Perjanjian Faisal Bin Husein (Putra
Syarif Mekkah Husein Bin Ali, Penganut Sufisme, Keluarga Hasyimiyah) -Weizmann,
Pintu Masuk Yahudi Eropa Miliki Tanah Di Palestina. 'Arab Revolt',
Pemberontakan Keluarga Sufi Melawan Turki Utsmani
Fakta Mengejutkan ! Pengkhiatan Syiah di
balik runtuhnya kekhilafahan Islam ( Utsmaniyah )
100 Tahun Perjanjian Sykes-Picot Yang
Pecah Belah Bumi Syam Dan Turki Utsmani
Sejarah Dan Penyebab Runtuhnya Khilafah
Turki Utsmani, banyak yang tidak mengetahui sejarah sebenarnya
Salafi Meruntuhkan Khilafah Islam ???
Mengenal 'Arab Revolt' Dan Perjanjian Sykes-Picot 1916.
Siapakah Yang Menjadi Agen Inggris?
Siapakah Yang Meruntuhkan Daulah Utsmaniyah?
KERANCUAN SEJARAH WAHHABI : Sebuah kritik
atas pertentangan memoar Hempher dalam Buku Catatan Harian Seorang Mata-Mata:
Kisah Penyusupan Mata-Mata Inggris untuk Menghancurkan Islam
Mengenal Hempher Dan Fitnahnya Terhadap
Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab
Sentimen Kebangsaan Syiah Shafawi Dan
Hubungannya Dengan Kisah Pernikahan Imam Husain Dan Syahzanan Binti Yazdrajid.
Antara Syiah Shafawi Dan Syiah ‘Alawi
Bantahan ilmiyyah terhadap
Website/blogger “gelap” syi’ah ( tidak berani menampakan identitasnya)
Syubhat Syaikh Sulaiman Bin Abdul Wahhab
Menjawab Syubhat Seputar Al Mujaddid Asy Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab
Mengamputasi Ambisi Kotor Teroris Teheran
Majusi Untuk Menguasai Tanah Suci dan Mencemarkan Kemuliaan Tanah Suci dan
Ka’bah.
Iran (Syi’ah) Kabut Gelap bagi Bangsa
Arab dan Islam “Ya Allah, robeklah (hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR.
Baihaqi) ;“Jika Raja Persia telah runtuh, maka tidak akan mungkin ada Kerajaan
Persia selanjutnya.” (HR. Bukhari Muslim)
“Kapan Iran perang dengan Amerika?”
Israel, Amerika, dan Iran di Balik Proyek
Pecah Belah Umat Islam
Dongeng "Sejarah Berdarah Sekte
Salafy Wahabi, Mereka Telah Membunuh Semuanya, Termasuk Para Ulama", Ternyata
Berisi Terlalu Banyak Kedustaan Dan Manipulasi (Membongkar Koleksi Dusta
Idahram 10)
Membongkar Kebohongan & Penyesatan
Buku ”Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”
Studi Kritis Atas Buku “Sejarah Berdarah
Sekte Salafi Wahabi” [2]
Tentang Ahmad Zaini Dahlan Dan Sikap
Ulama Ahlu Sunnah Terhadapnya
●Pengkhianatan Syiah Pertama adlh saat Perang
Salib terjadi pd 1095,,pelakunya adlh Dinasti Fathimiyah (Syiah)
●Saat Perang Salib I, Pasukan Salib bgitu mudah
mnembus Yerusalem yg saat itu dibawah perlingungan Abbasyah dan Seljuk
●Tak Logis Pasukan Salib I yg hnya kmpulan mntan
Napi & sdikit tntara Frank pimpinan Godfroi bsa klahkan dua emperium?
●Prof. Hillenbrand mcatat, saat Godfroi &
Pasukan'a tba, sejati'a Yerusalem sdh mlemah akbt srangan Dinasti Fathimiyah
●Krn sblm diserang oleh Pasukan Salib I,
Yerusalem lbh dulu dikuras tenaga'a akibat serangan Dinasti Fathimiyah
●Apkh sbuah kbtulan, Syiah Fathimiyah mnyerang
Yerusalem sblm Pasukan Salib tiba? Tidak ! itu rencana Syiah & Kristen
●Usut punya usut, rencana Perang Salib I trnyata
adlh hsil kompromi Ordo Kristen Yesuit dgn Sekte Hasyasin (Assassin)
●Ordo Yesuit btugas mnyebar brita bohong di
Vatican ttg "Raja Islam melarang Kristen ziarah ke Yerusalem",,
●Sdgn Sekte Hasyasin (Syiah) brtugas melakukan
sabotase thdp Yeruselem dgn cra menyerang Yerusalem agar melemah
●Upya pelemahan Yeruselem ini agar Pasukan Salib
tak sulit mngalahkan Dinasti Abbasyah dan Dinasti Seljuk,,
●Hasyasin jg mlemahkn Dinasti Abbasyah &
Seljuk dgn cra Spionase (mbunuh tokoh 2 Kerajaan) agar timbul konflik intern
●Upaya Hasyasin Syiah & Ordo Yesuit
berhasil,,Yerusalem takluk oleh Pasukan Salib,,ribuan Muslim tewas dbantai #pedih
●Pengkianatan Syiah Kedua adlh saat Pasukan
Mongol membumi hanguskan Baghdad,,pelaku'a Hasyasin (Sekte Syiah) !
●Hasyasin (assassin) yg dburu Sholahudin al
Ayyubi stlh Ayyubi menaklukan Dinasti Fathimiyah Syiah, pindah ke Alamut
●Di Alamut (Barat Iran) yg merupakan asal mrk,
Hasyasin mghimpun kekuatan dan mnjdi pembunuh bayaran no.1..
●Pd tahun 1258, Pasukan Mongol mulai mengarah ke
Baghdad,,Mongol merekrut 3 Syiah sbg mata2 kdlam Dinasti Abbasyah
●Hasyasin (Ngaku sbg Islam) tpi malah mbiarkan
Pasukan Mongol mendekati Baghdad,,bukti bhwa Syiah anti pd Islam,,
●Baghdad takluk, 2 jta muslim dibantai
Mongol,,dan Al Qami (Syiah) mjdi Raja di daerah Abbasyah sbg Koloni Mongol,,
●PenghiantanSyiah slanjut'a adlh ktka Syiah Druz mnsabotase Dinasti Utsmani yg
mmbuat Ekspansi Eropa terhenti,,Bulgaria Lepas dr Turki
●Syiah Druz mnyerang Turki Utsmani yg buat
kkeuasaan di Kerajaan,,akibat'a, satu2 prsatu Jajahan Turki diEropa lepas
●Selanjutnya dilakukan oleh Syiah Sekte Alawiyin
(moyang Bashar Assad) ketika Nasionalisme Arab muncul diawal abad 20
●Thn 1850, Syiah Alawiyin + Lawrance of Arabia
(agen Inggris) mghasut suku2 Arab agar berontak kdp Turki
●Sadar atau tidak, prsekongkolan ini yg mbuat
Turki Utsmani runtuh dan Palestina dikuasai Yahudi hingga saat ni
●Dampak'a pun dpt kita liat hingga saat ini,
Syiah Alawiyin (Bashar Assad) mbunuh ratusan ribu Muslim Suriah,,:)
●Saat AS mnyerang Irak (Muslim),,Iran (syiah)
dblakang layar mbantu AS mlalui Milisi Al Jahsyi (Milisi Syiah di Irak)
●Saat Pasukan Irak fokus menahan serangan sekutu,
Al Jahsyi menikam dlm selimut, akibat'a Irak tumbang,,
●Sbg imbalan AS pd Iran (syiah),,AS mnjdikan
Nuri Al Maliki (seorang Syiah) sbg Presiden Irak yg baru,,
●Deal politik spti ini sejati'a adlh pngulangan
thd peristiwa Perang Salib I,,Syiah-Yahudi-AS sllu bsatu perangi Islam
●Adapun "Konflik" mrk di media massa
hanyalah kamuflase agar "kerjasama" mrk ttp mnjdi "rahasia
konspirasi",,
●Saat ini, deal mrk adlh "AS dpt Minyak,
Syiah dpt wewenang mnguasai negeri Muslim, dan Israel aman dr ganguan
Islam"
●Di indonesia pun, Syiah dan Kristen
"akrab" bisa diliat saat mrk brdemo brsama menuntut
"IndonesiaTanpaDiskriminasi"
●Hal ini mbuktikan bhwa Syiah akan ttp jd
"duri dlm daging" "musuh dlm selimut" &
"menggunting dlm lipatan" thd Islam
●Mungkin Hadist berikut dpt mnjdi peringatan bgi
kita ttg bahaya Syiah yg kelak akan mnjdi Pasukan Dajjal,,
●"Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi
dari kota Isfahan (kota di Iran), mereka memakai AlTayalisah" (HR. Muslim)
●Mlihat tragedi tsbt, negara2 Arab spakat
mnyatakan perang pd Terorist Haganah (Israel blum brdiri)..
●IM yg mnguasai Politik Mesir mnjdi pnyumbang
pasukan trbnyak + IM Syria, dsusul Irak, Yordan dan Iran..
●Satu prsatu kota di Palestina bhasil drebut
kmbli oleh IM..Irak jg bhasil mnguasai Yerusalem pd Mei 1947..
●Mlihat Posisi Haganah yg smkin trjepit, Zionist
mainkan klicikn'a & bsekongkol dgn kwan lama mrk, Syiah..
●Akibat'a, IM pun dbubarkn oleh Raja Farouq..IM
kolapse, Pasukan di Palestina trcerai berai tnpa komando..
