Saya Sering
Disalahpahami Sebagai Syiah
Gesekan soal syiah semestinya tak perlu
terjadi. Apa sebab?
Oleh
: Mustakim,
Ade Alfath, Umi Kalsum
Senin,
4 Mei 2015 | 01:32 WIB
Saat ini sentimen anti Syiah menguat. Tanggapan Anda?
Bagaimana pun juga ini
menyangkut keragaman paham keagamaan Islam. Di dalam Islam tidak dipungkiri ada
beragam paham keagamaan, dalam hal teologi, dalam hal fiqih, tasawuf. Ada Sunni
ada Syiah. Itu bagian realitas umat Islam sejak awal. Syiah ada sejak zaman
sahabat. Ini bukan barang baru, sejak zaman Abubakar dan seterusnya sudah ada. [ kita perlu tahu fatwa-fatwa ulama shalafuss shalih sejak zaman shahabat terkait kesesatan sekte syi'ah.red ]
Sebenarnya bagaimana sejarah dua paham ini di Indonesia?
Di Indonesia, dulu-dulu kita tidak pernah mendengar
perseteruan ini. Ini baru belakangan saja. Hemat saya, umat Islam
Indonesia jangan terkecoh kemudian masuk ke friksi yang semakin menajam
antarumat Islam itu sendiri. Jadi bagaimana pun juga umat Islam Indonesia,
paham ahlisunnah yang jadi paham mayoritas Islam Indonesia adalah penuh
toleran, moderat, yang berimbang dalam melihat persoalan, tidak ekstrim.
Tapi penuh toleransi, yang
damai, penuh kasih sayang, yang rahmatan lil alamin. Itu yang ratusan tahun
yang lalu diperkenalkan, disebarluaskan Walisongo dan pendahulu kita. Islam yang
seperti itu. Bukan yang hitam putih dalam melihat persoalan, yang
mudah menyalah-nyalahkan, yang mudah mengkafir-kafirkan. Bukan seperti itu
karakter umat Islam Indonesia yang pahamnya ahlisunah waljamaah. [ kalau di timur tengah/negeri Arab, sejak abad pertama hijrah penghianatan syiah terhadap ahluss sunnah sudah berulang kali (lihat list artikel lamurkha), untuk Indonesia ada kaitannya dengan revolusi ( ekpansi ) syiah iran, lihat beberapa artikel di lamurkha. red ]
Lalu bagaimana pandangan Anda dengan Syiah?
Dalam melihat perbedaan
terhadap Syiah tidak harus selalu seakan-akan ini ancaman atau musuh luar
biasa. Tapi dari pihak Syiah juga harus diberi pengertian bahwa mayoritas umat
Islam di Indonesia itu Sunni yang sangat hormat terhadap sahabat. Sementara ada
sebagian aliran atau paham dalam Syiah yang sangat tidak setuju dengan sahabat.
Bahkan lebih jauh dianggap tidak ada, atau disalah-salahkan. Yang ini kemudian
di lapangan yang menimbulkan konflik. Karena menurut ahlisunnah, sahabat itu
sangat dihormati selain Rasulullah
Karenanya, teman-teman Syiah juga harus sadar diri bahwa
mayoritas umat Islam Indonesia yang ahlisunnah sangat menghormati sahabat. Jadi
jangan menghina, melecehkan sahabat karena itu bisa melukai hati
sesama saudara muslim. Jadi kesadaran untuk saling bertenggang rasa semakin
diperlukan.
Caranya?
Itu tadi, harus dibangun
kesadaran bertenggang rasa, bertoleransi. Caranya, lebih mengedepankan
substansi dari Islam. Islam itu maknanya salam, keselamatan, kedamaian,
memanusiakan manusia. Islam hadir sebagai nilai untuk membuat semua alam
semesta sejahtera, untuk saling menebarkan kemaslahatan. Sehingga segala upaya
yang justru sebaliknya, membuat manusia rendah harkatnya, martabatnya, apalagi
saling menumpahkan darah sesama, itu pasti bukan ajaran Islam. Itu yang harus
dihindari dari Islam.
