Wednesday, May 25, 2016

K.H Said Aqil Siradj : Rajin Shalat Jamaah Dimasjid, Tahajjud, Dluha, Puasa Senin Kamis Dan Semisalnya, Menghormati Orang Tua, Menghormati Tamu/ Tetangga, Berprasangka baik, Menolong Orang, Dermawan Menginfaqkan Harta Sebesar 100 Juta, Belum Tentu Dirinya Seorang Sufi (Bukan Itu Ukuran Tasawuf ). Jadi Tasawwuf Itu Apa ? Secara Etimologi, Dicari Akar Katanya Sangat Sulit. Menghujat, Fitnah Orang ( Kelompok ), Menghalalkan Segala Cara ?


K.H Said Aqil Siradj: Tasawwuf Bukan Akhlakul Karimah, bukan katsratul ibadah, bukan pula ilmu hikmah. 
( Ya Allah kami tidak mampu memahaminya ! )

Tasawuf bukan akhlakul karimah, mengapa demikian? karena akhlakul karimah itu masih menilai suluk/perilaku lahiriyah. Misalnya menghormati orang tua, menghormati tamu, memulyakan menghormati tetangga, menolong orang dan sejenisnya, itu namanya akhlakul karimah.

Prof DR KH. Said Aqil Sirajd : Membandingkan (Penyebab) Dinasti Bani Umayyah hanya berkuasa selama 70 tahun ( Ikuti Syi'ah, Menghujat Muawiyah RA ) Dan Kerajaan Islam Di Spanyol Pernah Berkuasa Selama 800 Tahun ( Yang Melahirkan Ulama-Ulama Besar ) Dengan Indonesia (Menaklukan Imperium Majapahit) Dimana Islamnya Masih Bertahan Meskipun Belum Pernah Melahirkan Seorangpun Ulama Besar ?


Cuplikan sebagian ( tidak merubah makna ) :
Transkrip ceramah Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU saat ini) dalam acara Madrasah Karbala dan Asyura di serambi Masjid al-Mukhlishin Bojonegoro Jatim tahun 2002. Acara ini berlangsung selama sepuluh hari berturut-turut yang pada puncaknya yakni pada malam kesepuluh (Asyura) diadakan di lapangan sepakbola Singonoyo Sukorejo Bojonegoro. Inilah Madrasah Karbala dan Asyura pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh masyarakat NU dan Syiah secara guyub, harmonis dan terbuka untuk umum. Kami hadirkan Transkrip ini mudah-mudahan bermanfaat.