●Dampak'a, Pasukan IM mngalami bnyak kkalahan,
Kota yg dkuasai, jatuh kmbli kpd Teroris Yahudi Haganah..
●Mlihat IM kolapse, Pasukan Irak mmutuskn
mnyerang kota strategi Askelon, & brncna mngepung 200rb Yahudi..
●Stlah gencatan snjata dgn Irak dlm perang
Irak-Iran thun 1985, iran kmbali mnyatakan perang dgn Irak
●Pd awal 1987, Intifadhah mletus, Irak brncana
mngirim relawan..tp Iran justru mngagalkn rncana itu..
●Skta 1jta relawan tu gagal brangkat, krn Perang
Irak-Iran kmbali pecah, hal yg disengaja oleh Syiah-Iran
●Rupa'a dendam bangsa Persia (Syiah-Iran) pd
Islam akibat runtuh'a kekaisaran Persia blum jg luntur..
●" Keheroikan Ahmadinejat, presiden Iran
dlm Menentang Hagemoni Amerika, telah menyihir Para Tokoh Islam.
●Banyak orang bermimpi, kelak Hizbullah ( syiah
) menjadi malaikat penyelamat Umat Islam & Pahlawan dr penindasan Yahudi.
●Ahmadinejad dng iran nya & hasan nasrallah
dng hizbullah nya adalah 2 Bintang Syiah yg sedang bersinar
●Mereka mampu berakting sempurna. Koar Mereka
melawan Amerika & Israel adlh jargon yg sedang laris di pasaran Pergerakan
Islam
●Ibarat pendekar dlm perfileman, aksi heroiknya
melawan kedzaliman sang raja mengundang bnyk simpati, menyentuh perasaan.
●Menyentuh perasaan para penonton, menumbuhkan
simpati, empati bahkan kekaguman maha dahsyat dari penonton.
●Kita lupa dibalik keheroikan sang pendekar ada
sutradara yg menyusun skenario & mengatur karakter sang bintang
●Begitulah ahmadinejad & hasan nashrallah.
Para Ayatullah & wilayatul fiqh adalah sutradara pentas ini.
●Banyak media syiah yg menjadi promotor panggung
yg bernama Iran &
Hizbullah. & Kaum Syiah Majusi yg meraup KEUNTUNGAN!!!
●Hasil kolaborasi dr berbagai unsur syiah ini
jelas: umat Islam yg awam, para tokoh yg lemah akidah dan bashirahnya ...
●Umat yg terzalimi yg memimpikan sang hero, mrk
smw menjadi penggemar berat sang bintang ahmadinejad & hasan nashrallah.
●Kealpaan thd sejarah, akidah yg krg dalam dan
kekaguman sang kpd sang bintang melahirkan kesilpulan prematur.
Atau lbh tepatnya pembelaan membabi buta
ats sang bintang & panggung nya. Statement " syiah
adlh mazhab ke 5 dlm Islam "
●" Kekejaman syiah di suriah hanya
permainan amerika & zionis, bukan iran. " Ini kesimpulan prematur
akibat
Mungkin kita menangisi kekejaman rezim
bashar assad di suriah, sayangnya mereka menafikan unsur ideologi syiah dibalik
●Kita tdk sadar bhw sejak dulu syiah masyhur dng
sandiwara; pintar Berakting dan menusuk dari belakang.
●Pd titik yg lbh ekstrim, seringkali sejarah
menjadi sebab pertarungan batin seseorang utk menentukan ideologi - akidah.
●Utk itulah, pembacaan yg baik thd sejarah akn
menggiring pd kesimpulan yg bnr thd situasi yg dihadapi. BEGINILAH ●SEJARAH SYIAH!!!
●Bknkah ibnu al qami si perdana mentri syiah itu
menipu al-Mustas'shim, khalifah abbasiyah pd ms itu?
●Tdk Cukupkah pngkhianatan kaum syiah shofawi di
iran yg bahu membahu dng paus paulus &yahudi mnghancurkn khilafah
Utsmaniyah
●Pakar sejarah Islam, DR. Ali muhammad
ash-sholabi, dlm bukunya " bangkit & runtuhnya khilafah
utsmaniyah" mengisahkan
●"Ktk krisis yg melanda pmerintahan
utsmaniyah kian kritis. Syiah abbas,pnguasa syiah shafawiyah di iran mnangkap
peluang itu"
●"Syiah shafawiyah melakukan serangan2 kpd
kekuatan utsmani di beberapa kota. Ia berhasil menduduki irak & tibriz.
.."
●"Lalu baghdad & tempat suci syiah
yaitu najef, karbala jg berhasil diduduki syah abbas. Dia menziarahinya selama
40 hr "
●Dlm rangka memusuhi Umat Islam, syah abbas
penguasa syiah shafawiyah berkolaborasi dng raja2 kristen.
●Sampai syah abbas yg syiah ini rela jd cukong
bangsa eropa demi membangun imej bhw ia sgt Ikhlas bekerja sm dng mereka.
●Ia memperlakukn kristen di iran dng penuh
ta'dzim dan hormat. Berbeda dng perlakuannya thd Muslim yg ia hinakan &
intimidasi
●Bahkan pd kisaran thn 1598 M. Ia memberi
jaminan kpd Misionaris Kristen utk mendakwahkan ajarannya.
●Sebaliknya syiah shafawiyah menekan Umat Islam
ahlusunnah utk tdk mendakwahkan ajaran Islam. Tragis!!
●Fakhruddin bin al ma'ni 2, tokoh syiah druzz,
berpura2 menampakan ketaatan kpd pemerintahan Utsmabi.
Sprt halnya ibnu al qamy yg menampakan
ketaatan kpd abbasiyah. Sehingga fakhruddin menguasai lembah2 di lebanon,
●Takkala syiah merasa kuat mrk mengadakan
perjanjian dng kristen Thalayan & menyiapkan pasukan sejumlah 40.000
personil.
●Pdh thn 1045 M, ia kembali melakukan
pemberontakan demi penyebaran syiah druzz.Kali ini ia gagal & dihukum Mati
olh sultan.
●Sejarah td bs dibaca di buku " bangkit
& runtuhnya khilafah utsmaniyah hal. 396-402 " tulisan dr Muhammad
ash-sholabi.
●Belakangan jatuhnya afghanistan & baghdad
ketangan pasukan amerika jg tdk lepas dr bantuan org2 syiah rafidhah.
●ali abthahi, mantan menteri Iran, mengakui
keterlibatan pemerintah Iran dlm menghancurkan Pemerintah Islam Taliban di
afghan.
●Ali Kham'I penasehat dwn revolusi Iran
memfatwakan utk membantu Amerika dlm memerangi Muslim sunni di Irak
& ingat, keberhasilan pasukan salib
memasuki wilayah syam jg ats bantuan org2 syiah.. Terutama #Nushairiyah.
●Penguasa mosul Maudud bin zanki, pahlawan yg
mengalahkan pasuka salib di syam ini dibunuh olh Syiah saat beliau shalat..
●Penguasa dinasti shafawiyah iran, syah Ismail
prnh bekerjasama dng portugis utk melawan khilafah Utsmaniyah pd thn 1514 M.
●Kerjasama ini terjadi stlh pasukan syah Ismail
kalah telak ats pasukan sultan Salim, khilafah Utsmaniyah saat itu.
●Saat syah Ismail memasuki Iran, ia menyembelih
Umat Islam dlm jumlah bnyk, menghancurkan masjid & membongkar kuburan mrk
●Info tsb sy dapat dr buku " bangkit
runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, hlm 230-236 " tulisan DR. Ali Muhammad
Ash-Sholabi
●Sangat DISAYANGKAN sekali, stlh berlalu
beberapa masa umat Islam, begitu mudah melupakan kekejaman org2 Syiah.
●Pdhl ia adlh akidah org2 syiah yg diwarisi
turun temurun, hingga perang semesta kelak di akhir zaman.
●Kita Tertipu dng panggung sandiwara Syiah. Iran
& Hizbullah nama Thethernya Ahmadinejad & Hasan Nashrallah.
●Syiah meneriakan slogan persatuan memerangi
liberalisme, pd saat Kita lengah kita akan ditusuk dr belakang saudaraku semua..
●Silahkan cek sendiri di web JIL seberapa sering
Tokoh2 IJABI yg Syiah mengisi Kajian liberalisme bersama
●Pd saat kita sibuk menghantam liberalisme,
nanti pr penumpang gelap syiah akan menusuk kita dari belakang seperti masa
lalu
●Tp bgi ane, ada hal yg aneh..knpa Gaza diserang
ktka Syiah Suriah (Bassar Assad) tngah mmbntai Muslim Suribh?
●Bgi AS (Kristen) yg kapitalis, minyak adlah
tujuan utama, mka dr itu mrk pnya kpentingan atas Middle East..
●Bgi Israel (Yahudi) bila Negri Muslim dpegang
org2 Syiah akan mmbuat negara mrk aman dr gangguan negara ttga
●Di Irak, Jalal Talabani yg mnjabat sbg Presiden
adlh org Syiah..apa kpentingan AS mnmpatkan Syiah sbg Presiden?
●Apa tujuan AS? Jelas sdh ada ksepakatan antara
AS - Syiah ttg ini, AS dpat minyak, Syiah dpat jabatan ..
●Lalu apa peran Israel (Yahudi), apa mrk tak
"bekerja keras"?
●Kita tahu, AS tlah brusaha
"mnyelamatkn" Bassar Assad (Syiah Alawiyah) dgn tdak mngintervensi
Suriah..
