Monday, November 23, 2015

Anti Syiah, Tapi Undang Ceramah Tokoh Pembela Syiah


Oleh: Maher At-Thuwailibi

Sameeh.net - Di antara prinsip ajaran Islam yaitu WAJIB bagi setiap muslim meyakini kafirnya orang kafir dan kafirnya orang musyrik, tidak ragu akan kekafiran mereka, dan juga tidak membenarkan ajaran mereka. Demikian penjelasan para ulama aswaja (ahlus sunnah wal jama'ah) mengenai 'AQIDAH AS-SHOHIIHAH yang mesti diyakini setiap individu muslim. Jika tidak meyakini hal tersebut, maka Islam seseorang menjadi tidak sah alias BATAL ! INI IJMA' PARA ULAMA. TITIK.

Jika kita betul-betul belajar tauhid dan jujur mempelajari kitab-kitab tauhid, kita akan temukan betapa kaedah ushul dalam fondasi tauhid yang di rangkai oleh para Ulama begitu daqiiq. Diantaranya adalah kaedah:

من لم يكفر كافر أو يشك في كفرهم أو صحح مذهبهم، فهو كافر !

"Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang kafir, atau ragu atas kekafiran mereka, atau membenarkan mazhab mereka, MAKA HUKUMNYA KAFIR !"

Bahkan dalam kitab Raudhatu Tholibin, Al-Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata,

“Orang yang tidak mau mengkafirkan para pemeluk agama selain Islam atau dia ragu dengan kekufuran mereka atau membenarkan ajaran mereka, maka dia KAFIR meskipun pada saat itu dia mengaku Islam dan yakin dengan hal itu.”

Untuk lebih detail mengenal dan memahami masalah ini saya sarankan saudara membaca kitab karya Syaikh Shaleh Fauzan Bin Abdillah Al-Fauzan yang berjudul “دروس في شرح نواقض الإسلام” dan Kitab yang saya anggap sangat bagus dan daqiiq membahas mengenai pembatal-pembatal keislaman yang berjudul "نواقض الإيمان، القولية والعملية", karya Asy-Syaikh DR.Abdul Aziz Bin Muhammad Bin Abdil Lathiif, yang mana kitab ini merupakan Disertasi Doktoral dengan predikat Cumlaude jurusan Aqidah & aliran-aliran kontemporer fakultas Ushuluddin Universitas Muhammad Bin Sa'ud Riyadh, Saudi Arabia.

Kembali ke pembahasan, kalau kita jujur mempelajari tauhid, maka kita akan dapati dimana para Ulama mewujudkan satu fondasi pemisah bernama AL-WALA' wal BARO'.

- Al-Wala' berarti loyalitas, kecintaan, dukungan.

- Al-Baro' berarti monoloyalitas, kebencian, berlepas diri.

Ketika sesorang membenci kesyirikan, maka wajib baginya membenci para pelakunya dan berlepas diri (Baro') dari segala yang menjadi Anshor nya (pembelanya).

Benci syirik tapi membela pelaku syirik, maka BATAL islamnya. demikian pula berlepas diri dari pelaku kesyirikan atau orang musyrik, tapi tidak berlepas diri dari para pembela orang-orang musyrik, BATAL islamnya. Inilah yang di sebut WALA' WAL BARO'. disinilah akan tampak KEJUJURAN iman dan tauhid seseorang terhadap Allah subhaanahu wa ta'ala.

Demikian pula, dalam hal ini adalah AGAMA RAFIDHAH atau yang kita kenal dengan SYI'AH IMAMIYYAH ITSNA 'ASYARIYYAH (Syi'ah 12 Imam). Mereka adalah KAAFIR menurut Al-Qur'an, As-Sunnah, dan Ijma'. Tidak ada keraguan akan kekafiran mereka. Baik ULAMA-NYA MAUPUN ORANG AWWAMNYA. sama !

- Dalam kitab Al-Fashlu Fil-milali wal ahwaa-i wa nihal, Al-Imam Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan:

فإن الروافض ليسوا من المسلمين.. وهي طائفة تجري مجرى اليهود والنصار في الكذب والكفر.

“Sesungguhnya Syi'ah Rafidhah mereka semua BUKAN ISLAM. dan syiah rafidhah hanyalah sebuah kelompok yang berjalan diatas jalanya yahudi dan nashrani dalam kedustaan dan kekufuran”.

Catatan: bukan islam ya berarti KAFIR. tidak ada 'manzilah baina manzilatain' (satu kedudukan diantara dua kedudukan). kalau bukan islam dan bukan pula kafir, lah terus apa ?! Islam berarti bukan kafir dan kafir berarti bukan islam. Selesai.

- Al-Imam Maalik Rahimahullah berkata:

الشيعة كفر، ومن لم يكفر الشيعة فهو كافر.

"Syi'ah (Rafidhah) itu kafir, dan barangsiapa yang tidak mengkafirkan Syi'ah (Rafidhah) maka dia KAFIR!".

Lantas, muncul seorang tokoh kontroversial (selanjutnya kita singkat TK) yang sudah dikenal sepak terjangnya di dunia dakwah lantas terang-terangan membela Syi'ah. Pembelaannya terhadap Syi'ah ia lakukan dengan sangat halus, setidaknya 'pembelaanya' terhadap keberadaan Syi'ah di indonesia bisa di kesankan dari dua point:

1. Pernyataannya dan statemen-statemen-nya.

2. Sikapnya di lapangan.

Diantara statemennya ialah TK membagi Syi'ah menjadi tiga; Syi'ah Ghulat (Rafidhah), Syi'ah Imamiyyah, dan Syi'ah Zaidiyyah (moderat).

* "Syi'ah" adalah sebutan/nama untuk siapa saja yang setia mengikuti Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu'anhu, mencintainya dan berwala' dengannya. Sehingga semua sahabat Rasulullah yang setia mendukung Ali dalam peperangan menghadapi Mu'awiyyah Bin Abi Sufyan dan As-Shiddiqoh bintu Shiddiq 'Aisyah Al-Humairo' Radhiyallahu'anhuma, di sebut SYI'AH. Artinya, Syi'atu 'Ali, yakni pendukung Ali. Dan mereka semua pada masa itu adalah sahabat-sahabat mulia Rasulullah yang lurus iman dan tauhidnya kepada Allah, besar cintanya kepada khalifah-khalifah Rasulullah. Mencintai Abu Bakar, Umar, dan Utsman sebagaimana Rasulullah mencintai mereka bertiga. Mereka tidak menolak Tiga Khalifah sebelum 'Ali. Mereka adalah orang-orang yang di ridhai oleh Allah Ta'ala dan di janjikan dengan Surga.

Nah adapun untuk saat ini, sekarang ini, bila kita membicarakan Syi'ah, maka tidak lain dan tidak bukan yang kita maksud adalah SYI'AH RAFIDHAH. mereka menamakan diri mereka dengan SYI'AH IMAMIYYAH ITSNA ASYARIYYAH (Syi'ah 12 imam). Singkatnya, Syiah Imamiyyah itu ya Rafidhah. Dan Rafidhah itu ya Syi'ah Imamiyyah. sama saja, itu-itu juga. Di sebut "Rofidhoh" karena mereka "rofadho" (menolak).

Menolak siapa ?

Mereka menolak Abu Bakar dan 'Umar sebagai khalifah sepeninggal baginda Nabi, mereka menyelisihi apa yang di yakini Zaid Bin Ali Zainal Abidin, imam mereka. Sehingga keyakinan mereka adalah bahwa yang berhak menjadi khalifah pengganti Rasulullah adalah DUA BELAS IMAM keturunan Nabi, yang di mulai dari Ali, Hasan, Husein, dan seterusnya sampai imam ke dua belas khayalan mereka, yaitu IMAM MAHDI. Nah sedangkan para khalifah yang ada, terutama Abu Bakar dan Umar -karramallahu Wajhahuma- kekhilafahannya tertolak, tidak sah, beliau berdua adalah pengkhianat, kafir, dan murtad menurut mereka. Sebab itulah mereka di sebut RAFIDHOH. sedangkan yang tetap setia berpendirian seperti Zaid Bin Ali Zainal Abidin di sebut Zaidiyyah.

Dari sini, dapat kita fahami bahwa SYI'AH RAFIDHAH itu ternyata sekelompok sekte sempalan (sekumpulan orang yahudi dan majusi yang memakai baju islam) yang di cetuskan pertama kali oleh pendeta Yahudi dari Yaman bernama Ibnu Saba'. dialah pelopor pertama yang menciptakan ideologi/doktrin "Al-Washiy". Yakni orang yang berhak menggantikan posisi Nabi. Dan fakta itu di akui sendiri oleh para pendeta dan tokoh-tokoh besar Syi'ah dalam kitab-kitab mu'tabar mereka. Nah, kemudian untuk memuluskan upayanya memecah belah kaum muslimin saat itu, ia ciptakan doktrin kufur bahwa Ali Bin Abi Thalib adalah TUHAN dan beliau lebih berhak atas kekhilafahan setelah wafatnya Rasulullah, bukan Abu Bakar dan Umar.

* Lalu bagaimana dengan sekte SYI'AH ZAIDIYYAH..?

