Thursday, January 8, 2015

Untuk Quraish Shihab, Umar Shihab, Alwi Shihab, Umar Shihab (Ketua Majelis Syuro IJABI), Para Syi’aher Militan, Kamuflaser Syi'aher, Para Peternak “Kambing Hitam Jahiliyah” Wahabi Dan Pengadu Domba NU-Wahhabi ?! [Gemar Menuding Wahhabi/Penghina (Sifat) Allah, Al-Wahhab], Dan Taqiyaher Sejenis!!

Pemerintah Malaysia Melarang Syiah, 
Indonesia Kapan?

Kuala Lumpur (voa-islam.com) Akhirnya,  Pemerintah Malaysia melarang kelompok Islam Syiah, yang disebut sebagai sekte "sesat". Pemerintah Malaysia juga melarang menyebarkan ajarannya, namun diberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinannya itu, Rabu lalu.
Sementara itu, sekitar 200 orang pemeluk ajaran Syiah ditangkap pada Desember lalu oleh otoritas keagamaan atas tuduhan bahwa mereka mengancam keamanan nasional di Malaysia yang multikultural, tempat 16,5 juta pemeluk Islam Sunni.

"Kami tidak melarang pemeluk ajaran Syiah untuk melakukan peribadatan. Namun ada hukum yang tidak membolehkan mereka berdakwah terhadap jemaah Sunni," kata Menteri Urusan Agama Islam Jamir Khir Baharom kepada parlemen, seperti dikutip media pemerintah.

Jamil Khir mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna menghentikan penyebaran ajaran tersebut di Malaysia, termasuk mengeluarkan sejumlah fatwa yang mengharamkan aliran itu dan memantau serta mengendalikan materi yang menyebarkan ajaran Syiah.

Mohammed Khusrin Munawi, mantan kepala departemen agama di negara bagian Selangor, mengatakan bahwa Islam Syiah adalah ancaman karena pengikut fanatiknya menganggap pemeluk Islam lainnya sebagai kafir ( wahabi bukan takfiri dan melarang mengkafirkan pemeluk islam lain !!)

Pemimpin komunitas Syiah, Kamil Zuhairi Abdul Aziz, pada Rabu mengatakan bahwa pemeluk Syiah di Malaysia tidak mengajarkan ajarannya kepada kaum Muslim lainnya.

"Walaupun kami tidak menonjolkan diri dan hidup harmonis dengan kelompok Sunni serta non-Muslim dengan menjalankan ibadah di lingkup komunitas kami sendiri, kami terus dianiaya oleh pemerintah selama beberapa dekade," katanya kepada AFP.

"Dalam kenyataannya, kami bukanlah kelompok yang menyebarkan ajaran kami. Dengan menangkap serta menjadikan hal itu sebagai masalah, otoritas keagamaan negara justru memberikan publikasi serta menyebarkan ajaran kami dengan sendirinya," katanya.

Perpecahaan antara Sunni dan Syiah terjadi karena sengketa terkait pergantian kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632.

Diperkirakan 40.000 warga Syiah di Malaysia merupakan salah satu dari berbagai sekte Islam yang berada di bawah pengawasan ketat pemerintah, sebagai tindakan keras atas kelompok yang dipandang menyimpang.

Hukum Islam 1989 dan fatwa 1996 oleh sekelompok imam Islam terkemuka menyebutkan pelarangan terhadap ajaran Syiah, yang mengatakan ajaran itu sebagai ideologi menyimpang.

Malaysia memiliki dualisme sistem hukum, dengan pengadilan sipil yang berjalan secara paralel dengan pengadilan syariat Islam yang mengadili warga Malaysia atas tuduhan moral dan keagamaan.
Dibagian lain, di Indonesia faham Syiah berkembang biak dengan bebas, dan masuk ke berbagai lembaga negara, termasuk ke berbagai partai politik. Tokoh Syiah di Indonesia Jalaluddin Rahmat,bahkan menjadi calon legislatif PDIP dari dapil Jawa Barat III, dan ini akan menimbulkan potensi konflik di masa depan.
Kelompok Syiah secara sistematis mengembangkan ajaran Syiah di Indonesia, dan ribuan mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai kota di Iran, termasuk di pusat kota Qom yang menjadi pusat gerakan Syiah di Iran.
Di Suriah mayoritas penduduknya Sunni, dikuasai kelompok Syiah Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad, dan sekarang berlangsung pembantaian yang sangat  dahsyat, dan sudah menewaskan ribuan penduduk Sunni. af/dsb.

Sabtu, maret 01, 2014  lppi makassar  

                                 
                                            
Pagi ini kami mendengarkan kabar gembira yang sangat melegakan jiwa dan menghibur hati kami, kesimpulan berita itu bahwasanya pemerintah Malaysia –semoga Allah senantiasa melimpahkan taufiq kepadanya- telah mengeluarkan keputusan yang sangat berani.
Sebuah keputusan yang  menunjukkan besarnya perhatian pemerintah Malaysia dalam menjaga agama rakyatnya serta memelihara persatuan dan kesatuan mereka, dengan mengumumkan secara resmi pengkafiran Syiah dan memutus seluruh bentuk hubungan kerjasama dengan iran dimana Pemerintah Malaysia melarang penduduknya melakukan perjalanan dan kunjungan ke Iran serta membatalkan seluruh MoU di bidang pendidikan terhadap seluruh dosen dan tenaga pengajar Syiah, lalu mendeportasinya ke negara mereka masing-masing sesegera mungkin. Bahkan dengan tidak mempertimbangkan kondisi dan keadaan apapun.
Sesungguhnya orang-orang yang mentauhidkan Allah dengan ikhlas serta mengetahui hakikat bahaya Syiah Rafidhah, memahami kekejian niat mereka, serta bahaya konspirasi buruk mereka terhadap setiap komunitas masyarakat yang mereka susupi dan setiap negara yang mereka pijak sebagaimana dalam firman Allah (yang artinya):
“Dan mereka mengupayakan kerusakan di muka bumi.
Tentu saja mendukung sikap keimanan dan keputusan jantan pemerintah Malaysia di atas, yang sejatinya hal itu akan memelihara keamanan negeri dan keimanan rakyatnya sendiri.
Terima kasih banyak wahai Malaysia, semoga Allah ‘Azza wa Jalla menjaga negeri kalian dan membimbing langkah kaki pemimpin kalian.
Kami memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla semoga Malaysia dapat menjadi icon yang diteladani oleh pemerintah negera-negara Muslim lainnya dan semoga Allah ‘Azza wa Jalla memberikan bimbingan taufik kepada kita semua ke arah yang diridhai-Nya.
Surat ini ditulis oleh:
Asy-Syeikh Abu Abdillah Azhar Saniqrah al-Jazairy
Musyrif ‘Aam Muntadayaat al-Tashfiyyah wa al-Tarbiyyah al-Salafiyyah
Diterjemah oleh Ustadz Fadlan Akbar, Lc., Dosen STIBA Makassar

Tidak hanya Ahmadiyah, Malaysia juga berani mengeluarkan fatwa sesat ajaran Syiah. Ulama dan Pemerintah menilai Syiah bertentangan dan telah melecehkan ajaran Islam dan Nabi Muhammad karena menyebut para sahabat dan istri nabi telah murtad.
Tak pelak, saat Islampos melakukan peliputan tentang gerakan Syiah di Malaysia, kami merasakan tentramnya masyarakat yang tidak banyak diganggu oleh Syiah.
Untuk mengetahui lebih dalam kenapa ini bisa terjadi. kami bertemu dengan tokoh Syiah Malaysia, Abdullah Hasan. Abdullah Hasan mengaku Syiah sulit bergerak di Malaysia. “Sikap Pemerintah yang melarang Syiah, membuat kami sulit berkembang,” kata Abdullah Hasan yang telah dipenjara dua tahun.
Kepada Islampos, Abdullah Hassan yang mengaku banyak mendapat dukungan dari Syiah Indonesia ini menilai larangan Syiah dari pemerintah Malaysia membuat organisasi Syiah tidak bisa diterima masyarakat secara luas.
“Kita punya organisasi tidak resmi namanya Masyarakat Awam Minoriti Syiah,” ujarnya yang sempat mengatakan Sahabat Nabi Umar bin Khaththab berpaling dari jalan Allah.
Melihat rekam jejak Malaysia dalam melindungi rakyatnya seharusnya menjadikan pelajaran bagi Pemerintah dan Menteri Agama di Indonesia Lukman Hakim Saefuddin untuk mendengarkan aspirasi umat Islam. Bukan justru membiarkan aliran sesat berkembang dan tak pelak menimbulkan bentrokan di tengah Masyarakat.
Inilah yang dilakukan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi. Tak perlu berbelit-belit. Tak butuh waktu lama. Dan tak butuh prodesur yang memakan waktu panjang. Cukup mendengarkan aspirasi para ulama dan ustadz di Malaysia.
Akhirnya, kepada media beliau berkata, “Kami melarang Ulil karena jika dibiarkan dia akan menyesatkan Muslim Malaysia,” ujarnya.
Ya sesederhana itu. Sama sederhananya ketika dirinya berbicara di Bogor tentang alasan kenapa Malaysia melarang Syiah. “Karena tidak ada negara yang maju ketika rakyatnya gaduh.”

                               malaysia
                                   

Mendagri Malaysia: “Kami Larang Syiah Demi Keamanan Negara”

MENTERI Dalam Negeri Malaysia, Dr. Ahmad Zahid Hamidi menjelaskan, bahwa pelarangan penyebaran ajaran Syiah di Malaysia dilakukan untuk menjaga keamanan negara. Kalau masalah kesesatan ajaran Syiah ditetapkan kedudukannya oleh Jakim (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) dan Jabatan-jabatan agama Negeri.

“Kita tidak ingin berlaku perpecahan antar masyarakat seperti yang terjadi di Bahrain, Irak, dan beberapa negara Muslim lainnya,” kata Zahid Hamidi di Bogor (5/11/2013) malam. Zahid Hamidi – yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Malaysia – menyebutkan, bahwa pengikut Syiah di Malaysia saat ini ada sekitar 300.000 orang. Mereka terus dipantau dengan ketat dan dilarang jika menyebarkan ajaran-ajarannya secara terbuka. Jika perpecahan dan konflik terus terjadi seperti yang terjadi di berbagai negara, maka tentu saja, negara tersebut tidak akan sempat melaksanakan pembangunan.

Menteri Zahid Hamidi menyampaikan pandanganya tersebut saat menjawab pertanyaan peserta acara Pelatihan Kepemimpinan Muda Muslim Indonesia-Malaysia di Bogor, (6/11/2013). Acara pelatihan itu dilaksanakan atas kerjasama Sekretariat Transformasi Serantau (STS), Center for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization-Universiti Teknologi Malaysia (Casis-UTM), dan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Pelatihan diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa Indonesia dan Malaysia.

Selama ini, Malaysia dikenal sebagai negara yang cukup tegas dalam kebijakan terhadap aliran-aliran yang ditetapkan sebagai aliran sesat. Seperti pernah diberitakan berbagai media massa, belum lama ini, pada 13 Oktober 2013, Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) Malaysia menggerebek markas Syi‘ah di Taman Seri Gombak dan menyita banyak barang bukti yang terkait dengan ajaran-ajaran sesat tersebut.

Menurut Petugas Divisi Penegakan JAIS Mohd Sharom Mat Maarof, penggerebekan terhadap markas Syiah itu dilakukan berdasar pada pasal 12C Pidana Pelanggaran Syariah (Selangor) Pengesahan 1995 karena menentang fatwa mufti Selangor dan pasal 7 tentang larangan penyebaran ajaran sesat.



