Oleh: Ustadz Syafruddin
Ramly, Lc.
Masih ingatkan pemilu terakhir kemarin?
Di saat Ummat Islam dan partai-partai Islam bersatu dalam
sebuah koalisi yang merekomendasikan untuk memilih presiden harapan ummat, maka
syiahpun berkoalisi dengan partai-partai dan koalisi yang anti-Islam dan tempat
berlindungnya para non muslim, liberal, sekuler, pendukung dolly, waria,
raja-raja koruptor, dan bahkan PKI; untuk memilih calon presiden yang sudah
diwanti-wanti oleh tokoh-tokoh Islam agar tidak dipilih memimpin rakyat
Indonesia karena akan memberi dampak negatif buat mayoritas kaum muslimin,
Islam dan NKRI.
Apa kira-kira yang melatar belakangi Syiah sehingga
senantiasa merelakan dirinya menjadi tunggangan semua pihak yang ingin
menghancurkan Islam, memusuhi Islam dan berkesumat terhadap Islam dan kaum
muslimin?
Bangsa Persia memerangi imperium Umawiyyah dengan bertameng
syiah, dan kesumat bersarang di hati mereka kepada bangsa arab dan imperium
muslim arab. Dan biasanya mereka senantiasa menipu korban-korbannya dengan
menggunakan motto “cinta nabi” dan “cinta keluarga nabi” dalam rangka mewujudkan
berbagai target-terget kotor mereka.
Syiah juga dijadikan pintu masuk untuk menyusupkan ajaran
sesat nenek moyang mereka ke dalam agama Islam. Ajaran Yahudi disusupkan lewat
syiah, seperti doktrin Syiah yang mengatakan bahwa orang-orang soleh yang berderajat
tinggi akan kembali lagi hidup ke dunia setelah mati bertahun-bertahun untuk
menyelesaikan tugas keagamaan dari Tuhan, atau biasanya disebut dengan doktrin
“roj’ah-الرجعة”. Syiah juga dirasuki oleh doktrin Yahudi yang meyakini bahwa
mereka -kalaupun masuk neraka- tidak akan berlama-lama di neraka.
(لن تمسنا النار إلا أياما معدودات. آل عمران ٢٣)
Sementara materi ajaran kristen yang masuk ke dalam Syiah
adalah ketika mereka menampilkan sifat-sifat para imam-imam Syiah model Isa
Al-Masih. Sedangkan ajaran-ajaran agama Brahma dan agama Majusi dan
ajaran-ajaran para filosof-filosof pagan yunani muncul di dalam droktin Syiah
dalam bentuk ajaran reingkarnasi, merasuknya tuhan ke dalam tubuh makhluk
(tajsim-hulul).
- Zakaria Al-Nadaf dalam bukunya “Masail Al-‘Itiqad ‘inda
Syiah 12″ menukil pendapat DR. Alqifari yang mengatakan, “Siapapun yang
mempelajari dan menelusuri ajaran sekte-sekte Syiah pasti akan menemukan
didalamnya pengaruh ajaran bebagai agama yang berlawanan dengan ajaran
Islam.”
“Pastinya Syiah banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran
persia terkait kekuasaan dan pewarisan kekuasaan. Kemiripan doktrin-doktri
agama Syiah dengan system kekuasaan persia sangat tampak jelas. Terbukti
mayoritas warga persia (Iran dan sekitarnya) pemeluk agama syiah, dan para
pemeluk agama Syiah generasi pertama berasal dari Persia. (Muhammad Abu
Zahrah/Masail I’tiqad Inda Syiah)
Bukti-Bukti lain dari pengaruh agama Persia pada agama
Syiaha adalah:
- Warga Syiah sangat mengangungkan Salman Al Farisi
- Persia mengobok-obok Islam dari dalam dengan cara
menyebarkan akidah-akidah sesat [Ibnu Hazm Al-Maqrizy]
- Banyak kemiripan ide. Jika orang arab mengimani
kekebasan dan kemerdekaan, maka orang persia mempercayai bahwa kekuasaan
di dapat secara turun temurun. Sehingga 12 imam yang Syiah berasal dari
satu keturunan.
- Sejarah juga telah membuktikan bahwa keturunan Hasan
bin Ali bin Abi Thalib tidak ada yang dinobatkan Syiah menjadi imam-imam
mereka, namun keturunan Husen banyak yang menjadi imam-imam yang
disakralkan oleh Syiah karena istrinya Husein adalah putri kandung dari
raja Persia yang mereka agung-agungkan itu.
