Friday, July 10, 2015

Mengapa Syiah Begitu Akrab Dengan Non Muslim ( Mendukung Pemimpin dari Non Muslim ) ?

Oleh: Ustadz Syafruddin Ramly, Lc.
Masih ingatkan pemilu terakhir kemarin?
Di saat Ummat Islam dan partai-partai Islam bersatu dalam sebuah koalisi yang merekomendasikan untuk memilih presiden harapan ummat, maka syiahpun berkoalisi dengan partai-partai dan koalisi yang anti-Islam dan tempat berlindungnya para non muslim, liberal, sekuler, pendukung dolly, waria, raja-raja koruptor, dan bahkan PKI; untuk memilih calon presiden yang sudah diwanti-wanti oleh tokoh-tokoh Islam agar tidak dipilih memimpin rakyat Indonesia karena akan memberi dampak negatif buat mayoritas kaum muslimin, Islam dan NKRI.
Begitu juga jika kita lihat sikap Syiah di berbagai negara muslim lainnya yang senantiasa mesra dengan kelompok-kelompok non muslim dan senantiasa bersebarangan dengan kaum muslimin, seperti di Irak, Suriah, Mesir, Turki dan negara-negara muslim lainnya.
Apa kira-kira yang melatar belakangi Syiah sehingga senantiasa merelakan dirinya menjadi tunggangan semua pihak yang ingin menghancurkan Islam, memusuhi Islam dan berkesumat terhadap Islam dan kaum muslimin?
Bangsa Persia memerangi imperium Umawiyyah dengan bertameng syiah, dan kesumat bersarang di hati mereka kepada bangsa arab dan imperium muslim arab. Dan biasanya mereka senantiasa menipu korban-korbannya dengan menggunakan motto “cinta nabi” dan “cinta keluarga nabi” dalam rangka mewujudkan berbagai target-terget kotor mereka.
Syiah juga dijadikan pintu masuk untuk menyusupkan ajaran sesat nenek moyang mereka ke dalam agama Islam. Ajaran Yahudi disusupkan lewat syiah, seperti doktrin Syiah yang mengatakan bahwa orang-orang soleh yang berderajat tinggi akan kembali lagi hidup ke dunia setelah mati bertahun-bertahun untuk menyelesaikan tugas keagamaan dari Tuhan, atau biasanya disebut dengan doktrin “roj’ah-الرجعة”. Syiah juga dirasuki oleh doktrin Yahudi yang meyakini bahwa mereka -kalaupun masuk neraka- tidak akan berlama-lama di neraka.
(لن تمسنا النار إلا أياما معدودات.  آل عمران ٢٣)
Sementara materi ajaran kristen yang masuk ke dalam Syiah adalah ketika mereka menampilkan sifat-sifat para imam-imam Syiah model Isa Al-Masih. Sedangkan ajaran-ajaran agama Brahma dan agama Majusi dan ajaran-ajaran para filosof-filosof pagan yunani muncul di dalam droktin Syiah dalam bentuk ajaran reingkarnasi, merasuknya  tuhan ke dalam tubuh makhluk (tajsim-hulul).
  1. Zakaria Al-Nadaf dalam bukunya “Masail Al-‘Itiqad ‘inda Syiah 12″ menukil pendapat DR. Alqifari yang mengatakan, “Siapapun yang mempelajari dan menelusuri ajaran sekte-sekte Syiah pasti akan menemukan didalamnya pengaruh ajaran bebagai agama yang berlawanan dengan ajaran Islam.”
“Pastinya Syiah banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran persia terkait kekuasaan dan pewarisan kekuasaan. Kemiripan doktrin-doktri agama Syiah dengan system kekuasaan persia sangat tampak jelas. Terbukti mayoritas warga persia (Iran dan sekitarnya) pemeluk agama syiah, dan para pemeluk agama Syiah generasi pertama berasal dari Persia. (Muhammad Abu Zahrah/Masail I’tiqad Inda Syiah)
Bukti-Bukti lain dari pengaruh agama Persia pada agama Syiaha adalah:
  1. Warga Syiah sangat mengangungkan Salman Al Farisi
  2. Persia mengobok-obok Islam dari dalam dengan cara menyebarkan akidah-akidah sesat [Ibnu Hazm Al-Maqrizy]
  3. Banyak kemiripan ide. Jika orang arab mengimani kekebasan dan kemerdekaan, maka orang persia mempercayai bahwa kekuasaan di dapat secara turun temurun. Sehingga 12 imam yang Syiah berasal dari satu keturunan.
