M Sofwan 06/10/15
| 22:46
Presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan, memperingatkan bahwa Turki tidak tahan melihat serangan Rusia di
Suriah. Serangan itu bisa jadi membuat hubungan Turki-Rusia putus. Hal itu
disampakan dalam sebuah konferensi pers di Brussel, Selasa (6/10/2015) hari
ini.
Erdogan mengatakan, “Turki
tidak tahan melihat pelanggaran batas wilayah udara Turki yang dilakukan Rusia
saat menyerang Suriah. NATO pun sudah mengeluarkan peringatan keras tentang hal
ini. Kami sama sekali tidak kuasa menahan hal ini. Oleh karena itu, saat ini
kami sedang membahas langkah-langkah yang sebenarnya tidak kami inginkan. Tapi
Turki tidak bisa membiarkan terjadi pelanggaran-pelanggaran ini.”
Erdogan mengancam Rusia
dengan pemutusan hubungan dengan Turki, “NATO telah menentukan sikap yang jelas
terkait pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Turki. Karena menyerang Turki
sama saja menyerang NATO. Hubungan Turki-Rusia saat ini jelas. Tapi Rusia akan
segera kehilangan. Rusia akan kehilangan banyak hal saat kehilangan hubungan
dengan Turki.”
Sebelumnya, Sabtu kemarin,
dua pesawat Turki menghadang dua pesawat Rusia yang memasuki wilayah udara
Turki. Dua pesawat Rusia itu datang dari wilayah Latakia, Suriah, ke arah
provinsi Hatay, Turki. (msa/dakwatuna)
Sumber: Alaraby