- Bukti lainnya bahwa Syiah bagian dari agama persia
adalah kebencian super akut Syiah kepada Umar bin Khattab yang berhasil
menaklukkan imperium persia dengan pasukannya, dan betapa cintanya kaum
Syiah dengan Abu Lukluk si penyembah api warga Iran yang membunuh Umar bin
Khattab. Semua yang pernah melancong ke kota Kashan-Iran, tepatnya di
jalan Fairuzy di lapangan Fayruzy terdapat makam Abu Lukluk pembunuh umar
yang mereka abadikan. Fairuz adalah nama asli Abu Lukluk dalam bahasa
persia. Dan hari terbunuhnya Umar adalah hari raya super penting di dalam
agama syiah, karena umar dan bala tentaranya yang membidani kejatuhan
Imperium Adidaya Persia kala itu.
Bukti lain yang tidak terbantahkan bahwa doktrin persia
begitu dalam masuk dalam agama Syiah adalah hadis-hadis palsu besukan Syiah
yang mastikan bahwa Yazdegerd Raja Diraja Imperium Persia akan selamat dari api
neraka dan “Allah menyelamatkannya dari siksa api neraka dan neraka diharamkan
baginya” [Biharul Anwar, 14/41].
Selanjutnya Syiah juga memiliki riwayat-riwayat palsu yang
begitu banyak mencela bangsa arab dan mengancam bangsa arab, seperti riwayat
yang mengatakan bahwa Imam Mahdi kelak akan memerangi dan menghabisi bangsa
arab, atau periwayatan palsu yang berbunyi, “berhati-hatilah terhadap bangsa
arab, sebab ada nubuat buruk tentang mereka, dan kelak tidak ada satupun dari
orang arab (muslim) yang akan keluar mengiringi Imam Mahdi”.
“اتق العرب، فإن لهم خبر سوء، أما أنه لم يخرج مع القائم منهم
أحد”[الطوسي/الغيبة ٤٧٦]
Dan riwayat lainnya yang mengatakan, “tidak ada lagi yang
perlu kita lakukan kepada bangsa arab (kaum muslimin) selain menyembelih
mereka”.
“ما بقي بيننا وبين العرب إلا الذبح”[بحار الأنوار، ١٤/٤١]
Sehingga tidak aneh kalau Iran senantiasa mengirim
ribuan milisi-milisinya untuk menghabisi kaum muslimin di Irak dan Suriah dan
mengirim senjata untuk Syiah Yaman buat membantai kaum muslimin disana.
Bukan hanya pada masa lalu, pada masa modern ini juga mereka
senantiasa membulli bangsa arab dan menuduhnya terkebelakang serta
mengkambinghitamkan bangsa arab terkait problematika internal Iran. Seperti,
tulisan Mirza Hasan Al-Ha’iry Al-Ihqaqy yang mengatakan bahwa “kles yang
terjadi antara dua bangsa besar Iran dan Barat adalah akibat dari invasi kaum
muslimin dan perlakuan tidak senonoh yang diterima Barat dari arab-arab
primitif yang tidak mengerti apa-apa tentang hakikat Islam yang agung, sehingga
Barat sangat fobia dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan arab, fobia
dengan syariat arab. Tabiatnya bangsa primitif yang kasar adalah tabiat
pengerusakan dan penghancuran yang mereka lakukan di berbagai kota indah, di
daerah-daerah yang sudah dibangun baik di Barat maupun di Timur, dan
penyerangan-penyerangan para penyembah hawa nafsu itu terhadap kedua Imperium
Persia dan Romawi…….”.[Al-Iman/323]
Bagi yang mau menelusuri teks-teks Syiah maka akan menemukan
banyak indikasi pengaruh agama Persia dan pensakralan mereka kepada cahaya dan
api yang mereka tuhankan. Misalnya, sebuah hadis palsu yang diriwayatkan oleh
Abu Al-Hasan yang berbunyi:
” بينا رسول الله (صلى الله عليه وآله) جالس إذ دخل عليه ملك
له أربعة وعشرون وجها فقال له رسول الله (صلى الله عليه وآله): حبيبي جبرائيل لم
أرك في هذه الصورة فقال الملك: لست بجبرائيل أنا محمود بعثني الله عز وجل أن أزوج
النور من النور قال: من ممن؟ قال: فاطمة من علي، فلما ولى الملك إذا بين كتفيه:
محمد رسول الله علي وصيه، فقال رسول الله (صلى الله عليه وآله): منذ كم كتب هذه
بين كتفيك؟ فقال: من قبل أن يخلق الله آدم باثنين وعشرين ألف عام ”
“Ketika Rasulullah sedang duduk-duduk, tiba-tiba seorang
malaikat yang memiliki 24 wajah datang, maka Rasulullah pun menyapa, ‘kekasihku
Jibrail, saya belum pernah melihat anda menjelma seperti ini’. Malaikat
tersebut menjawab, ‘wahai Muhammad, saya bukanlah Jibrail, Allah mengutus saya
secara khusus bertugas untuk menikahkan cahaya dengan cahaya’. Rasulullah
bertanya, ‘siapa dengan siapa?’. ‘Fatimah dengan Ali’, jawab sang malaikat.
