Saturday, October 3, 2015

Bahrain Ringkus Jaringan Teroris Iran Berikut Bahan Peledak Tingkat Tinggi Jenis Tnt & Rdx Seberat 1.5 Ton!

Bahaya Tingkat Tinggi !!! Teror Mengerikan Disiapkan Syiah Iran !!!
 Bismillahirrohmanirrohim. o
Teroris Iran Memperluas Operasi Terornya Dari Yaman Ke Bahrain
Jangan terkecoh dengan slogan para gundik Neo-Kolonialisten Liberalisten yang berupaya memberikan lipstik indah pada Syiah Rafidhah.
Dibalik teriakan anti-Wahabi ternyata itu hanyalah kamuflase untuk membuat umat terlena dengan bahaya laten Syiah Rafidhah pengkafir shahabat Nabi demi memuluskan ambisi Syiah menebarkan teror, kudeta dan pembunuhan terhadap segenap kaum muslimin sebagaimana terbukti di berbagai negara.
Seiring dengan gagal totalnya Revolusi Syiah Khumainy yang dilancarkan oleh pemberontak Hutsy dukungan Iran di Yaman setelah pasukan koalisi pimpinan Saudi Arabia segera turun tangan mengulurkan bantuannya terhadap kaum muslimin Yaman, nampaklah bahwa operasi teror Iran telah bergeser ke wilayah di sekitar Yaman….
 kapal iran bawa peralatan teror
Gambar 1. Kapal Iran dengan dokumen resmi perjalanan dari pihak terkait Iran yang tertangkap membawa 100 lebih peralatan teror dengan beragam jenis.

Menyusul ditangkapnya kapal laut Iran di laut Arab -oleh pasukan koalisi- dimana kapal ini memuat lebih dari 100 alat tempur, roket, peluncur, persenjataan anti-tank dan amunisi lainnya yang ternyata telah mengantongi surat pemeriksaan pelabuhan oleh pihak  kepabeanan di Sistan Balusistan Iran dan serta mengantongi surat ijin resmi berlayar.
 Teroris Iran mengembangkan operasi terornya
Gambar 2. Teroris Iran mengembangkan operasi terornya dari Yaman ke Bahrain
Maka pihak keamanan terkait di Bahrain telah berhasil meringkus jaringan teroris Iran berikut 1.5 ton bahan peledak tingkat tinggi dari jenis TNT dan RDX berikut berbagai alat pembuatannya di sebuah rumah di daerah Nuwaidrat, kawasan perumahan warga.
 Nuwaidrat Bahrain
Gambar 3. Nuwaidrat, Bahrain, tempat diringkusnya jaringan teroris IRAN berikut 1.5 ton bahan peledak tingkat tinggi dari jenisTNT & RDX yang mengembangkan wilayah operasinya dari Yaman ke Bahrain dari hasil gogling map ternyata posisinya dekat dengan The Bahrain Petroleum Company
Sungguh bahan peledak  sangat cukup untuk melumatkan suatu daerah berikut isinya. Wal’iyadzubillah.
Bahan peledak TNT & RDX seberat 1.5 ton .
Bahan peledak TNT & RDX seberat 1.5 ton ..
Gambar 4. Bahan peledak TNT & RDX seberat 1.5 ton (!!!!) milik teroris Iran berikut peralatan produksinya yang akan digunakan untuk menyebarkan teror dan pembunuhan di negeri kaum muslimin yang berhasil diamankan oleh pihak Bahrain.
Selayaknya bagi segenap kaum muslimin terkhusus warga Bahrain untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tersingkapnya makar teror dahsyat keji lagi mengerikan yang sedang disiapkan oleh teroris Iran serta tertangkapnya jaringan teroris ini yang ternyata memiliki keterkaitan dengan sel-sel jaringan teroris yang berada di Iraq dan Iran untuk mengacaukan keamanan dan ketentraman negeri kaum muslimin.
Tidakkah kita yang di Indonesia mau mengambil pelajaran ?! Semoga, amin.