●Fakta lain Pertemanan Yahudi dan Syiah adlah
akar sejarah Syiah yg lahir dr seorang Abdullah bin Saba'..
●Abdullah
bin Saba' adlh ibarat Paulus (Org Yahudi yg brnama asli Saulus) yg mrusak
ajaran Nabi Isa,,
●"Peran"
Abdullah yg tkenal adlh ktka mghasut Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah agar
saling brperang (Perang Jamak)
●Ajaran2
Abdullah bin Saba' lah yg mnciptakan Sekte Syiah..jelas bhwa Syiah adlh hasil
Konspirasi Yahudi..
●Mrk48.
Fakta'a dpat kta lihat dr tndakan Israel yg "mmbntu" Syiah (Basyar
Assad), dgn mnyerang Gaza agar Assad aman..
●Mshkah
kita brharap pd Iran ataupun Hizbullah Lebanon yg nyata2 Syiah akan mbntu
perjuangan Palestina..?
●Nyata'a
Hezbullah hnya pncitraan agar ddkung muslim Lebanon dan brhasil mggulingkan
Pemerintah Lebanon..
●Nampaklah
tujuan Universal Syiah, "SEOLAH JADI PEMIMPIN ISLAM",,dan mrk pun
akan mngontrol Muslim..
●Jka itu
trjdi, Islam akan bnasib sprti Ajaran Nabi Isa..HILANG !(walau itu tak akan
trjdi, tpi itulah niat mrk)
●Sadarlah
wahai Saudaraku akan kbradaan Poros Syetan ini..
●Hati2
kelicikan, tipu daya dan fitnah Syiah ! Akhirul kalam, Assalamualaikum :)
“Ngambek” ke Israel, Menlu Syiah Iran
Ungkit Jasa Majusi Persia terhadap Yahudi
Dalam suatu wawancara dengan media
Amerika Serikat (AS), NBC, menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif
menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki niat untuk menghancurkan Israel.
Menurut Javad Zarif, Netanyahu harus membaca
ulang sejarah, dimana Raja Persia-Iran pernah menyelamatkan Yahudi dari ancaman
Babilonia, begitu juga pada masa Perang Dunia II.
Ia kemudian mengingatkan bahwa ada lebih
dari 20.000 orang Yahudi hidup nyaman di Iran. Bahkan para Yahudi Iran memiliki
wakilnya di parlemen.
“Kami memiliki sejarah toleransi dan
kerjasama, serta hidup berdampingan dengan orang Yahudi di negara kami, serta
Yahudi di mana pun di dunia”, kata Zarif,
kutip Risalah dari Vivanews.
Nasib Yahudi di Iran sangat berbeda jauh
dengan kondisi kaum Muslimin (Ahlusunnah) di sana yang merupakan minoritas
terbesar diantara mayoritas Syi’ah.
Laporan menyebut bahwa di Teheran sulit
menemukan masjid untuk sholat jum’at kecuali di areal kedutaan asing.
Masjid-masjid digusur dan pemerintah
Syi’ah tidak akan memberikan izin untuk mendirikan masjid baru, sedangkan
tempat ibadah Yahudi (Sinagog) banyak bertebaran di Teheran.
Zarif kemudian mengkritik Israel yang
mengancam menyerang Iran dan mengecam kepemilikan Israel atas bom nuklir
sebanyak 200 hulu ledak. Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak memiliki senjata
pemusnah massal dan tidak berniat untuk memilikinya.
Suatu hal yang sangat berbeda dengan
propaganda politik agama Syi’ah pada masa Ahmadinejad. Jadi mulai sekarang
sudah sepatutnya para Syi’ah melupakan retorika taqiyah untuk meyerang Israel
dan mewujudkan mimpi Khomeini membebaskan Al-Quds.
Iran dan Israel merupakan 2 negara yang
bertanggung jawab atas kejahatan terhadap umat Islam. Israel dengan entengnya
membunuhi ribuan orang Palestina dalam sekali operasi militer, sementara Iran
adalah penyokong rezim teroris Basyar Al-Assad, tentara Iran dan milisi Syi’ah
banyak dikirim ke Suriah.
Sebelumnya Netanyahu berpidato di kongres
Amerika untuk menyudutkan kebijakan Obama yang dianggap lembek terhadap program
nuklir Iran. Pidato ini dikabarkan mendapat walkout dari partai Demokrat
(partainya Obama), dan disaksikan oleh partai Republik.
Entah dagelan, entah apa, meskipun
terlihat bersikap keras terhadap Iran dan program nuklirnya, namun apa yang
ditampakkan oleh Netanyahu ini bertentangan dengan bocoran laporan Mossad yang
menyebut program nuklir Iran belum mencapai apa-apa.
Inilah Basa-basi Syiah Iran Ketika Ingin
Perang dengan Israel
Negeri Syiah Iran mengaku berhasil
menguji coba rudal kendali jarak menengah dua pekan lalu, sebagai bagian
meningkatkan pertahanan nasional dan mencegah serangan Israel, demikian
keterangan Brigadir Jenderal Al Abdollahi, Senin (9/5/2016).
Sepanjang tahun lalu, Iran terus
mengupayakan perbaikan teknologi rudal agar bisa mencapai jarak yang lebih jauh
dengan akurasi yang lebih tepat. Menurut Teheran, rudal tersebut dapat secara
ampuh mencegah serangan dari musuh Israel.
“Dua pekan yang lalu, kami menguji coba
rudal berkemampuan jelajah 2.000 km dengan potensi kesalahan delapan meter.
Potensi kesalahan target yang hanya delapan meter ini sama saja dengan akurasi
yang sangat baik,” demikian Abdollahi menyatakan sebagaimana dikutip dari
kantor berita Tasnim.
Uji coba tersebut kemungkinanan besar
akan mendapat respons keras dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka sempat
beberapa kali menuding Teheran melanggar resolusi PBB karena melakukan uji coba
rudal dengan kemampuan membawa bom nuklir.
Iran sendiri membantah tudingan Amerika
Serikat dengan menyatakan rudaL-rudal tersebut tidak didesain untuk berhulu
ledak nuklir. Washington tidak percaya dengan alasan tersebut dan tetap
menjatuhkan sejumlah sanksi baru kepada Teheran akibat beberapa uji coba rudal.
Sanksi baru itu berbeda dengan hukuman
terkait program nuklir yang telah dicabut pada Januari lalu menyusul
implementasi kesepakatan nuklir pada tahun lalu. Pada Maret, pemimpin tertinggi
Iran, Aytollah Ali Khamenei menegaskan pengembangan teknologi rudal adalah
kunci bagi masa depan Iran demi meningkatkan kekuatan pertahanan dan menghalau
serangan musuh.
Namun ada fakta menarik ketika membahas
Iran vs Israel. Pasalnya, tidak pernah ada dalam sejarah negeri penganut agama
Syiah itu menyerang Israel dalam upaya membantu Palestina (muslim Sunni).
Kenyataan justeru sebaliknya, hubungan
begitu mesra antara Syiah dan Yahudi. Bahkan di Iran, zionis Yahudi begitu
dihormati sehingga tak mengherankankan Sinagog tumbuh subur di seluruh pelosok
agama penghamba nikah mut’ah (kontrak) tersebut. Itu pula mengapa dalam hadist
Rasulullah disebutkan, Dajjal akan dibantu 70 ribu bala tentara Yahudi Isfahan
Iran. (wan/ant)
Israel dan rezim Syiah Suriah saling
melindungi satu sama lain
Media Ba’ath Party di Suriah adalah media
yang ahli dalam menyebar kebohongan dan propaganda untuk kepentingan
rezim. Selama bertahun-tahun, mereka telah berhasil menanam benih-benih mitos
dalam pikiran jutaan warga Suriah.
Rezim, misalnya, telah menggambarkan
dirinya di Suriah dan dunia Arab sebagai pemain kunci dalam perjuangan
melawan “entitas Zionis”. Hal ini juga mendorong slogan bahwa “tidak ada yang
lebih penting daripada pertempuran”, dengan alasan ini rezim Suriah bisa menjalankan hukum
darurat dan menindas oposisi dengan dalih bahwa negara dalam keadaan perang
dengan apa yang disebut “melawan musuh Zionis”. Rakyat Suriah telah hidup
selama empat dekade dengan aturan larangan berkumpul di jalanan dalam kelompok
lima orang atau lebih. Hukum darurat mencegah pengumpulan tersebut, karena akan
menjadi “ancaman bagi keamanan nasional” dan proses perlawanan
terhadap Israel . Itulah yang berusaha ditanamkan dalam pikiran warga oleh
badan-badan intelijen fasis, meskipun selama empat puluh tahun rezim Syiah
berkuasa, tidak ada satupun tembakan dilepasakan ke arah “musuh”, dan
rezim tetap mempertahankan kondisi dan hukum negara dalam
kondisi perang.
Yang lebih buruk adalah bahwa rezim
Suriah telah menyebarkan propaganda bahwa mereka adalah ujung tombak
bangsa Arab melawan proyek Zionis negara Israel. Setiap warga Suriah yang
diduga memiliki hubungan, bahkan sedikit saja, dengan Israel bisa berakhir di
penjara selama bertahun-tahun. Ribuan warga Suriah telah tewas di penjara rezim
Suriah atas dugaan bahwa mereka berkomunikasi, bahkan secara tidak langsung,
dengan negara Zionis. Ada seseorang yang menghabiskan bertahun-tahun di
penjara atas tuduhan mengirim pesan elektronik kepada sanak saudaranya di
Palestina. Dan ada orang yang bertemu kerabatnya yang tinggal di Palestina saat
ia berada di Yordania, dan akhirnya menghabiskan setengah hidupnya di penjara.
