Index
“Hanya Satu Jalan Menuju Allah Azza Wa Jalla”, [Al An’am:153, 159; Yusuf:108;
Al Mujadalah:22; Al Maidah:56; Ar Rum:31-32; Al A’raf:3; Al Ankabut:51].
Index ”Ahlus Sunnah Wal Jama’ah”
Index “Asy'ariyyah Dan Maturidiyyah”
Index "Bid'ah"
Kitab Al-Ibanah 'An Ushul Ad-Diyanah = Aqidah
Haq Al-Imam Abu Hasan Al-Asy'ari Rahimahullah = Aqidah Imam Ahmad Bin Hanbal =
Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah. Asy’ariyyun Tidak Mengakui Kitab Tersebut ?
Asy’ariyyun Gagal Faham Tentang Tauhid Dibagi 3
(Tiga)
Siapakah Golongan Yang Selamat (Al-Firqatun
An-Najiyyah) ? Simak Dan Bandingkan Penjelasan Dua Doktor “UI Madinah” Dan “UIN
Jakarta”
Index "Kesesatan Sufi (Tarekat)"
Arab Saudi Melarang Sufi (Tasawuf) : Tarekat
Tijaniah, Qadiriyah Dan Naqsyabandiyah, Makanya Tidak Ada Aliran Sesat.
Indonesia Perlu Lembaga Semacam Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiyah Wal
Ifta.
3 (Tiga) Golongan (Orang) Yang Tidak Dapat
Dipercaya Sama Sekali Dalam Masalah Agama : 1. Orang Sufi, 2. Tukang Kisah
(Qashash) 3. Seorang Ahli Bid’ah Membantah Ahli Bid’ah.
Index “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Rahimahullah, Murabbi Agung”
Index “Al-Muhaddits Syaikh Al-Albani
Rahimahullah”
Untuk Pendengki Salafi Dan MPU Aceh, Bisa Jawab
5 (Lima) Pertanyaan Yang Paling Mendasar Dibawah Ini ?
Fatwa MUI Tentang Salafi
Untuk Penuduh Salafi Mudah Mengkafirkan (Mati
Ketawa Ala Buya Yahya)
Sinisme Dan Tidak Ilmiyah, Sikap “Doktor UIN
JKT” Arrazy Hasyim Lc. M.Fils Terhadap Dr. (UI Madinah) Firanda Andirja
(Pengajar Di Masjid Nabawi) Terkait Kejadian Di Aceh.
“Doktor
UIN JKT” Arrazy Hasyim Lc. M.Fils, Merasa Busung Dada Dengan Muktamar (Dhiror)
Shufi Chechnya, Yang Mengklaim Aqidah Asy'ariyah Dan Maturidiyah Sebagai Ahlus
Sunnah
Pemahaman Dangkal “Doktor UIN JKT” Arrazy
Hasyim Lc. M.Fils, Terkait Kaidah Bid’ah (Perkara Baru) Dan Keberadaan Allah.
Bandingkan Dengan Paparan Dilamurkha.
Hanya Satu Jalan Menuju
Allah Azza Wa
Jalla
Hanya Satu Jalan Menuju Allah Azza Wa Jalla
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا
فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. [Al An’am:153].
قُلْ هَٰذِهِ
سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku
dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik." (Q.S. Yusuf : 108)
أُوْلاَئِكَ حِزْبُ اللهِ أَلآَإِنَّ
حِزْبَ اللهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Mereka
itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah
golongan yang beruntung. [Al Mujadalah:22].
وَمَن يَتَوَلَّ اللهَ وَرَسُولَهُ
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
Dan
barangsiapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
[Al Maidah:56].
وَلاَتَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
. مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا
لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu
orang-orang yang memecah-belah agama mereka, dan mereka menjadi beberapa
golongan.Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka. [Ar Rum:31-32].
إِنَّ
الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَىْءٍ
إِنَّمَآأَمْرُهُمْ إِلَى اللهِ ثُمَّ يُنَبِئُهُم بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa
golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya
urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. [Al An’am:159].
إِنَّ هَذَا الصِّرَاطَ مُحْتَضَرٌ
تَحْضُرُهُ الشَّيَاطِينُ يُنَادُونَ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَلُمَّ هَذَا الصِّرَاطُ
لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللهِ فَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ فَإِنَّ حَبْلَ
اللَّهِ الْقُرْآنُ
Sesungguhnya,
jalan ini dihadiri para syetan. Mereka berseru,”Wahai hamba-hamba Allah,
kemarilah. Ini adalah jalan (yang benar).” (Mereka melakukan ini, pent.) untuk
menghalang-halangi manusia dari jalan Allah Azza wa Jalla. Maka, berpegang
taguhlah kalian dengan hablullah. Sesungguhnya, hablullah itu adalah Kitabullah
(Al Qur’an).
