Friday, May 22, 2015

Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam ( Bagian Kedua )

Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur akan mengkafirkan dan memurtadkan setiap Muslim yang tidak berbaiat/berwilayah kepada mereka, dengan nama Wilayatul Faqih.

هل يعتبر مَن لا يعتقد بولاية الفقيه المطلقة مسلماً حقيقياً؟
Apakah orang yang tidak meyakini Wilayah al-Faqih mutlak masih dianggap sebagai seorang Muslim yang sebenarnya?

ج: عدم الإعتقاد اجتهاداً أو تقليداً بولاية الفقيه المطلقة في زمن غيبة الإمام الحجة (أرواحنا فداه) لا يوجب الإرتداد والخروج عن الإسلام
Jawab : Bagi yang tidak meyakini secara ijtihad atau taklid (kepada Mujtahid) dalam hal Wilayatul Faqih mutlak pada masa ghaibahnya al-Imam al-hujjah (jiwa kami sebagai tebusannya), maka tidak diharuskan untuk dimurtadkan atau dikeluarkan dari agama Islam.
[Istifta’at bab Wilayah al-Faqih, Khamenei Pendeta Syiah Rafidhah]
[arabic.irib.ir/Monasebat/Khamenee/Context/Esteftaat/Altaghlid08.htm]
Fatwa Khamenei Rahbar Iran tersebut di atas dapat dipahami sebagai berikut :
“Bagi yang tidak meyakini Wilayatul Faqih dengan tidak taklid (mengikuti) seorang Mujtahid lainnya, maka keluar atau murtad dari agama Islam.”
Sehingga kematianlah yang pantas baginya (penolak Wilayatul Faqih)

Menit 01:56
Khamenei Pemimpin, kematian untuk mereka yang menolak Wilayatul Faqih.
[https://www.youtube.com/watch?v=MeSzH_wg6pQ]

Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur sangat membenci penduduk Hijaz, yakni Mekkah dan Madinah serta Syam yang merupakan negeri Keimanan.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غِلَظُ الْقُلُوبِ وَالْجَفَاءُ فِي الْمَشْرِقِ وَالْإِيمَانُ فِي أَهْلِ الْحِجَازِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hati yang keras dan perangai yang kasar berada di arah Timur, sedangkan Keimanan berada pada penduduk Hijaz.” [Muslim no.80]

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Iman akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali ke lubangnya.” [Bukhari no.1743]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ عَمُودَ الْكِتَابِ احْتُمِلَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِي فَظَنَنْتُ أَنَّهُ مَذْهُوبٌ بِهِ فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِي فَعُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ أَلَا وَإِنَّ الْإِيمَانَ حِينَ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi melihat gundukkan kitab lewat di bawah kepalaku, aku mengira itu adalah tempat bertolakku sehingga mataku mengikutinya, kemudian ia bertolak ke Syam. Ketahuilah bahwasanya ketika fitnah terjadi, maka keimanan berada di daerah Syam.”
[Ahmad no.20740, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.21630, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah Takfiri sang Khawarij dari Timur telah mengkafirkan negeri-negeri Keimanan tersebut di atas.

إن أهل مكة ليكفرون بالله جهرة وإن أهل المدينة أخبث من أهل مكة، أخبث منهم سبعين ضعفا
الكافي - الشيخ الكليني - ج ٢ - الصفحة ٤١٠
Sesungguhnya penduduk Makkah telah Kafir kepada Allah secara terang-terangan. Dan sesungguhnya penduduk Madinah lebih buruk daripada penduduk Makkah, yakni 70 kali lebih buruk daripada mereka (penduduk Makkah).
[Al-Kaafiy 2/410, al-Kulainiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1123_الكافي-الشيخ-الكليني-ج-٢/الصفحة_0?pageno=410#top]

Sehingga negeri-negeri Keimanan tersebut akan dituduh oleh Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah Takfiri sang Khawarij dari Timur dengan tuduhan tidak berhukum dengan hukum Allah.