Kehadiran Mendagri Malaysia yang berayah-ibu dari Yogyakarta dan Ponorogo di Bogor malam itu adalah dalam rangka meluncurkan buku berjudul “Islamisasi Ilmu-ilmu Kontemporer dan Peran Universitas Islam dalam Konteks Dewesternisasi dan Dekolonisasi”, karya Direktur Casis-UTM Prof Dr Wan Mohd Nor Wan Daud, yang diterbitkan oleh UIKA Bogor dan Casis-UTM. Hadir juga, Rektor UIKA Dr. Ending Bahrudin dan Presiden STS Dato Syahlan Ismail.



Dalam dialog dengan peserta Pelatihan, Zahid menyampaikan harapan dan optimismenya, bahwa kebangkitan Islam akan muncul dari Indonesia dan Malaysia. Karena itulah penduduk di kedua wilayah ini harus bekerja keras meningkatkan kualitasnya dan jangan sampai mau dipecah belah dan diadu-domba. Dalam masalah paham keagamaan, ia berharap, paham keagamaan yang dikembangkan di wilayah Nusantara adalah paham Ahlu Sunnah wal-Jamaah.



Zahid Hamidi juga mengingatkan adanya berbagai pihak yang berupaya menghambat laju perkembangan kemajuan Malaysia dan Indonesia. Reformasi dan Transformasi negara, ujarnya, tidak perlu mengikuti begitu saja apa yang terjadi di Barat. Sebab, kondisinya berbeda-beda. Masing-masing negara dan wilayah punya kekhususan yang perlu dihormati. Sebagai contoh, sebagai umat Islam, diajarkan untuk mengutamakan tujuan kehidupan Akhirat tanpa melupakan kehidupan dunia. “Menurut saya, reformasi bukan liberalisasi,” ujar peraih gelar doktor dari Universiti Putra Malaysia (UPM) ini. [Pz/Islampos]

Malaysia jarang trdengar ya bencana alam..| itulah beda negeri yg pemimpin'a dekat dgn Allah dgn negeri yg pemimpin'a lalai kpd Allah
Sbnr'a ane iri pd Malaysia, pengen Indonesia sprti Malaysia..dsna ada UMNO dan Barnas yg "jaga" Melayu (Islam) dr Infiltrasi asing
UMNO dan Barnas solid menjaga "Islam" agar tetap berkuasa di Malaysia,,mesti Kristen, Liberal dan Syiah berusaha masuk dlm "inti" kekuasaan
UMNO dan Barnas melarang Kristen memakai "Allah",,melarang Syiah menyebar di Malaysia,,mrk amanah menjaga Islam Malaysia,,Beda dgn Indonesia
Yg liberal pun dibuang,,diasingkan dr Politik Malaysia,,inilah Ulil Amri,,Indonesia? belum kesana :)
UMNO dan Barnas mmg sudah puluhan tahun "menguasai Malaysia",,menjaga Malaysia dr kehancuran Islam,,Hasil'a pun bisa kita liat
Malaysia tahun 70an blum ada apa2nya,,jauh dibawah Indonesia,,Guru sekolah pun didatangkan dr Indonesia untuk mendidik rakyat Malaysia
Krn kekonsistenan UMNO dan Barnas, Malaysia justru kini sukses dgn "Kemapanan UMNO",,"Murid lebih hebat dr Guru" itulah Malaysia-Indonesia
Bila Murid bisa sukses,,knapa Guru tak belajar dr Murid untuk ciptakan "Kemapanan",,tiru UMNO yg Islamis
Pemerintah Malaysia yg berakar dr UMNO tegas menjaga "Islam" Malaysia dr hal2 yg dpt "mengganggu Islam" Malaysia..
Pemerintah Malaysia (berbasis UMNO) haramkan Syiah berkembang di Malaysia ---> http://t.co/avEq1pB8D5
Iri pada Malaysia,,kubu Islami begitu kuat disana memegang kekuasaan
Lihatlah tujuan UMNO --> "Berjuang mendukung cita2 kebangsaan Melayu demi mengekalkan maruah dan martabat bangsa, agama dan negara"
Memimpikan sebuah Organisasi/Partai Islam di Indonesia yg amanah pd Islam speri UMNO di Malaysia :)
Kemapanan UMNO paling "super" adlh saat sukses mengalahkan George Soros dlm Revolusi Bunga (Krisis Moneter 97),,Indonesia? hancur :)
Saat Soros coba kuasai Malaysia lewat "Moneter", UMNO lewat Mahatri Muhammad "memotong" usaha Soros,,
UU anti Moneter dibuat, Kurs Dollar thd ringgit diawasi, "pengkhianat bangsa" yg bersekutu dgn Soros diawasi,,tak blh ada Pengembosan :)
Dampak'a Malaysia tak sekolapse Indonesia saat 97,,Malaysia bertahan krn amanah, Indonesi jebol krn ada yg tak amanah,,:)
Inilah penting'a memilih pemimpin amanah yg Islami,,agar kita punya pemimpin yg amanah pd Islam,,teguh menjaga "Islam" Indonesia
Sharing saya ttg UMNO dan Barnas tak lepas sbg pembanding "Negeri yg Pemimpin'a Islami" dngn "Negeri yg Pemimpin'a lalai thd Islam" :)
Tujuan'a agar kita sadar dan memerhatikan pilihan saat 2014,,,pilah siapa yg layak kita beri amanah Islam dlm Pemerintahan Indonesia :)
Perhatikan Caleg Syariah dimasing2 dapil kita,,pilih mrk,,jgn pilih caleg yg condong pd kaum kafir,,apalagi yg kafir,,:)
Islam Indonesia akan maju dgn caleg2 yg amanah thd Islam,,itu tujuan kita, agar Islamis berkuasa di Indonesia, layak'a UMNO di Malaysia
Bila Islamis sudah mapan dan didukung oleh massa yg banyak, mudah bg kita merubah tatanan hukum sesuai Syariah :)

Malaysia: Seluruh ajaran Syiah di Malaysia menyimpang dari Akidah Islam yang lurus
on Sunday, December 15, 2013 | 8:07 pm
Malaysia, Mukminun.com Seluruh ajaran Syiah menyimpang dari akidah ahlus sunnah wal jamaah (sunni) yang dianut oleh umat Islam di Malaysia, dan ajarah Syiah telah melanggar syariat Islam, demikian tutur Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM).

Direktur Jenderal Jakim, Datuk Othman Mustapha juga membantah klaim-klaim bahwa ada beberapa cabang Syiah yang memiliki kesamaan dengan Islam.

Datuk Othman mengatakab bahwa menurut hasil penelitian JAKIM, salah satu cabang Syiah, Syiah Itsna’Asy-Ariyyah, mulai berkembang di Malaysia setelah Revolusi Iran tahun1979.

“Begitulah, ajaran Syiah yang diamalkan oleh pemeluknya di Malaysia hingga hari ini adalah mengikuti Imam Kedua Belas yang menyimpang dari ajaran Islam yang lurus,” tutur beliau.

Lebih lanjut Datuk Othman menjelaskan beberapa penyelewengan Syiah Imam Keduabelas sebagai berikut:

- Mempercayai bahwa imam Syiah seorang yang nirbakar (kebal api), baik api di dunia maupun di akhirat (neraka) karena terbebas dari dosa;

- Menganggap beberapa sahabat Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam sebagai kafir;

- Memperbolehkan menjamak shalat wajib tanpa ada alasan yang jelas’

- Mengijinkah nikah mut’ah, nikah di atas kontrak untuk waktu yang singkat

- Menolak pandangan para ulama Islam;

- Mengagungkan sahabat Ali di luar kewajaran sehingga menyamakannya dengan Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam;

- Menambahkan “sayyidina Ali” setelah nama Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam dalam syahadat mereka.

Terkait dengan nikah mut’ah, Othman mengatakan bahwa hal tersebut sebagai suatu budaya kaum jahiliyah yang bertentangan dengan ajaran Quran dan ijtihad para ulama, serta telah dilarang oleh Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam dalam beberapa hadist.
Beliau juga mengetengahkan Fatwa Nasional Komite Muzakarah pada tanggal 2 dan 3 Mei 1996 yang menyatakan bahwa seluruh ajaran yang mengaku Islam namun bertentangan dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah, maka ia bertentangan dengan dengan syariat Islam dan dilarang keberadaannya di Malaysia.
“24 Juli tahun ini, Menteri Dalam Negeri menyatakan bahwa Pertubuhan Syiah Malaysia (Syiah Association Malaysia) sebagai suatu lembaga yang ilegal.
"Menyebarkan ajaran Syiah bukan hanya sekedar melanggar fatwa tersebut, namun juga telah mengancam keamanan nasional yang menuntut perhatian penuh dari Menteri Dalam Negeri untuk melarang Syiah di negeri ini,” seru Datuk Othman.
Datuk Othman mengatakan bahwa penyebaran doktrin Syiah di Malaysia biasa dilakukan melalui peredaran buku-buku Syiah yang ditulis, dicetak, dan disebarkan oleh mahasiswa alumni Iran, atau penganut Syiah di Iran yang datang ke Malaysia.
Beliau juga tidak memungkiri bahwa ada kemungkinan beberapa dosen di universitas-universitas di Malaysia yang ikut menyebarkan ajaran Syiah kepada mahasiswa mereka.(Malaysiandigest/Mukminun)
*Artikel ini diterjemahkan dari English ke Bahasa Indonesia oleh Irfan Translator Pro

Mufti Perlis: Syiah 
Bukanlah Islam
Selasa 9 Safar 1436 / 2 December 2014 08:42
AJARAN Syiah secara resmi dilarang oleh pemerintah Malaysia bahkan Syiah dianggap sebagai ajaran yang telah keluar dari Islam. Namun hal itu berbeda dengan Indonesia yang masih menganggap Syiah masih bagian dari Islam [ ??????? ].
“Syiah sudah diumumkan di malaysia sebagai sebuah ajaran yang sudah keluar dari Islam karena ajaran ini bisa mendatangkan suatu keadaan yang meresahkan masyarakat. Dan kita ingin menjaga aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta keharmonian ketika kita melarang Syiah berkembang di Malaysia,” ujar Mufti Perlis, Datuk Dr Juanda Jaya kepadaIslampos.com beberapa hari yang lalu usai deklarasi Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara di Depok.
Menurut Juanda, Syiah bukanlah Islam meskipun begitu para pengikutnya yang awam tetap harus didakwahin dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
“Kita menganggap secara umumnya begitu (Syiah bukan Islam) tetapi para pengikut awamnya mesti dibantu, dibetulkan aqidah Islamnya karena banyak dari mereka terpengaruh ajaran Syiah karena tidak paham,” jelas Mufti negara bagian Perlis Malaysia yang sering dituduh wahabi ini.
Juanda juga menjelaskan bahwa sebenarnya secara historikal Syiah sudah lama ada di Malaysia dengan hadirnya pengikut Syiah dari Pakistan dan India, namun mereka tidak mendakwahkan ajaran Syiah kepada warga Ahlus sunnah yang ada di Malaysia. Ajaran Syiah hanya mereka amalkan untuk kalangan mereka sendiri.
“Para pendakwah Syiah dari luar khususnya Iran, datang ke Malaysia yang secara masif berusaha mengubah aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Malaysia menjadi pengikut Syiah. Dan sudah tentu jika ini dibiarkan akan membawa suasana yang tidak kondusif di tengah masyarakat Islam Malaysia,” tegas Juanda.
Di Perlis sendiri menurut Juanda Syiah bisa dibilang tidak ada pengikutnya. Pengikut Syiah ada di dekat selatan thailand di perbatasan serta ada sedikit pengikut mereka di kedah dan selangor. Secara umum pengikut Syiah di Malaysia dalam pemantauan pemerintah dan mereka kebanyakan tidak menampilkan secara terbuka amalan mereka.
“Jika mereka menzahirkan amalan mereka di depan publik pihak pemerintah akan mengambil tindakan dan memberikan sanksi terhadap mereka,” tandas Juanda.[fq/islampos]