Warga Suriah percaya bahwa rezim adalah musuh terbesar Israel di wilayah
tersebut, dan dengan demikian mereka mengambil posisi permusuhan terhadap
tetangga mereka, sejalan dengan kepentingan rezim.
Tentara rezim Suriah belajar untuk
membenci Israel sejak keluarga Assad mengambil alih kekuasaan pada tahun 1970,
sehingga doktrin perang adalah selalu untuk menghadapi Zionis. Sungguh aneh,
meskipun tentara rezim hanya disiapkan untuk berperang melawan Israel selama
era Assad; selama empat puluh tahun, tujuh puluh persen dari anggaran nasional
rezim Suriah hanya digunakan untuk membiayai tentara yang duduk di barak-nya.
Sementara Israel, telah menyerang Suriah puluhan kali, menghancurkan fasilitas
nuklir dan lokasi strategis lainnya; jet tempur Israel telah terbang di atas
istana Assad dan di Damaskus sebagai provokasi, tapi rezim tidak
memerintahkan tentara mereka untuk menembak bahkan satu rudal anti-pesawat
tidak pernah diarahkan ke mereka.
Dengan kata lain, doktrin tentara Suriah
sama sekali berbeda dengan kenyataan. Sangat jelas bahwa Israel memahami
permainan ini, dan tahu bahwa retorika anti-Zionis rezim Suriah
hanya untuk dikonsumsi oleh khalayak domestik; dan bahwa tentara rezim
Suriah tidak difungsikan untuk menyerang Israel, tapi untuk mengontrol
rakyat Suriah.
Mempertimbangkan fakta bahwa Pengawal
istana dan Pengawal Republik dengan gudang senjata
lengkap berada di kaki Gunung Qassioun, dalam posisi menghadap Gunung
Hermon, yang diduduki oleh Israel, dimana pasukan Israel bisa melihat mobil
bergerak di jalan-jalan Damaskus. Jika rezim Assad benar-benar merasa
bahwa Israel adalah ancaman, mereka tidak akan membiarkan posisi Garda
Republik dan senjata mereka terlihat dengan mudah oleh musuh.
Semakin jelas sejak awal revolusi bahwa senjata berat yang berlokasi di
Gunung Qassioun, yang menghadap Damaskus, ada untuk meneror ibukota terutama
untuk mengancam orang yang bergerak melawan pemerintah rezim. Dan saat ini
terbukti bahwa serangan dan tembakan di Damsyik dan daerah sekitarnya
selama revolusi semua berasal dari Gunung Qassioun.
Revolusi Suriah telah membuka fakta bahwa
peran utama tentara Suriah adalah untuk melindungi rezim dan termasuk
melindungi Israel dari ancaman oposisi Suriah. Ketika senjata rezim
berbalik untuk melawan rakyat Suriah, hal itu dilakukan dengan
restu Israel. Assad bahkan mengaku pada awal revolusi ketika dia
mengatakan bahwa Israel tidak akan membiarkan rezim jatuh dan telah memberinya
lampu hijau untuk menghancurkan lawan-lawannya.
Semua kebohongan terbuka, rakyat Suriah
sekarang bertanya-tanya mengapa Israel tidak mengambil keuntungan dari
kelemahan tentara rezim Suriah, dimana selama ini mereka menuduh rezim Suriah
sebagai ancaman terbesar bagi Israel. Mengapa tidak mengambil keuntungan
dari kelemahan ini, dan menghancurkan rezim Assad ? Sebaliknya, Israel,
bersama dengan AS, bersikeras mempertahankan tentara dan keamanan rezim Suriah.
Sungguh ironis, Israel yang selalu
menuntut perlindungan dari institusi militer Suriah, tetapi
faktanya Israel telah menguras kekayaan nasional Suriah selama
setengah abad terakhir dengan dalih Suriah telah melawan Israel. Jika Anda
masih tidak percaya, silahkan baca perkataan wartawan Amerika Seymour
Hersh – teman dari Presiden rezim Suriah: “Kepala Staf Gabungan AS
telah menyediakan informasi intelijen selama bertahun-tahun untuk tentara
Suriah tentang kelompok-kelompok oposisi. Dan Israel khusus mengirim informasi dari
AS tersebut langsung kepada tentara Suriah, yang selama ini diduga musuh
Israel. ”
Diterjemahkan dari Alkhaleejonline, 7
Februari 2016 – Middle East Monitor
Konspirasi Syiah dan Zionis Untuk
Memerangi Islam
Assalamu'alaikum
Warahmatullahiwabarakatuh. Ustadz kapan Eramuslim akan membahas kesesatan Syiah
dan hubungannnya dengan zionis/Yahudi dalam memusuhi Islam. agar umat islam
tidak tertipu dan menganggap syiah adalah bagian dari Islam, Jazakumullahu
khoiron katsriron
hnf
Jawaban
Alaykumsalam. Warrahmatullahi
Wabarakatuh. Jazakallah atas pertanyaannya saudaraku hnf. Tampaknya persoalan
Syiah ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. Syiah bagai musuh dalam selimut.
Mereka mengaku Islam tapi diam-diam menusuk dari belakang.
Saudaraku, sejujurnya media Islam
harus concern untuk melawan Syiah dan mempertegas perbedaan tauhid
antara Islam dan Syiah. Saya sendiri dalam rubrik ini telah berkali-kali
membahas kesesatan Syiah. Dari mulai ajaran, stigma bahwa mereka anti Yahudi,
sampai hubungan gelap mereka dengan Israel. Namun mengingat pentingnya perkara
ini, maka itu tidak salah pula, untuk kitareview kembali.
Kesesatan Syiah
Saudaraku, kesesatan Syiah adalah sebuah
keniscayaan yang sudah menjadi kesepakatan ulama muslim. Hal ini dikarenakan
akidah tauhid mereka yang memang berbeda antara Islam dan Syiah. Maka itu tak
heran, Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi
saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau
Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan
seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh
mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak
menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih
oleh mereka."
Salah satu kesesatan Syiah adalah rukun
iman versi mereka sendiri yang menyelisihi umat muslim. Lima rukun iman versi Syiah
tidak menyebutkan bentuk keimanan kepada para Malaikat, Rasul dan Qadha dan
Qadar.
Mereka juga menghina Al Qur’an yang ada
ditangah kaum muslimin saat ini sebagai palsu dan tidak orisinil. Dalam
kitab Al Kaafi misalnya, sebuah kitab yang kedudukannya di sisi
mereka sudah seperti Shahih Al-Bukhari di sisi kaum muslimin, karya
Abu Ja’far Muhammad bin Ya’qub Al-Kulaini (2/634), dari Abu Abdullah (Ja’far
Ash-Shadiq), ia pernah berkata: “Sesungguhnya Al Qur’an yang dibawa Jibril
kepada Muhammad (ada) 17.000 ayat."
Selanjutnya di dalam Juz 1, hal 239-240,
dari Abu Abdillah ia berkata, bahwa “…Sesungguhnya di sisi kami ada mushaf
Fathimah ‘alaihas salam, mereka tidak tahu apa mushaf Fathimah itu. Abu Bashir
berkata: ‘Apa mushaf Fathimah itu?’ Ia (Abu Abdillah) berkata: ‘Mushaf 3 kali
lipat dari apa yang terdapat di dalam mushaf kalian. Demi Allah, tidak ada
padanya satu huruf pun dari Al Qur’an kalian…’.” Naudzubillah min dzalik.
Syiah Memusuhi Yahudi?
Selain itu dalil yang digembar-gemborkan
bahwa Syiah sangat pro terhadap perlawanan Yahudi tampaknya memang perlu
dipertanyakan. Saya sendiri tidak percaya bahwa Syiah itu betul-betul memusuhi
Yahudi. Kehidupan Yahudi di Iran pun tenang-tenang saja. Mereka senantiasa
diberi hak-haknya. Tidak ada tanda permusuhan dari seorang Ahmadinejad. Bahkan
Iran adalah Negara di Timur Tengah yang menampung Yahudi terbanyak setelah
Israel dengan jumlah populasi yang mencapai 50.000 orang dan tersebar di tiga
kota, Teheran, Isfahan, dan Shiraz.
Berbeda dengan kaum sunni (selanjutnya
disebut muslim) yang mengalami penindasan.Mereka mengalami penekanan yang
sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh
dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga
menghancurkan masjid-masjid umat muslim, bahkan adzan umat muslim pun dilarang
oleh pemerintah Iran.
Kejadian menyakitkan teranyar adalah
ketika Syiah melarang kaum Muslim menyelenggarakan shalat Idul Fitri pada 1
Syawal kemarin (31/8). Iran memerintahkan penganut umat muslim yang merupakan
minoritas di negara beragama Syi'ah itu, untuk tidak menyelenggarakan shalat
Idul Fitri secara terpisah. Bahkan Ratusan polisi diterjunkan di ibukota untuk
mencegah orang-orang Muslim memasuki gedung atau rumah yang mereka sewa untuk
menggelar shalat Idul Fitri. Naudzubillah min dzalik.
Hebatnya, seakan berbanding terbalik,
Sinagog Yahudi justru banyak bertebaran di seantero Iran, di Teheran sendiri
ada 10 tempat ibadah kaum Yahudi laknatullah tersebut. Mereka aman, sejahtera,
sentosa, dan bebas melaksanakan keyakinannya.
Situasi kegetiran Muslim Iran pun sangat
menyedihkan. Mereka hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah dan
Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Lalu apa arti dari ini semua?