  4. Sejarah juga telah membuktikan bahwa keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib tidak ada yang dinobatkan Syiah menjadi imam-imam mereka, namun keturunan Husen banyak yang menjadi imam-imam yang disakralkan oleh Syiah karena istrinya Husein adalah putri kandung dari raja Persia yang mereka agung-agungkan itu.
  5. Bukti lainnya bahwa Syiah bagian dari agama persia adalah kebencian super akut Syiah kepada Umar bin Khattab yang berhasil menaklukkan imperium persia dengan pasukannya, dan betapa cintanya kaum Syiah dengan Abu Lukluk si penyembah api warga Iran yang membunuh Umar bin Khattab. Semua yang pernah melancong ke kota Kashan-Iran, tepatnya di jalan Fairuzy di lapangan Fayruzy terdapat makam Abu Lukluk pembunuh umar yang mereka abadikan. Fairuz adalah nama asli Abu Lukluk dalam bahasa persia. Dan hari terbunuhnya Umar adalah hari raya super penting di dalam agama syiah, karena umar dan bala tentaranya yang membidani kejatuhan Imperium Adidaya Persia kala itu.
Bukti lain yang tidak terbantahkan bahwa doktrin persia begitu dalam masuk dalam agama Syiah adalah hadis-hadis palsu besukan Syiah yang mastikan bahwa Yazdegerd Raja Diraja Imperium Persia akan selamat dari api neraka dan “Allah menyelamatkannya dari siksa api neraka dan neraka diharamkan baginya” [Biharul Anwar, 14/41].
Selanjutnya Syiah juga memiliki riwayat-riwayat palsu yang begitu banyak mencela bangsa arab dan mengancam bangsa arab, seperti riwayat yang mengatakan bahwa Imam Mahdi kelak akan memerangi dan menghabisi bangsa arab, atau periwayatan palsu yang berbunyi, “berhati-hatilah terhadap bangsa arab, sebab ada nubuat buruk tentang mereka, dan kelak tidak ada satupun dari orang arab (muslim) yang akan keluar mengiringi Imam Mahdi”.
“اتق العرب، فإن لهم خبر سوء، أما أنه لم يخرج مع القائم منهم أحد”[الطوسي/الغيبة ٤٧٦]
Dan riwayat lainnya yang mengatakan, “tidak ada lagi yang perlu kita lakukan kepada bangsa arab (kaum muslimin) selain menyembelih mereka”.
“ما بقي بيننا وبين العرب إلا الذبح”[بحار الأنوار، ١٤/٤١]
Sehingga tidak aneh kalau Iran  senantiasa mengirim ribuan milisi-milisinya untuk menghabisi kaum muslimin di Irak dan Suriah dan mengirim senjata untuk Syiah Yaman buat membantai kaum muslimin disana.
Bukan hanya pada masa lalu, pada masa modern ini juga mereka senantiasa membulli bangsa arab dan menuduhnya terkebelakang serta mengkambinghitamkan bangsa arab terkait problematika internal Iran. Seperti, tulisan Mirza Hasan Al-Ha’iry Al-Ihqaqy yang mengatakan bahwa “kles yang terjadi antara dua bangsa besar Iran dan Barat adalah akibat dari invasi kaum muslimin dan perlakuan tidak senonoh yang diterima Barat dari arab-arab primitif yang tidak mengerti apa-apa tentang hakikat Islam yang agung, sehingga Barat sangat fobia dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan arab, fobia dengan syariat arab. Tabiatnya bangsa primitif yang kasar adalah tabiat pengerusakan dan penghancuran yang mereka lakukan di berbagai kota indah, di daerah-daerah yang sudah dibangun baik di Barat maupun di Timur, dan penyerangan-penyerangan para penyembah hawa nafsu itu terhadap kedua Imperium Persia dan Romawi…….”.[Al-Iman/323]
Bagi yang mau menelusuri teks-teks Syiah maka akan menemukan banyak indikasi pengaruh agama Persia dan pensakralan mereka kepada cahaya dan api yang mereka tuhankan. Misalnya, sebuah hadis palsu yang diriwayatkan oleh Abu Al-Hasan yang berbunyi:
