“Situasi terbaru mengenai intervensi militer
Rusia untuk mendukung rezim Bashar Assad harus menjadi perhatian negara-negara
kawasan secara umum dan negara sekutu secara khusus segera membentuk koalisi
kawasan menghadapi koalisi Rusia-Iran,” kata pernyataan 41 faksi Suriah yang di
antaranya Ahrar Syam, Jaisyul Islam, Jaisyul Mujahidin dan Nurudin Zanky, itu.
Pernyataan itu menyebut, intervensi militer
Rusia sebagai penjajahan brutal untuk memutus upaya solusi politik. Intervensi
itu hanya menambah kekerasan dan terorisme.
Dalam pernyataan yang dilansir Al-Jazeera itu,
puluhan faksi Suriah tersebut menegaskan seluruh pasukan penjajah di Suriah
menjadi target sah. Mereka juga menegaskan persatuan wilayah Suriah dan menolak
proyek pengotakan Suriah oleh rezim dan pendukungnya.
Faksi-faksi itu berkata yang ditujukan kepada
rakyat Suriah, pertempuran mendatang adalah pertempuran membebaskan bumi Suriah
dari penjajah Rusia dan Iran. Seluruh faksi bersenjata hendaknya menyatukan
barisan dan kalimat.
Tujuan intervensi militer Suriah adalah
menyelamatkan rezim yang hampir runtuh. Pernyataan itu juga menuduh serangan
Rusia telah menewaskan 50 warga sipil.
Sebagaimana diberitakan, Rusia mulai
melancarkan serangan udara ke wilayah-wilayah yang dikontrol pejuang Suriah
Rabu lalu. Laporan media menegaskan bahwa serangan itu mayoritas menghantam
faksi-faksi anti rezim, baik yang berhalauan Islamis maupun nasionalis. Bahkan,
warga sipil dilaporkan turut menjadi korban jet Rusia.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
http://www.kiblat.net/2015/10/06/41-faksi-suriah-seru-negara-kawasan-bentuk-koalisi-anti-rusia-iran/
Penulis: Hunef Ibrahim