Tuesday, January 19, 2016

Pembantaian Keji Warga Ahlus Sunnah Irak Di Provinsi Diyala Oleh Milisi Irak Pro-Iran. Masjid-Masjid Mereka Dihancurkan, Para Wanitanya Diperkosa, Dan Kaum Laki-Lakinya Dibunuh. Perang Dengan MajuSyi’ah Iran Jalan Terbaik.

pengungsi sunni Irakpejuang sunni Irak

Warga muslim Iraq meminta perlindungan internasional dari kejahatan milisi Syiah

January 19, 2016
Komite koordinasi pasukan koalisi Irak mengajukan banding ke PBB untuk meminta perlindungan internasional untuk membantu mempertahankan “Arab Sunni” di Irak melawan tirani milisi Syiah.
Pada hari Sabtu, komite membuat pengumuman yang menyatakan bahwa mereka telah bertemu secara tertutup dengan deputi saat ini, mantan anggota parlemen, dan pejabat partai.
Pada pertemuan tersebut semua anggota yang hadir sepakat bahwa telah jelas fakta ada pihak lain, yang menjadi ancaman setelah ISIS, memulai menghancurkan identitas Irak, dan bahwa mereka melakukan operasi di Irak dengan aksi teroris terbaru mereka dalam serangan terhadap Propinsi Diyala.
Juga disepakati bahwa apa yang terjadi di Diyala membuktikan itu bukan hanya kecelakaan, tetapi tindakan pragmatis yang berasal dari pola pikir tertentu yang dianut oleh beberapa milisi Popular Mobilization Force. Perlu dicatat bahwa Popular Mobilization Force adalah kelompok yang bertanggung jawab pada hasil pertemuan yang memerintahkan pembunuhan, pengusiran warga, peledakan, dan pembersihan sektarian.
PM Irak Al-Abadi juga membuat pernyataan tentang pemberantasan semua milisi di Irak, dan juga menyebutkan bahwa tokoh politik di parlemen tidak harus bekerja dengan angkatan bersenjata di luar pemerintah, dan bahwa semua senjata dan pasukan hanya dibatasi di bawah kontrol 
Pemerintah Irak.
Al-Abadi menambahkan bahwa peristiwa yang terjadi di Diyala dan beberapa daerah lainnya di seluruh wilayah, kini membuat negara meminta bantuan kepada PBB untuk meminta perlindungan internasional, selain itu, pemerintah telah gagal memeberikan jaminan keamana kepada semua warga.
Eskalasi ini terjadi setelah ketegangan meningkat di Diyala, di mana 9 masjid Sunni di hancurkan dan dibakar oleh milisi dan faksi bersenjata Syiah.
Asharq al-Awsat

Diam-Diam Milisi Syiah Iran Bantai Umat Islam di Provinsi Diyala, Irak

Rabu, 3 Rabiul Akhir 1437 H / 13 Januari 2016 15:00 WIB
Profesor ilmu politik Kuwait, Dr. Abdullah al-Nafisi, meminta dunia Islam dan internasional untuk segera turun tangan menyalamatkan umat Islam Sunni di provinsi Diyala dari kekejaman dan kebrutalan milisi Syiah pro-Iran.
“Informan terpercaya kami di provinsi Diyala mengatakan bahwa milisi Syiah pro-Iran kini sedang melakukan pembersihan etnis sistematis terhadap penduduk Sunni. Dan ini tidak pernah terekspos oleh media,” ujar Dr. Abdullah al-Nafisi.
Dr. Abdullah al-Nafisi melanjutkan, “Mereka (milisi Syiah) ingin warga Sunni pergi dari wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Syiah Iran.”
Tercatat ada 60 warga yang diculik oleh milisi Syiah pro-Iran dalam beberapa pekan terakhir, yang keseluruhannya adalah warga Sunni Irak.
Tidak seperti provinsi lainnya di Irak, Diyala merupakan tempat tinggal bagi berbagai kelompok agama antara Islam Sunni dan Syiah, dimana di wilayah ini didiami oleh suku Arab Kurdi dan Arab. (Rassd/Ram)

Mantan Anggota Parlemen Kuwait Sebut Dunia Lupakan Muslim Irak

Kamis, 4 Rabiul Akhir 1437 H / 14 Januari 2016 13:30 WIB
Mantan anggota Parlemen Kuwait, Walid Tabtabie, menuding dunia internasional sengaja mengabaikan pembantaian Muslim Irak yang dilakukan milisi pemeluk agama Syiah dan pasukan pemerintah.
“Tidak ada yang menangis atas penderitaan Muslim Irak, dimana masjid-masjid mereka dihancurkan kaum syiah, para wanitanya diperkosa, dan kaum laki-lakinya di bunuh,” tulis Walid Tabtabie dalam akun Twitter miliknya.
Walid Tabtabie melanjutkan, “Tidak hanya sampai disana, bahkan mereka yang hijrah menuju ibukota Baghdad untuk menghindari perang di tempat asalnya harus membayar uang.”
Kota Diyala yang berada 57 kilometer sebelah timur ibukota Baghdad Irak menjadi wilayah Sunni yang paling parah keadaannya, setelah milisi Syiah melakukan pembersihan etnis sistematis di wilayah yang berbatasan langsung dengan Syiah Iran. (Rassd/Ram)