Apakah betul Syiah memusuhi Yahudi?
Hubungan kekerabatan ini amat wajar
sekali terjalin, karena Syiah sendiri adalah hasil makar Abdullah bin Saba’
seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan berpura-pura
sebagai seorang mulim karena geram melihat agama mulia ini tersiar dan tersebar
di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan
masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.
Maka itu tak heran jika ajaran Syiah
mirip dengan Yahudi. Sebagai contoh Orang Yahudi mengatakan yang layak memegang
kekuasaan adalah keluarga Dawud. Sedangkan kata Syi'ah tidak layak menduduki
imamah (kekuasaan) kecuali anak turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait). Yahudi
pun mengganti kitab Taurat dengan talmud, sedangkan Syiah
merubah kitab suci Al-Qur'an dengan al-Jamiah, al-Jufrdan Mushaf Fatimah.
Hubungan Gelap Antara Syiah dengan Zionis
Hubungan Syiah Iran dengan Zionis juga
adalah sisi gelap yang selalu mereka tutupi. Beberapa waktu lalu seorang Ulama Syiah
sempat membuat pernyataan mengejutkan, Menurut Ulama Syiah Mahmud Nubia, bahwa
penasehat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei, menyatakan bahwa
Iran harus memiliki "hubungan yang bersahabat" dengan Negara Yahudi,
namun Ahmadinejad menahan diri dari posisi ini di depan umum karena pemimpin
tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini.
(Lihat Eramuslim, Ulama Syiah: Ahmadinejad Ingin Menjalin Persahabatan
dengan Israel, 27 Mei 2011)
Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa
Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan
Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi
Syiah Iran, Ali Khomeini.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi,
dalam tulisannya,Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israilbahwa sejak zaman Syiah
Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan
hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin
oleh Khomeini.
Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis
Yahudi merupakan Negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara
"permusuhan" Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo
Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga
masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan
pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi
seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata
tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan.
Selanjutnya kalaulah memang Ahmadinejad
serius melawan Zionis Amerika, sekiranya ia bisa berbuat lebih riil dalam
melaksanakannya. Tidak jauh dari Iran, berbatasan langsung dengan teritori
Ahmadinejad, yakni Afghanistan dimana puluhan ribu mujahidin bahu membahu
mengusir Amerika dan cengkaman Zionis. Namun sampai saat ini belum ada tindakan
konkret dari Ahmadinejad untuk membantu Afghan mengusir Amerika.
Yang terjadi justru sebaliknya. Kita
ketahui bersama hubungan Ahmadinejad dengan Nouri Al Maliki dekat sekali. Sebab
Perdana Menteri Syiah di Irak ini juga naik atas jasa Teheran. Maka itu, pada
18 Oktober 2010, Maliki terbang ke Teheran pada hari Senin untuk meminta
dukungan bagi masa jabatan barunya, karena Iran telah memiliki pengaruh yang
signifikan di Baghdad sejak runtuhnya Saddam. Padahal jelas-jelas Nouri Al
Maliki adalah kaki tangan Amerika di Irak. (Lebih jauh baca di
Eramuslim, Akhirnya, Poros Baru Syiah: Ahmadinejad-Maliki-Al-Sadr, 20
Oktober 2010)
Hanya sekelompok kecil orang-orang
Nasionalis Barat, didukung oleh orang-orang Syiah yang berlindung dibalik
ketiak Amerika Serikat yang mendukung pemerintahan Nouri sekarang dan juga
Amerika Serikat dan sekutunya tentunya.
Kelompok Islam di Irak jelas menentang
pemerintahan bentukan Amerika Serikat sekarang dan menyatakan perang terhadapnya
(pemerintahan kafir Amerika) adalah Jihad, dan mati melawannya adalah mati
syahid. Lalu dimana suara Ahmadinejad dan konci-konco Syiah di Iran untuk ikut
membantunya?
Oleh karenanya sudah seyogyanya umat
muslim baro’ kepada Syiah. Karena sejatinya baik dari segi akidah
maupun kenyataan di lapangan, kaum Syiah tidak berpihak kepada kaum muslim dan
justru bermesraan dengan kaum kafir. Allahua'lam. (Muhammad Pizaro
Novelan Tauhidi di eramuslim.com)
Pengkhianatan Syi'ah Dari Zaman ke Zaman
Terhadap Kaum Muslimin
Untuk mempertahankan keberadaannya, Syiah
Nushairiyah sampai hari ini tak segan-segan untuk berkhianat, bahkan berkolaborasi
dengan musuh-musuh Islam sekalipun. Sebagai kelompok minoritas di Suriah,
mereka menerapkan prinsip, “Sebaik-baik pertahanan adalah menyerang!”
Dokumen Prancis dan Pengkhianatan Syi'ah
di Balik Runtuhnya Kekhilafahan Islam :
Kejatuhan Daulah Abbasiyah ke tangan
pasukan Tartar tak lepas dari pengkhianatan tokoh Syiah Rafidhah bernama
Alauddin Ibnu Alqami.
Ibnu Katsir menceritakan, “Ibnu Alqami
menulis surat kepada pasukan Tartar yang intinya mendukung mereka menguasai
Baghdad dan siap melicinkan jalan bagi mereka (Tartar).
Ia membeberkan kepada mereka kondisi
terakhir Khilafah Abbasiyah, termasuk kelemahan pasukan Al-Mu’tashim. Itu semua
tiada lain karena pada tahun tersebut ia ingin melihat Khalifah Abbasiyah,
Al-Mu’tashim, tumbang, dan bid’ah aliran sesat Syiah Rafidhah berkembang pesat.
Khalifah diambil oleh Dinasti Fathimiyah, para ulama dan mufti sunnah
musnah.” (Lihat: Al-Bidayah wa An-Nihayah, XIII/202)
Baghdad berhasil takluk. Khalifah
Al-Mu’tashim Billah wafat terbunuh pada 14 Shafar 656 H/1258 M. Pembunuhan
Al-Mu’tashim tak lepas dari pengkhianatan Ibnu Alqami dan Nashiruddin
Ath-Thusi, yang menjalin hubungan dengan Hulagu Khan.
Pengkhianatan itu mengakibatkan banyaknya
ulama yang terbunuh, sekolah-sekolah dan masjid yang hancur, perpustakaan
sebagai gudang ilmu luluhlantak, dan kekejaman lainnya yang luar biasa. Baghdad
yang indah dan megah bersimbah darah. Kaum muslimin ketika itu berduka. Pusat
peradaban Islam yang gemilang, tinggal kenangan.
Jika Baghdad berhasil ditaklukkan oleh
bangsa Tartar karena pengkhianatan Syiah Rafidhah, maka diantara faktor yang
melemahkan semangat jihad umat Islam di negeri Syam saat itu adalah
pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah.
Melalui para pemimpinnya, mereka berusaha
merapat pada Hulagu Khan, dengan iming-iming yang ditawarkan pada pimpinan
pasukan Tartar itu berupa harta milik kaum Muslimin yang berhasil dilumpuhkan.
Syaikh Ibnu Taimiyah, yang berjuluk
hujjatul Islam, termasuk orang yang berjuang melawan pasukan Tartar. Ia juga
mengetahui bagaimana kelompok Syiah Nushairiyah berkhianat terhadap kaum
muslimin.
Karenanya, Ibnu Taimiyah yang tahu persis
bagaimana sepak terjang kelompok Syiah ekstrem ini, menyatakan bahwa mereka
adalah kaum kafir dan non muslim yang harus diperangi.
Timur Lenk membunuh kaum muslimin sunni
dan membiarkan mereka yang menjadi pengikut Alawiyah. Timur Lenk adalah
penganut Syiah Rafidhah yang wafat pada 808 Hijriyah. Anak keturunannya pun
mengikuti jejak keyakinan Timur Lenk sebagai penganut ajaran Syiah. Karenanya,
di setiap wilayah kekuasannya, Syiah banyak terlibat dalam pemerintahan,
termasuk di negeri Persia (Iran). (Lihat:Tarikh Alawiyyin, hlm. 407)
… jelaslah bahwa pada masa lalu, Syiah
Rafidhah, baik itu Sekte Ismailiyah, Nushairiyah, Qaramithah, dan Syiah ekstrem
lainnya telah melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam di Syam. Sejarah juga
mencatat, mereka kemudian diperangi oleh para pemimpin Islam. Sultan
Shalahuddin Al-Ayyubi yang dikenal sebagai penakluk Baitul Maqdis, semasa
berkuasa terus berusaha mengikis habis pengaruh Syiah Rafidhah,…
Sebuah dokumen luar negeri Prancis, Nomor
3547 tertanggal 15 Juni 1936 melansir adanya surat dari tokoh-tokoh
Alawiyah/Nushairiyah kepada pemerintah Perancis, yang di antaranya
ditandatangani oleh Sulaiman Al-Asad, kakek dari Hafizh Asad.
Surat tersebut berisi permohonan agar
Prancis tetap bersedia berada di wilayah Suriah, karena mereka khawatir, jika
Prancis hengkang, keberadaan mereka terancam.
Pada saat ini, keberadaan rezim Syiah
Nushairiyah di Suriah mendapat dukungan yang kuat dari kelompok Syiah Itsna
Asyariyah atau Syiah Imamiyah di Libanon dan Iran. Mereka mempunyai kesamaan
ajaran, ideologi, bahkan cita-cita, untuk mewujudkan dendam mereka merebut
kekuasaan dari kelompok Sunni.
