Sunday, July 12, 2015

Penyebaran Syi’ah Di Indonesia

Transkrip Materi Pengajian
Prof. DR. Yunahar Ilyas MA.
(Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
Pada I’tikaf di Masjid Abu Bakar DDII Jogja.
Jum’at 10 Juli 2015.

Pengaruh ajaran Syiah di Indonesia pernah ada dan itu sudah lama, tetapi relatif lebih bersifat kultural, tidak ideologis.

Menanggapi Tulisan Ali Masykur Musa “Etika Sosial Islam Nusantara” yang Dimuat di Harian Republika Kamis 9 Juli 2015

Oleh: Yusuf Utsman Baisa*
Miris hati ini membaca tulisan yang isinya adalah ajakan untuk menusantarakan ajaran Islam, sesungguhnya tulisan tersebut tidak lebih hanya sekedar ajakan untuk meliberalkannya dan membungkusnya dengan kerudung “Islam”.
Sebuah tulisan yang kesan awalnya adalah mengajak kepada Islam yang damai, toleran dan bisa menerima pendapat orang lain, namun sebaliknya yang didapati justru sikap agitatif dengan penyebutan ungkapan semodel “di tengah kesejukan Islam Nusantara, ajaran wahabisme muncul untuk menghancurkannya”.

Ketika Syiah Kuat Taqiyyah Akan Berubah Menjadi Tabiah (Mobilisasi Melakukan Perlawanan Terhadap Islam dan NKRI)

Salah seorang pendeta Syiah Indonesia, Husein Ali Al-Habsyi t urut hadir pada acara Asyuro di Balai Samudra, Jakarta Utara. Dia merupakan tokoh utama pada kasus peledakan di gereja Katholik Sasana Budaya dan gedung Seminari Alkitab Asia Tenggara (24 Desember 1984), Malang, Jawa Timur. Juga, kasus peledakan Candi Borobudur (21 Januari 1985), Magelang, Jawa Tengah. Serta, rencana peledakan gagal di Bali (Maret 1985).
Dalam acara Majelis Taqarrub Ilallah juga saya buktikan bahwa Syiah Iran merekrut berbagai preman-preman untuk menjadi tameng menghadang acara-acara sosialisasi tentang kesesatan Syiah, seperti yang terjadi di Karawang (2014), Bintaro (2014), Sentul (2015) hingga kasus Az-Zikra.

Syi’ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah: Adakah mereka itu Islam atau terkeluar dari Islam?

FATWA ‘ULAMA’ Dl BENUA KECIL INDIA TENTANG KEKUFURAN SYI’AH
SUMBER: Petikan mukasurat 81 – 84 buku Maulana Ustaz Muhamad Asri Yusoff, Syiah Rafidhah.
Oleh kerana golongan Syi’ah atau Rafidhah itu adalah satu golongan yang mempunyai kepercayaan dan ‘aqidah-‘aqidah yang bercanggah sama sekali dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasululah sa w dan kemudiannya disebarkan oleh para sahabatnya ke serata dunia, maka seperti yang telah disebutkan sebelum ini para ulama’ Islam di zaman dahulu telah mengeluarkan mereka dari islam. Demikianlah sikap ulama’ Islam sejak dahulu sehingga pada tahun 1928 ketika mana ajaran-ajaran Syi’ah tidak tersembunyi lagi kepada ulama’- ulama’ Islam di benua kecil India. Maka mereka mengeluarkan fatwa bahawa Syi’ah bukan dari golongan Islam.