini dengan memberikan suplai senjata kepada pemberontak Houthi dengan dukungan militer dan intelijen. Tujuannya masih klasik ingin melemahkan Arab, meledakkan perbedaanm fitnah dengan memanfaatkan sentimen etnis, sektarian.

Pakar keamanan Israel di koran Yediot Aharonot menyatakan, perang di Yaman dan dukungan kepada Houthi akan berpihak kepada kepentingan Israel. Ini peluang memetik hasil strategis aktif bagi keamanan Israel, tegasnya. Dalam artikelnya dengan judul 'Jam Yaman Berdering', ia mengatakan, “Israel memiliki peluang sekali lagi untuk bekerjasama dengan Houthi Syiah Zaidiah untuk menguasai dan mengendalikan selat Bab el-Mandeb dan menjamin keselamatan kapal Israel yang melintas ke Asia timur.

Pengamat Amerika Oren Kessler, wakil ketua peneliti di lembaga pertahanan demokrasi bahwa dirinya tidak menampik intervensi Israel dalam perang Yaman.


Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Pertama]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Kedua]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Ketiga]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Keempat]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Kelima]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan. [Bagian Keenam]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan. [Bagian Ketujuh]
Nabi SAW Menyebut Munculnya “Tanduk Setan Dari Timur”, Apa Maksudnya?
Negeri NEJED, Sumber FITNAH, Dimanakah Letak Negeri Dua Tanduk
Muhammad bin Abdul Wahhab: Fitnah Nejed?
Mengapa Mereka Menyerang Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab?
Mata Satu Adalah Simbol Dajjal? Betulkah? Otak Atik Gathuk !
Waspadalah Tanduk Setan Bertebaran Dinegeri Ini
Membongkar Koleksi Dusta Idahram (8) : Siapa Sebenarnya Yang Takfiri, Wahhabi atau Idahram ???!!!
Bukti Sejarah: Benarkah "Wahabi" Membahayakan NKRI ? Paranoid (Halusi) Segelincir Ulama Su’ (Berhati Syi’ah) Mengkambing Hitamkan Wahabi. Kebohongan Publik Tipikal Syiah (Bagian 1)
Dakwah Salafiyyah Dan Daulah Su’udiyyah
Dakwah Tauhid Pondasi Kemuliaan Politik Negara Islam, Kontribusi Wahabi Terhadap Kekuatan Arab Saudi
‘Muhammad Bin Abdul Wahab Mencoba Mengembalikan Karakter Muslim’
Biografi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Meluruskan Pemahaman Keliru Tentang Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab(Penulis: Asy Syaikh Shalih bin Abdul Aziz As Sindi)
Tuduhan Palsu Seputar Wahabi. Wahhabi.. Wahhabi.. Faktanya ?
Silahkan buka bebarapa video terkait “wahhabi” di halaman muka video ( you tube ) dibawah ini :
Ustadz Firanda:ISIS Memang Berbahaya, Tapi Syiah Jauh Lebih Berbahaya
Wahabi ( Muhammad Bin Abdul Wahab ) Memberi Nama Anaknya Dengan Nama-Nama Keluarga Nabi, Yaitu Ali, Fathimah, Hasan Dan Husein.