Muhammad Hassan al-Akhtari Pendeta Syiah Rafidhah Duta Besar Iran (Penjaga Kota Dajjal, yakni Khurasan, Isfahan dan Khuza serta Karman)
Menit 00:50
Arab Saudi (Pelayan 2 Kota Suci Makkah & Madinah) bukanlah Daulah Islamiyyah, bahwasanya Arab Saudi (Pelayan 2 Kota Suci Makkah & Madinah) berhukum dengan Wahabiyyah, Arab Saudi (Pelayan 2 Kota Suci Makkah & Madinah) tidak berhukum dengan al-Qur’an dan agama (Islam).
[https://www.youtube.com/watch?v=PA23xqQ0Qk4]

Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur hendak menjadikan negeri Keimanan sebagai Darul Harbi yang harus diperangi, sedangkan negeri mereka, yakni Iran penjaga kota Dajjal sebagai negeri keimanan.

الْخَوَارِجِ وَأَهْلِ الْبِدَعِ: أَنَّهُمْ يُكَفِّرُونَ بِالذُّنُوبِ وَالسَّيِّئَاتِ. وَيَتَرَتَّبُ عَلَى تَكْفِيرِهِمْ بِالذُّنُوبِ اسْتِحْلَالُ دِمَاءِ الْمُسْلِمِينَ وَأَمْوَالِهِمْ وَأَنَّ دَارَ الْإِسْلَامِ دَارُ حَرْبٍ وَدَارَهُمْ هِيَ دَارُ الْإِيمَانِ. وَكَذَلِكَ يَقُولُ جُمْهُورُ الرَّافِضَةِ
Khawarij dan Ahlul Bida’ : Bahwasanya mereka mengkafirkan pelaku dosa besar dan kecil, sehingga dengan pengkafiran yang dilakukan oleh mereka menyebabkan penghalalan darah kaum Muslimin dan harta mereka. Serta menjadikan Darul Islam sebagai Darul Harbi(negeri yang diperangi), sedangkan negeri mereka adalah negeri Iman. Dan begitu pula yang dikatakan oleh mayoritas Rafidhah (Syiah).
[Majmu’ al-Fatawa 19/73, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah]


Pendeta Syiah Rafidhah Irak
Kami telah menyiapkan pasukan, Insya Allah kami akan shalat di Haramain Syarifain (Mekkah dan Madinah).

Pembawa Acara
Aku tidak paham perkataan anda. Apa yang anda maksud? Apa kalian akan shalat di Haramain, apakah pasukan ini akan memerangi Haramain Syarafain?

Pendeta Syiah Rafidhah Irak
Kami akan menghancurkan tatanan Saudi yang kafir ateis dan semua tatanan yang memerangi Islam dan menyiapkan rakyatnya untuk memerangi Islam dan Nabi serta membela Israel dan Amerika.

Pembawa Acara
Bagaimana anda memerangi mereka?

Pendeta Syiah Rafidhah Irak
Aku katakan bahwa Imam (al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan) sebentar lagi akan keluar, dan akan keluar Insya Allah dan kami akan pergi bersamanya ke Saudi Arabia untuk membebaskan Haramain dari mereka.
[https://www.youtube.com/watch?v=6EuFXuT0kPo]

Oleh karena itu, Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur yang bersarang di sarang Dajjal, yakni Iran, akan menguatkan hegemoninya di Timur Tengah dengan menguasai negeri-negeri kaum Muslimin yang dahulunya merupakan wilayah kekuasaan Persia al-Majusi, seperti Irak, Bahrain, Timur Saudi (wilayah Syiah al-Qaramithah), Yaman (Syiah Hutsiy) serta Syam (Syiah Nushairiyyah).

Namun, penduduk yang berasal dari Maghrib-lah, yakni Syam, yang akan menghancurkan impian Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur tersebut.

فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ عَلَيْهِمْ ثِيَابُ الصُّوفِ فَوَافَقُوهُ عِنْدَ أَكَمَةٍ فَإِنَّهُمْ لَقِيَامٌ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ قَالَ فَقَالَتْ لِي نَفْسِي ائْتِهِمْ فَقُمْ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ لَا يَغْتَالُونَهُ قَالَ ثُمَّ قُلْتُ لَعَلَّهُ نَجِيٌّ مَعَهُمْ فَأَتَيْتُهُمْ فَقُمْتُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ قَالَ فَحَفِظْتُ مِنْهُ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ أَعُدُّهُنَّ فِي يَدِي قَالَ تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُ
Suatu kaum mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dari Maghrib, mereka mengenakan baju wool, mereka menemui beliau di dekat suatu bukit. Mereka berdiri sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam duduk. Ia (Nafi') berkata, “Hatiku berkata, datangilah mereka dan berdirilah di antara mereka dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam agar mereka tidak menyerang beliau,” Lalu aku berkata, “Mungkin beliau sedang berbicara dengan mereka.” Aku mendatangi mereka lalu aku berdiri di antara mereka dan beliau. Aku menghafal empat kalimat dari beliau, aku menghitungnya dengan tanganku. Beliau bersabda, “Kalian akan memerangi Jazirah ‘Arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya.” Kemudian Nafi' berkata, “Hai Jabir, kami tidak berpendapat Dajjal muncul hingga Romawi ditaklukkan.” [Muslim no.5161]

Sehingga pusat pertempuran di akhir zaman akan berada di Syam, yang di mana terdapat sebuah agama yang senantiasa memberikan mara-bahaya terhadap kaum Muslimin, yakni agama Syiah Nushairiyyah.

هَؤُلَاءِ الْقَوْمُ الْمُسَمَّوْنَ بالْنُصَيْرِيَّة هُمْ وَسَائِرُ أَصْنَافِ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ أَكْفَرُ مِنْ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى؛ بَلْ وَأَكْفَرُ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَضَرَرُهُمْ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ مِنْ ضَرَرِ الْكُفَّارِ الْمُحَارِبِينَ مِثْلَ كُفَّارِ التَّتَارِ والفرنج وَغَيْرِهِمْ؛ فَإِنَّ هَؤُلَاءِ يَتَظَاهَرُونَ عِنْدَ جُهَّالِ الْمُسْلِمِينَ بِالتَّشَيُّعِ وَمُوَالَاةِ أَهْلِ الْبَيْتِ وَهُمْ فِي الْحَقِيقَةِ لَا يُؤْمِنُونَ بِاَللَّهِ وَلَا بِرَسُولِهِ وَلَا بِكِتَابِهِ وَلَا بِأَمْرِ وَلَا نَهْيٍ وَلَا ثَوَابٍ وَلَا عِقَابٍ وَلَا جَنَّةٍ وَلَا نَارٍ وَلَا بِأَحَدِ مِنْ الْمُرْسَلِينَ قَبْلَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا بِمِلَّةِ مِنْ الْمِلَلِ السَّالِفَةِ بَلْ يَأْخُذُونَ كَلَامَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ الْمَعْرُوفِ عِنْدَ عُلَمَاءِ الْمُسْلِمِينَ يَتَأَوَّلُونَهُ عَلَى أُمُورٍ يَفْتَرُونَهَا؛ يَدَّعُونَ أَنَّهَا عِلْمُ الْبَاطِنِ
Kaum yang bernama Nushairiyyah (Syiah) ini, mereka dan (kaum) jenis lainnya baik itu al-Qaramithah (Syiah) ataupun al-Bathiniyyah (Syiah), adalah (kaum) yang lebih kafir daripada Yahudi dan Nashrani, bahkan mereka lebih kafir daripada kebanyakan kaum Musyrikin. Yang di mana mara-bahaya mereka terhadap umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lebih besar daripada mara-bahaya kaum Kuffar al-Muhaaribin (yang diperangi) semisal kaum Kuffar Tatar dan Salibis serta selainnya. Mereka ini menampakkan di hadapan orang-orang jahil dari kalangan kaum Muslimin dengan Tasyayu’ sebagai pendukung setia Ahlul Bayt. Namun mereka pada hakikatnya adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya beserta Kitab-Kitab-Nya, perintah dan larangan, pahala, siksa, surga dan neraka, serta (tidak beriman) kepada seorangpun dari kalangan para Rasul sebelum Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan juga (tidak beriman) kepada millah dari millah-millah terdahulu. Akan tetapi mereka mengambil firman Allah dan (sabda) Rasul-Nya yang ma’ruf di sisi Ulama kaum Muslimin dengan mentakwilnya terhadap perkara-perkara yang mereka ada-adakan seraya mengklaim bahwasanya ia adalah ilmu bathin.
[Majmu’ al-Fatawa 35/149-150, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah]

