Friday, October 23, 2015

Imam-Imam Besar Syiah Baca Qur’an dengan Gaya Majusi.


Bagi masyarakat yang awam, nampaknya kelembutan Syiah memang bisa sangat mengecoh. Namun, jika diperhatikan lagi dengan saksama, agama yang mengaku-ngaku bagian Islam ini jauh lebih mirip dengan ajaran Majusi milik nenek moyang Iran, Persia.
Hal tersebut terbukti dengan adanya pembahasan dalam sebuah talkshow di Arab Saudi yang membahas manuver Syiah dalam merusak ajaran Islam, salah satunya dengan mencontohkan cara membaca Qur’an dengan gaya Majusi yang kental.
Pada tahun 2013, pembahasan tersebut kemudian didokumentasikan oleh saluran video Anti Majoospada Youtube. Video ini memperlihatkan bagaimana para Imam Syiah seperti Ayatullah Mazaheri, Ayatullah Makarem Shirazi, dan Ayatullah Behjat membuktikan sendiri bahwa ajarannya memang bukan agama Islam, melainkan agama nenek moyang Persia yakni Majusi.
Kekeliruan cara melafalkan Qur’an ini bukan perkara keunikan “speech muscle” (otot wicara) seseorang dari suku tertentu. Sebagaimana pembicara dalam talkshow itu jelaskan bahwa, “Ini bukan karena dia bukan non-Arab (Ajam). Saya bersumpah demi Alloh, banyak orang Ajami (bukan Arab) yang membaca Al-Qur’an dengan benar.”
Pembicara itu lalu membandingkannya dengan berbagai pembacaan Qur’an dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Tajikistan, Nigeria, Cina, Amerika, dan lainnya. Bahkan, Ahlussunnah Iran pun seperti di Balochestan membaca Qur’an dengan tartil.
Lantas, mengapa tidak ada satu pun Imam Besar Syiah yang membaca Qur’an dengan tartil? Mengapa mereka membacanya seperti membaca “koran Majusi”? Tentu ini bukanlah kesengajaan. Mereka bukan mempelajari dan mendalami Al-Qur’an, mereka hanya mengklaim bahwa mereka telah mengikuti Qur’an-nya agama Islam.
Dengan demikian, pantas tidak ada keberkahan bagi penganut Syiah. Sebab mereka telah mempermainkan kitab suci yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.