Tiga Buku Syiah Terbitan Indonesia Dilarang Di Malaysia Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang peredaran tiga buku terbitan Indonesia karena dinilai mengandung materi yang bertentangan dengan ajaran Islam di Malaysia. Sekretaris bidang teks Alquran dan Penerbitan, Abdul Aziz Mohamed Nor seperti dikutip Bernama, Selasa, mengatakan ketiga buku yang dilarang tersebut berjudul "Pengantar Ilmu-ilmu Islam", "Dialog Sunnah-Syiah", dan "Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah". Buku "Pengantar Ilmu-ilmu Islam" ditulis oleh Murtadha Muthahhari dan diterbitkan oleh Pustaka Zahra, Jakarta. Sedangkan "Dialog Sunnah-Syiah" ditulis oleh A Syarafuddin Al-Musawi dan diterbitkan Penerbit Mizan PT Mizan Pustaka, Bandung [ buku fiktif/sudah dibantah univ Al-Azhar]. "Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah" ditulis oleh Jalaluddin Rakhmat dan diterbitkan PT Remaja Rosdakarya, Bandung. "Peredaran ketiga buku ini dikhawatirkan akan mengganggu ketertiban masyarakat," kata Abdul Aziz. Sebelumnya, Ustadz Farid Okbah juga pernah menyampaikan keluhan sama kepada penasehat Ahmadinejad ketika acara dialog Sunni-Syiah di Gedung MUI, baru-baru ini. Beliau mengatakan buku-buku Syiah selama ini sudah sangat melecehkan Umat Islam dengan tulisan-tulisan yang mencaci maki sahabat. (pz/ant) Sumber : http://www.eramuslim.com/berita/nasional/tiga-buku-syiah-terbitan-indonesia-dilarang-di-malaysia.htm

Senin, 27 Januari 2014
Negara Negara yang melarang Syiah
Di Negara Mana Saja Syiah Dilarang? 

ADA sesuatu yang aneh di Indonesia, terkait gerakan Syiah. Apalagi kalau bukan soal gerakan ini yang meningkat pesat. Di Arab Saudi, misalnya, tak boleh ada gerakan [ritual sesat seperti yang dilakukan di Indonesia/Iran] Syiah. Begitu pula di Mesir yang mengharamkan adanya gerakan Syiah. Penyebabnya apalagi kalau bukan anggapan bahwa Syiah adalah sama sekali bukan ajaran Islam. 

Di negara-negara seperti Irak, Pakistan, Afghanistan, Yaman, Suriah dan Lebanon, malah sama sekali tidak ada fatwa sesat-menyesatkan, tapi justru perang terbuka antara Islam Sunnah (Sunni) vs Syiah terjadi. 

Di Malaysia praktik Syiah-Iran dilarang, dan di Brunei diharamkan. Ulama di sana secara dini sudah mengantisipasi. 

Sedangkan di Barat, media-media massa mainstream memaksakan opini bahwa Syiah merupakan salah satu “madzhab” dalam Islam, seperti layaknya Sunni. 
 Ayi muzayini M.E. Kosasih   


Published on Monday, 24 November 2014 19:16 
JAKARTA – Sesungguhnya sejak tahun 1983, pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, melalui Departemen Agama ketika itu telah menegaskan bahwa Syiah bukan Islam.
Berdasarkan fakta tertulis, secara resmi Departemen Agama (kini Kementerian Agama) telah mengeluarkan Edaran tentang Syi’ah melalui Surat Edaran Departemen Agama Nomor D/BA.01/4865/1983, tanggal 5 Desember 1983 perihal “Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah”
Pada poin ke-5 tentang Syi’ah Imamiyah (yang di Iran dan juga merembes ke Indonesia, red) disebutkan sejumlah perbedaannya dengan Islam. Lalu dalam Surat Edaran Departemen Agama itu dinyatakan sbb:
“Semua itu tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Dalam ajaran Syi’ah Imamiyah pikiran tak dapat berkembang, ijtihad tidak boleh. Semuanya harus menunggu dan tergantung pada imam. Antara manusia biasa dan Imam ada gap atau jarak yang menganga lebar, yang merupakan tempat subur untuk segala macam khurafat dan takhayul yang menyimpang dari ajaran Islam.” (Surat Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983, Tanggal: 5 Desember 1983, Tentang: Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah, butir ke 5).
Terkait, Hidayatullah.com Rabu 25 Januari 2012 mewartakan, bahwa Menteri Agama ketika itu, Suryadharma Ali mengatakan keputusan Menteri Agama di masa Orde Baru telah menegaskan bahwa Syiah aliran di luar Islam.
“Kemarin-kemarin saya membuka dokumen, ternyata Majelis Ulama Indonesia dan Kemenag (dulu Depag) menyatakan Syiah bukan Islam, tapi saya lupa tahun berapa,” kata Menag usai rapat di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Ironi
Sudah lebih dari tiga puluh tahun ulama dan umaro negeri ini telah menyatakan sikap yang tegas terhadap Syiah. Konsistensi akan hal ini dibutuhkan selanjutnya. Pertanyaannya mampukah pemerintah bertindak tegas terhadap Syiah? .
Karena faktanya sesudah 31 tahun penetapan Syiah bukan Islam, pemerintah malah memberi panggung kepada para pendeta dan misionaris Syiah berdakwah akan kesesatannya yang jelas membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paling aktual, pada Jumat (21/11/2014) pendeta Syiah berceramah di masjid Istiqlal. Belum lagi pembiaran kelompok bukan Islam tapi mengaku Islam ini berkatifitas di bidang pendidikan, media massa, penerbitan, politik bahkan militer.
Para ulama dan umat Islam perlu mengingatkan kembali pemerintah akan keputusannya tersebut dan mendesak pemerintah untuk merealisasikan keputusan tersebut, bukan malah mengoreksinya.

June 8, 2014   
Astaghfirullah, Dr. Alwi Shihab Memunculkan
 issu Wahabi!

Kita sudah menulis bahwa NU, Muhammadiyyah, Irsyad, Persis, Washliyyah, SI, Wahhabi, Salafi adalah ahlussunnah, maka tidak boleh berpecah, dan tidak boleh mau diadu domba.
Sayyid Alwi bin Sayyid al-Maliki sendiri bahkan telah mengabadikan pujiannya untuk syaikh Muhammad bin abdul wahhab sebagai pemimpin ahli tauhid yang benar ucapannya dan bagus thariqatnya. Baca:
Sudah kita terangkan bahwa yang mengangkat issu wahhabi untuk memecah belah ahlussunnah adalah politisi syiah. Baca:
sebenarnya Dr. alwi syihab sendiri pada tanggal 21 Desember 2013 di Aula Ahmad Soebardjo Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi, di hadapan kurang 80 orang masyarakat Indonesia telah mengatakan bahwa konflik wahabi vs syiah itu disebabkan karena politik, namun sepertinya beliau terjebak sendiri dalam kata-katanya tersebut. Karena sekarang ini beliau sebagai Ketua Tim Bravo 5, tim bentukan pasangan Capres Jokowi-JK untuk menangkal seputar kampanye hitam menyangkut isu SARA yang diarahkan kepada Jokowi, maka beliau mengangkat issu wahhabi karena kepentingan politik sesaat.
Sebenarnya sangat kita sayangkan pernyataan Bapak Alwi Syihab tersebut, sebab kami khawatir bisa semakin mengeruhkan suasana bukan sebaliknya, Namun kita bisa memaklumi sebab sebelum karena kepentingan politik ini, bapak Alwi Syihab ternyata sudah condong membela syiah dan sentiment dengan wahhabi, bahkan bisa difahami sentiment dengan fatwa MUI yang menyatakan bahwa Syiah itu sesat dan menyesatkan.
Di Abu Dhabi beliau sdh menyatakan bahwa perbedaan antara sunni syiah itu sedikit! Dan beliau mengklaim bahwa NU dan Muhammadiyyah telah menyerukan MUI untuk berhati-hati dalam menyatakan sesat syiah. Lalu beliau berkata: “Padahal perbedaan yang ada hanyalah sedikit, hanya menyangkut masalah-masalah kecil, bukan hal-hal besar”.
Masyaallah!! Kami tidak tahu yang dimaksud masalah-masalah kecil itu apa. Apakah meyakini al-Qur`an muharraf dengan segala takwilnya itu kecil? Apakah masalah mengkafirkan sahabat Nabi itu kecil? Apakah mengingkari istri-istri Nabi dan putri putri Nabi selain Fatimah sebagai ahlulbait itu kecil? Apakah mengkafirkan semua umat islam selain kelompoknya itu kecil? Apakah meyakini sahabat Muawiyyah itu musuh Rasulullah, pemalsu hadits-hadits nabi beserta sahabat yang lain itu kecil? Apakah ghuluw kepada ahlulbait dan mengkambing hitamkan ahlulbait untuk kesyirikan mereka itu kecil?
Silakan baca:
Bapak Alwi Shihab lalu berkata:
“Keduanya sama bersyahadat, menunaikan zakat, sholat menghadap kiblat, berhaji di Mekkah, dan terdapat pula kesamaan dalam hal-hal lain sebagaimana umat Islam yang bermazhab Ahlus Sunnah. Adapun perbedaan-perbedaan yang ada, mestinya tak perlu diperuncing karena memang tak begitu signifikan”.
Kalau hanya ini tolak ukurnya, lalu kenapa sentiment kepada wahhabi? Kenapa diperuncing?
Sikap beliau sekarang ini mirip dengan sikap kakak kandungnya (Bapak Quraisy Shihab), yang mana bapak Quraisy shihab sangat getol membela syiah, hingga bapak KH. Ma’ruf amin Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat mengatakan: “Quraisy Syihab itu jelas mendukung syiah”
Kami lebih prihatin lagi jika benar Bapak Alwi Syihab berkata seperti yang diberitakan oleh tempo:
NU Dukung Prabowo, Alwi Shihab: Pengkhianat

Alwi Shihab mengatakan Nadlatul Ulama yang mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa adalah pengkhianat. Menurut dia, mereka telah disusupi kelompok Wahabi Salafi dengan menyerang pasangan capres Jokowi-JK. 
“Berarti mereka mengkhianati NU, rumahnya sendiri juga para pendirinya,” kata dia di Pondok Pesantren Al-Islam, Kota Yogyakarta, Jumat, 6 Juni 2014. (Baca: Kampanye SARA ke Jokowi, Alwi Shihab: Itu Wahabi)

Wahabi, kata Alwi, mengunakan cara-cara fitnah untuk berkuasa. Dia mencontohkan mereka menyebarkan isu menyesatkan tentang Jokowi jelang dan selama masa kampanye ini, mulai dari Jokowi seorang Kristen atau banyak dikelilingi orang Kristen. Hingga, Jokowi keturunan Tionghoa dan anti-Islam, makin menunjukkan kentalnya nuansa politis demi menjatuhkan citra Jokowi agar gagal terpilih.