” بينا رسول الله (صلى الله عليه وآله) جالس إذ دخل عليه ملك له أربعة وعشرون وجها فقال له رسول الله (صلى الله عليه وآله): حبيبي جبرائيل لم أرك في هذه الصورة فقال الملك: لست بجبرائيل أنا محمود بعثني الله عز وجل أن أزوج النور من النور قال: من ممن؟ قال: فاطمة من علي، فلما ولى الملك إذا بين كتفيه: محمد رسول الله علي وصيه، فقال رسول الله (صلى الله عليه وآله): منذ كم كتب هذه بين كتفيك؟ فقال: من قبل أن يخلق الله آدم باثنين وعشرين ألف عام ”
“Ketika Rasulullah sedang duduk-duduk, tiba-tiba seorang malaikat yang memiliki 24 wajah datang, maka Rasulullah pun menyapa, ‘kekasihku Jibrail, saya belum pernah melihat anda menjelma seperti ini’. Malaikat tersebut menjawab, ‘wahai Muhammad, saya bukanlah Jibrail, Allah mengutus saya secara khusus bertugas untuk menikahkan cahaya dengan cahaya’. Rasulullah bertanya, ‘siapa dengan siapa?’. ‘Fatimah dengan Ali’, jawab sang malaikat. Ketika sang malaikat membalik maka terlihat ada tulisan di pundaknya: ‘Muhammad Rasulullah dan Ali adalah penerima wasiatnya’. Melihat tulisan itu, Rasulullah bertanya, ‘sejak kapan itu tertulis di pundakmu?’. ‘sejak 22 ribu tahun sebelum Allah menciptakan Adam’.”.[Usul Al-Kafi, 1/383, Bab Kelahiran Az-Zahraa].
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pemikiran-pemikiran agama Persia sudah membumi di Irak sejak dahulu kala karena secara geografis memang berdekatan dengan Persia atau Iran sekarang. Dan mayoritas Syiah yang dulu mengaku-ngaku sebagai loyalis Ali mayoritasnya warga Irak. Sejak zaman kuno Irak adalah tempat munculnya berbagai agama dan sekte-sekte aneh, seperti Agama Mani, Agama Mazdak, Agama Bardaisan. Di Irak juga banyak pengikut kristen dan Yahudi sehingga warga Irak kala itu sering menemukan pemikiran-pemikiran bawa Allah dapat merasuk ke dalam tubuh manusia (Hulul). Semua itu melatarbelakangi mereka mensakralkan dan menuhankan Ali.
Sementara bangsa arab kala itu amat jauh dari berbagai pengaruh sekte-sekte sesat seperti teraebut diatas, kehidupan mereka juga masih sederhana, dan logika serta berfikirnya bangsa arab kala itu masih fitrah sehingga mereka tidak pernah berfikir untuk menobatkan sifat-sifat ketuhanan kepada nabi Muhammad, seperti yang sering diulang-ulang di dalam Al-Quran bahwa Muhammad hanyalah manusia biasa layaknya manusia-manusia lainnya, bedanya Muhammad diturunkan padanya wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa [Al-Kahfi.110]

SURAT TERBUKA SANTRI MADURA UNTUK ALWI SYIHAB


Assalamu ‘alaikum Warohmatullah Wabarakatuh…
Bersama dengan Keluarnya Pernyataan anda mengenai masalah kepemimpinan di Indonesia ini, bahwa “Indonesia Saat ini Lebih Baik di Pimpin oleh Orang Non Muslim yang Adil dari pada oleh Orang Muslim yang Dholim adalah sangat tendensius serta sesat dan menyesatkan Ummat Islam Indonesia, Kami Tidak tau tujuan anda apakah itu Demi Politik, Uang atau memang anda keblinger dalam memahami agama Islam. Hanya ALLAH SWT yang Maha Mengetahui.
Ketahuilah Saudara Alwi pertama bahwa memilih orang Non Islam jadi Pemimpin Orang-orang Islam adalah Haram Hukumnya dalam Syariat.
Kedua anda telah berlaku tidak adil dengan Memposisikan Ummat Islam di Indonesia adalah Dholim.
Ketiga bahasa yang anda tampilkan adalah bahasa yang Tendensius terhadap orang atau golongan tertentu.
Keempat Dengan Bahasa tersebut seolah- olah anda mengatakan dan menghakimi bahwa Ummat Islam di Indonesia ini tidak ada yang baik alias Dholim semua.
