Saturday, April 25, 2015

Waspadalah Syiah Jauh Lebih Berbahaya Dari ISIS Serta Keberhasilan Syiah Memecah Belah Islam dan Menfitnah Wahabi

Chirpified By @M4ngU5il
        
WASPADALAH : SYI'AH JAUH LEBIH BERBAHAYA DARI ISIS. pic.twitter.com/9i5xt9JQ9W
                                                          
Hari ini banyak sekali dipajang di mana mana spanduk tentang penolakan masyarakat terhadap ISIS. Menyatakan NKRI adalah harga mati.
Patut kita sadari bahwa fenomena penolakan ISIS di Indonesia adalah langkah awal untuk melancarkan pergerakan syi'ah di Indonesia.
Planingnya adalah, ketika dakwah syi'ah sudah menyeluruh, yang tentu dengan taqiyahnya (kamuflasenya) yang begitu menipu.
Mereka akan menyatakan bahwa syiah tidak jauh berbeda dengan Islam pada umumnya.
Ditambah persoalan umat Islam yang masih awam ini dimana mereka tidak begitu mengetahui tentang Islam mereka sendiri.
Maka ketika syiah sudah menyebar dan diterima oleh masyarakat indonesia serta dianggap sebagai bagian dari islam...
... orang orang yang menentangnya akan dianggap sebagai radikalis.
Selanjutnya mereka akan dicap sebagai bagian dari ISIS yang mengancam keutuhan NKRI.
Akhirnya sunni akan semakin terpojok dan syiah akan semakin mendapat dukungan dari rakyat -berkat taqiyahnya-.
Dan sunni akan habis habisan diusir dari Indonesia. Maka tinggal menunggu hari Indonesia menjadi negara syiah.
Na'udzubillahi min dzaalik...
Maka apa apa yang marak saat ini, dimana dikatakan pada tahun 2020 Indonesia akan dijadikan Suriah kedua, bukan hal yang mustahil.
...Langkah awal mereka sudah terlihat sejak semula
Kita lihat bahwa ISIS bukan (belum menjadi) ancaman bagi NKRI. Tak ada sepak terjang ISIS di Indonesia yang menghebohkan.
....Namun begitu dibesar besarkan. Hingga spanduk spanduk dipasang.
Syiah yang sudah jelas jelas mulai menampakkan batang hidungnya, dari mulai kasus imigran di balikpapan dan kasus kasus lainnya...
... hanya dilihat atau sengaja dilihat bagai semut di sebrang lautan.
22 situs islam sempat dianggap sebagai situs radikal. Krn menolak syiah.
Bukan tidak mungkin seluruh muslim Indonesia akan dicap radikal juga, jika menolak syiah.
Dengan dalih mereka yang menolak syiah dicap sebagai bagian dari ISIS. Radikalis.
Radikalisme ISIS digembor gemborkan oleh media, baik TV, radio, koran, majalah, dan lain sebagainya.
Namun kesesatan dan bahaya Syiah hanya dibahas melalui tabligh akbar saja. Yang jangkauannya tidak begitu luas...
... Maka bahaya syiah yang harus sangat diwaspadai, akan dianggap spele.
Sedangkan Bahaya ISIS, yang belum terbukti di Indonesia saja, sudah banyak yang mewanti wanti.

Chirpified By @M4ngU5il
  
Benarkah bahwa bersatunya Sunni dan Syiah ditakuti oleh Barat? Ini adl pertanyaan bagus yg harus bisa dijawab oleh setiap muslim. @din_ding
Perlu ditegaskan bahwa Barat (AS & sekutu) pd prinsipnya tdk bisa menerima pihak manapun yg menentangnya. Lihat kasus Cina dan Korut.
Cina & Korut sama2 komunis.Anehnya, Cina punya hubungan baik dg AS.Sebaliky Korut dimusuhi oleh AS.Jelas di sini apa alasan ketakutan Barat.
Barat takut kpd semua pihak yg berbeda kepentingan dg mereka, apalagi kalau pihak tsb sangat kuat. Semua tercatat dlm sejarah!
Sbg contoh, AS lah yg membantu Bin Laden di Afghanistan. Bgt semakin kuat, akhirnya disingkirkan. Revolusi di Iran jg didukung AS.
Revolusi itu menandai pendirian Republik Syiah Iran. Kalau tiba2 AS 'memusuhi' Iran itu hanyalah sandiwara belaka. Iran pun demikian.
Kalau memang Iran disebut2 satu2nya negara yg berani menghapus Israel dari peta dunia, tentu mrk sdh sejak dulu serang negara Zionis itu.
AS, Iran, Israel sebenarnya secara diam-diam berhubungan baik. Hanya dlm retorika & media saja mrk bermusuhan. Penguasa info sesatkn kita!
Tdk benar jg ketika disebut bahwa Iran selalu terlibat dlm berbagai konflik regional utk membela umat Islam yg tertindas & lemah.
Iran hanya membantu penguasa Syiah dan/atau pemberontak Syiah. Satu contoh, Hutsiyin yg bantai muslimin di Yaman disokong Iran. Mrk bughat!
Para penuntut ilmu harus tinggalkan lembaga pendidikan yg diakui dunia di Dammaj krn diserang pemberontak Syiah yg didukung Iran.
Bahkan ICRC pun tdk berdaya ketika akan berikan bantuan kemanusiaan kpd para penuntut ilmu yg diserang scr membabi-buta oleh teroris Syiah.
Sekali lg, Republik Syiah Iran hanya peduli dg kepentingannya sndiri & Syiah sama dg AS yg peduli kpntingan sndr & sekutunya. Ini fakta!
Jelaslah bhw tdk ada bukti konkret Iran sbg penolong umat Islam & musuh imperialis Barat.Yg benar adl sebaliknya, musuh Islam & antek Barat.
Iran adl negara Syiah, jelas. Bkn negara Islam. Tdk ada di dunia ini negara Islam atau negara Ahlus Sunnah. Tdk ada. Arab Saudi? Bukan!
Boleh lah kalau negara2 yg mayoritas penduduknya muslim disebut 'negeri muslim'. Agak tdk etis kiranya sebut negeri2 muslim sembah Barat.
Tdk berdasar sebut negeri2 muslim begitu tunduk sepenuhnya thd Barat atau AS. Terpengaruh, mgkin benar krn ada banyak alasan di belakangnya.
Hrs diakui bhw byk negeri muslim dipengaruhi oleh Barat, termasuk Indonesia atau Arab Saudi. Tentu hal ini tak terhindarkan.
Tnp diterapkannya sistem kenegaraan yg sesuai Sunnah, otomatis pengaruh Barat sgt kuat. Itulah kelemahan negeri2 Islam. Hrs kita akui.
Namun, utk sebut negeri2 Islam sgt buruk & menghamba kpd Barat, sedangkn Republik Syiah Iran pembela Islam? Itu kesimpulan tanpa ilmu.
Mungkin benar bahwa umat Islam berseberangan dg kaum Syiah lalu timbul konflik karena diadu domba oleh Barat. Buktinya terjadi di Irak.
Perbedaan Islam & Syiah dimanfaatkn oleh Barat utk mendominasi kedua golongan. Jelas. Namun, bukan itu inti masalahnya. Syiah bkn Islam.
Syiah bersama Khawarij adl kelompok sempalan pertama dlm sejarah Islam. Keduanya berhubungan secara historis. Serupa tapi tak sama.
Syiah tdk bisa disebut Islam krn masalah pokok dan cabangnya berbeda dg Islam. Syahadat Syiah berbeda dg Islam. Bgt jg dg kitab sucinya.