“Model gerakan (penyebaran fitnah) ini, menghalalkan segala cara agar bisa berkuasa,” kata mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I itu. Baca selengkapnya di: http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/06/269583022/NU-Dukung-Prabowo-Alwi-Shihab-Pengkhianat
Inilah yang semakin membuat kami prihatin, menuduh orang lain SARA tetapi beliau sendiri menghembuskan issu SARA, sampai menuduh NU yang memilih Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa berkhianat?!
Kok mudah sekali menuduh para Kyai dan umat islam yang berjumlah banyak yang memeilih pasangan Prabowo-Hatta berkhianat, hanya karena memilih Bapak Prabowo, tidak memilih calon yang dijagokan Bapak Alwi shihab.
Dengan logika yang sama seharusnya bapak Alwi lebih getol menyuarakan bahwa orang NU yang mendukung Syiah itu pengkhianat, sebab mengkhianati Ahlulbait, Imam Syafi’I, dan KH Hasyim Asy’ari.
semoga pilpres 2014 berjalan lancar tanpa kerusuhan
dan Indonesia dipimpin oleh pasangan yang membawa bangsa Indonesia bermartabat dan berwibawa serta umat islam Indonesia yang sunni ini dihindarkan dari aliran sesat yang juga bisa mengancam NKRI semisal Syiah. Aamiin
mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Anti Syiah dituding Wahabi, Habib Zein : Wahabi itu Ahlus Sunnah, 
kalau Syiah bukan 

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kaum Muslimin yang mengkritik ajaran syiah kerapkali difitnah dengan sebutan-sebutan yang buruk, diantaranya pemecah belah umat, agen Zionis, dan yang lebih sering dengan tudingan sebagai  Wahabi. Namun, hal itu dibantah oleh Pimpinan Yayasan Al Bayyinat Jawa Timur, Habib Ahmad Zein Al Kaff yang bukan dari kalangan Wahabi saat menjawab pertanyaan soal kenapa setiap ada upaya membongkar kesesatan Syiah, kalangan Syiah sering menyerang balik dengan menyatakan bahwa Wahabi dibelakang aksi yang menuduh Syiah sesat . "Wahabi sama-sama Ahlussunnah, kalau mereka (Syiah) bukan. Kalau wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman, rukun Islamnya juga sama, sedangkan Syiah berbeda, kita hanya berbeda dalam masalah furu'iyah (cabang) dengan Wahabi" tegas Habib Zein dalam konferensi pers setelah acara tabligh akbar bertajuk "Mengokohkan Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia", yang digelar Ahad kemarin (16/9) di masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Jakarta. Anggota dewan Syuriah PWNU Jawa Timur ini, menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu terkejut mendengar tuduhan seperti itu, sebab hal tersebut juga yang menimpa dirinya yang jelas-jelas warga Nahdliyin. "Tidak usah heran, saya aja yang sudah jelas-jelas bukan Wahabi, dituduh Wahabi juga sama mereka (Syiah)" tutupnya. 

Kiai NU: Orang NU Ikut Ulama, bukan Ikut Alwi Shihab

KH Luthfi Bashori, Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang menghimbau para jamaah Nahdhatul Ulama (NU) untuk mengikuti jejak dan fatwa para ulama.
KH Lutfi mengajak umat sadar siapa yang bicara, dan siapa-siapa yang layak dipilih umat Islam.
“Pegangan kita bukan Alwi Shihab, tapi para ulama. Lagipula, Alwi Shihab, Umar Shihab dan Quraish Shihab dikenal pelindung Syiah,” ujarnya. 

MUI Pusat Tegaskan Quraish Shihab Sebagai Pendukung Kelompok Sesat Syi’ah

JAKARTA (KompasIslam.Com) – Selain mengatakan bahwa Buku Panduan MUI berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tahun 1984, Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Dr (HC) KH Ma’ruf Amin juga menegaskan jika Prof Quraish Shihab sebagai pendukung sejati kelompok sesat Syi’ah. Hal ini sebagaimana disampaikan KH Ma’ruf Amin dalam perbincangan dengan pengurus Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Makassar, Muh Istiqamah, Senin (10/3/2014) malam lalu, saat berkunjung ke rumah pribadi KH Ma’ruf Amin di Jakarta. “Quraish Shihab itu jelas sekali mendukung Syi’ah dalam bukunya “Sunni-Syiah Dalam Genggaman Ukhuwah, Mungkinkah?”. Kemudian Tim Penulis Pesantren Sidogiri mematahkan semua argumen Quraish Shihab dalam buku bantahan yang mereka tulis. Namun sayang, buku ini tidak terlalu menyebar,” tegasnya. Seperti diberitakan KompasIslam.Com sebelumnya, pengurus LPPI Makassar datang kerumah KH Ma’ruf Amin di Tanjung Priok Jakarta Utara untuk memberikan data “Mapping Kebohongan Publik Jalaludin Rahmat”, Ketua Dewan Pembina organisasi Syi’ah Ikatan Jama’ah Ahlu Bait Indonesia/IJABI (lihat disini: http://www.nahimunkar.com/mapping-pemetaan-kebohongan-publik-jalaluddin-rakhmat/) yang disertai dengan lampiran data yang lengkap mengenai gelar abal-abal yang dimiliki oleh Jalaluddin Rahmat. Setelah memberikan data mapping kebohongan publik Jalaluddin Rahmat dan menjelaskan gelar abal-abal yang dimiliki oleh pembesar kelompok sesat Syi’ah di Indonesia itu, pengurus LPPI Makassar dan KH Ma’ruf Amin berbincang mengenai Syi’ah di Indonesia, pergerakannya, solusi fatwanya dari MUI, dan seterusnya. [Khalid/LPPI Makassar] http://www.kompasislam.com/2014/03/13/mui-pusat-tegaskan-quraish-shihab-sebagai-pendukung-kelompok-sesat-syiah/#sthash.GadSCJEU.dpuf

Bela Syi'ah, Prof Dr Umar Shihab Terdiam Dimarahi Habib Zein Alkaff

JAKARTA (voa-islam.com) – Ada yang unik dalam pertemuan antara puluhan ulama Jawa Timur dengan pengurus MUI Pusat di Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Dalam pertemuan di kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi Jakarta Pusat itu, salah seorang Ketua MUI, Prof Dr Umar Shihab mati kutu terdiam seribu bahasa. Padahal selama ini dia lantang berbicara mengatasnamakan MUI Pusat untuk membela Syi’ah.
Dalam forum resmi tersebut, Umar Shihab terdiam ketika dimarahi Habib Achmad  Zein  Alkaf yang mewakili para ulama Jawa Timur.
“Umar Shihab itu kan sebelumnya mengeluarkan fatwa bahwa Syi’ah tidak sesat, jadi saya marah kepada Umar Shihab,” papar Habib Zein kepada voa-islam.com, Jumat Sore.
Di hadapan puluhan ulama, Habib Zein yang dalam posisi berhadapan dengan Umar Shihab, menyatakan secara terang-terangan bahwa Umar Shihab itu jadi orang sesat kalau tidak mau mengakui kesesatan Syi’ah. “Saya menyesalkan ada pengurus MUI seperti Umar Shihab menyatakan Syi’ah tidak sesat. Maka saya katakan, kalau Umar Shihab mengatakan Syi’ah tidak sesat berarti Umar Shihab yang sesat, saya katakan langsung di depan dia, tidak peduli saya,” ujar A'wan   Syuriyah   Pimpinan Wilayah NU (PWNU)  Jatim itu dengan logat Jawa Timur.
Mendapat tantangan dari ulama daerah, rupanya Umar Shihab ciut nyali, hingga tak berani menjawab sepatah kata pun. “Saya tunggu jawaban Umar Shihab tapi dia tidak berani menjawab,” jelas Habib Zein.
Tidak hanya menantang Umar Shihab, Habib Zein juga berani menantang adu argumen secara ilmiah kepada siapapun yang tidak mengakui kesesatan Syi’ah. “Saya tantang kalau ada yang membela Syi’ah. Al-Bayyinat siap berhadapan dengan siapa saja yang membela Syi’ah. Kami siap, kami ini berbicara bertanggung jawab kepada Allah Ta’ala, jadi kalau kami berbicara bertanggung jawab kepada Allah, apa saja akan kami tempuh, termasuk mubahalah,” cetusnya.
Habib berani bertanding di forum ilmiah, karena dia sudah puluhan tahun meneliti Syi’ah. Bahkan belasan karya ilmiah tentang Syi’ah telah ditulisnya, di antaranya: Mengenal  Syi’ah, Export Revolusi Syiah Ke Indonesia, Dialog  Apa  Dan  Siapa  Syi’ah, Fatawa Para Imam Dan Ulama Tentang Syi’ah, Tragedi Karbala, Aqidah Ahlussunnah Adalah Aqidah Ahlul Bait, Asyura, Fathimah  At-Thohiroh RA, Al-Hasan dan Al-Husin RA, Imamah Dan Khilafah, Ummunaa Fathimah  RA   wa Ahlul Kisa, Ali bin Abi Thalib wa Ahlul Kisa', Al-Firqah An-Najiah, dan masih banyak lagi. [taz, ahmed widad]


Statmen Prof. Dr. KH. Ali Mustofa Ya’kub (PBNU dan Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta ) adalah bahwa Syi’ah lebih berbahaya dari Komunis, dan sangat mengancam NKRI.

Kenapa Syi’ah itu sangat berbahaya ? Kata Kiai Ali Mustofa Ya’kub, sebab Syi’ah yang pahamnya diadopsi dari paham Abdullah Bin Saba’ adalah Syi’ah yang ajarannya bertentangan dengan Aqidah dan Syariat Ahlussunnah waljama’ah, dan mereka memiliki paham bahwa membunuh orang selain Syi’ah itu ibadah. Kondisi ini bisa kita amati di Negara Iran dan Rusia (dulu Uni Soviet). Di Iran, Masjid-Masjid kaum Ahlussunnah sudah tidak ada dan tokoh-tokoh sunni dibantai semua, tapi kalau di Rusia Masjid-Masjid Sunni masih ada.

Dari itu, kata Kia Ali Mustofa Ya’kub, NU harus diselamatkan, jangan menjadikan orang-orang Syi’ah dan Liberal sebagai pengurus NU. Seperti pidato Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj yang hadir ke acara Syi’ah dan membodoh-bodohkan orang NU, jadi dia tidak pantas memimpin NU dan itu telah bertentangan dengan pemikiran Rais Akbar KH. Hasyim Asy’ari dan AD/ART NU. Semoga Muktamar NU yang akan datang NU dapat dipimpin tokoh yang betul-betul memperjuangkan missi hadaratus syekh KH. Hasyim Asy’ari. 


Syiah yang Dilarang Malaysia Memiliki Kesamaan Ajaran dengan Syiah Indonesia

Syiah di Malaysia dan Indonesia sama berkiblat ke Syiah Iran. Tokoh Syiah Malaysia dan Indonesia juga memiliki hubungan erat, saling berinteraksi.
Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Fahmi Salim, Lc, MA mengatakan, ajaran Syiah yang dilarang Pemerintah Malaysia secara umum memiliki kesamaan ajaran dengan Syiah di Indonesia.
“Ajaran Syiah yang berkembang di Malaysia dan Indonesia relatif sama karena berkiblat ke Syiah Iran,” kata Fahmi ketika dihubungi hidayatullah.com, Kamis (19/2/2015) sore.
Selain itu, jelas Fahmi, tokoh Syiah Malaysia dan Indonesia juga memiliki hubungan erat, saling berinteraksi.
“Buku-buku Syiah Indonesia juga dikonsumsi Syiah Malaysia dan sebaliknya. Metode penyebarannya pun relatif sama karena sama-sama Melayu Muslim yang menggunakan kedok cinta ahlul bait,” ungkap Fahmi.*


Kedengkian alwi shihab terhadap salafi wahabi 
( Saudi ) !