Perkuat Hegemoni di Iraq, Iran Bangun Kamp Militer Permanen

19 Jan 2016 09:30
Diyala – Di tengah pembantaian terhadap warga Sunni di kota Miqdadiyah, Provinsi Diyala, militer Iran dikabarkan berbondong-bondong memasuki wilayah Iraq. Mereka mendirikan markas militer permanen untuk mendominasi posisinya di negara tetangga itu.
Harian Arabi 21 melansir dari sumber ekslusif di milisi Syiah Iraq, Al-Hasd Al-Syakbi, di Provinsi Diyala, Senin (18/01), ekspansi militer Iran itu atas permintaan komandan tinggi milisi Al-Has Al-Syakbi. Markas militer yang dibangun permanen sehingga memungkinkan mereka berada di wilayah itu dalam waktu lama.
Sumber anonim itu menunjukkan, dalam tiga hari terakhir ratusan serdadu Iran memasuki Iraq lengkap dengan perlatan militer. Mereka menunggapi puluhan mobil militer kecil untuk menempati empat kamp militer permanen.
Ratusan tentara itu, lanjutnya, kini berdinas di kamp militer di daerah Mandali dan Khaniqin yang masuk dalam wilayah Diyala. Sementara sisanya berada di jarak 20 kilometer di dalam wilayah Iraq yang berbatasan dengan Iran di provinsi yang sama.
Para tentara Iran itu memasuki Iraq dengan pakaian sipil dalam rombongan bus. Mereka berkedok sebagai penziarah tempat-tempat suci Syiah di kota Samarra. Namun mereka tidak menuju ke Samarra, melainkan ke kamp-kamp militer tersebut.
Terkait perlengkapan militer, para penjaga di pos-pos perbatasan Iran memastikan kelengkapan peralatan tersebut. Seragam militer dan senjata baru boleh dipakai ketika sudah memasuki wilayah Iraq.
Sumber itu menjelaskan, pos-pos perbatasan Iran itu sudah berada di dalam wilayah Iraq dan dibangun sejak 2003. Fungsi pos itu bukan lagi menjadi pos penjagaan, namun seperti barak militer yang bertugas memberikan dukungan logistik tentara Iran yang berada di dalam wilayah Iraq.
Menurut sumber tersebut, kedatangan militer Iran ini atas permintaan komandan milisi Al-Hasd Al-Syakbi tanpa berkoodinasi dan meminta izin pemerintah. Bantuan ini untuk menghindari serangan balasan ISIS, setelah pembantaian terhadap warga Sunni di Miqdadiyah.
Kota Miqdadiyah di Provinsi Diyala dalam sepekan terakhir menyaksikan pembantain mengerikan terhadap warga Sunni. Pelakunya adalah milisi Syiah Al-Hasd Al-Syakbi yang dilegalkan pemerintah. Puluhan warga dieksesi mati. Sejumlah masjid dihancurkan. Rumah-rumah warga dan toko menjadi sasaran penjaran.
Sumber: Arabi21

Fakta Kejahatan Syiah Ini Tidak Mungkin Bisa Dibantah Oleh Syiah Dyala-Iraq 12 Tahun Terakhir (2003-2015)



Senin, januari 18, 2016
Masjid-masjid Kaum Muslimin yang dihancurkan Syiah di Dyala Iraq.
Kiriman  dari Ummu Ananda
fakta kejahatan syiah ini tidak mungkin bisa dibantah oleh syiah
dyala-iraq 12 tahun terakhir (2003-2015)
78.598 penduduk pribumi dibunuh.
27.380 kaum muslimin diculik.
52.320 kaum muslimin ditangkap.
115.000 keluarga diusir.
250 masjid dibakar dan dihancurkan.
47.800 rumah dibakar dan diratakan.
15 kali pembantaian massal dengan tumbal sekitar 2000 nyawa.
"DOSA" DYALA HANYA SATU, DYALA TERLETAK BERSAMPINGAN DENGAN IRAN !!!
======================
Kabar terakhir:
5200 wanita Ahlussunnah diculik dan diperkosa oleh Syiah.
Hasbunallahu wa ni'mal wakiil..
Jika Anda tidak ingin Indonesia seperti Dyala, jangan biarkan Syiah meracuni pemikiran orang-orang terdekat Anda !!!
Saat ini Anda boleh menganggap ini omong kosong, tapi ketika Syiah memiliki kekuatan, mereka tidak akan segan menjadikan Indonesia seperti Dyala atau Suriah. Allahul Musta'aan.
SEBARKAN !!!