Ketika sang malaikat membalik maka terlihat ada tulisan di pundaknya: ‘Muhammad
Rasulullah dan Ali adalah penerima wasiatnya’. Melihat tulisan itu, Rasulullah
bertanya, ‘sejak kapan itu tertulis di pundakmu?’. ‘sejak 22 ribu tahun sebelum
Allah menciptakan Adam’.”.[Usul Al-Kafi, 1/383, Bab Kelahiran Az-Zahraa].
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pemikiran-pemikiran
agama Persia sudah membumi di Irak sejak dahulu kala karena secara geografis
memang berdekatan dengan Persia atau Iran sekarang. Dan mayoritas Syiah yang
dulu mengaku-ngaku sebagai loyalis Ali mayoritasnya warga Irak. Sejak zaman
kuno Irak adalah tempat munculnya berbagai agama dan sekte-sekte aneh, seperti
Agama Mani, Agama Mazdak, Agama Bardaisan. Di Irak juga banyak pengikut kristen
dan Yahudi sehingga warga Irak kala itu sering menemukan pemikiran-pemikiran
bawa Allah dapat merasuk ke dalam tubuh manusia (Hulul). Semua itu
melatarbelakangi mereka mensakralkan dan menuhankan Ali.
Sementara bangsa arab kala itu amat jauh dari berbagai
pengaruh sekte-sekte sesat seperti teraebut diatas, kehidupan mereka juga masih
sederhana, dan logika serta berfikirnya bangsa arab kala itu masih fitrah
sehingga mereka tidak pernah berfikir untuk menobatkan sifat-sifat ketuhanan
kepada nabi Muhammad, seperti yang sering diulang-ulang di dalam Al-Quran bahwa
Muhammad hanyalah manusia biasa layaknya manusia-manusia lainnya, bedanya
Muhammad diturunkan padanya wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa [Al-Kahfi.110]
SURAT TERBUKA SANTRI MADURA UNTUK ALWI SYIHAB
Assalamu ‘alaikum Warohmatullah Wabarakatuh…
Bersama dengan Keluarnya
Pernyataan anda mengenai masalah kepemimpinan di Indonesia ini, bahwa “Indonesia Saat ini Lebih Baik
di Pimpin oleh Orang Non Muslim yang Adil dari pada oleh Orang Muslim yang
Dholim”
adalah sangat tendensius serta sesat dan menyesatkan Ummat Islam Indonesia,
Kami Tidak tau tujuan anda apakah itu Demi Politik, Uang atau memang anda
keblinger dalam memahami agama Islam. Hanya ALLAH SWT yang Maha Mengetahui.
Ketahuilah Saudara Alwi
pertama bahwa memilih orang Non Islam jadi Pemimpin Orang-orang Islam adalah
Haram Hukumnya dalam Syariat.
Kedua anda telah berlaku
tidak adil dengan Memposisikan Ummat Islam di Indonesia adalah Dholim.
Ketiga bahasa yang anda
tampilkan adalah bahasa yang Tendensius terhadap orang atau golongan tertentu.
Keempat Dengan Bahasa
tersebut seolah- olah anda mengatakan dan menghakimi bahwa Ummat Islam di
Indonesia ini tidak ada yang baik alias Dholim semua.
Apakah anda tidak
mempunyai bahasa lain atau memang anda tidak pandai mengolah bahasa sehingga
sadar atau tanpa anda sadari, anda telah menyakiti dan mencabik-cabik hati
Ummat Islam Indonesia.