Terkait kesesatan dan kekafiran ajaran syiah tidak pernah dia ungkapkan !
Jangan Paksakan Pandangan Wahabi Salafi Ke Indonesia by @SihabAlwi

ISIS percaya apa yang diwariskan oleh Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab harus diwujudkan, dengan mendirikan Negara Islam, negara yang di dalamnya tidak ada filsafat, tidak ada tasawuf, tidak ada Syiah, tidak ada Kristen...
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:10:57 WIB
Hari ini, penyebaran kebencian terjadi di depan mata kita. Kita bisa lihat di internet, televisi, surat kabar dan media massa lainnya.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:12:58 WIB
Yang membuat kita miris dan perhatian, kebencian yang ditebar kerap membawa embel2 agama.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:13:41 WIB
Kelompok2 penebar kebencian makin hari makin marak. Ini mesti dibendung.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:16:42 WIB
Dalam melihat sesuatu, jangan hanya fokus pada fenomena, perhatikan juga akarnya. Dalam melihat ISIS misalnya. Harus dilihat ideologinya.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:18:04 WIB
Karena, jika hanya fokus pada nama dan fenomena, bisa saja hari ini namanya ISIS, esok namanya Kelompok Studi Quran, lusa mungkin Aswaja dst
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:19:35 WIB
Jadi, kita jangan hanya melihat fenomena gerakan tanpa melihat ideologi apa yang melatari.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:23:19 WIB
Apabila kita membicarakan ISIS, maka kita perlu tahu ideologi pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:25:19 WIB
Dia mengaku dari kelompok Wahabi Salafi. Apa itu Wahabi Salafi? Wahabi berasal dari ajaran Muhammad bin Abdul Wahab.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:26:09 WIB
Salafi artinya kembali kepada salaf, kembali ke masa awal. Jadi kembali kepada yang fundamental. Kembali kepada asas...
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:26:25 WIB
....prinsip awal agama Islam yang dipraktekkan oleh para sahabat pada masa Nabi dan awal sejarah keislaman.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:27:47 WIB
Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Saudi Arabia pada abad ke 18. Dia meneruskan pandangan keislaman Ibnu Taimiyah.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:28:13 WIB
Ibnu Taimiyah tokoh yang sangat berpengaruh (sampai-sampai almarhum Cak Nur menulis disertasi tentang tokoh ini).
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:30:27 WIB
Siapa sebenarnya Ibnu Taimiyah? Dan apa pandangan keagamaan Ibnu Taimiyah?
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:31:17 WIB
Ibnu Taimiyah lahir dan berkembang pada abad ke-12, pada masa di mana Islam dan umat Islam sdg terpuruk, setelah berjaya di Eropa dan Asia.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:33:22 WIB
Pada masa itu Islam mulai menurun akibat Perang Salib. Kekuatan Mongol menguasai Baghdad.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:33:47 WIB
Ibnu Taimiyah mulai melakukan refleksi dan menyatakan bahwa kemunduran Islam ini terjadi karena beberapa hal.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:34:12 WIB
Agar kembali berjaya, menurut Ibnu Taimiyah, Islam harus dimurnikan kembali.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:34:30 WIB
Ada empat hal yang menurut Ibnu Taimiyah harus diwaspadai oleh komunitas Islam. Yang pertama adalah filsafat.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:35:50 WIB
Menurut Ibnu Taimiyah, infiltrasi filsafat ke dunia Islam merusak kemurniaan Islam, karena merupakan  ilmu yg tidak dikenal pada masa nabi.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:37:00 WIB
Dia menyerukan kembali kepada kemurniaan Islam dan menolak filsafat. Sebab filsafat berasal dari orang2 Yunani dan tidak diperlukan Islam.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:39:39 WIB
Kalau kita cermati di Saudi Arabia segala macam ilmu diajarkan. Mulai dari ilmu agama, kedokteran, hingga teknik. Tapi tidak satupun...
Alwi Shihab  @ShihabAlwi 22/10/2014 15:39:59 WIB
...universitas di Saudi yang mengajarkan filsafat, Department of Philosophy tidak ada di sana.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:40:19 WIB
Karena apa? Pengaruh Ibnu Taimiyah turun ke Muhammad bin Abdul Wahab, kemudian diterapkan oleh tokoh2 Wahabi di Saudi Arabia.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:41:40 WIB
Jadi, yang pertama filsafat. Yang kedua, menurut Ibnu Taimiyah, umat Islam harus waspada  terhadap tasawuf atau tarekat.
Alwi Shihab   @ShihabAlwi 22/10/2014 15:42:28 WIB
Menurutnya, tasawuf mengandung banyak infiltrasi kebudayaan Hindu-Budha. Sehingga tarekat, zikir berlebihan, meditasi dan lainnya dilarang.
http://chirpstory.com/li/235504
( beranikah alwi shihab dialog langsung atau via tulisan terhadap ungkapan ( framing ) kedengkian dia terhadap Ibnu Taimiyyah, Muhmmad bin Abdul Wahhab, kesesatan ajaran Ilmu Filsafat, Salafi,prinsip awal agama Islam yang dipraktekkan oleh para sahabat pada masa Nabi )


Al-Azhar: Penyebaran Syiah Di Negeri Sunni Menyebabkan Kekacauan

Jakarta, 31 Maret 2016 – 22 Jumadits Tsani 1437 H
Pada tanggal 5 november 2015 lalu Sheikh Al-Azhar di Mesir, Ahmed al-Tayeb memperingatkan satu kenyataan di Mesir, “Perhatikan ada uang yang dibagikan untuk mengalihkan para pemuda Mesir ke sekte Syiah.” Dia memperingatkan bahwa “Perkara ini otomatis akan menyebabkan perselisihan dan pertumpahan darah di negeri ahlussunnah.” Dengan melihat kondisi Mesir yang hampir semuanya sunni dibandingkan dengan Suriah dan Iraq.

Tayeb mengatakan bahwa “Pembicaraan Al-Azhar hari ini membantah tuduhan yang dibuat oleh para pengikut sekte Syiah yang menyerang Nabi.” Dia mengingatkan bahwa “Al-Azhar berbicara tentang isu-isu ini untuk mengatasi upaya merusak kesatuan negara Islam.”

Dia juga mengarahkan pembicaraannya ke Iran, “Hendaknya kalian menjauhkan agama dari permainan politik. Berikan kelebihan harta kalian untuk kebutuhan orang miskin dan melarat di negeri kalian, akibat kalian sibuk mengobarkan berbagai peperangan SARA.”
(elnashra) bit.ly/1pKXGOj

Al-Azhar Melarang Penyebaran Pemikiran Syiah Pencela Sahabat 
di Mesir

Jakarta 30 Maret 2016, 21 Jumadits Tsani 1437
Peringatan Syaikh Al-Azhar akan Penyebaran Syiah
Pada awal bulan juli tahun 2015 lalu, sumber Azhar mengungkapkan sedang mengadakan kampanye untuk memperingatkan gelombang Syiah di negara itu dan bahayanya pergeseran madzhab. Mengisyaratkan kegiatan Sheikh Al-Azhar selama bulan Ramadhan tahun lalu yang difokuskan pada menyoroti perbedaan mendasar antara pendekatan antara Sunni dan Syiah. Yang tujuannya memberikan pengarahan khatib dan imam lulusan al-Azhar untuk mengatasi upaya penyebaran Syiah, yang mencoba untuk menembus ke Mesir, di bawah baju agama, meskipun tujuan sebenarnya adalah murni politik.

Syaikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di kegiatan itu telah menjelaskan perbedaan penting antara manhaj Sunni dan Syiah, dan memperingatkan terhadap perbuatan jelek terhadap para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai pelaksanaan nash yang mewajibkan semua umat Islam untuk menempatkan garis merah ketika membicarakan sahabat yang mulia.Menekankan bahwa tidak benar untuk setiap pengikut ahlussunnah wal jamaah meyakini jeleknya agama para para sahabat, seperti perlakuan orang Syiah, karena ayat Alquran dan hadits Nabi yang shahih sangat jelas menetapkan kebaikan agama mereka, dengan memperingatkan bahwa keyakinan Imam Syiah itu tidak pernah berdosa itu bertentangan dengan aqidah kaum muslimin yang maksum hanya para nabi.
(alarab) alarab.co.uk/m/?id=56026
http://kilas.net/berita/mesir/al-azhar-melarang-penyebaran-pemikiran-syiah-pencela-sahabat-di-mesir/


Alwi shihab berkampanye hitam ( tipikal syiah )

Ini sharing sedikit dari teman yg hadiri ceramah DR Alwi Shihab ttg Wahabi di Hotel Millenium, 16 Juni 2014. Ini bukan kampanye hitam !Beliau memulai dgn menjelaskan bahwa mereka yg tdk boleh mengucapkan ‘Selamat Natal’ itulah para pengikut Wahabisme !!Islam di Indonesia yg memang benar2 Islam yg sesungguhnya adalah NU – ini sesuai ajaran Islam di Univ Al-Azhar di Mesir, yaitu Islam yg Moderat, Toleran dan Cinta Damai. Sedangkan Islam dgn paham pemurnian agama Islam (“Wahabisme”) itulah yg dikenal sbg Islam Radikal model Al Qaeda/Ichwatul Muslimin ! Sekarang di Irak, separuh dari negeri itu telah dikuasai Islam yg demikian! Nah bahaya kalau di Indonesia Islam begini menjalar… Yg menganut paham ini adalah golongan PKS, FPI, dan sebagian PPP, PBB.DR. Alwi Shihab (Paman dari presenter di Metro TV Najwa Shihab dan adik kandung Quraishi ShihaB-) – mantan Menlu & berbagai jabatan, menjelaskan panjang lebar tentang paham Wahabisme yg sangat berbahaya ini. Apa yg terjadi di Mesir di mana banyak pengikut Kristiani/Nasrani dibantai dan gereja2 dimusnahkan ketika Ichwatul Muslimin mendapatkan kekuasaan sampai ditumbangkan oleh militer, juga di Irak & Suriah. Satu lagi negara yg Ichwatul Muslimin mulai berkuasa adalah Turki.Paham ini sudah mulai menjalar di negara kita dgn diusirnya pengikut Shiah di Sampang, Madura & Lombok. SBY tdk berkutik krn banyak pimpinan koalisinya saat ini adalah pengikut Wahabisme!! Yg terpenting adalah dijelaskan koalisi Prabowo itu terdiri dari orang2 yg beraliran “Wahabisme” yakni pemurnian agama !!Makanya di manifesto politik Gerindra sudah ada itu yg namanya pemurnian agama dan jaminan masuk surga !! Yg mereka akan habiskan adalah ajaran Filsafat, Tasawuf, Shiah dan KRISTEN !!!Orang yg menjunjung tinggi toleransi kepada sesama pasti mengasihi sesama walaupun beda keyakinan, beda suku dan beda ras. Maka JANGAN pilih koalisi yg isinya para pengikut ‘Wahabisme’ (paham “pemurnian agama”) seperti PKS & FPI ! Tolong bagikan!
http://www.gensyiah.com/alwi-shihab-brrkampanye-hitam.html