Bahrain Usir Dubes Iran Setelah Temukan Pabrik Bom Bawah Tanah


Pemerintah Kerajaan Bahrain memutuskan mengusir Kuasa Usaha Ad Interim (Plt Dubes) Iran di Bahrain, Muhamad Ridha Babai, setelah menghukuminya sebagai individu yang tidak disukai (persona non-grata) dan memerintahkannya meninggalkan Bahrain dalam waktu 72 jam.
Dalam waktu yang bersamaan Bahrain juga memulangkan dubesnya di Iran, sehari setelah kepolisian Bahrain menemukan pabrik bom bawah tanah dan menangkap beberapa orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan Iran.
Hal di atas disebutkan dalam keterangan pers yang dirilis Kementerian Luar Negeri Bahrain yang dipublikasikan di situs resminya pada Kamis sore kemarin (1/10/2015).
Dijelaskan bahwa langkah tersebut diambil Bahrain sebagai protes terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukan Iran secara berulang, serta disesuaikan dengan kebiasaan dan perjanjian internasional, prinsip-prinsip hidup bertetangga, keharusan saling menghormati.
Menurut Bahrain, Iran telah melanggar kedaulatan negaranya.Bahrain menuduh Iran telah mendanai aksi-aksi kekerasan dan terorisme, serta memprovokasi terjadinya konflik bersaudara di Bahrain.
Dalam hal ini, pada Rabu, 30 September 2015, kepolisian Bahrain mengumumkan telah menemukan senjata api, granat, dan 1,5 ton bahan peledak C4 di bawah tanah sebuah rumah di daerah Nuwaidrat, berpenduduk mayoritas Syiah, di sebelah selatan ibu kota Bahrain, Manama. Mereka juga menangkap beberapa orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan Iran dan Irak. (rem/dakwatuna)

Bahrain: Kami Mengungkap Sel Teroris yang Didukung Iran

Menteri Informasi sekaligus Dewan Syura Urusan Bahrain, Isa bin Abdurrahman Al-Hammadi, mengatakan negaranya mengungkap sel teroris lokal yang tergantung pada dukungan moral, teknis dan logistik dari Iran serta menerima instruksi dari negara tersebut.
Hammadi menjelaskan dalam sambungan telepon dengan Al-Jazeera, Kamis (01/10), pemerintah telah menarik duta besarnya untuk Iran. Karena, Iran sejak 2011 tak mengubah perilaku diplomatiknya terhadap Bahrain kendati banyak protes. Terakhir, protes dilakukan pada akhir Juli lalu dengan menarik Dubes Bahrain untuk Iran. Pada 26 September Bahrain juga melayangkan surat protes kepada Dubes Iran di Manama.
Dia menunjukkan bahwa bunker yang ditemukan pasukan keamanan Rabu lalu berisi bahan peledak, perlengkapan militer dan peralatan tulis yang tertulis buatan Iran. Bahan peledak yang ditemukan mirip dengan bahan peledak yang diungkap sebelumnya. Ini menunjukkan bahan peledak itu dari satu tempat.
“Kami akan berkoordinasi dengan negara sahabat di Dewan Keamanan Teluk untuk mengambil langkah selanjutnya,” imbuh Hammadi seraya menambahkan, jika Iran bersungguh-sungguh ingin memperbaiki hubungan dan membangun hubungan baik dengan negara tetangga, antara perkataan dan perbuatan mereka harus sesuai.
Pemerintah Bahrain memutuskan menarik duta besar untuk Iran, Rasyid Sa’ad Ad-Dusuri dan mengatakan keberadaan Dubes Iran di Bahrain tidak dibutuhkan. Bahrain memberi waktu 72 jam untuk dubes Iran meninggalkan kantornya.
Keputusan ini sebagai jawaban atas pelanggaran Iran yang berulang kali terhadap undang-undang dan janji internasional serta hubungan bertangga. Iran menolak kemerdekaan Kerajaan Bahrain.
Iran juga dinilai telah menyebarkan perpecahan sektarian di Bahrain. Negara bekas Persia itu dituduh mendukung sel-sel teroris yang ada di negara teluk itu.
Sebelumnya, Departemen Dalam Negeri Bahrain mengumumkan menangkap sejumlah anggota teroris. Dari pengakuan mereka ditemukan sebuah bunker rahasia yang berisi senjata, amunisi dan bahan peledak.
Depdagri menyebutkan, setelah penyelidikan dan interogasi jelas bahwa para teroris itu memiliki hubungan erat dengan teroris yang ada di Iraq dan Iran.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim