Wednesday, September 14, 2016

Alhamdulillah Haji Tahun Ini Berjalan Dengan Aman, Tertib Dan Lancar, Berkat Dilarangnya Orang-Orang Syiah Dari Iran. Biarlah Mereka Haji Ke Karbala.

   

Jamaah Iran Berterima Kasih Pelayanan Istimewa Selama Berhaji

Rabu, 14 September 2016 - 14:08 WIB
Tuduhan rezim Iran bahwa Arab Saudi tidak dapat menjalankan haji dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian rakyat Iran dari masalah ekonomi dan sosial yang mereka hadapi

Beberapa Jamaah yang datang dari Iran, begitu juga dari luar Iran, memuji usaha yang diberikan oleh Arab Saudi, yang dipimpin oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman, karena telah menyediakan semua layanan yang diperlukan para peziarah untuk memastikan bahwa perjalanan haji mereka berjalan dengan lancar.
Dalam pernyataan yang ditujukan kepada Saudi Press Agency, beberapa dari mereka membantah tuduhan pemerintah Iran bahwa Saudi tidak mampu menangani urusan haji, dengan menyebutkan sejarah panjang Saudi untuk mengatur jutaan peziarah di tempat yang sangat terbatas.
Abdul Salam Mohammed Ali, yang mengaku telah melakukan haji untuk yang ke 10 kali, mengatakan bahwa setiap waktu ia menyadari perbedaan besar dalam pelayanan, yang mana semakin membaik dan cukup untuk melengkapi kenyamanan peziarah.
Ali Naderi, orang Iran yang datang dari AS, mengatakan proyek sebesar itu yang hanya berjalan 5 hari dalam setahun adalah bukti kerja keras otoritas Saudi untuk melayani tamu Allah.
Ziauddin Sadr Al-Ashrafi, dari provinsi Azerbaijan, Iran dan anggota Dewan Federal Iran dari Partai Solidaritas Ahwaz, sedang melaksanakan haji untuk pertama kalinya. Ia mengatakan upaya yang dikerahkan untuk melayani jamaah haji dari seluruh dunia adalah jawaban terbaik bagi orang-orang yang mengklaim sebaliknya.
Nasser Al-Balochi, anggota Partai Rakyat Balochi, juga baru saja menunaikan haji tahun ini. Dia menyatakan kekagumannya terhadap proyek-proyek besar yang dijalankan di sana untuk melayani peziarah.
Dia mengatakan, melayani lebih dari satu miliar umat Islam dari seluruh dunia adalah respon pas yang terhadap tuduhan palsu rezim Iran, dan bahwa tidak ada negara di dunia ini mampu mengelola hampir empat juta peziarah di daerah kecil dalam waktu yang terbatas seperti Arab Saudi.
Dia mengatakan bahwa tuduhan rezim Iran bahwa Arab Saudi tidak dapat menjalankan haji dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian rakyat Iran dari masalah ekonomi dan sosial yang mereka hadapi. Ia juga menambahkan bahwa sistem pemimpin keagamaan yang diikuti di Iran bertentangan dengan Islam.
Jamal Pour Karim, seorang wartawan Kurdi dan aktivis politik, mengatakan dari pertama kali ia menginjakkan kaki di Arab Saudi ia merasa bahwa ia tidak akan bisa mampu memberikan layanan kelas dunia kepada para peziarah.
Dia mengatakan bahwa rezim di Iran hanya ingin mengalihkan perhatian orang dari situasi ekonomi mereka yang mengerikan. Menurutnya, rezim tersebut tidak lama lagi akan jatuh karena kemarahan rakyat.*/Karina Chaffinch

Surat kabar terbitan 1927 mengungkapkan upaya Iran untuk mengacaukan haji

September 14, 2016
RIYADH: Netizens telah mengunggah di Twitter halaman surat kabar yang diterbitkan tahun 1927, memberitakan bahwa Iran telah berusaha untuk mengacaukan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi.
Halaman dari surat kabar Al-Fath mengatakan bahwa Iran telah menerbitkan informasi palsu sehubungan dengan ritual haji tahunan di KSA untuk mendiskreditkannya.
Halaman koran Al-Fath mencontohkan kasus Menteri Dalam Negeri Afghanistan Muhammad Khan Ghulam Shah, yang berencana datang ke Arab Saudi untuk melakukan haji.
Dia membaca berita mengenai haji di KSA dari media Iran, tetapi ketika ia tiba di Saudi untuk melakukan haji ia menemukan realitas yang bertentangan dengan apa yang sebelumnya telah ia baca.
Sejumlah jamaah Iran menggelar demonstrasi selama musim haji tahun 1987, yang mengakibatkan bentrokan berdarah ketika jamaah haji Iran membuat kerusuhan di jalan-jalan Makkah.
Jamaah Iran menggelar demonstrasi politik di tempat-tempat suci, mengangkat gambar pemimpin tertinggi Iran Khomeini, dan meneriakkan slogan-slogan provokatif tentang revolusi Iran.
Mereka juga dikabarkan memutus jalan, memblokir lalu lintas, mencoba menyerbu Masjid Agung, dan meneriakkan slogan anti Amerika Serikat dan Israel.
Ini menyebabkan bentrokan antara jamaah haji Iran dan pasukan keamanan lokal.

Pada tahun 1989, Iran dan beberapa jamaah Kuwait dari kelompok “Hizbullah dari Hijaz,” juga terlibat dalam upaya menggunakan gas untuk meracuni ribuan jamaah haji di Al-Ma’aisim Tunnel di Makkah, dan ini dilakukan melalui koordinasi dengan pihak berwenang Iran. Setelah itu, Iran diboikot dari musim haji 1990-1998 di Arab Saudi.
Arab News

TEROR SYIAH IRAN Untuk Mengacaukan Pelaksanaan Ibadah Haji Dari Tahun 
Ke Tahun

Iran jangan coba-coba mengganggu pelaksanaan haji
al-Amir Muhammad bin Nayif (Putra Mahkota Kerajaan Saudi Arabia),

“Kami tidak akan membiarkan Iran atau yang lainnya mengganggu keamanaan dan melakukan hal-hal yang membahayakan keselamatan para jamaah haji!!

Iran_sebab_bencana_Iran
‏الأمير #محمد_بن_نايف:
لن نسمح لإيران أو غيرها، بزعزعة الأمن وتعريض الحجاج وسلامتهم للخطر.
ايران_سبب_كارثة_منى
@SaudiNews50
IRAN MEMPOLITISIR HAJI!!!
Menteri Urusan Agama Islam KSA :

“Iran melancarkan permusuhan terhadap kaum muslimin. Iran tidak ingin ibadah haji berjalan tanpa ada gejolak politik kekelompokan.”
@SaudiNews50
………………………………
 “Haiah Kibarul Ulama (Dewan Ulama Besar) KSA mengingkari upaya pemerintah Iran memanfaatkan syiar ibadah Haji untuk kepentingan politik. Yang menyebabkan pelaksanaan ibadah haji tidak tenang dan melanggar perintah Allah untuk menghormati syiar-syiar haji.”
‏تستنكر #هيئة_كبار_العلماء محاولات النظام الإيراني استغلال شعيرة #الحج سياسيا؛ بما يخرجها عن سكينتها، ويتعارض مع ما أمر الله من احترامها.
Majmu’ah Manhajul Anbiya