Fahami dengan cerdas, Syi'ah Zaidiyyah dulu dengan Syi'ah Zaidiyyah sekarang berbeda.

Benar, secara teori dan histori sejarah, Syi'ah Zaidiyyah adalah Syi'ah Mu'tadilah. artinya, Syi'ah moderat yang tidak menolak dan tidak mengkafirkan Abu Bakar, Umar dan Utsman. Namun, sekalipun mereka tidak menolak dan tidak mengkafirkan Abu Bakar, Umar dan Utsman, tetap saja mereka lebih mengutamakan Ali di atas tiga khalifah utama itu. Dan ini tetap saja keyakinan SESAT dan MENYESATKAN yang menyelisihi aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan seluruh mazhab besar dalam islam. oleh karenanya para Ulama tidak mengeluarkan Syi'ah Zaidiyyah dari islam. Artinya, mereka tetap islam, tetapi SESAT & MENYESATKAN; sama seperti LDII, Khawarij, Mu'tazilah, Murji'ah, dll. Betapapun mereka tidak mencapai kafir, tetap saja mereka memusuhi ahlus sunnah wal jamaah dan menghalalkan darah ummat islam di luar kelompoknya. Contoh konkrit ialah PEMBERONTAKAN SYI'AH HOUTSI di negeri Yaman. mereka memerangi ummat islam di yaman, membantai ummat islam dan berusaha memberontak pemerintah Yaman yang Sunni (Ali Abdullah Shaleh). tujuan utama pemberontakan mereka adalah untuk mengembalikan kekuatan Syi'ah yang pernah memerintah Yaman selama hampir 1000 tahun.

Syi'ah HOUTSI adalah sebutan atau nama lain dari Syi'ah ZAIDIYYAH Militan di negeri Yaman. Singkatnya, Syi'ah Houtsi itu ya Syi'ah Zaidiyyah di Yaman.

Sebagai catatan: keberadaan Syi'ah Zaidiyyah sama sekali tidak ada di Indonesia. keberadaan penganut Syi’ah Zaidiyah hari ini ada di Yaman, itupun tidak banyak, sedikit sekali, diantaranya ya komunitas pemberontak bernama Houtsi itu. dan sebagian kecil lagi tersebar ke wilayah timur di negara-negara Hazr (wilayah Afghanistan), Dailam, Thobristan dan Jailan, sedangkan ke wilayah barat tersebar sampai negara-negara Hijaz dan Mesir.

Adapun penganut Syi’ah di negeri ini adalah bermazhab Syi’ah Imamiyyah Itsna ’Asyariyah Ja’fariyah Khumainiyah, atau lebih dikenal dengan SYI'AH RAFIDHAH yang berpusat di Iran. Namun, untuk mengelabuhi kaum muslimin, saat ini mereka menggunakan nama ”Mazhab Ahlul Bait”. Dan ingat sekali lagi, TIDAK ADA SYI’AH DI NEGERI INI KECUALI SYI'AH RAFIDHAH IRAN.!

Bila mengangkat isu Syi'ah Zaidiyyah di indonesia, maka ini jelas kekeliruan. Sebab, Membesar-besarkan isu Syi'ah Zaidiyyah di indonesia guna membentuk opini masyarakat bahwa tidak semua syiah itu sesat, selain itu merupakan KEKONYOLAN yang nyata dan KEBODOHAN terhadap realita, hal itu juga merupakan PENGELABUHAN terhadap masyarakat muslimin Indonesia.

Kemudian sikapnya..

1. TK (Tokoh Kontroversi) ini sering menyudutkan komunitas muslim yang ia sebut "wahabi" dengan sangat tidak sportif. Dan ini bukan fitnah, tetapi ini fakta yang bisa di lihat dalam berbagai ceramah-ceramahnya. Ia menghina Ibnu Taimiyyah sebagai tokoh besar dalam mazhab Hanbali yang menjadi rujukan bagi sebagian kaum Sunni. yang lebih parah lagi, ia menuduh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagai pembenci/musuh Ahlul Bait.

Ia kerap menghina muslim yang ia sebut "wahabi" tetapi pada saat yang sama ia seolah tidak begitu anti terhadap Syi'ah. Bahkan ia mengatakan, "jika syi'ah di kafirkan, berarti menghancurkan ahlus sunnah". Yang pasti, terlampau banyak pernyataan-pernyataannya yang mengusung adu domba dan kebencian antara komponen ummat islam yang tidak cukup waktu dan tempat untuk kami sebutkan di sini satu persatu.