BAGHDAD : Baru saja
ditaklukkan oleh pasukan Tartar. Pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah dan
situs-situs peradaban Islam diluluhlantakkan. Pasukan yang dipimpin oleh Hulagu
Khan dari ras Mongolia itu berhasil menaklukkan salah satu kota yang menjadi
simbol gemilangnya peradaban Islam pada 656 Hijriyah.
Sejarah menceritakan, sungai di Baghdad
yang jernih berubah pekat menghitam akibat ribuan, bahkan jutaan buku yang
ditenggelamkan. Sebagian lagi terbakar oleh keganasan invasi pasukan kafir
tersebut. Takluknya Baghdad menandai runtuhnya imperium Khilafah Abbasiyah yang
dikenal sebagai salah satu pusat peradan Islam.
Mengenai keruntuhan Baghdad dan
penyerangan pasukan Tartar, sejarawan Dr. Raghib As-Sirjani menceritakan kisah
ini dalam bukunya “Qishah At-Tatar min Al-Bidayah ila ‘Ain
Jalut” (hlm. 129-170).
Sedangkan sejarawan lainnya, Dr. Muhammad
Ali Ash-Shalabi menceritakan dengan apik dalam bukunya “Al-Moghul Baina
Al-Intisyar wa Al-Inkisyar” (hlm.310-312).
Kedua sejarawan tersebut sangat mumpuni
dalam bidangnya, karena disamping sebagai sejarawan (mu’arrikh), mereka juga
ahli hadits (muhaddits), yang bisa memilah mana kisah-kisah palsu dan mana
yang mu’tabar.
Kejatuhan Daulah Abbasiyah ke tangan
pasukan Tartar tak lepas dari pengkhianatan tokoh Syiah Rafidhah bernama
Alauddin Ibnu Alqami. Dalam keterangan lain, kejatuhan Baghdad karena adanya
konspirasi antara pasukan Tartar dan kelompok Syiah Qaramithah yang mempunyai
hasrat menjatuhkan pemerintahan Daulah Abbasiyah, kemudian menggantikannya
dengan Daulah Fathimiyah.
Ia diangkat sebagai perdana menteri oleh
Khalifah Al-Mu’tashim Billah. Namun Ibnu Alqani memendam hasrat untuk merampas
kekhilafahan Abbasiyah agar jatuh ke tangan Dinasti Fathimiyah. Ibnu Alqami
berkorespondensi dengan pimpinan bangsa Tartar dan mendukung pasukan kafir
tersebut masuk dan menyerang kota Baghdad. Ibnu Katsir menceritakan :
“Ibnu Alqami menulis surat kepada
pasukan Tartar yang intinya mendukung mereka menguasai Baghdad dan siap
melicinkan jalan bagi mereka (Tartar). Ia membeberkan kepada mereka kondisi
terakhir Khilafah Abbasiyah, termasuk kelemahan pasukan Al-Mu’tashim. Itu semua
tiada lain karena pada tahun tersebut ia ingin melihat Khalifah Abbasiyah,
Al-Mu’tashim, tumbang, dan bid’ah aliran sesat Syiah Rafidhah berkembang pesat.
Khalifah diambil oleh Dinasti Fathimiyah, para ulama dan mufti sunnah
musnah.”(Lihat: Al-Bidayah wa An-Nihayah, XIII/202)
Baghdad berhasil takluk. Khalifah
Al-Mu’tashim Billah wafat terbunuh pada 14 Shafar 656 H/1258 M. Pembunuhan
Al-Mu’tashim tak lepas dari pengkhianatan Ibnu Alqami dan Nashiruddin
Ath-Thusi, yang menjalin hubungan dengan Hulagu Khan.
Pengkhianatan itu mengakibatkan banyaknya
ulama yang terbunuh, sekolah-sekolah dan masjid yang hancur, perpustakaan
sebagai gudang ilmu luluhlantak, dan kekejaman lainnya yang luar biasa.
Baghdad yang indah dan megah bersimbah
darah. Kaum muslimin ketika itu berduka. Pusat peradaban Islam yang gemilang,
tinggal kenangan.
Setelah berhasil menaklukkan Baghdad,
pada 22 Shafar 657 Hijriyah pasukan Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan
kemudian bergerak menuju Syam, wilayah yang menjadi pusat kekuasaan Islam pada
masa itu.
Mereka melakukan invasi dengan
menyeberangi sungai Furat dan mengepung pintu masuk Syam selama tujuh hari.
Pengepungan berhasil, bangsa Tartar kemudian masuk menyerbu kota. Sejarawan Ali
Muhammad Ash-Shalabi mengatakan, Aleppo (Halb) adalah kota pertama yang menjadi
tujuan penaklukan Hulagu dan pasukannya, yang ketika itu dipimpin oleh Al-Malik
Al-Mu’zham Tauran Syah, wakil dari Malik An-Nashir.
Sebelum memasuki Aleppo, sebagaimana
kebiasaan Hulagu, ia memberi peringatan penguasa agar tunduk dan menyerah.
Namun, peringatan Hulagu Khan ditanggapi oleh Al-Malik Al-Mu’zham Tauran Syah
dengan mengatakan, “Tidak ada yang pantas bagi kalian dari kami, kecuali pedang…!”
Hulagu Khan kemudian mengirim panglimanya
yang bernama Katabgha untuk menaklukkan kota Damaskus pada akhir bulan Rajab,
tahun 658 Hijriyah. Penaklukan berlangsung tanpa perlawanan, hingga akhirnya
Damaskus yang merupakan kota terbesar di Suriah selain Aleppo, berhasil
tunduk pada kekuasaan Tartar.
Negeri Syam yang dikenal sebagai tanah
yang berkah, saat itu terkotori dengan ulah pasukan Tartar. Kemenangan pasukan
Tartar kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Nashrani untuk mendekati Hulagu
Khan.
Mereka membujuknya agar Hulagu membiarkan
umat Nashrani menyiarkan agamanya. Setelah mendapat persetujuan, umat Nashrani
berkeliling kota mengangkat salib-salib mereka di atas kepala, sambil berteriak
mengatakan, “Agama yang benar adalah agama Al-Masih..”.
Mereka mengarak salib-salib besar
mereka keliling kota, kemudian memaksa para penduduk untuk berdiri menghormati
salib tersebut. Tartar ketika itu mengangkat seorang pemimpin di Damaskus yang
bernama Ibil Siyan, pemimpin yang dikenal sangat melindungi kaum Nashrani.
Kota Damaskus dan Aleppo berhasil
ditaklukkan. Kota yang bersejarah dan menyimpan peradaban Islam itu harus
menyerah pada kekuatan pasukan Tartar. Jika Baghdad berhasil ditaklukkan oleh
bangsa Tartar karena pengkhianatan Syiah Rafidhah, maka diantara faktor yang
melemahkan semangat jihad umat Islam di negeri Syam saat itu adalah
pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah.
Melalui para pemimpinnya, mereka berusaha
merapat pada Hulagu Khan, dengan iming-iming yang ditawarkan pada pimpinan
pasukan Tartar itu berupa harta milik kaum Muslimin yang berhasil dilumpuhkan.
Diantara pemimpin Syiah yang berkhianat terhadap umat Islam adalah Syaikh
Al-Fahr Muhammad bin Yusuf bin Muhammad Al-Kanji.
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah
menceritakan hal ini dalam buku monumentalnya, Al-Bidayah wa An-Nihayah, dengan
menulis, “Ia adalah tokoh Syiah yang telah membujuk bangsa Tartar dengan harta
kaum Muslimin. Ia sosok berhati busuk, orientalistik, dan meminta bantuan
mereka (Tartar) dengan harta kaum muslimin…”
Dr. Imad Ali Abdus Sami Husain dalam
bukunya “Khianaat Asy-Syiah wa Atsaruha fi Hazaimi Al-Ummah
Al-Islamiyah” menceritakan bahwa ketika pasukan Tartar masuk ke kota
Aleppo pada 658 Hijriyah, merampas dan mencuri harta dan tanah kaum muslimin di
kota itu, pimpinan Syiah yang bernama Zainuddin Al-Hafizhi justru
mengagung-agungkan Hulagu Khan dan meminta kepada umat Islam untuk tunduk
menyerah dan tidak mengobarkan api perlawanan terhadap pasukan penjajah
tersebut.
Padahal Ketika itu, Raja An-Nashir
yang berasal dari kalangan sunni sudah berkirim surat kepada Raja Al-Mughits di
Kurk dan Al-Muzhaffar Qutuz di Mesir untuk mengirimkan bala bantuan kepada kaum
muslimin di Aleppo. Namun sayang, kondisi mereka yang ketika itu juga dalam
keadaan lemah, tidak mampu memenuhi permintaan Raja An-Nashir.
Sikap pemimpin Syiah Nushairiyah,
Zainuddin Al-Hafizhi, memantik kemarahan Malik Az-Zhahir Ruknuddin Baybars
Al-Bunduqdari. Ia begitu marah kepada pemimpin Syiah itu, kemudian memukulnya
sambil mengatakan, “Kalianlah penyebab kehancuran kaum Muslimin!”
Baybars adalah tokoh pejuang Muslim
asal Kazakhstan yang kemudian berjihad melawan bangsa Tartar dan kaum Kristen,
dan wafat di Damaskus. Namanya begitu dikenal sebagai pahlawan Islam yang cukup
ditakuti dan disegani musuh. (Mausu’ah At-Tarikh Al-Islamiy: Al-Ashr Al-Muluki,
Amman: Dar Usamah li An-Nasyr, 2003, hlm. 24-36)
Seorang ulama bernama Taqiyuddin Ahmad
bin Abdul Halim bin Abdul Salam bin Taimiyah Al-Harrani atau biasa disebut
Syaikh Ibnu Taimiyah, yang berjuluk hujjatul Islam, termasuk orang yang
berjuang melawan pasukan Tartar.
