Senin, 5 Oktober 2015 14:15 WIB
Latakia (lasdipo.co) – Ahrar al Sham, sebuah kelompok jihad yang dekat denghan Al Qaeda Suriah, menyatakan telah meluncurkan roket di pangkalan udara Hamim, provinsi Latakia. Basis pasukan Rusia di Suriah.
Serangan ini bukanlah pertama kalinya bagi Ahrar al Sham yang membombardir pangkalan udara Rusia di Suriah.
Pada tanggal 28 September, Ahrar al Sham telah memposting video melalui situsnya yaitu penembakan roket ke Pangkalan Udara di Hmeimim.
Seorang anggota senior kelompok, yang diidentifikasi bernama Omar menyatakan kepada pers bahwa roket itu adalah ghonimah dari pertempuran melawan militer Assad.
“Ini adalah “barang-barang” kalian dan telah “dikembalikan” kepada kalian, “kata Omar merujuk bahwa misil roket Grad itu berasal dari Rusia.
Sementara itu kelompok jihadis lain yang telah meluncurkan roket ke pangkalan udara Rusia adalah Mujahidin Uzbekistan. Pada 29 September, kelompok yang memiliki nama Katibat al Tawhid wal Jihad itu mengaku bertanggung jawab atas “serangan roket” terhadap tentara Rusia yang ditempatkan di pangkalan.
Di hari yang sama itu juga, KTJ juga mengumumkan bahwa mereka telah resmi bersumpah setia kepada Jabhah Nusrah, cabang resmi al Qaeda di Suriah.
Berikut video penyerangan Ahrar Sham.
Mujahidin memperingatkan
bahwa serangan udara Rusia akan membuat kelompok-kelompok mujahidin menjadi
lebih kuat.
Keputusan Rusia untuk ikut
berperang di Suriah telah mendorong lebih banyak pejuang ke pelukan kelompok
Al-Qaeda yang kuat di negara itu.
Jabhah Nusrah, kelompok
Al-Qaeda Suriah yang telah mengangkat senjata melawan rezim Nushairiyah
pimpinan Bashar Asad sejak 2011, kini menjadi salah satu kelompok paling kuat
dalam perang Suriah, lansir The Telegraph pada Sabtu (3/10/2015).
Dukungan militer Moskow untuk
Asad sama saja dengan invasi, Mujahidin Jabhah Nusrah dan kelompok-kelompok
mujahidin lainnya mengatakan mereka ingin membangkitkan kembali kegagalan
invasi Soviet di Afghanistan.
Dalam wawancara dengan The
Telegraph, para mujahid di Suriah, meliputi Jabhah Nusrah dan Ahrar Syam,
menjelaskan kemarahan mereka karena posisi mereka dijadikan sebagai target bom
Rusia yang akhirnya menyebabkan kematian puluhan warga sipil.
Dalam video yang diunggah ke
internet pada Kamis (1/10/2015), Abdullah Al-Muhaysini, seorang Mujahidin
Jabhah Nusrah, mengatakan: “Rusia tetap menjadi negara yang sayapnya terputus
di tanah Afghanistan,” katanya. “Hari ini memasuki Suriah, sehingga Suriah akan
menjadi kuburan bagi penjajah (baca: Rusia).”
Para pengamat mengatakan
hubungan sejarah Jabhah Nusrah dalam peperangan itu akan mendapat keuntungan
dalam beberapa bulan mendatang.
Kelompok mujahidin Al-Qaeda
telah mendapatkan manfaat atas serangkaian penggabungan faksi dalam beberapa
hari terakhir, menggabungkan beberapa unit Chechnya dan Uzbekistan ke dalam
barisan mereka.
Di antara mereka adalah
Katibah Tauhid wal Jihad, yang mendukung operasi pimpinan Jabhah Nusrah
baru-baru ini dan berhasil mengeksekusi 56 tentara rezim di provinsi barat laut
Idlib. (arrahmah.com)