Beberapa waktu yang lalu Redaksi Syiar telah mewawancarai Prof. Umar Syihab. Seorang yang mengaku sebagai salah seorang pengurus MUI Pusat yang komentar komentarnya banyak berlawanan dengan Fatwa  Fatwa  yang sudah dikeluarkan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat. Untuk itu Redaksi Ash Showaiq telah meminta komentar dari Habib Achmad Zein Alkaf  (AZA), Ketua Bidang Organisasi Yayasan Albayyinat Indonesia, mengenai pernyataan pernyataan Umar Syihab tersebut.
Redaksi  :  Bagaimana komentar Albayyinat mengenai Pernyataan Prof. Umar   Syihab yang mengatakan bahwa Syiah itu tidak sesat ?
AZA    :   Lagi lagi orang ini memberikan keterangan yang menyesatkan. Sebenarnya kami Albayyinat sudah sering mendapat laporan dan informasi mengenai ulah orang ini, yang dinilai oleh para ulama sangat merugikan ummat Islam. Baik yang dia sampaikan di Jakarta maupun didaerah. Baik atas nama MUI Pusat maupun atas nama pribadi. Bahkan kami sering mendapat informasi dari teman teman di Ujung Pandang mengenai kegiatan dan pembelaan Umar Syihab terhadap aliran sesat Syiah.
Bagi kami Albayyinat, jika ada orang yang mengaku Sunni tapi dia justru sering membela Syiah, maka dia lebih jelek dan lebih berbahaya dari pada orang yang dengan terang terangan mengaku Syiah. Dan orang yang seperti itu perlu kita waspadai.
Karenanya kami Albayyinat tidak heran dengan komentar komentar orang ini mengenai Syiah, sebab kami mempunyai data data mengenai siapa sebenarnya Umar Syihab. Dan perlu diketahui oleh masyarakat bahwa kami Albayyinat mempunyai daftar nama nama aktivis Syiah di Indonesia dan apabila dibutuhkan kami siap membantu.
Perlu diketahui bahwa perbedaan antara aqidah Syiah Imamiyyah Itsna’asyariyyah atau yang sekarang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dengan aqidah ummat Islam Indonesia yang dikenal dengan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah itu disamping dalam Furu’ juga dalam Ushuluddin. Dimana Rukun Iman mereka berbeda dengan Rukun Iman Ummat Islam Indonesia. Tidak sebagaimana yang disampaikan oleh Umar Syihab bahwa perbedaannya hanya sekedar masalah Khilafiyyah. Keterangan keterangan semacam itu adalah penyesatan kepada masyarakat, tidak mendidik tapi pembohongan. Maklum bagi agama Syiah berbohong itu dibenarkan.
Adapun mengenai Fatwa MUI, yang isinya agar masyarakat mewaspadai masuknya aliran Syiah di Indonesia, yang dikeluarkan pada tahun 1984. Maka fatwa tersebut dikeluarkan oleh Pengurus MUI Pusat, setelah para ulama yang terdiri dari unsur NU. Muhammadiyah dan Lain lain yang ada dikepengurusan MUI Pusat membahas kesesatan kesesatan ajaran Syiah. Bahkan para ulama Islam diseluruh dunia dengan tegas mengeluarkan Fatwa bahwa ajaran Syiah Imamiyyah Itsna’asyariyyahtelah keluar dari Islam (Kafir). Dan hanya Umar Syihab saja yang karena keminiman ilmunya akan Syiah yang mengatakan bahwa Syiah tidak sesat.  Memang sekarang ini keberadaan Syiah diakui oleh dunia Islam dan mereka sedang mengembangkan alirannya serta menggrogoti ummat Islam, tapi mereka itu tetap Sesat, karena ajarannya bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadis Nabi SAW. Demikian pula Khowarij dan Ahmadiyah, keberadaan mereka itu juga diakui, tapi mereka itu Sesat sebab ajarannya telah menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Dan sesatnya Syiah itu tidak karena kondisi waktu, sebagaimana yang disampaikan oleh Umar Syihab atau karena dulu miskin dan sekarang mereka kaya dan membagi bagikan uang, tapi selama ajaran Syiah bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadis maka Syiah tersebut tetap sesat dan Kafir.
Sebenarnya pembelaan Umar Syihab terhadap Syiah dan komentar komentarnya tersebut adalah pelecehan terhadap Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan konsekwensi dari pernyataan pernyataannya yang berlawanan dengan fatwa MUI, maka dia harus mengundurkan diri dari kepengurusan MUI atau dia harus dipecat dari keanggotaan MUI.
Kami heran dengan Umar Syihab, yang kami lihat aktif terlibat dalam menentukan satu aliran itu sesat, dengan alasan karena ajarannya menyimpang dari ajaran islam yang sebenarnya. Tapi giliran aliran Syiah yang dibicarakan dan divonis, dia mati matian membela Syiah. Padahal ajaran Syiah jauh lebih menyimpang dari ajaran ajaran aliran aliran sesat yang disampaikan oleh Umar Syihab. Sehingga banyak orang yang berkomentar, ada apa dengan Umar Syihab, kok komentar komentarnya mengenai Syiah merugikan ummat Islam.
Sesuai dengan informasi yang masuk ke meja Albayyinat bahwa sebenarnya banyak pengurus MUI Pusat dan Daerah yang sudah mengetahui siapa sebenarnya Umar Syihab. Tapi rupanya mereka masih menunggu waktu yang tepat untuk mengambil sikap terhadap Umar Syihab. Sebab mereka tahu bahwa Umar Syihab tidak mempunyai basis pendukung.
Kemudian mengenai komentar Umar Syihab yang mengatakan bahwa kalau Syiah itu sesat pasti mereka tidak boleh masuk Masjidil Haram (Mekah). Maka komentar yang demikian itu sudah sering kami dengar dari orang orang Syiah lainnya. Karenanya jika Umar Syihab berkomentar yang demikian itu kami tidak heran. Karena suara suara semacam itu memang lagu mereka yang ditujukan kepada orang awam yang tidak menguasai sampai dimana kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna’asyariyyah. Herannya kok seorang Profesor juga termakan dengan keterangan semacam itu, bahkan ikut berkomentar seperti itu (sungguh memalukan).
Redaksi :     Guna menambah wawasan pembaca mengenai masuknya orang Syiah ke Mekah dan Madinah, dan Sampai dimana kesesatan Syiah, maka dibawah ini kami sampaikan kajian kajian mengenai hal tersebut, sekaligus menjawab kebohongan kebohongan Umar Syihab.
Syi’ah dan Haromain
Ada seorang teman yang bertanya; Jika para Ulama sepakat bahwa Syi’ah Imamiyyah Itana’asyariyyah itu Kafir, mengapa mereka diperbolehkan masuk Haromain (Mekah dan Madinah ).
Pertanyaan tersebut sepintas lalu masuk akal, dan oleh golongan Syi’ah pertanyaan seperti itu sering mereka lempar kemasyarakat awam, yang tidak menguasai sampai dimana kesesatan Syi’ah.
Padahal yang menentukan satu aliran itu masih Islam atau sudah keluar dari Islam (KAFIR ) itu bukan negara Indonesia atau Iran atau Saudi Arabia. Tapi selama aliran tersebut ajarannya tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist, maka mereka dikatakan Islam. Namun apabila ajarannya bertentangan dengan AlQur’an dan Hadist, maka mereka dikatakan (dihukum) Kafir.
Selanjutnya oleh karena aliran Syi’ah Imamiyyah Itsna’asyariyyah atau yang sekarang menggunakan nama samaran Mazhab Ahlul Bait itu ajarannya banyak yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist, maka para Ulama dengan tegas mengatakan bahwa  Syi’ah  Imamiyyah Itsna’asyariyyah  telah keluar dari Islam (KAFIR ).
Adapun seseorang akan diperbolehkan masuk Haromain (Mekah dan Madinah) atau tidak diperbolehkan masuk Haromain, maka selama nama agama yang tertera dalam paspor orang tersebut ISLAM, maka dia diperbolehkan masuk Haromain. (Meskipun sebenarnya orang tsb beragama  Keristen, Yahudi atau Syi’ah ).
Tapi jika dalam Paspor orang tersebut tertulis agamanya Kristen, Yahudi, Konghucu apalagi Syi’ah, maka orang tersebut pasti tidak diperbolehkan masuk kota Mekah dan kota Madinah (Haromain ).
Jika Umar Syihab menolak kajian ini, maka coba paspor Umar Syihab ditulis agamanya Syiah, kan pasti dilarang masuk Mekah (Masjidil Harom)  dan Madinah.  Sebab Syiah adalah agama tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan Islam dan Muslimin.
Demikian, semoga kajian diatas dapat menambah wawasan pembaca.
***
Syi’ah itu kafir apa masih Islam ?
Seseorang jika mengatakan Syi’ah itu islam atau sudah keluar dari islam ( KAFIR ), maka dia harus mempunyai alasan. Sebab satu aliran bisa dikatakan masih Islam apabila ajaran  ajarannya  sesuai  dengan  apa  yang  ada  di  dalam Al Qur’an  dan  Hadits  dan   selama   ajaran ajarannya  tidak  bertentangan  dengan Al Qur’an dan Hadits. Begitu pula satu aliran akan dikatakan keluar dari  Islam apabila ajaran – ajarannya bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits, apalagi jika ajarannya menolak Kalamulloh.
Sekarang kita lihat bagaimana ajaran – ajaran Syi’ah, apakah bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits apa tidak bertentangan. Bagaimana sikap Syi’ah terhadap para Sahabat, terhadap istri istri Rosululloh SAW serta bagaimana sikap dan keyakinan mereka terhadap Al Qur’an itu sendiri.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat ayat yang memuji dan menerangkan keutamaan para Sahabat, serta janji Alloh untuk memasukkan mereka dalam Surganya. Sedang dalam ajaran Syi’ah diterangkan bahwa para Sahabat yang dipuji oleh Alloh tsb, setelah Rosululloh SAW.wafat, mereka menjadi MURTAD (baca Al kafi 8-345).Alasan mereka karena para Sahabat membaiat Sayyidina Abubakar r.a sebagai Kholifah dan tidak membaiat Sayyidina Ali k.w. Kemudian mereka juga mencaci maki dan memfitnah istri istri Rosululloh SAW. Mereka mengatakan bahwa Siti Aisyah telah melakukan perbuatan serong. Padahal Alloh dalam Al Qur’an telah menurunkan beberapa ayat dalam Surat An Nur yang isinya menerangkan kesucian Siti Aisyah, serta menolak tuduhan tuduhan yang dialamatkan kepada istri Rosululloh SAW tersebut.
Dengan  demikian  jelas  sekali,  berarti  ajaran  Syi’ah  bertentangan  dengan Al Qur’an, atau jelasnya mereka menolak Kalamulloh (Al Qur’an). Sedang orang yang menolak Kalamulloh, tidak diragukan lagi kekufurannya.
Dalam Al Qur’an juga, Alloh telah menjamin keaslian Al Qur’an ( Q.S. Al-Hijr : 9 ), tapi dalam ajaran Syi’ah, mereka berkeyakinan bahwa Al qur’an yang ada sekarang ini sudah tidak asli lagi (Muharrof). Ini berarti mereka menolak Kalamulloh. Mereka lebih percaya kata kata ulama mereka dari pada firman Alloh.
Itulah sebabnya para ulama dengan tegas mengatakan bahwa Syi’ah Imamiyyah Itsnaasyariyyah atau yang sekarang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait, telah keluar dari islam (orangnya menjadi MURTAD karena asalnya beragama islam ). Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi orang orang Syi’ah saja, tapi siapa saja yang berkeyakinan seperti itu, telah keluar dari islam ( Kafir Murtad ).
Disamping ajaran Syi’ah bertentangan dengan Al Qur’an, juga perbedaan kita umat islam dengan Syi’ah Imamiyyah Itsnaasyariyyah, disamping dalam Furu’ (cabang), juga dalam Ushul (aqidah). Rukun iman kita berbeda dengan rukun iman mereka, juga rukun islam kita juga berbeda dengan rukun islam mereka. Oleh karena rukun iman kita berbeda dengan rukun iman mereka, maka konsekwensinya mereka mengkafirkan kita umat islam dan sebaliknya kita juga mengkafirkan mereka.
Disamping itu masih banyak lagi hal hal yang dapat mengeluarkan mereka dari islam, seperti sikap dan keyakinan mereka terhadap Imam Imam mereka. Dimana mereka mendudukkan imam imam mereka diatas para Rosul dan para Malaikat Al-Mugorrobin (AlHukumah Al Islamiah – 52, Khumaini)
Hal hal semacam inilah yang dipakai rujukan oleh para ulama dalam menghukum KAFIR golongan Syi’ah Imamiyyah Itsnaasyariyyah.  ( baca fatwa fatwa para Ulama di buku ” Al Hasan ra Dan Al Husin ra”  Oleh Achmad Zein Alkaf)
***
Demo Anti Syi’ah Di Bangil
Disiarkan Oleh Televisi Dalam Dan Luar Negeri
Demo anti Syi’ah di Bangil ini merupakan pukulan yang sangat besar bagi golongan Syi’ah di Indonesia. Sebab dengan adanya demo tersebut, dunia akan tahu bahwa ternyata Muslimin Indonesia tidak dapat menerima keberadaan Syi’ah di Indonesia dan sekaligus membuktikan bahwa Indonesia adalah bumi Ahlussunnah Wal  Jamaah.
Komentar Albayyinat:
Pertama kita harus tahu mengapa sampai terjadiDemo Anti Syi’ah di Bangil ?. Apakah tidak ada jalan lain ?. Sebab resikonya sangat besar, meskipun setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan, tapi Alhamdulillah tidak sampai terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Ternyata Demo anti Syi’ah yang dilakukan oleh Muslimin di Bangil adalah jalan terakhir setelah berbagai jalan ditempuh. Karena sebelumnya para tokoh di Bangil sudah bertahun tahun berusaha dengan baik dan halus dalam usaha mereka menyelamatkan ummat dari faham faham yang menyimpang serta membendung  berkembangnya aliran sesat Syi’ah di Bangil.
Namun ternyata cara yang halus dan baik yang dilakukan oleh tokoh tokoh kita tersebut justru dimanfaatkan oleh golongan Syi’ah dengan lebih getol dan kurang ajar, serta tanpa sungkan menyerang pemimpin pemimpin Islam. Para Sahabat mereka murtadkan, Istri Istri Rosululloh mereka caci maki, pemuda pemudi kita mereka rusak moralnya dengan menghalalkan perzinaan (Mut’ah), mereka tidak jum’atan bahkan tidak mewajibkan sholat jum’at.
Dapat kita lihat akibat dari berkembangnya aliran Syi’ah di Bangil banyak rumah tangga yang dahulunya harmonis menjadi berantakan, perkampungan yang penduduknya saling sapa dan guyup menjadi saling bermusuhan dan tidak lagi saling tegor. Hal ini telah membuat perpecahan serta merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Namun yang disayangkan pejabat di Bangil kurang peka terhadap masalah ini, rupanya mereka kurang informasi dan baru akan bertindak apabila sudah terjadi sesuatu.
Begitu pula sikap beberapa pengurus N.U.(mungkin belum membaca sikap KH.Hasyim Asy’ari tentang Syi’ah) yang ikut menggembosi jalannya Demo dinilai oleh tokoh tokoh di Bangil merupakan tindakan yang memalukan dan menjatuhkan martabat diri mereka. Sebab kenyataannya mayoritas yang ikut demo adalah warga N.U.
Juga yang kami sayangkan, melihat keadaan yang memprihatinkan di Bangil tersebut, tidak ada tokoh kita dipusat yang turun ikut menjaga dan membentengi ummat dari faham yang menyesatkan tersebut. Kelihatannya mereka menutup mata dan pura pura tidak tahu, mereka lebih sibuk dengan masalah politik dari pada melaksanakan tugas mereka sebagai pembimbing dan penyelamat.
Apakah mereka tidak tahu bahwa orang orang yang murtad masuk Syi’ah di Bangil mayoritas adalah warga N.U.dan Muhamadiyah ?. Herannya mereka justru berangkulan dengan tokoh tokoh Syi’ah di Bogor dan ditempat lain.
Ini semua termasuk hal hal yang memicu terjadinya Demo anti Syi’ah di Bangil,  sebab warga didaerah (Bangil) sudah memuncak bencinya kepada Syi’ah, tapi pemimpinnya dipusat justru berangkulan dengan Syi’ah. Sungguh memalukan.
Himbauan kami kepada golongan Syiah, agar mereka tahu diri, ketahuilah bahwa kalian berada di bumi Ahlussunnah, karenanya agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, kalian jangan suka memancing kemarahan ummat Islam.
Demikian komentar Albayyinat mengenai Demo anti Syi’ah di Bangil, yang terjadi pada tanggal 20 April 2007.
***
Demikian telah kami sampaikan komentar dari Albayyinat mengenai pernyataan pernyataan Prof. Umar Syihab yang merugikan umat Islam.
https://syiahlaknat.wordpress.com/2008/04/



