Saturday, July 26, 2014

Ustadz Abu Sa’ad: Hadapi Syi’ah Dengan Ilmu, Jangan Hanya Modal Emosi!

Written by Admin Gema
Category: indonesia news
CIREBON (gemaislam) – Saat ini banyak negeri-negeri kaum muslimin berada dalam penindasan. Berbagai kesulitan dan ujian hidup mereka alami, seperti di Palestina, Irak, Rohingya, Suriah atau di Yaman. Oleh karena itu kondisi negeri kita saat ini dengan suasana yang aman dan damai patut disyukuri, karena ini adalah nikmat yang besar dari Allah subhanahu wata’ala. Demikian disampaikan oleh Ustadz Abu Sa’ad Muhammad Nur Huda, MA dalam acara tabligh akbar dengan judul ‘Nikmatnya Keamanan Disebuah Negeri’ di Pondok Pesantren As Sunnah Jalan Kalitanjung No 52 B Kota Cirebon, Ahad (8/12).
“Saudara-saudara kita diluar sana seperti di Irak, di Palestina, Rohingya, Suriah atau di Yaman sedang mengalami penindasan oleh orang-orang kafir, sementara kita disini berada dalam keamanan, kita harus syukuri dan harus jaga keamanan ini, “kata Ustadz Abu Saad.
Yang terjadi di Suriah, lanjutnya, pembantaian kaum muslimin disana berlangsung setiap hari. Setelah sebelumnya, selama bertahun-tahun kaum muslimin disana hidup dalam kekangan.
“Selama berpuluh tahun muslim Suriah dikekang untuk menjalankan Islam, masjid hanya dibuka pada saat sholat lima waktu saja, selain itu ditutup,” ujarnya.
Selain itu, orang-orang yang menampakkan keislaman akan dengan mudah dijebloskan dipenjara tanpa alasan yang jelas.
“Karena aktif di kajian keislaman atau karena berjenggot, kaum muslimin Suriah dipenjara hingga bertahun-tahun,” terangnya.
Disana, yang diperbolehkan untuk hidup hanya 2 kelompok saja, yaitu Shufi dan Syi’ah. “Hanya Shufi dan Syi’ah yang boleh hidup dan dapat izin di Suriah,” tegasnya.
Ustadz Abu Sa’ad pun mewasiatkan akan bahaya ajaran Syi’ah, seperti kejadian yang menimpa di Suriah atau negara-negara lain seperti Bahrain, Lebanon dan Yaman.
“Di Suriah, jumlah Syi’ah hanya 5 atau 10 persen saja dari penduduk yang ada, tetapi ketika mereka menduduki posisi pemerintahan, mereka menindas dan membantai Sunni. Di Bahrain keberadaan mereka selalu mengganggu pemerintah yang masih dipegang oleh Sunni, di Lebanon sangat parah, disana seperti ada negara dalam negara, karena pasukan Hizbullat memiliki kekuatan militer yang kuat bahkan mereka wajib mengetahui siapa saja yang masuk dan keluar Lebanon, terakhir di Yaman, disana pemerintah setempat tidak bisa berbuat apa-apa ketika pasukan Syi’ah menyerang dan membantai desa Ahlussunnah di Dammaj,” paparnya dengan suara lantang.
Pria yang sering bolak-balik Suriah sebagai relawan medis ini mengetahui betul bagaimana kesesatan dan kejahatan Syi’ah diluar negeri sana, sehingga mengharapkan agar peristiwa di Tiur Tengah tidak terjadi di Indonesia.
“Peristiwa di Timur Tengah jangan sampai terjadi disini, salah satu caranya kita harus hadang dan bendung ajaran Syi’ah, karena jika dibiarkan, maka keamanan dinegeri ini akan hilang, karena mereka begitu benci terhadap orang-orang Sunni,” terangnya.
Meski demikian, Ustadz yang aktif mengajar di pesantren Jamilurrahman Yogyakarta ini mengingatkan agar kaum muslimin Indonesia menghadapi Syi’ah dengan cerdas.
“Hadapi Syi’ah dengan cerdas, lawan mereka dengan ilmu, jangan lawan mereka hanya dengan modal emosi,” paparnya.
Ustadz Abu Saad melanjutkan, Syi’ah ini adalah masalah global, kita harus ajar dan didik umat akidah yang benar beri mereka penjelasan akan bahaya Syiah, baik dari sisi akidah maupun keamanan.
“Ini adalah masalah global, kita ajarkan masyarakat dengan akidah yang benar, jelaskan kesesatan Syi’ah, akidahnya menyimpang dan sangat mengancam keamanan jika dibiarkan hidup dinegeri ini,” ujarnya.

Tapi ingat, ustadz Abu Sa’ad mengulanginya berkali-kali, bahwa menghadapi mereka jangan hanya bermodal emosi.
“Hadapi Syi’ah dengan ilmu, jangan hanya dengan emosi jika ingin cara kita berhasil,” ujarnya. (bms)

- See more at: http://www.gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/1712-ustadz-abu-sa-ad-hadapi-syi-ah-dengan-ilmu-jangan-hanya-modal-emosi#sthash.cAoycevW.dpuf