Ia juga pernah mengatakan, "kalau ada tokoh yang ceramah menghina Sahabat-sahabat Nabi, maka kita seret dia dan kita bakar mimbarnya". Tapi faktanya, sampai detik ia tidak menyeret tokoh penghina sahabat Nabi (Muawiyyah & Abu Hurairah) itu dan tidak membakar mimbarnya, justru ia turut menjadi narasumber dan penceramah di mimbar milik tokoh penghina Sahabat Nabi itu dan bersahabat akrab dengannya.

Ntah memang ia tidak tahu atau pura-pura tidak tau, tapi ini lah fakta yang ada, wallahu 'alimu a'lamu bi shawab.

Sikap ksatria dan konsisten itu seakan sirna dari dirinya sehingga ia buta akan kebatilan yang menyelimuti mata hatinya.

2. Majelis Ulama Indonesia (MUI) jawa timur  dengan tegas mengeluarkan fatwa resmi bahwa Syi'ah adalah aliran sesat dan menyesatkan. Demikian pula Majelis Ulama Indonesian (MUI) pusat mengeluarkan dan menyebarkan buku panduan berjudul "Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah Di Indonesia".

Bahkan, Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syi'ah (ANNAS) menggema di berbagai tempat. Mulai dari kota sampai daerah-daerah. para ulama dan beragam tokoh ummat dari berbagai ormas dan harokah bersatu merapatkan barisan untuk tujuan yang sama yakni mengokohkan ideologi ahlus sunnah wal jama'ah dan menghadang laju Syi'ah di indonesia yang semakin membahayakan NKRI. tetapi, tokoh kontroversi yang satu ini nyaris tak pernah hadir atau sekedar terlibat dalam deklarasi aliansi ini. Padahal, ummat mrngetahui betapa gaungnya cukup besar dalam menyuarakan nahi mungkar dan memberantas aliran-aliran sesat. namun, untuk aliran sesat yang satu ini (yakni Syi'ah) ia tak bersuara sedikitpun bagaikan tikus kejepit dan tak pernah tampak ikut serta atau terlibat dalam berbagai acara deklarasi atau tabligh akbar yang membahas KESESATAN Syi'ah.

Maka, semoga "permainan" ini lama kelamaan menyingkap segala tabir yang tersembunyi itu. Akan segera Allah tampakkan secara perlahan siapa para pembela agamanya yang mukhlis, dan siapa para pengkhianat-pengkhianat agama bertopeng itu. Topeng orang-orang munafiq itu akan tersingkap. Allah sudah siapkan lubang besar untuk para pengkhianat itu jika mereka tidak segera bertaubat kepada-Nya... selimut "ahlul bait" itu akan sangat menghangatkan mereka.

Ditengah-tengah menggemanya Aliansi Nasional Anti Syi'ah, tokoh kontroversi yang sepanjang waktu menikam dakwah Salafiyyah dan menggunting perjuangan ukhuwwah islamiyyah itu justru di undang ceramah dan di jadikan pembicara di tengah ummat, bersama para tokoh anti syi'ah yang di klaim sebagai "wahhabi", berlokasi di masjid yang juga mewakili komunitas muslim anti Syi'ah. maka sangatlah wajar bila hal tersebut membuat salah seorang tokoh penting Aliansi Anti Syi'ah BERLEPAS DIRI dari segala yang berhubungan dengan acara itu dan menolak untuk terlibat dalam acara itu. Sebab aroma talbis (mencampur adukkan antara yang haq dan yang bathil) begitu kental tercium. Pengkaburan pun mulai di tuai. . seolah mereka meremehkam prinsip-prinsip pokok agama dalam hal wala' wal baro'. Seakan-akan mereka jadikan agama Allah ini seperti mainan dan senda gurau.

Kedekatan hubungan pribadi mereka jadikan alasan untuk meruntuhkan prinsip cinta dan benci karena Allah. Manhaj wala' wal baro' mereka hancurkan demi sebuah penghormatan kepada mamusia.

Mudah-mudahan itu semua terjadi karena butanya mereka terhadap waqi' (realita), sibuk dengan urusan dakwah dan ibadah, sehingga tak sempat membuka internet, membaca berita kekinian, membuka youtube, dan mengakses sosial media.

Semoga Allah merahmati Al-Ustadz Abu Jibriel yang berjiwa ksatria saat berani tampil di hadapan ummat BERLEPAS DIRI dari sebuah radio corong Syi'ah yang pernah menyuarakan bahwa Mu'awiyyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu'anhu bukanlah sahabat Nabi.

Terakhir, kami ingatkan ummat islam seluruhnya dengan firman Allah:

ادخلوا في السلم كافة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين.

" Masuklah kamu ke dalam islam secara kaffah (keseluruhan), jangan setengah-setengah, dan janganlah ikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu ". 
Nas'alullah  Al-'Aafiyyah. 
Allahu A'lam bis Shawaab.