Ia juga mengetahui bagaimana kelompok
Syiah Nushairiyah berkhianat terhadap kaum muslimin. Karenanya, Ibnu Taimiyah
yang tahu persis bagaimana sepak terjang kelompok Syiah ekstrem ini, menyatakan
bahwa mereka adalah kaum kafir dan non muslim yang harus diperangi. Ketika
orang-orang Tartar mengepung kota Damaskus, Ibnu Taimiyah dengan lantang
mengatakan:
”Jangan kalian serahkan benteng ini,
meskipun tinggal satu batu bata saja, karena benteng ini adalah untuk
kepentingan kaum muslimin. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjaga
benteng ini untuk kaum muslimin, sebagai perisai bagi penduduk Syam yang
menjadi pusat iman dan sunnah, sampai Isa Ibnu Maryam Alaihissalam turun
di sana.”
Dalam buku Tarikh Al-Alawiyyin yang
ditulis penganut Syiah Nushairiyah, Muhammad Amin Ghalib Ath-Thawil dijelaskan
bahwa sikap kooperatif mereka dengan bangsa Tartar adalah bagian dari siasat
untuk mengembalikan kekuasaan mereka, yang menurutnya telah dirampas oleh kaum
Sunni.
Tarikh Al-Alawiyyin juga menjelaskan
bagaimana kerjasama tokoh Syiah di Aleppo, Thamur Thusi, yang bekerjasama
dengan Timur Lenk untuk menguasai kota tersebut. Timur Lenk membunuh kaum
muslimin sunni dan membiarkan mereka yang menjadi pengikut Alawiyah.
Timur Lenk adalah penganut Syiah Rafidhah
yang wafat pada 808 Hijriyah. Anak keturunannya pun mengikuti jejak keyakinan
Timur Lenk sebagai penganut ajaran Syiah. Karenanya, di setiap wilayah
kekuasannya, Syiah banyak terlibat dalam pemerintahan, termasuk di negeri
Persia (Iran). (Lihat:Tarikh Alawiyyin, hlm. 407)
Negeri Syam, termasuk wilayah Damaskus,
berhasil kembali ke tangan kaum muslimin, setelah pasukan Syaifuddin Quthuz dan
panglima Malik Azh-Zhahir Ruknuddin Baibars Al-Bunduqdari berhasil mengalahkan
pasukan Tartar dalam Perang Ain Jalut, sebuah wilayah di Palestina.
Perang yang berlangsung pada 25 Ramadhan
659 H/September 1260 M itu berhasil memukul mundul pasukan Tartar dan membuat
mereka lari tunggang langgang menyebar ke beberapa wilayah.
Pasukan yang dipimpin oleh Syaifuddin
Quthuz dan panglima Baibars, berhasil membunuh seorang pemimpin dari sekte
Syiah Rafidhah di Damaskus, karena keberpihakan tokoh tersebut kepada pasukan
Tartar dalam merampas dan menjarah harta kaum muslimin.
Dengan kemenangan di Perang Ain Jalut
ini, Syaifuddin Quthuz yang berasal dari Kerajaan Mamalik Bahriyah (kerajaan
wilayah maritim yang dibangun oleh para budak) kemudian menggabungkan
negeri Syam dengan Mesir, sehingga kekuasaannya semakin luas.
Ada yang menarik dalam buku “Al-Maushu’ah
Al-Muyassarah fi At-Tarikh Al-Islamiy”. Tim Riset dan Studi Islam sebagai
penyusun buku itu, membuat sub bab berjudul “Baybars dan Sekte
Bathiniyah”.
Buku yang diberi kata pengantar oleh ahli
sejarah dari Mesir, Dr. Raghib As-Sirjani ini menulis, “Baibars berhasil
menundukkan Sekte Bathiniyah, cabang dari Sekte Ismailiyah di Syam. Orang-orang
Eropa menyebut sekte ini Al-Hasyasyin.
Sebelumnya mereka adalah ancaman bagi
raja-raja Mesir, sejak masa pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi.” (Tim Riset dan
Studi Islam Mesir, Ensiklopedi Sejarah Islam Jilid I (terj),
Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2013, hlm.478)
Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa
pada masa lalu, Syiah Rafidhah, baik itu Sekte Ismailiyah, Nushairiyah,
Qaramithah, dan Syiah ekstrem lainnya telah melakukan pengkhianatan terhadap
umat Islam di Syam.
Sejarah juga mencatat, mereka kemudian
diperangi oleh para pemimpin Islam. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang dikenal
sebagai penakluk Baitul Maqdis, semasa berkuasa terus berusaha mengikis habis
pengaruh Syiah Rafidhah, baik pengaruh dari buku-buku, maupun pengaruh dari
para pemimpin mereka.
Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berusaha
memerangi kelompok Syiah Rafidhah yang bercokol di Mesir, Yaman, dan Syam.
(Lihat: Dr. Ali Muhamamd Ash-Shallabi, Shalahuddin Al-Ayyubi wa juhduhu fi
Al-Qadha Ad-Daulah Al-Fathimiyah wa Tahrir Bait Al-Muqaddas, Mesir: Daar
Ibnu Al-Jauzi, 2007, hlm. 257-258
Pengkhianatan Selanjutnya
Ketika Daulah Utsmaniyah berusaha
menguasai Syam dan merebutnya dari penjajahan bangsa Eropa; Perancis dan
Inggris, pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah juga terus berlangsung.
Jumlah mereka yang minoritas, selalu menyimpan ketakutan akan sikap
diskriminasi kelompok Sunni yang menjadi warga mayoritas di Syam.
Karenanya, Tokoh Syiah Nushairiyah
Shaleh Al-Alawi bahkan menjalin hubungan dan menandatangani nota kesepahaman
dengan tokoh sekular Yahudi Dunamah Turki, Mustafa Kamal Attaturk pada tahun
1920.
Nota kesepahamaman ini tentu saja
bertujuan membendung pengaruh imperium Utsmani di Syam, khususnya di wilayah
Suriah yang juga menjadi musuh kaum sekularis seperti Attaturk. Karenanya,
Attaturk dengan organisasinya Ittihad wa At-Taraqi (Partai Persatuan
dan Kemajuan) berhasil menumbangkan Khilafah Utsmaniyah pada 1924.
Kelompok Syiah Nushairiyah tentu
mempunyai kepentingan untuk menyelamatkan entitasnya jika Daulah Utsmaniyah
tetap bercokol di Syam. Mereka khawatir, Daulah Utsmaniyah yang Sunni akan
memposisikan mereka secara diskriminatif.
Kekhawatiran inilah yang kemudian terus
terpelihara sehingga mereka merasa perlu melakukan berbagai pengkhianatan
terhadap umat Islam dengan berkolaborasi pada musuh-musuhnya.
Padahal sesungguhnya sikap khianat mereka
adalah ambisi untuk merebut kekuasaan sehingga terbentuk rezim Syiah.
Belakangan terbukti, rezim Syiah Nushairiyah yang minoritas, justru melakukan
berbagai aksi diskriminasi dan kekejaman terhadap kaum muslimin di Suriah.
Sebuah dokumen luar negeri Prancis, Nomor
3547 tertanggal 15 Juni 1936 melansir adanya surat dari tokoh-tokoh
Alawiyah/Nushairiyah kepada pemerintah Perancis, yang di antaranya
ditandatangani oleh Sulaiman Al-Asad, kakek dari Hafizh Asad.
Surat tersebut berisi permohonan agar
Prancis tetap bersedia berada di wilayah Suriah, karena mereka khawatir, jika
Prancis hengkang, keberadaan mereka terancam. Surat tersebut berbunyi:
“Presiden Prancis yang terhormat,
Sesungguhnya bangsa Alawiyah yang
mempertahankan kemerdekaannya dari tahun ke tahun dengan penuh semangat dan
pengorbanan banyak nyawa. Mereka adalah masyarakat yang berbeda dengan
masyarakat Muslim (Sunni), dalam hal keyakinan beragama, adat istiadat, dan
sejarahnya. Mereka tidak pernah tunduk pada penguasa dalam negeri.
Sekarang kami lihat bagaimana penduduk
Damaskus memaksa warga Yahudi yang tinggal bersama mereka untuk tidak mengirim
bahan pangan kepada saudara-saudara mereka kaum Yahudi yang tertimpa bencana di
Palestina! Kaum Yahudi yang baik, yang datang ke negeri Arab yang Muslim dengan
membawa peradaban dan perdamaian, serta menebarkan emas dan kesejahteraan di
negeri Palestina, tanpa menyakiti seorang pun, tak pernah mengambil sesuatupun
dengan paksa. Namun demikian, kaum muslimin menyerukan “Perang Suci” untuk
melawan mereka, meskipun ada Inggris di Palestina dan Perancis di Suriah.
Kita menghargai kemuliaan bangsa yang
membawa kalian membela rakyat Suriah dan keinginannya untuk merealisasikan
kemerdekaannya. Akan tetapi Suriah masih jauh dari tujuan yang mulia. Ia masih
tunduk pada ruh feodalisme agama terhadap kaum muslimin.