Ketahuilah Sdr. Alwi
bahwa menyakiti Hati Seorang Mu’min/Muslim dan Menjadi Penyebab timbulnya
Fitnah adalah merupakan dosa besar, Kembalilah Ke Jalan ALLAH SWT DENGAN
TAUBATAN NASUHA, Sudah cukup penderitaan Ummat Islam di Indonesia dengan
diombang ambingkan oleh Aliran- aliran sesat yang tumbuh bagai Lumut di pinggir
selokan dan jangan ditambah lagi dengan Kesesatan baru yang pada akhirnya jadi
penyebab timbulnya Fitnah.
Kami tidak ingin
berdebat dengan dalil-dalil ilahiah dalam Masalah ini karena Dalil-dalil
ilahiah terlalu Agung untuk kami perdebatkan dengan anda apabila bertujuan
politik, Uang dan ketenaran semata.
Wassalamu ‘Alaikum
Warahmatullah Wabarakatuh…
Ttd: Santri Madura.
http://www.nugarislurus.com/2015/03/surat-terbuka-santri-madura-untuk-alwi-syihab.html#axzz3fLWEtSNM
Oleh: Ustadz Syafruddin
Ramly, Lc.
Di Indonesia kita
perhatikan istri pentolan Syiah (Emilia Renita AZ) begitu gampangnya
mengucapkan “haleluya” dan bergerilya dari gereja ke gereja untuk mempromosikan
dirinya dan sektenya menjadi bagian dari aliansi kebathilan melawan kaum
muslimin.
Sementara Hizbullah
Syiah Lebanon melatih pasukan-pasukan khusus dari pemuda-pemuda Kristen untuk
dikirim ke Suriah membantai umat Islam disana, sebagaimana dilansir alsouria.net, Jumat (29/05). Dan Israel tidak henti-hentinya
mengirimkan senjata kepada milisi Hutsi untuk membantai rakyat Muslim Yaman dan
mengkhianati pemerintahan terpilih.
Jika kita amati
doktrin-doktrin sekte Syiah maka akan kita dapatkan banyak point persamaan dan
kedekatan doktrin-doktrin syiah dengan doktrin-doktrin Yahudi dan
Kristen, antara lain:
- Ibnu Hazm mengatakan bahwa
banyak persamaan pokok-pokok pemikiran Yahudi dan Syiah, seperti keyakinan
mereka bahwa nabi Ilyas dan cucu nabi Harun sampai saat ini masih hidup.
[Al-Fashl, 5/37].
- Terdapat banyak teks-teks suci
syiah mengindikasikan dipengaruhi oleh ajaran yahudi, seperti hadis-hadis
Syiah yang mengatakan bahwa para imam-imam Syiah dan Imam Mahdi akan
memerintah dengan peraturan-peraturan dan perundangan-undangan nabi Daud
dan nabi Sulaiman, bila mereka keluar kelak. [Ushul Al-Kafi, 1/460].
- Begitu juga dengan pedang
keluarga nabi Daud yang akan dioperasikan oleh malaikat dalam rangka
mendukung pemerintahan Imam Mahdi Syiah pada akhir zaman untuk menyiksa
arwah orang-orang kafir yang sudah meninggal dan memburon yang masih
hidup. [Ushul Al-Kafi, 1/299].
Peran
Abdullah bin Saba’ Al Yahudi dalam Membangun Pondasi Kesyiahan
Orang pertama yang
mempromosikan keyakinan perpindahan kekuasaan keagamaan dari nabi
Muhammad ke Ali dan keluarga (wasiat), dan keyakinan bahwa orang-orang soleh
dan imam-imam Syiah yang sudah mati akan kembali hidup ke dunia untuk kembali
memerintah (Raj’ah), dan selanjutnya keyakinan-keyakinan yang dipromosikan
yahudi Ibnu Saba’ ini menjadi doktrin-doktrin pokok dan pondasi utama agama
Syiah, seperti yang juga diyakini oleh tokoh-tokoh utama generasi awal Syiah
model Al-Qumi, An-Nubukhti, dan lain-lain.
Terkait peran Ibnu
Saba’ Al Yahudi dalam membangun pondasi ini, ulama-ulama Syiah juga ingin
menutup aib asal-usul keyahudian mereka dengan cara bertaqiyyah dan pura-pura
menyerang profil Ibnu Saba’ Al Yahudi dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Ibnu Saba’ Al Yahudi untuk dijauhkan dari lingkaran Syiah.