[Diriwayatkan
Abu Ubaid dalam Fadhailul Qur’an, halaman 75; Ad Darimi 2/433; Ibnu Nashr dalam
As Sunnah, no 22; Ibnu Dhurais dalam Fadhailul Qur’an, 74; Ibnu Jarir dalam
tafsirnya no. 7566 (tahqiq Ahmad Asakir); Ath Thabari 9/9031; Al Ajuri dalam
Asy Syari’ah, 16; dan Ibnu Baththah dalam Al Ibanah, no. 135; dan riwayat ini
shahih.]
Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ
تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي أَبَدًاكِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِيْ
Aku
tinggalkan untuk kalian sesuatu. Jika kalian berpegang teguh kepadanya, kalian
tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku..
[Diriwayatkan
Imam Malik dalam Al Muwaththa’ 2/899; Ibnu Nashr dalam As Sunnah, no. 68; Al
Hakim 1/93; dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam komentar beliau tentang
kitab Misykatul Mashabih, no. 186.
Shallallahu
'alaihi wa sallam bersada.
فَإِنَّهُ مَنْ
يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي
وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا
وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ
فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
Dan
sesungguhnya, barangsiapa diantara kalian yang hidup setelahku, dia akan
melihat banyak perselisihan, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh
dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang diberi hidayah yang mereka di
atas petunjuk. Berpegang teguhlah padanya, dan gigitlah ia dengan gigi geraham
kalian (peganglah sekuat-kuatnya, Red.), serta jauhilah perkara-perkara yang
baru (dalam agama); karena sesungguhnya, setiap perkara yang baru (yang
diada-adakan dalam agama) adalah bid’ah.
[Hadits
shahih diriwayatkan Abu Daud, no. 4607; At Tirmidzi, no. 2676; dan yang lainnya]
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى
الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ
Sesungguhnya,
aku telah meninggalkan kalian di atas jalan, seperti jalan yang sangat putih,
malamnya sama dengan siangnya. Tiada yang menyimpang sesudahku dari jalan itu,
kecuali orang (itu) akan binasa. [Riwayat Ahmad 4/126; Ibnu Majah, no. 5 dan
43; Ibnu Abi Ashim dalam kitabnya As Sunnah, no. 48-49; Al Hakim 1/96; dan
dishahihkan oleh Al Albani dalam kitab Fi Dhalalil Jannah Fi Takhrij Sunnah].
Sehingga, jika ada seseorang yang berupaya
untuk “menyempurnakan atau menghiasinya” dengan sesuatu yang tidak pernah
dilakukan Rasulullah n dan tidak pula oleh para sahabat g , berarti perbuatan
itu hanyalah sebuah upaya untuk menyimpangkan mereka kepada jalan-jalan
kesesatan, bahkan menyimpangkan ke lembah-lembah kebinasaan. Inilah yang
dinamakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Maka wajib bagi setiap mukallaf (orang yang
telah terkena beban syari’at), jika telah sampai kepadanya dalil Al Qur’an dan
Sunnah Rasulullah dan telah dipahaminya, untuk berhenti padanya dan
mengamalkannya, meskipun ada yang menyelisihinya, sebagaimana firman Allah.
اتَّبِعُوا
مَآأُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلاَتَتَّبِعُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَآءَ
قَلِيلاً مَاتَذَكَّرُونَ
Ikutilah apa yang diturunkan kepada kamu
sekalian dari Rabb-mu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainnya.
Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). [Al A’raf:3]
FirmanNya
أَوَلَمْ
يَكْفِهِمْ أَنَّآأَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasannya
Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) sedang dia dibacakan kepada
mereka. Sesungguhnya di dalam (Al Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan
pelajaran bagi orang-orang yang beriman. [Al Ankabut:51].
Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad sunusi - Hanya satu jalan kebenaran
Jalan Allah Hanya Satu - Ustadz Dzulqarnain M Sunusi
Menjawab Syubhat "Jalan Kebenaran Ada Bermacam-Macam"
Barometer Kebenaran dengan Mengikuti Sahabat - Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi
Wajibnya Mengikuti Jalan As Salaf - Ust. Dzulqarnain M. Sunusi hafizhahullah -