Apakah anda tidak mempunyai bahasa lain atau memang anda tidak pandai mengolah bahasa sehingga sadar atau tanpa anda sadari, anda telah menyakiti dan mencabik-cabik hati Ummat Islam Indonesia.
Ketahuilah Sdr. Alwi bahwa menyakiti Hati Seorang Mu’min/Muslim dan Menjadi Penyebab timbulnya Fitnah adalah merupakan dosa besar, Kembalilah Ke Jalan ALLAH SWT DENGAN TAUBATAN NASUHA, Sudah cukup penderitaan Ummat Islam di Indonesia dengan diombang ambingkan oleh Aliran- aliran sesat yang tumbuh bagai Lumut di pinggir selokan dan jangan ditambah lagi dengan Kesesatan baru yang pada akhirnya jadi penyebab timbulnya Fitnah.
Kami tidak ingin berdebat dengan dalil-dalil ilahiah dalam Masalah ini karena Dalil-dalil ilahiah terlalu Agung untuk kami perdebatkan dengan anda apabila bertujuan politik, Uang dan ketenaran semata.
Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh…
Ttd: Santri Madura.
http://www.nugarislurus.com/2015/03/surat-terbuka-santri-madura-untuk-alwi-syihab.html#axzz3fLWEtSNM


Mengapa Syiah Sangat Dekat Dengan Yahudi Dan Kristen?

Oleh: Ustadz Syafruddin Ramly, Lc.
Di Indonesia kita perhatikan istri pentolan Syiah (Emilia Renita AZ) begitu gampangnya mengucapkan “haleluya” dan bergerilya dari gereja ke gereja untuk mempromosikan dirinya dan sektenya menjadi bagian dari aliansi kebathilan melawan kaum muslimin.
Sementara Hizbullah Syiah Lebanon melatih pasukan-pasukan khusus dari pemuda-pemuda Kristen untuk dikirim ke Suriah membantai umat Islam disana, sebagaimana dilansir alsouria.net, Jumat (29/05). Dan Israel tidak henti-hentinya mengirimkan senjata kepada milisi Hutsi untuk membantai rakyat Muslim Yaman dan mengkhianati pemerintahan terpilih.
Jika kita amati doktrin-doktrin sekte Syiah maka akan kita dapatkan banyak point persamaan dan kedekatan doktrin-doktrin syiah dengan doktrin-doktrin Yahudi dan  Kristen, antara lain:
  1. Ibnu Hazm mengatakan bahwa banyak persamaan pokok-pokok pemikiran Yahudi dan Syiah, seperti keyakinan mereka bahwa nabi Ilyas dan cucu nabi Harun sampai saat ini masih hidup. [Al-Fashl, 5/37].
  2. Terdapat banyak teks-teks suci syiah mengindikasikan dipengaruhi oleh ajaran yahudi, seperti hadis-hadis Syiah yang mengatakan bahwa para imam-imam Syiah dan Imam Mahdi akan memerintah dengan peraturan-peraturan dan perundangan-undangan nabi Daud dan nabi Sulaiman, bila mereka keluar kelak. [Ushul Al-Kafi, 1/460].
  3. Begitu juga dengan pedang keluarga nabi Daud yang akan dioperasikan oleh malaikat dalam rangka  mendukung pemerintahan Imam Mahdi Syiah pada akhir zaman untuk menyiksa arwah orang-orang kafir yang sudah meninggal dan memburon yang masih hidup. [Ushul Al-Kafi, 1/299].
Peran Abdullah bin Saba’ Al Yahudi dalam Membangun Pondasi Kesyiahan
Orang pertama yang mempromosikan keyakinan  perpindahan kekuasaan keagamaan dari nabi Muhammad ke Ali dan keluarga (wasiat), dan keyakinan bahwa orang-orang soleh dan imam-imam Syiah yang sudah mati akan kembali hidup ke dunia untuk kembali memerintah (Raj’ah), dan selanjutnya keyakinan-keyakinan yang dipromosikan yahudi Ibnu Saba’ ini menjadi doktrin-doktrin pokok dan pondasi utama agama Syiah, seperti yang juga diyakini oleh tokoh-tokoh utama generasi awal Syiah model Al-Qumi, An-Nubukhti, dan lain-lain.