Jadi kesadaran seperti ini,
lebih mengedapankan esensi ajaran Islam. Bukan justru berbeda kemudian
perbedaan itu dijadikan pijakan, atau dasar untuk saling menafikan di antara
kita. Perbedaan itu harus dijadikan cara, bahwa itulah Allah memberikan berkah
karena justru keragaman ini antar kita yang terbatas bisa saling melengkapi,mengisi. [ apakah penghujatan/pelaknatan/ pengkafiran terhadap Shahabat/Istri-istri Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam, Tahrif Al-Qur'an bukan esensi/prinsipil ajaran islam ???. red ]
Bagaimana posisi pemerintah terkait keberadaan Syiah?
Kemenag sebagai bagian dari
pemerintah tidak dalam posisi menentukan, apakah paham ini baik atau buruk,
benar atau salah. Kita bukan dalam posisi untuk menilai. Apalagi ini kafir atau
bukan. Biarkan
itu jadi kewenangan ulama yang ada di NU, Muhammadiyah, MUI untuk menyikapi
keragaman perbedaan paham ini. Saya pribadi menghendaki, selama perbedaan bukan
prinsipil tidak ada alasan
untuk saling menegasikan atau menafikan satu sama lain. Perbedaan itu given
saja, sunatullah.
Artinya, Syiah merupakan bagian dari Islam?
Saya mengacu pada hasil deklarasi yang dikeluarkan Konferensi
Islam International di Yordania, 4-6 Juli 2005 yang kemudian ditegaskan lagi
pada sidang ke-17 OKI di Yordania pada Juni 2006. Di situ menyatakan bahwa
Syiah itu macam-macam, seperti di ahlisunnah. Sebagian dari aliran Syiah
dianggap masih bagian dari Islam seperti, Ja'fari, Zaidiyah, Ibadiyah,
Zahiriyah. Bahkan sampai tahun lalu umat Syiah seperti Iran dan negara lain
masih berhaji di Mekkah dan Madinah. Saudi anggap mereka bagian saudara muslim.
Jadi itu bisa jadi pegangan kita bahwa perbedaan itu tidak perlu jadi cara kita
saling menegasikan.
Kalau menurut
Anda?
Pandangan saya seperti ini,
tolong diluruskan, selama ini saya sering disalahpahami bahwa saya Syiah,
karena terlalu membela Syiah. Sebenarnya saya tidak bela Syiah. Saya hanya
menjelaskan yang sesungguhnya. Harapan saya ke depan bagaimana umat Islam meski
berbeda tidak saling menafikan. Karena terus terang saya khawatir kalau tidak
bangun kesadaran seperti itu, peristiwa di Irak di Suriah bisa juga terjadi di
sini. Sesama muslim sama-sama meneriakkan takbir tapi saling menumpahkan darah.
Itu tidak terbayangkan terjadi di kita.
Pembahasan terkait Risalah Aman :
Risalah Amman dan Pendeta Bersurban yang Bertaqiyah
Adakah
Fiqh Madzhab Ja'fari ? Sikap Syi'ah Dalam Permasalan Fiqh
Syeikh
Abu Zaid Al-Makky: Bahaya Syiah Bukan Sekedar Ajarannya, Tapi Pergerakannya !!!
Mengapa
Syiah Imamiyah tak Disebut Dalam Risalah Amman ?
Syiah
Berlindung di Balik Risalah Amman
Risalah
Amman dan Kampanye Politis Syiah
Propaganda
Syiah dan “Risalah Amman”
Berkedok
Risalah Amman Syiah Siap Membantai Muslim Indonesia
Sikap
Para Penandatangan Risalah Amman Terhadap Syiah
Risalah
Amman, Risalah Orang Yang Lemah!
