20
Juli 2016
Seorang ulama Syiah, Al Jazairi berkata:
ويؤيد هذا المعنى أن
الأئمة عليهم السلام وخواصهم أطلقوا لفظ الناصبي على أبي حنيفة وأمثاله. مع أن أبا
حنيفة لم يكن ممن نصب العداوة لأهل البيت عليهم السلام بل كان له انقطاع إليهم .
وكان يظهر لهم التودد، نعم كان يخالف آرائهم ويقول : قال علي وأنا أقول ...
والثاني في جواز قتلهم واستباحة أموالهم ، قد عرفت أن أكثر الأصحاب ذكروا للناصبي
ذلك المعنى الخاص في باب الطهارة والنجاسات وحكمه عندهم كالكافر الحربي في أكثر
الأحكام، وأما على ما ذكرناه له من التفسير فيكون الحكم شاملا كما عرفت . روى
الصدوق طاب ثراه في العلل مسندا إلى داود بن فرقد قال: قلت لأبي عبد الله عليه
السلام ما تقول في الناصب ؟ قال : حلال الدم لكني أتقي عليك، فإن قدرت أن تقلب
عليه حائطا أو تغرقه في ماء لكيلا يشهد به عليك فافعل . قلت: فما ترى في ماله ؟
قال خذه ما قدرت
.
"Makna ini
didukung dengan bahwasanya para imam dan pemuka-pemuka syi'ah telah memberikan
lafal Nashibi kepada Abu Hanifah dan yang semisalnya, padahal Abu Hanifah
tidaklah menegakan permusuhan kepada ahlul bait, bahkan ia mengkhususkan waktu
untuk ke ahlul bait, ia menampakan kecintaan kepada ahlul bait. Memang benar,
ia menyelisihi pendapat ahlul bait, ia berkata, "Ali berpendapat demikian,
dan aku berpendapat demikian.... Perkara yang kedua : yaitu tentang bolehnya
membunuh mereka (ahlus sunnah) dan halalnya harta mereka. Dan engkau telah
mengetahui bahwasanya mayoritas ashab (para ulama syi'ah) telah menyebutkan
pengertian nashibi dengan definisi khusus ini dalam bab thoharoh dan najis. Dan
hukum nashibi di sisi mereka (para ulama syi'ah) adalah seperti seorang kafir
harbi dalam mayoritas hukum-hukum fikih. Adapun berdasarkan definisi yang telah
kita sebutkan maka hukumnya mencakup (umum) sebagaimana engkau tahu, As-Shoduuq
meriwayatkan kepada Dawud bin Farqod, ia berkata, "Aku berkata kepada abu
Abdillah 'alaihis salaam, apa pendapatmu tentang membunuh nashibi?". Ia
berkata, "Nashibi darahnya halal, akan tetapi lindungilah dirimu, jika kau
mampu untuk menindihkan dinding kepadanya, atau menenggelamkannya di air agar
tidak ada yang menjadi saksi atas perbuatannya, maka lakukanlah !!". Aku
berkata, "Bagaimana pendapatmu tentang hartanya?", ia berkata,
"Ambilah semampumu !"[1]