Sebanyak 55 ulama dan dai
Arab Saudi mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk intervensi Rusia di Suriah.
Puluhan ulama itu mengingatkan Rusia akan kekalahannya 36 tahun silam di
Afghanistan ketika memimpin Uni Soviet.
“Masih seperti malam kemarin!
Sebelum tiga puluh enam tahun lalu Komunis Uni Soviet menginvasi negara Muslim
Afghanistan untuk membantu dan melindungi Partai Komunis. Hari ini, pewarisnya
negara Salib Ortodok Rusia berperang di negara Muslim Suriah untuk melindungi
rezim Nushairi,” kata
pernyataan 55 ulama Saudi seperti dilansir majalah Al-Bayan dalam
situ onlinenya, albayan.co.uk, Sabtu lalu.
Pernyataan itu memperingatkan
kepada Rusia bahwa umat Islam siap membela agama mereka dengan jiwa dan harga
mahal. Sebagaimana mereka (umat Islam) mengusir kalian dari Afghanistan.
“Dengan izin Allah, mereka
akan menghinakan kalian di bumi Syam,” tegas pernyataan itu.
Pernyataan yang tercantum
nama 55 ulama dan dai itu juga menghimbau umat Islam Suriah terus bersabar atas
cobaan yang semakin berat ini. Warga Suriah diseru untuk tidak meninggalkan
Syam. Karena, negara Syam adalah bumi yang terbaik.
Bagi warga yang mampu
dihimbau bergabung dengan barisan mujahidin. Tak seorangpun yang meninggalkan
jihad kecuali ia menerima kehinaan.
Sementara kepada mujahidin
Suriah, ke-55 ulama itu menyeru untuk bersatu. Lihatlah, para pendukung
kebatilan bersatu di atas kebatilan mereka memerangi kebenaran dan Islam.
Di antara ulama terkenal yang
menandatangani pernyataan itu adalah Syaikh Nashir bin Sulaiman Al-Umar, Ali
bin Sa’id Al-Ghamidi, Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji, Abdullah bin Muhammad
Al-Ghunaiman dan Muhammad bin Nashir As-Sahibani.
Reporter: Sulhi El-Izzi
Editor: Hunef Ibrahim