فَأَمَّا " الْنُصَيْرِيَّة " فَهُمْ أَتْبَاعُ أَبِي شُعَيْبٍ مُحَمَّدِ بْنِ نَصِيرٍ وَكَانَ مِنْ الْغُلَاةِ الَّذِينَ يَقُولُونَ: إنَّ عَلِيًّا إلَهٌ وَهُمْ يَنْشُدُونَ:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا ... حيدرة الْأَنْزَعُ الْبَطِينُ
Adapun Nushairiyyah (Syiah), mereka adalah para pengikut Abu Syu’aib Muhammad bin Nushair. Ia adalah seorang (Syiah) Ghulat yang berkata, “Bahwasanya ‘Aliy adalah Ilah, dengan mensenandungkan (sebuah syair) :
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain... Haidar (’Aliy/Singa) al-Anza’ al-Bathin.
[Majmu’ al-Fatawa 35/161, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah]

Oleh karena itu, Syiah Nushairiyyah yang berada di Suriah pada saat ini menyatakan bahwasanya Assad (Singa), yakni keluarga Assad adalah Ilah, sebagaimana pernyataan mereka (Syiah Nushairiyyah) yang terdahulu bahwasanya Haidar (Singa), yakni ‘Aliy Radhiyallahu ‘anhu adalah Ilah

Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam


Menit 00:45
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani berkata, “Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Bashar (Assad/Singa).”
[https://www.youtube.com/watch?v=sL-QHGtCKBc]

Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 00:40
Baath adalah agamaku, dan Ilahku adalah Bashar Assad (Singa).
Menit 01:25
Kami menyembah Bashar Assad (Singa) sebelum kami menyembah Allah.
[https://www.youtube.com/watch?v=j7gjlM7_WkI]

Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 01:20
Katakan, “Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Bashar Assad (Singa).”
“Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Bashar Assad (Singa).”
“Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Maher Assad (Singa).”
[https://www.youtube.com/watch?v=4i3xIFHpDNA]


Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 00:20
Siapa Ilahmu? Bukankah Ilahmu adalah Bashar (Assad/Singa)?! Siapa Ilahmu?
Menit 01:30
Siapa Ilahmu? Bukankah engkau ingin melawan Alawi? dasar anjing.
Siapa Ilahmu? Apa kau ingin melawan Alawi.
Katakan bahwa Bashar (Assad/Singa) adalah Ilahmu.
[https://www.youtube.com/watch?v=GScsqn1YnEk]
Serta merta Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur segera membantu Syiah Nushairiyyah dengan mengirimkan sejumlah pasukan dalam membantai kaum Muslimin di Suriah seraya menuduh penduduk Syam sebagai orang yang kafir murtad.