Kami sebagai rakyat Alawiyah yang
diwakili oleh orang-orang yang bertandatangan di surat ini berharap, pemerintah
Perancis bisa menjamin kebebasan dan kemerdekaannya, dan menyerahkan nasib dan
masa depannya kepadanya (Alawiyah, pen). Kami yakin bahwa harapan kami pasti
mendapaykan dukungan yang kuat dari mereka untuk rakyat Alawiyah, teman yang
telah memberikan pelayanan besar untuk Prancis.”
Demikian surat yang ditulis oleh
tokoh-tokoh Syiah Nushairiyah, yang membujuk Prancis untuk tetap menjamin dan
mendukung keberadaan mereka. Surat tersebut ditandatangani oleh Sulaiman Asad
(kakek Hafizh Asad), Muhammad Sulaiman Ahmad, Mahmud Agha Hadid, Aziz Agha
Hawwasy, Sulaiman Mursyid, dan Muhammad Beik Junaid. (Lihat:Syaikh Abu
Mus’ab As-Suri, Rezim Nushairiyah: Sejarah, Aqidah dan Kekejaman Terhadap Ahlu Sunnah
di Syiria (terj), Solo: Jazeera, 2013, hlm. 65-66)
Pada saat ini, keberadaan rezim Syiah
Nushairiyah di Suriah mendapat dukungan yang kuat dari kelompok Syiah Itsna
Asyariyah atau Syiah Imamiyah di Libanon dan Iran.
Mereka mempunyai kesamaan ajaran,
ideologi, bahkan cita-cita, untuk mewujudkan dendam mereka merebut kekuasaan
dari kelompok Sunni. Mereka yang hidup minoritas di Suriah, kemudian
berkolaborasi dengan bantuan Syiah di Libanon, melalui kelompok militer
Hizbullah yang dipimpin oleh Hasan Nashrullah, untuk bertahan
dan survive, serta mengamankan kekuasaan mereka yang
direpresentasikan dalam kekuasaan Rezim Bashar Al-Asad.
Dimanapun, kelompok minoritas akan selalu
waspada, struggle, dan berjuang habis-habisan untuk mengamankan
eksistensinya. Bahkan, dalam kasus Suriah saat ini, mereka berusaha mengamankan
kekuasaan yang sudah sejak tahun 70-an mereka pegang.
Mereka khawatir, jika umat Islam
berkuasa, maka keberadaan mereka akan terusik. Padahal, mereka sesungguhnya
adalah pengkhianat yang tak bisa hidup berdampingan dengan kaum muslimin,
selama akidah mereka melecehkan para sahabat, dan mengganggap Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu Anhu sebagai tuhan atau menyatu dengan Tuhan.
Untuk mempertahankan keberadaannya, Syiah
Nushairiyah sampai hari ini tak segan-segan untuk berkhianat, bahkan
berkolaborasi dengan musuh-musuh Islam sekalipun. Sebagai kelompok minoritas di
Suriah, mereka menerapkan prinsip, “Sebaik-baik pertahanan adalah menyerang!”
oleh : artawijaya/abimantrono/nahimunkar.
Peran Israel di Perang Yaman, Membongkar
'Hubungan Gelap' Syiah-Yahudi
Oleh Jawad Mahmud Mustafa*
(Kolomnis Asy-Syarq Qatar)
Adakah yang berfikir Israel memiliki peran dalam menyulut konflik di Yaman dan
menghasung kelompok Houthi melakukan usaha kudeta bersenjata melawan pemerintah
konstitusional di sana. Hingga kini belum terungkap hubungan gelap antara
Houthi dengan badan intelijen Israel dan badan intelijen luar negeri Israel
Mossad, sampai sejumlah sumber dari Israel sendiri menyatakan bahwa pimpinan
kelompok pemberontak Houthi di Yaman, Abdul Malik Houthi meminta bantuan kepada
Israel secara nyata untuk melawan sekutu Operasi Badai Penentu yang dipimpin
Saudi sebulan lalu yang menghentikan kudeta itu.
Agaknya perlu kita mengingat tahun 1962 ketika Mesir intervensi atas permintaan
komandan-komandan Yaman pimpinan marsekal Abdullah al-Sallal pemerintah kala
itu. Kairo mengirim sekitar sepertiga pasukan Mesir secara bertahap ke Yaman
untuk mendukung revolusi atas pemerintah Imam Badr Yahya Hamiduddin.
Saat itu Syiah Yaman Zaidiyah, di antaranya anak-anak Imam Yahya bin Hamiduddin
(saat itu Houthi belum memilik eksistensi politik di Yaman) dan kelompok Yahudi
di sana meminta kepada Israel agar memberikan dukungan kepada mereka dalam
perang melawan militer Mesir yang dikirim Gamal Abdul Nasher dan mengusir
mereka dari Yaman. Imbal baliknya, Syiah Yaman berjanji akan mengakui Israel
dan meneken perjanjian perdamaian dan kerjasama serta memberikan selat Bab
el-Mandeb di bawah kendali Israel sesuai dengan nota kesepakatan rahasia
yang pernah diungkap Israel di tahun 2008. Saat itu juga, Israel mengungkap
dokumen rahasia Inggris dan Amerika yang disebut dengan Operation Porpupine
selama tahun 1962 – 1970.
Dokumen rahasia Israel yang dibuka menunjukkan intervensi Mossad dan pasukan
udara Israel mendukung Syiah Yaman melawan militer Mesir. Hal itu sebagai
peluang menguras energi militer Mesir dan melemahkan pengaruh Mesir yang
dipimpin oleh Gamal Abdul Nasher.
Majalah AU Israel tahun 2008 mengungkap, dua pilot mereka melakukan 14 kali
penerbangan udara terhadap pesawat pengangkut militer yang membawa bantuan dan
senjata serta peluru dan perangkat nirkabel dan dibongkar muat untuk pasukan
pemberontak Syiah Yaman di bukit-bukit Yaman.
Selain itu, Israel juga membentuk sejumlah titik-titik penerobosan keamanan
nasional Arab. Israel membantu kaum Kurdi di Irak, intervensi dalam konflik di
Sudan selatan sampai melepaskan diri dari Sudan utara. Pesawat Israel juga
menyerang ke reaktor senjata Osirak di Irak serta berkali-kali menggelar agresi
ke Libanon dan Gaza.
Melihat peran jahat terbuka Israel saat itu, tidak menutup kemungkinan mereka
memiliki peran dalam perang di Yaman saat ini dengan memberikan suplai senjata
kepada pemberontak Houthi dengan dukungan militer dan intelijen. Tujuannya
masih klasik ingin melemahkan Arab, meledakkan perbedaanm fitnah dengan
memanfaatkan sentimen etnis, sektarian.
Pakar keamanan Israel di koran Yediot Aharonot menyatakan, perang di Yaman dan
dukungan kepada Houthi akan berpihak kepada kepentingan Israel. Ini peluang
memetik hasil strategis aktif bagi keamanan Israel, tegasnya. Dalam artikelnya
dengan judul 'Jam Yaman Berdering', ia mengatakan, “Israel memiliki peluang
sekali lagi untuk bekerjasama dengan Houthi Syiah Zaidiah untuk menguasai dan
mengendalikan selat Bab el-Mandeb dan menjamin keselamatan kapal
Israel yang melintas ke Asia timur.
Pengamat Amerika Oren Kessler, wakil ketua peneliti di lembaga pertahanan
demokrasi bahwa dirinya tidak menampik intervensi Israel dalam perang Yaman.
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Pertama]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Kedua]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Ketiga]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Keempat]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan.
[Bagian Kelima]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan. [Bagian
Keenam]
Benarkah Khawarij Muncul Dari Najd Arab
Saudi?? Di Manakah Najd? Fitnah Masyriq – Kemunculan Tanduk Setan. [Bagian
Ketujuh]
Nabi SAW Menyebut Munculnya “Tanduk Setan
Dari Timur”, Apa Maksudnya?
Negeri NEJED, Sumber FITNAH, Dimanakah
Letak Negeri Dua Tanduk
Muhammad bin Abdul Wahhab: Fitnah Nejed?
Mengapa Mereka Menyerang Dakwah Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab?
Mata Satu Adalah Simbol Dajjal? Betulkah?
Otak Atik Gathuk !
Waspadalah Tanduk Setan Bertebaran
Dinegeri Ini
Membongkar Koleksi Dusta Idahram (8) :
Siapa Sebenarnya Yang Takfiri, Wahhabi atau Idahram ???!!!
Bukti Sejarah: Benarkah
"Wahabi" Membahayakan NKRI ? Paranoid (Halusi) Segelincir Ulama Su’
(Berhati Syi’ah) Mengkambing Hitamkan Wahabi. Kebohongan Publik Tipikal Syiah
(Bagian 1)
Dakwah Salafiyyah Dan Daulah Su’udiyyah
Dakwah Tauhid Pondasi Kemuliaan Politik
Negara Islam, Kontribusi Wahabi Terhadap Kekuatan Arab Saudi
‘Muhammad Bin Abdul Wahab Mencoba
Mengembalikan Karakter Muslim’
Biografi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Meluruskan Pemahaman Keliru Tentang
Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab(Penulis: Asy Syaikh Shalih bin Abdul Aziz
As Sindi)
Tuduhan Palsu Seputar Wahabi. Wahhabi..
Wahhabi.. Faktanya ?
Silahkan buka bebarapa video terkait
“wahhabi” di halaman muka video ( you tube ) dibawah ini :
Ustadz Firanda:ISIS Memang Berbahaya, Tapi
Syiah Jauh Lebih Berbahaya
Wahabi ( Muhammad Bin Abdul Wahab )
Memberi Nama Anaknya Dengan Nama-Nama Keluarga Nabi, Yaitu Ali, Fathimah, Hasan
Dan Husein.