Terkait peran Ibnu Saba’ Al Yahudi dalam membangun pondasi  ini, ulama-ulama Syiah juga ingin menutup aib asal-usul keyahudian mereka dengan cara bertaqiyyah dan pura-pura menyerang profil Ibnu Saba’ Al Yahudi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Ibnu Saba’ Al Yahudi untuk dijauhkan dari lingkaran Syiah.
Bahkan ada dari para imam Syiah yang menafikan sosok Ibnu Saba’ Al Yahudi yang dianggap figur fiktif buatan pihak-pihak anti Syiah. Model pengaburan sosok seperti ini juga dilakukan oleh kaum Kristen, dimana mereka berusaha menampilkan pahlawan salibis yang maha kejam yang bernama Vlad Tepes Draculea (1431-1476 M) atau lebih dikenal dengan Drakula yang menghabisi lebih dari 300 ribu nyawa kaum muslimin Eropa dengan cara-cara yang super kejam. Hal itu terjadi saat si Drakula berkhianat dan berontak dengan Imperium Islam Turki Otoman. Kaum Kristen yang sering mencitrakan agamanya sebagai agama kasih tidak ingin menampilkan Drakula sebagai pahlawan salibis, melainkan selalu menampilkannya sebagai penghisab darah anti salib dan musuh salib, persis seperti taqiyyahnya Syiah pada figur Ibnu Saba’ Al Yahudi
Namun sejarah mencatat bahwa Konsili Yahudi dan Gnosticisme yang menjadikan kaum muslim -pada masa Ali dan keluarganya- jadi musuh bersama dan mereka sepakat untuk tidak membuang-buang kesempatan emas untuk menanam bibit fitnah di dalam tubuh kaum muslimin yaitu dengan cara menyusupkan pemikiran Bin Sabak di dalam masyarakat Kufah-Irak dan kota-kota lainnya, khususnya konsep “wasiat” dan “raj’ah”. [DR.Ali Sami An-Nasyar].
Ali Diibaratkan Nabi Isa
Para perawi hadis-hadis Syiah senantiasa mengidentikkan Ali dengan nabi Isa, dari sisi bahwa kedua sosok tersebut sama-sama menjalani pengalaman yang sama berupa pengagungan yang berlebihan pada keduanya ataupun kebencian yang berlebihan kepada keduanya.
Perawi hadis Syiah meriwayatkan perkataan yang diklaim mereka berasal dari Ali yang mengatakan, “Saya datang menemui Rasulullah yang waktu itu sedang menghadapi tokoh-tokoh kaum Quraish, maka Rasulullah melihat saya dan berkata: ‘Wahai Ali, Anda dimata ummat ini persis seperti Isa bin Maryam dimata ummatnya, ada yang mengangungkannya secara berlebihan sehingga mereka binasa, dan ada juga yang membencinya secara berlebihan dan binasa, dan ada pula yang pertengahan dan mereka itulah yang selamat’.” [Bihar Al-Anwar, 9/151].
Mereka juga berusaha menampilkan Husein bin Ali bagaikan nabi Isa, mereka menampilkan kondisi Husein di Karbala model kristen yang menggambarkan Isa sebagai penebus dosa manusia!! Seperti yang diriwayatkan perawi Syiah Abu Ja’far yang mengatakan, “Tatkala Husein bin Ali sudah mencapai kemenangannya dan waktu itu mengawang-awang  berada diantara langit dan bumi, maka Allah memberinya dua pilihan: kemenangan atau pertemuan dengan Allah, maka Husein pun memilih bertemu dengan Allah.” [Ushul Al-Kafi, 1/538].
Jika nabi Isa memiliki mukjizat yang dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah, maka Syiah pemuja Ali juga punya riwayat-riwayat yang mengatakan Ali dapat menghidupkan orang mati dari suku Bani Makhzum. [Ushul Al-Kafi, 1/529].
Syiah juga mengklaim dalam periwayatannya bahwa Imam Mahdi juga menghidupkan yang mati, seperti menghidupkan seekor lembu milik perempuan fakir di daerah Mina, “Maka Imam Mahdi menempik si lembu dan menggerak-gerakkan tanduknya atau menendangnya maka si lembu -mati- itu pun terbangun kembali. Maka tatkala si perempuan -fakir- itu melihat lembunya kembali hidup, maka wanita itu menjerit histeris dan berkata: ‘demi tuhan ka’bah, ini adalah Isa Bin Maryam,.”.[Ushul Al-Kafi, 1/557].