Saturday, October 17, 2015

Presiden Turki: Negara yang Dukung Rezim Bashar Assad adalah Teroris ! Arab Saudi dan Turki Sepakat Al-Asad Harus Mundur dari Jabatan !!

Presiden Turki: Negara yang Dukung Rezim Bashar Assad adalah Teroris

ANKARA, muslimdaily.net – Dengan adanya kekuatan dunia yang mendukung rezim Bashar al-Assad di Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan negara yang mendukung terorisme Bashar al Assad, lansir Anadolu Agency, Rabu (14/10/2015).
“Jika beberapa negara mendukung orang yang terlibat dalam terorisme Bashar al-Assad, maka berarti negara-negara itu juga terlibat dalam terorisme. Sejarah tidak akan mengampuni negara-negara itu,” kata Erdogan pada upacara pembukaan di provinsi Turki tengah Cankiri di hari Rabu.

“Setiap intervensi di Suriah dibuat tanpa menyadari bahwa fakta ini merupakan masalah pertama bagi negara yang melakukan hal itu,” tambahnya.
Tentang pemboman Ankara baru-baru ini, presiden mengatakan: “Saat Turki berjuang tulus melawan semua organisasi teroris, mereka yang menguasai negara, pemerintah dan bahkan saya bertanggung jawab untuk insiden tersebut dan harus tahu bahwa mereka mendukung organisasi teroris.”
Setidaknya 97 orang tewas dan lebih dari 240 lainnya luka-luka dalam pemboman kembar hari Sabtu di depan stasiun kereta api utama Ankara.
Erdogan juga menyinggung masalah pengungsi global saat ini, mengatakan bahwa para pengungsi Suriah, yang memaksa masuk ke negara-negara barat untuk mengungsi, karena negara mereka tidak layak untuk dihuni.
“Selama Suriah tidak berubah menjadi sebuah negara untuk warga Suriah, tidak mungkin memecahkan masalah pengungsi di negara itu,” katanya.
Jutaan pengungsi Suriah telah melarikan diri dari negara mereka sejak perang pecah lebih dari empat tahun yang lalu. PBB mengatakan pada bulan Juni jumlah orang yang terpaksa kehilangan tempat tinggal di seluruh dunia “untuk pertama kalinya pasca-Perang Dunia II, berjumlah melebihi 50 juta orang”.
Turki menjadi tuan rumah bagi hampir 2 juta pengungsi yang keluar dari negara mereka sejak perang Suriah pecah lebih dari empat tahun yang lalu. Ini adalah jumlah pengungsi Suriah terbesar di dunia.

Arab Saudi dan Turki Sepakat Al-Asad Harus Mundur dari Jabatan !!

16/10/15 | 15:53
Menlu Arab Saudi, ‘Adil Al-Jabir, menyatakan (15/10/2015) bahwa Arab Saudi dan Turki komitmen mendukung perlawanan rakyat Suriah menentang rezim diktator Bashar Al-Asad.
Al-Jabir menegaskan kerja sama dan kesepahaman Arab Saudi dan Turki dalam rangka mengembalikan stabilitas Timur Tengah, dan kedua negara sepakat dan mendukung persatuan di Irak dan Suriah.
Hal tersebut disampaikan Menlu Al-Jabir dalam kunjungannya ke Ankara kemarin di saat menggelar konferensi pers bersama dengan Menlu Turki, Feridun Sinirlioglu.
Dalam kesempatannya, Menlu Turki, Sinirlioglu, menyatakan bahwa Riyadh dan Ankara komitmen untuk menolak upaya memecah belah Irak dan Suriah. Sinirlioglu juga mengimbau oposisi Suriah dari etnis Kurdi untuk lebih ‘beradab’ menyikapi situasi yang masih memburuk saat ini.
Sinirlioglu menegaskan bahwa masa transisi harus diterapkan di Suriah sesuai perjanjian Jenewa I. Menurutnya, kedua negara sama-sama mendukung jika Al-Asad harus mundur karena kekuasaan rezimnya hanya menguasai tidak lebih dari 14% saja wilayah Suriah saat ini. (rem/dakwatuna)
Sumber: Islam Memo
Redaktur: Rio Erismen

Arab Saudi dan Turki Tegaskan Komitmen Bantu Kelompok Oposisi di Suriah

Penulis Aziz Rachman -
Jumat, 16 Okt 2015 - 11:12
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubair melakukan kunjungan ke Turki untuk membicarakan berbagai permasalahan di Timur Tengah. Kunjungan Al-Jubair diterima oleh Menteri Luar Negeri Turki, Feridun Sinirlioğlu.
Dalam pernyataan bersama, kedua menteri tersebut menegaskan komitmen mereka untuk membantu kelompok oposisi di Suriah.
“Moskow telah melakukan kesalahan besar dengan melakukan intervensi di wilayah Suriah. apa yang mereka lakukan tidak akan membawa kebaikan bagi warga Suriah,” demikian pernyataan kedua menteri, lansir alarabiya, Jumat (16/10/2015).
Sinirlioğlu kemudian menambahkan bahwa sesuai dengan perjanjian Jenewa 1, Suriah harus berada dalam masa transisi. Arab Saudi dan Turki menegaskan bahwa mereka tidak mengakui pemerintahan Bashar Assad yang hanya menguasai 14% wilayah Suriah. (arc)