Dosa
Dosa Besar Para Penanda Tangan Risalah Amman
Siapa yang
Lebih Anda Benarkan dan Anda Percaya ??
Sikap
Al-Azhar Mesir tentang ‘Taqrib’ Sunni-Syiah
Hina
Sahabat Nabi, Syiah Langgar Kesepakatan Ulama Se-Dunia di Qatar
Mengapa
Syiah Wajib Ditolak
Cara
Syiah Menipu Kaum Muslimin
Ustadz
Farid Okbah: Semua Syiah di Indonesia Rafidhah dan Menyesatkan
Yunahar
Ilyas: Jangan Menganggap Enteng Masalah Syiah, Kalau Tidak Mau Menyesal
Prof
Dr KH Ali Mustofa Ya’qub : Target Syiah di Tahun 2030, NU Bakal Hancur
Pemerintah
Malaysia Melarang Syiah, Indonesia Kapan?
Singapura Perlakukan Syi'ah dan
Ahmadiyah Bukan Bagian dari Islam ( sama dengan Malaysia dan Brunei ).Kapan di
Indonesia ?
Imam Ja’far
Ash-Shadiq Rahimahullah, Imam Ahli Sunnah, Bukan Milik Syi’ah
Syiah
adalah bagian dari madzhab dalam islam? Yang bener saja, ini lho fatwa-fatwa
agama syiah, bagi yang belum pernah membacanya.
Sesatkah Syi’ah Ja’fariyah dan Pantaskah
Syi'ah Disebut Mazhab ?
Cuplikan
info terkait Rafidhah
Ucapan
Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) tokoh umat Islam dan tokoh masyarakat yang
empati dan simpati dengan syiah.
Syi’ah
Tidak Pantas Disebut Mazhab
Muktamar
Persatuan Sunni-Syiah, Tapi Shalatnya Pisah-pisah
Mengenal
Ahlus Sunnah,Imam Ja'far Ash-Shadiq Rahimahullah
Andai
Risalah Amman Mensahkan Syiah pun Tidak Dapat Membatalkan Fatwa-Fatwa Para
Ulama Salafunas Shalih
Risalah Amman dan Pendeta Bersurban yang Bertaqiyah
Pernyataan ( kamuflase ) Penasehat Tertinggi Republik Iran
Adakah
Fiqh Madzhab Ja'fari ? Sikap Syi'ah Dalam Permasalan Fiqh
Syeikh
Abu Zaid Al-Makky: Bahaya Syiah Bukan Sekedar Ajarannya, Tapi Pergerakannya !!!
Mengapa
Syiah Imamiyah tak Disebut Dalam Risalah Amman ?
AWAS!! Risalah Amman - Seruan Sesat Penyatuan Semua Madzhab Sahihah & Sesat
Pelengkap :
Komen-komen dari viva.co.id :
Komen-komen dari viva.co.id :
Jangan
pernah mengatakan "sunni menyalah-nyalahkan syiah", "sunni
menentang syiah", apalagi "sunni penyebab perpecahan islam"
kalau dalam keyakinan syiah tetap memaki apa yang kita imani. Jadi penyebab
masalah itu yang memaki atau yang dimaki?
SYIAH
bukan Islam,,,
pak
menteri kalau tak ingin dituduh syiah gampang..., pujilah abu bakar as shidiq,
Umar ibnu khathab. `Aisyah binti abu bakar, katakan siapa yg mencela belliau2
adalah kaum sesat, haqqul yakin Pak Menteri tak di tuduh syiah lagi. Umat
Muslim ind bukan moderat tp dilemahkan 1. oleh penjajah. 2 oleh orla. 3. oleh
orba, oleh orde reformasi. tp insya Allah tetap istiqomah Q,s 41 ayat
seharusnya
syiah 12 imam diakui sebagai agama lain jangan diakui sebagai islam, jadi ummat
islam tidak tertipu
coba
deh pak menteri yth memuji Aisyah binti Abu Bakar....hayooo...berani kagak....
???