Manusia berhati Iblis laknatullah
'Rusia Terjun Untuk
Selamatkan Rezim Assad yang Secara Klinis Sudah Mati'
Lebih dari 40 faksi pejuang
Suriah telah meminta dibentuknya sebuah aliansi regional untuk menghadapi
"aliansi penjajah Rusia-Iran" di Suriah, lebih lanjut mengatakan
bahwa kehadiran Rusia dan Iran di Suriah telah menutup peluang rekonsiliasi
damai atau solusi politik.
Dalam pernyataan online pada
Senin (5/10), 41 kelompok pejuang termasuk Jaish al-Islam dan Ahrar
al-Sham mengatakan: "Rusia telah datang menolong rezim Assad disaat
secara klinis rezim ini telah mati (hampir tumbang), demi mencegah Assad kalah
secara telak," menurut pernyataan tersebut.
Kelompok tersebut mendesak
dibentuknya koalisi regional untuk memerangi rezim suriah dan sekutu-sekutunya,
lebih lanjut menyebut bahwa "penjajahan secara brutal yang dilakukan rezim
Suriah telah menutup jalan apapun terhadap solusi politik (nonmiliter)".
"Kenyataan baru ini
telah membuat negara-negara regional sekutu oposisi Suriah berkewajiban
membentuk aliansi regional menghadapi aliansi penjajahan Rusia-Iran,"
demikian ditulis grup-grup tersebut.
Pernyataan ini tidak
ditandatangani oleh front Nusra, sebuah organisasi yang berafiliasi terhadap
al-Qaeda yang telah berjuang bersama beberapa grup melawan rezim Bashar
al-Assad dan kelompok teroris DAESH (ISIS).
Organisasi Ikhwanul Muslimin
Suriah juga mengeluarkan pernyataan yang meminta rakyat Suriah untuk mengangkat
senjata melawan penjajahan terang-terangan terhadap Suriah.
Dalam pernyataan yang
berjudul "rakyat Suriah akan melawan penjajahan Rusia dengan Jihad,"
grup tersebut memperingatkan bahwa institusi gereja kristen ortodoks Rusia
telah menyebut serangan-serangan udara Moskow sebagai sebuah "perang
suci," menekankan bahwa memerangi Rusia di Suriah sekarang adalah
kewajiban bagi seluruh muslim.
Rusia telah meluncurkan
puluhan serangan udara melawan grup yang mereka sebut sebagai
"teroris" termasuk Daesh, tapi banyak serangan tersebut telah
menargetkan grup-grup yang tidak berafiliasi dengan DAESH (ISIS). Dari beberapa
penandatangan pernyataan tersebut, seperti Ahrar al-Sham dan Jaish al-Izzah,
telah dengan sengaja ditargetkan oleh serangan-serangan udara militer Rusia.
Pernyataan para pejuang
(oposisi) dikeluarkan disaat anggota-anggota organisasi internasional Persatuan
Ulama Islam yang berasal dari Saudi telah menyerukan pada "semua yang
mampu, dan berada di luar Saudi Arabia, untuk menjawab panggilan jihad"
dan untuk berjuang dengan salah satu dari grup-grup pejuang yang melawan
militer Rusia.
Mereka juga meminta
pejuang-pejuang oposisi suriah untuk "menyatukan barisan".
Propaganda TV Rusia
Sementara itu, televisi milik
pemerintah Rusia pada hari Minggu membuat acara laporan prakiraan cuaca yang
menyebut cuaca "sedang sempurna" untuk melakukan lebih banyak
serangan udara di Suriah.
"Kekuatan udara Rusia
sedang melanjutkan operasi militer mereka di Suriah. Para ahli mengatakan bahwa
timing(waktu)nya sedang tepat untuk meningkatkan intensitas serangan udara,
karena cuaca sedang sempurna," ujar sang perempuan pembawa berita di
stasiun TV Rossiya 24, saat dia berdiri di depan gambar jet SU-27 dan sebuah
tanda yang bertuliskan "cuaca penerbangan".
"Bulan Oktober di Suriah
adalah bulan yang menguntungkan," sebut pembawa acara tersebut.
"Dalam kondisi ini, pesawat temput dapat menukik dibawah awan dan
melakukan serangan udara yang sangat efektif terhadap target-target darat, dan
hanya perlu menaikkan sedikit ketinggian bila ada tembakan anti-pesawat."
Sumber: middleeasteye