Ada beberapa rekomendasi yang diberikan Ulama kepada Pemerintah, terkait aliran sesat Syiah Imamiyyah Itsna ‘Asyariyyah. Setidaknya, ulama Ahlusunnah Waljamaah memberikan warning akan bahaya Syiah dari sisi Hankamnas dan Pancasila.  Hal itu terungkap dalam Tabligh Akbar “Mengokohkan Ahlusunnah Waljamaah di Indonesia” di Masjid Al Furqon, Gedung DDII, Jakarta, Ahad (16/9) kemarin. 
Berbeda dengan aliran sesat yang lain, aliran sesat Syiah mempunyai jaringan Internasional yang terorganisir. Oleh karena itu penanganannya agak berat apabila hanya dilakukan oleh para ulama, tapi turun tangan pemerintah dalam masalah Syiah sangat diharapkan.
“Pemerintah punya pengalaman dalam menghadapi bahaya komunisme di Indonesia, walaupun kita tetap berhubungan dengan Rusia dan RRT, tapi faham komunisme dilarang di Indonesia. Sama seperti di Malaysia dan Brunei, meskipun mereka berhubungan dengan Iran, tapi aliran Syiah dilarang di Malaysia dan Brunei,” ungkap Ketua Bidang Organisasi Al-Bayyinat, Habib Achmad Zein Alkaf.
Habi Zein AlKaf menghimbau kepada pemerintah agar secepatnya mengambil sikap yang tegas kepada mereka. Di dunia ini tidak ada satu Negara yang berada dalam keadaan aman dan tentram, apabila dinegara tersebut berkembang aliran Syiah.
“Sekarang tinggal pemerintah yang mengambil keputusan, apakah pemerintah masih akan membiarkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila berkembang terus di bumi pertiwi ini? Apakah pemerintah akan membiarkan paham yang sangat meresahkan masyarakat dan merusak persatuan dan kesatuan dan bangsa kita? Apakah pemerintah akan membiarkan gerakan Syiah yang jelas dapat membahayakan NKRI?” tegas Habib Zein.
Sekarang,  lanjut Habib Zein, bola ada ditangan pemerintah. Namun dalam hal ini, pemerintah harus bertanggungjawab, apabila sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. 
Jika mau jujur, pemerintah sebenarnya sudah mencium adanya keresahan di masyarakat dari akibat penyebaran aliran sesat Syiah di Indonesia. Karena itu, pemerintah sudah berulang kali, baik melalui MUI maupun aparat di daerah, untuk menyerukan agar masyarakat mewaspadai aliran Syiah.
Pemerintah juga menyadari, apabila pemerintah tidak cepat bertindak, maka pemerintah akan kewalahan dan tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untu bertindak. Bahkan, aparat pemerintah sudah mengantongi nama-nama aktivis mereka.
Syiah Bukan Islam 
Habib Zein Alkaf pernah ditanya dan diminta memberi masukan oleh pihak Mabes Polri terkait bahaya Syiah. Habib kemudian menjelaskan, dari sisi agama, para Ulama Islam sepakat bahwa ajaran Syiah Imamiyyah Itsna ‘asyariyyah (ahlul bait atau Syiah Ja’fariyah atau Khomainiyah), yang berpusat di Iran dan sedang dikembangkan di Indonesia itu sesat dan keluar dari Islam (kafir).
“Indonesia ini adalah bumi Ahlusunnah Waljamaah, meskipun mereka terpecah dalam berbagai ormas Islam, ada NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Rabithah Alawiyah dan lain-lain, tapi mereka adalah keluarga besar Ahlusunnah Waljamaah,” kata Habib.
Ada kekhawatiran yang mendalam, berkembangnya Syiah di Indonesia, bisa memicu apa yang terjadi di Iraq, Bahrain, Yaman, Pakistan, dan di kawasan Timur Tengah lainnya, yaitu saling bunuh antara Ahlusunnah dengan Syiah akan terjadi di Indonesia.
Di kalangan Ahlusunnah Waljamaah,  para sahabat, istri-istri Rasulullah dan para Imam Ahlusunnah sangat dihormati dan dijunjung tinggi kehormatannya. Namun, setelah kedatangan orang-orang Syiah dari Iran atau orang-orang Indonesia  yang sudah dikader di Iran, kerap mencaci maki pemimpin-pemimpin kita yang selama ini jadi panutan. Bahkan, mereka mengkafirkan dan murtadkan di luar Syiah. Istri Nabi Saw, seperti Siti Aisyah, misalnya, mereka katakan telah bebuat serong.
Celaan ini membuat masyarakat sesah, sehingga tidak bisa menerima apa yang mereka ucapkan. “Bagaimana kita akan tinggal diam menerima kekurang ajaran mereka. 
Sampai sekarang, mereka masih mempropagandakan ajaran Syiah melalui buku-buku dan door to door secara sembunyi-sembunyi. Apabila meraka merasa sudah kuat, mereka tak sungkan lagi untu mencela sahabat dan istri-istri nabi.
“Ketahuilah, sesungguhnya Allah membela Aisyah, ketika kaum munafik menuduh Aisyah telah berbuat serong. Seperti dijelaskan dalam QS. An-Nur, Allah menolak tuduhan  kaum munafiqin terhadap Aisyah ra. Ini, menujukkan, Syiah bukan hanya dianggap sesat, tapi keluar dari Islam, yang menyebut Aisyah telah berbuat serong.”
Di Iran sendiri, penduduk Sunni mencapai 20 juta jiwa, namun mereka hidup tertekan. Tak sedikit ulama Sunni banyak yang didekam dalam penjara, madrasah dan masjid Suni diratakan, bahkan di berapa kota, orang Sunni dilarang membangun masjid.
“Mereka itu lebih kejam dan biadab daripada kaum kuffar yang menyerang Islam. Banyak bukti yang menunjukkan terjadinya pertengkaran dan perpecahan antara ayah dengan anaknya, suami dengan istrinya, kakak dengan adiknya, ibu dengan anaknya, guru dengan muridnya, seseorang dengan teman dan tetangganya. Sehingga banyak rumah tangga yang dulu harmonis menjadi berantakan, suasana perkampungan yang sebelumnya saling sapa dan memberikan salam, menjadi saling bermusuhan. 
(voa islam)

http://aminbenahmed.blogspot.co.id/2013/07/syiah-dilarang-di-malaysia-dan-brunei.html

