
Ketika saya membaca artikel
Ustadz yang berjudul “Pokok Iman (Ashlul-Iman) Menurut Ahlus-Sunah
Wal-Jama’ah”. Saya mendapati beberapa ungkapan dan nukilan beliau yang perlu diteliti kembali. Diantaranya
adalah ungkapan Ustadz: “-Dari perkataan para imam di atas – yang merupakan
interpretasi ‘aqidah Ahlus-Sunnah – dapat dipahami bahwa hukum kekafiran
tidaklah tetap – dari sisi meninggalkan (at-tarku) – dengan kesepakatan
(ijmaa’), hingga ia meninggalkan ashlul-iimaan.”