Bahkan ada dari para
imam Syiah yang menafikan sosok Ibnu Saba’ Al Yahudi yang dianggap figur fiktif
buatan pihak-pihak anti Syiah. Model pengaburan sosok seperti ini juga
dilakukan oleh kaum Kristen, dimana mereka berusaha menampilkan pahlawan
salibis yang maha kejam yang bernama Vlad Tepes Draculea (1431-1476 M) atau
lebih dikenal dengan Drakula yang menghabisi lebih dari 300 ribu nyawa kaum
muslimin Eropa dengan cara-cara yang super kejam. Hal itu terjadi saat si
Drakula berkhianat dan berontak dengan Imperium Islam Turki Otoman. Kaum
Kristen yang sering mencitrakan agamanya sebagai agama kasih tidak ingin menampilkan
Drakula sebagai pahlawan salibis, melainkan selalu menampilkannya sebagai
penghisab darah anti salib dan musuh salib, persis seperti taqiyyahnya Syiah
pada figur Ibnu Saba’ Al Yahudi
Namun sejarah mencatat
bahwa Konsili Yahudi dan Gnosticisme yang menjadikan kaum muslim -pada masa Ali
dan keluarganya- jadi musuh bersama dan mereka sepakat untuk tidak
membuang-buang kesempatan emas untuk menanam bibit fitnah di dalam tubuh kaum
muslimin yaitu dengan cara menyusupkan pemikiran Bin Sabak di dalam masyarakat
Kufah-Irak dan kota-kota lainnya, khususnya konsep “wasiat” dan “raj’ah”.
[DR.Ali Sami An-Nasyar].
Ali
Diibaratkan Nabi Isa
Para perawi
hadis-hadis Syiah senantiasa mengidentikkan Ali dengan nabi Isa, dari sisi
bahwa kedua sosok tersebut sama-sama menjalani pengalaman yang sama berupa
pengagungan yang berlebihan pada keduanya ataupun kebencian yang berlebihan
kepada keduanya.
Perawi hadis Syiah
meriwayatkan perkataan yang diklaim mereka berasal dari Ali yang mengatakan,
“Saya datang menemui Rasulullah yang waktu itu sedang menghadapi tokoh-tokoh
kaum Quraish, maka Rasulullah melihat saya dan berkata: ‘Wahai Ali, Anda dimata
ummat ini persis seperti Isa bin Maryam dimata ummatnya, ada yang
mengangungkannya secara berlebihan sehingga mereka binasa, dan ada juga yang
membencinya secara berlebihan dan binasa, dan ada pula yang pertengahan dan
mereka itulah yang selamat’.” [Bihar Al-Anwar, 9/151].
Mereka juga berusaha
menampilkan Husein bin Ali bagaikan nabi Isa, mereka menampilkan kondisi Husein
di Karbala model kristen yang menggambarkan Isa sebagai penebus dosa manusia!!
Seperti yang diriwayatkan perawi Syiah Abu Ja’far yang mengatakan, “Tatkala
Husein bin Ali sudah mencapai kemenangannya dan waktu itu mengawang-awang
berada diantara langit dan bumi, maka Allah memberinya dua pilihan: kemenangan
atau pertemuan dengan Allah, maka Husein pun memilih bertemu dengan Allah.”
[Ushul Al-Kafi, 1/538].
Jika nabi Isa memiliki
mukjizat yang dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah, maka Syiah
pemuja Ali juga punya riwayat-riwayat yang mengatakan Ali dapat menghidupkan
orang mati dari suku Bani Makhzum. [Ushul Al-Kafi, 1/529].
Syiah juga mengklaim dalam periwayatannya bahwa Imam
Mahdi juga menghidupkan yang mati, seperti menghidupkan seekor lembu milik
perempuan fakir di daerah Mina, “Maka Imam Mahdi menempik si lembu dan
menggerak-gerakkan tanduknya atau menendangnya maka si lembu -mati- itu pun
terbangun kembali. Maka tatkala si perempuan -fakir- itu melihat lembunya
kembali hidup, maka wanita itu menjerit histeris dan berkata: ‘demi tuhan
ka’bah, ini adalah Isa Bin Maryam,.”.[Ushul Al-Kafi, 1/557].