Related articles :

Titik Temu Wahabi-NU
Alwi Shihab ar Rafidhi : Iran dan Indonesia Siapkan “Islam yang Benar dan Moderat ” ? !
Tidak Peduli Desakan Internasional, Malaysia/Brunei Berani Melarang Syiah, Singapura Perlakukan Syi'ah Dan Ahmadiyah Bukan Bagian Dari Islam. Indonesia Kapan/Takut ??!
Alwi Shihab ar Rafidhi Goncang : Saudi Serang Yaman, Alwi Shihab: Tiada Teman ( kepada Syi'ah ) dan Musuh Abadi ( hanya terhadap Syi'ah)
Mengapa Syiah Begitu Akrab Dengan Non Muslim ( Mendukung Pemimpin dari Non Muslim ) ?
Pernyataan Sesat : Pemimpin Yang Kafir Tetapi Adil Itu Lebih Baik Dibanding Dengan Pemimpin Muslim Tetapi Tidak Adil ?
Alwi shihab ar-Rafidhi Rupanya Ikutin Induk Semangnya...Bagi Iran, Saudi adalah Musuh dan Yahudi adalah Sahabat !
Yaman Diserang, Kenapa Alwi Shihab Terusik? Atau Jangan - jangan.....Belang Rafidhinya makin tersingkap !
Pandangan Ulama Saudi Tentang Al-Ikhwan Al-Muslimin ( untuk alwi shihab, pembela syiah houtsi)
Surat Terbuka untuk Alwi Shihab, Utusan Pemerintah Indonesia ke Mesir
Habib Zein Alkaf : Syi’ah Bukan Saudara, Tapi Musuhnya Ahlu Sunnah. Terkuak, Syaikh Al-Azhar Ke Indonesia Bersama Mufti Syi’ah Lebanon. MUI Sesalkan Pernyataan Muhammad Ath Thayyib Dan Tetap Akan Mengeluarkan Fatwa Tentang Kesesatan Syi'ah
Mengapa Serang Yaman, bukan Israel ? ! Untuk Orang Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) Baca Artikel Ini !
Mengapa Ulama Syiah Sangat Perhatian dengan Taqiyah?
Semua Media Syiah Laknatullah Propagandakan Dukungan Terhadap Kepemimpinan Kafir = Ar Rafidhi Alwi Shihab = Ucapan Pendeta Syiah Abad 6 H Ali Bin Musa Bin Ja’far Bin Thawus, Dikenal Dengan Sebutan Sayyid Ibnu Thawus. Mereka Memanipulasi Perkataan Ali Bin Abi Thalib RA !
Malaysia (Ahlus Sunnah Syafi’i) Masuk, Karena Tegas Terhadap Kesesatan Syiah, Menghormati Bangsa ( Islam ) Arab. Di Indonesia Tokoh-Tokoh Syiah Dekat Dengan Kekuasaan (Berjasa Besar Di Pilpres 2014) Dan Banyak Anasir Anti ( Islam ) Arab Di Organisasi Islam ( Ulama ) Terbesar, Berasyik Masyuk Dengan Teroris Syi’ah ( Iran ) ! Teroris Syi’ah Iran Tidak Ikut Karena Biang Keladi Terorisme Di Negara-Negara Arab ( Negara Islam ), Indonesia Ternyata Sudah Punya Kerjasama Terorisme Dengan Negara Syiah Iran.
Jika Merujuk Pada Fatwa Super Grand Syaikh Al-Imam Malik Rahimahumallah Dan Al-Imam Al-Bukhari Rahimahumallah, Maka Prof.DR. ( Aqidah Dan Filsafat ) Ahmad Thayyib Kafir ?
Kalau Syiah Sesat, Mengapa Boleh Masuk Tanah Suci?
Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.
Kehadiran Grand Syeikh Al Azhar At Thayyeb Di Indonesia Memperkuat Propaganda Sesat Syiah. Empat Imam Mazhab Dan beberapa Ulama Islam Terkemuka Menyatakan Syiah Bukan Islam. Syi’ah Saudara Muslim ? Jangankan Taqrib, Tasamuh Saja Mustahil ! Apakah Dia Pernah Baca Kitab-Kitab Rujukan Syiah ? Ulama Saudi ( Juga Penguasanya, Membela Umat Islam, Tidak Berlumuran Darah ) Gemanya Lebih Didengar Di Seluruh Dunia Islam.
Sebagian Besar Isi Deklarasi Pemimpin Munafiqun Moderat Semata-Mata Kedengkian Kepada Saudi Dan Salafi /Ahlus Sunnah ( Terutama Point 8,9,10,11 ). Imam Masjidil Haram: Tidak Ada Islam Moderat Atau Islam Ekstrem, Munculnya Klasifikasi Karena Kepentingan Kelompok Tertentu Yang Membenci Islam Sebagai Agama Yang Benar (Manhaj Yang Satu) Dan Tetap (Al-Haq) !
Ucapan Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) tokoh umat Islam dan tokoh masyarakat yang empati dan simpati dengan syiah.
Anies Baswedan, JIL dan Syi'ah
Alwi Shihab ar Rafidhi Goncang : Saudi Serang Yaman, Alwi Shihab: Tiada Teman ( kepada Syi'ah ) dan Musuh Abadi ( hanya terhadap Syi'ah)
Surat Terbuka untuk Alwi Shihab, Utusan Pemerintah Indonesia ke Mesir
Pak Alwi Shihab, Provokator Yang Tidak Toleransi Dan Tidak Punya Hati
Alwi Shihab ar-Rafidhi [ Muntahin lagi Kebenciannya Terhadap Sunni] : Teroris Mesir adalah Ikhwanul Muslimin, As-Sisi telah selamatkan Mesir [ kok baru ngomong sekarang , ada apa ?]
Apa Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..
Jika Engkau Berkata Syiah Tidak Sesat, Maka…
‘Pemimpin Kafir Tapi Jujur Lebih Baik Dari Muslim Tapi Dzalim’ Adalah Slogan Syiah. Prof.DR. SAS Gagal Paham Pendapat Ibnu Taimiyah ( Mulutnya Lebih Cepat Dari Aqilnya ).
Tafsir Husein Tabatabai [ Syi’ah ]
Tidak Mungkin Ada Kedamaian Di Irak Hingga Muslim (Sunni) Berkuasa Dan Mencampakan MajuSyi’ah Barbar Iran !
Hadapi Nukir Iran, Perancis Akan Bangun 2 Reaktor Nuklir di Saudi ( Wajar dan Perlu, Sebab Saudi/Haramain Jadi Target Utama Syiah ! )
Quraish Shihab, Syi’ah, dan Jilbab
Kritik Ilmiyyah Atas Pemikiran Dr. Quraish Shihab (Bagian Pertama)
Kritik Ilmiyyah Terhadap Pemikiran Dr. Muh. Quraish Shihab (Bagian 2)
Tanggapan Terhadap M. Quraish Shihab Tentang Masalah Riba
Siapa Bilang Perdebatan Sunni-Syiah Sudah Usang
Koreksi Pandangan Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Quran
Membongkar hubungan Quraish Shihab dengan Syi'ah dan Penyimpangannya mengenai tafsir Jilbab.
Quraish Shihab, Tokoh Tafsir yang Akrab Dengan Kontroversi
Sebut Nabi Muhammad tak dijamin surga, Quraish Shihab keliru tafsirkan dalil
Sederet Kekeliruan Quraish Shihab dan Kurangnya Amanah Ilmiah
Bantahan tambahan terhadap Quraish Shihab ( syi'i) dan Ulil Abshar Abdalla (sepilis) yang membolehkan ucapan selamat natal
QURAISY SYIHAB [ bagian 2 ] Membolehkan "Selamat Natalan" dan Jilbab Tidak Wajib ( bag 1) ?
Membongkar Pemikiran Menyimpang Ulama Metro TV Quraish Shihab
Kritik Atas Tafsir Al-Mishba [bagian 1 ]
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam Telah Dijamin Surga
Tafsir Husein Tabatabai [ Syi’ah ]
Membongkar hubungan Quraish Shihab dengan Syi'ah dan Penyimpangannya mengenai tafsir Jilbab.
Untuk Quraish Shihab, Umar Shihab, Alwi Shihab, Umar Shihab (Ketua Majelis Syuro IJABI), .....para Syi’aher militan……kamuflaser syi'aher.......para peternak “kambing hitam jahiliyah” wahabi dan pengadu domba NU-Wahhabi ??!! [ gemar menuding wahhabi/penghina ( sifat ) Allah, al-Wahhab ]….…..dan taqiyaher sejenis!!!!
[ Peristiwa Lama Melawan Lupa ] Prof. Dr. Quraish shihab, Umar Shihab, Azyumardi Azra, Amien Rais, dan Din Syamsuddin menyatakan mazhab syi’ah tidak sesat
Siapa Penggagas Agama Syiah?
Taqrib Sunni – Syiah Gagasan Usang Yang Diulang. Pengakuan Syeikh Al-Qaradhawi: ‘Iran Menipu Saya’
Jika Merujuk Pada Fatwa Super Grand Syaikh Al-Imam Malik Rahimahumallah Dan Al-Imam Al-Bukhari Rahimahumallah, Maka Prof.DR. ( Aqidah Dan Filsafat ) Ahmad Thayyib Kafir ?( berikut artikel terkait syiah lainnya )
Habib Zein Alkaf : Syi’ah Bukan Saudara, Tapi Musuhnya Ahlu Sunnah. Terkuak, Syaikh Al-Azhar Ke Indonesia Bersama Mufti Syi’ah Lebanon. MUI Sesalkan Pernyataan Muhammad Ath Thayyib Dan Tetap Akan Mengeluarkan Fatwa Tentang Kesesatan Syi'ah
Kehadiran Grand Syeikh Al Azhar At Thayyeb Di Indonesia Memperkuat Propaganda Sesat Syiah. Empat Imam Mazhab Dan beberapa Ulama Islam Terkemuka Menyatakan Syiah Bukan Islam. Syi’ah Saudara Muslim ? Jangankan Taqrib, Tasamuh Saja Mustahil ! Apakah Dia Pernah Baca Kitab-Kitab Rujukan Syiah ? Ulama Saudi ( Juga Penguasanya, Membela Umat Islam, Tidak Berlumuran Darah ) Gemanya Lebih Didengar Di Seluruh Dunia Islam.
Tahukah Anda Di Mana Allah?
Kalau Syiah Sesat, Mengapa Boleh Masuk Tanah Suci?
Menimbang Syi’ah Ajaran Syi’ah, Rukun Iman: Hari Akhir
Apakah Point ke ( 2 ) Risalah Amman "Iman Kepada Qadha’ dan Qadar" Sesuai Dengan Keyakinan Syi'ah Rafidhi ?
Ucapan Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) tokoh umat Islam dan tokoh masyarakat yang empati dan simpati dengan syiah.
Cuplikan Aqidah Busuk Syiah : Pantas Syiah Menghina Para Sahabat, Allah Saja Dihina
Apa Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..
Jika Engkau Berkata Syiah Tidak Sesat, Maka…
Mengapa Syiah Begitu Akrab Dengan Non Muslim ( Alwi Shihab Mendukung Pemimpin dari Non Muslim ) ?
Mengapa Ulama Syiah Sangat Perhatian dengan Taqiyah?
http://lamurkha.blogspot.com/2015/07/mengapa-ulama-syiah-sangat-perhatian.html