Tuesday, September 29, 2015

Bila Bukan Karena Penghianatan Syi`ah , Maka Khilafah Telah Sampai Ke Jantung Eropa

SENIN, SEPTEMBER 28, 2015
DR. Majdi Ar Roba’iy (pakar sejarah) berkata:
Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari
umurku bersama syi’ah…

Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak
terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka…
Demikian pula perseteruan mereka terhadap
ahlussunnah wal jama’ah…
Itu semua kulakukan selama pengembaraan
ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar Master dan
Doktor di bidang sejarah syi’ah, tepatnya di negeri Irak
dan Iran.
Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah
Bathiniyyah yang menghalalkan darah kaum
muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah dengan api dan besi (kekuatan senjata)…
Sampai mereka berhasil memaksa bangsa Iran sejak 400
tahun untuk memeluk syi’ah… Mereka memaksa jutaan
warga ahlussunnah wal jama’ah di Iran untuk menganut
paham syi’ah, sampai- sampai para sejarawan
mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang dibunuh oleh syi’ah di masa daulah Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah)
mencapai SATU JUTA JIWA. Mereka disembelih dengan
pedang oleh tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga
beralihlah Iran yang sunni menjadi syi’i majusi sejak 400
tahun silam.
Lebih dari itu, pada saat-saat paling kritis dalam
sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru berkoalisi dengan
kaum Yahudi dan Nashara untuk melawan ahlussunnah wal jama’ah… inilah penyebab terhentinya ekspansi (futuhat) Daulah Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil menaklukkan belahan timur Eropa.
Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya di
jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)…
namun akhirnya mereka harus kembali ke negeri Timur
(Asia) dan melupakan impian penaklukan Eropa dan
masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam. Oleh karena
itu, salah seorang sejarawan Barat terkenal berkata,
“Andai bukan karena pengkhianatan dan
serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap
Khilafah Utsmaniyyah dari arah belakang, niscaya
Utsmaniyyun akan menguasai Eropa seluruhnya, dan
beralihlah Eropa menjadi
benua Islam”.
Diantara tragedy yang menjadikanku merenung cukup
lama, dan hampir-hampir tak percaya hal Itu bisa
dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang mengaku
muslim… ialah apa yang dilakukan oleh syi’ah qaramithah
(salah satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah
(masjidil Haram) pada tahun 317 H, tepatnya pada hari
Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah) ketika mereka menyerang
Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu jiwa…
kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah
mereka congkel… kiswahnya mereka lepas, dan siapa pun
dari Jemaah haji yang bergelayutan di kiswah ka’bah
mereka sembelih… lalu mereka kuburkan jasad
kaum muslimin tsb di sumur zam-zam!! Setelah itu,
mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan
membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).
Setelah merenungi tragedy ini, barulah aku meyakini
kebenaran ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah tentang
kaum syi’ah bathiniyyah, bahwa “mereka itu lebih kafir
dari Yahudi dan Nasrani, dan memerangi mereka lebih
wajib daripada memerangi orang-orang kafir, sebab
mereka tergolong kaum murtad”.
Hari ini, setelah kita menyaksikan penyembahan terhadap
Basyar Al Asad yang terjadi di Suriah, dan pembantaian
serta pembunuhan terhadap Ahlussunnah lewat
serangkaian genosida yang belum pernah dilakukan kaum
Yahudi maupun Tatar (Mongol) sekalipun… ditambah lagi
penghancuran dan penistaan masjid-mesjid…
yakinlah aku bahwa Basyar Al Asad dan Syi’ah
Nushairiyah-nya adalah anak cucu dari Syi’ah Bathiniyyah
Qaramithah tsb...
Benarlah firman Allah ( ﺫﺭﻳﺔً ﺑﻌﻀﻬﺎ ﻣﻦ ﺑﻌﺾ )
“Sebagiannya merupakan keturunan sebagian lainnya”...
Seakan-akan sejarah sedang terulang kembali!!!
Ditulis oleh DR. Majdi Ar Roba’iy diterjemahkan,
Madinah 8 Jumada Tsaniyah