Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir
mengutuk intervensi militer Rusia di Suriah. IM menggambarkannya sebagai
“Pendudukan Rusia-Iran” atas wilayah Suriah.
Dalam sebuah pernyataan hari
Minggu (4/10), IM menegaskan dukungannya terhadap rakyat Suriah dan
“pemberontakan rakyat terhadap rezim kriminal Bashar al-Assad”.
“Kami menolak semua upaya
untuk membelah Suriah oleh Iran, Rusia dan Zionis di bawah perlindungan Arab
yang disediakan oleh [Presiden Mesir Abdel-Fattah] al-Sisi,” kata pernyataan
Ikhwanul.
Rusia mulai menerbangkan misi
tempur di atas Suriah pada 30 September dalam eskalasi utama dukungan militer
yang sedang berlangsung untuk rezim Assad.
Moskow berdalih, serangan
udaranya hanya menargetkan posisi kelompok militan ISIS di Suriah. Sementara,
AS dan sekutunya menilai serangan udara Rusia telah menargetkan pasukan oposisi
“moderat” yang memerangi Assad.
Serangan Rusia di Suriah
telah menarik dukungan dari Mesir, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry
mengatakan serangan tersebut dimaksudkan untuk memerangi “terorisme”.
Namun IM Mesir Ikhwanul
menegaskan dalam pernyataan: “Invasi Iran-Rusia di Suriah tidak ditujukan untuk
mengekang ISIS, melainkan menargetkan kaum revolusioner yang memerangi rezim
kriminal Assad.”
Sejak pertengahan 2013,
ketika Muhammadd Mursi – presiden Mesir yang pertama kali dipilih secara bebas
– digulingkan oleh kudeta militer, Ikhwan menjadi target tindakan keras sengit
oleh pemerintah Mesir.
Tindakan keras, yang tetap
berlangsung, telah mengakibatkan ratusan anggota Ikhwanul Muslimin gugur dan
puluhan ribu dijebloskan di balik jeruji besi, termasuk Mursi sendiri.
Sumber: Worldbulletin
Penulis: Qathrunnada
http://www.kiblat.net/2015/10/06/ikhwanul-muslimin-kutuk-invasi-rusia-iran-di-suriah/