Muahammad Ali Jafar Komandan Pasukan Garda Revolusi Syiah Persia Iran al-Majusi
Menit 00:20
Dikarenakan situasi yang khusus di Lebanon dan Suriah, sejumlah pasukan (Iran Persia Majusi) Quds telah berada di negeri tersebut.
[https://www.youtube.com/watch?v=Irk02X-zVGE]
Isma’il ‘Aliy Taqiy Haidariy Tentara Garda Revolusi Syiah Persia Iran al-Majusi
Menit 11:28 – 12:00
Anda tidak dapat menyebut (peperangan) ini adalah peperangan sipil antara daulah Suriah melawan rakyat Suriah, tidak sama sekali. Dan banyak orang yang setuju denganku mengenai (klaim) ini. Konflik saat ini di Suriah, sebenarnya adalah merupakan salah satu (pertempuran) Islam melawan kaum kafirin, pertempuran antara kebaikan dengan kebathilan. Kami (Syiah Majusi) berada di pihak yang benar, kami didukung oleh Rahbar (Khamenei) dan Hassan Nasrullah, di sisi kami terdapat para pemuda yang berasal dari Iran dan Hizbullah, serta terdapat pasukan Irak dan Afghanistan juga. 
Menit 14:57 – 15:10
Banyak orang-orang yang di mana kami bekerja-sama dengan mereka sekarang ini (di Suriah), adalah orang-orang yang pernah dilatih di Iran. Sehingga mereka merasa nyaman bekerja-sama dengan kami, dan mereka mengetahui cara kami (bekerja).
[https://www.youtube.com/watch?v=_atP_0AUV8M]

Para pendeta agama Syiah Rafidhah al-Majusi pun berbondong-bondong dengan berkeinginan untuk ikut serta dalam membantai kaum Muslimin Suriah dengan bergabung bersama Syiah Nushairiyyah.

Fadiy Burhan Pendeta Syiah Rafidhah al-Majusi
Menit 25:28
Aku berharap jika bisa... Dan aku adalah seorang laki-laki (Pendeta agama Syiah Rafidhah), aku berharap dapat menjadi tentara cadangan di pasukan (Syiah) ini, serta mengambil bagian dalam operasi pembersihan (Muslim Suriah).
[https://www.youtube.com/watch?v=KvPTSkP3xsw&feature=youtu.be]
Bahkan para pasukan Dajjal, yakni pasukan ‘Ajam Iran Persia al-Majusi diberikan sebuah passport surga buatan Iran yang jika mati sangit dalam pertempuran, maka ia (Syiah Rafidhah al-Majusi) dapat masuk ke dalam Surga.
                                                  Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

Pendeta Syiah Rafidhah
“Tidak akan diizinkan seseorang melewati Shirath, kecuali ia memiliki passport (izin/pembolehan) dari ‘Aliy bin Abi Thalib.”
Penduduk Maghrib Syam mendapati sebuah passport surga Syiah Rafidhah al-Majusi buatan Iran ketika berhasil merebut wilayah yang dikuasai oleh Syiah Rafidhah al-Majusi di Suriah.
[https://www.youtube.com/watch?v=lVpwH43oOqo]


Namun tatkala pasukan Dajjal Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur tertangkap oleh penduduk Maghrib Syam, maka pasukan Iran Persia al-Majusi tersebut ketakutan dan menangis layaknya seorang Transgender atau Transexual Syiah Iran.
Tentara Syiah Rafidhah Iran termehek-mehek (Bencong) ketika tertangkap oleh Mujahidin Suriah.
[https://www.youtube.com/watch?v=z2aWl1tobCs]
Sehingga si Fir’aun Bashar Assad (Thaghut yang disembah selain Allah), berterima kasih kepada Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur yang telah membantunya dalam membantai kaum Muslimin di Suriah.

Bashar Assad as-Suryani Syiah Nushairiyyah
Kami tidak akan melupakan anak-anak (muda) muqawamah Lebanon (Syiah Hizbus-Syaithan).
Yakni muqawamah Lebanon (Syiah Hizbus-Syaithan) yang berada di sisi pasukan kami dan bertempur bersama di perbatasan dengan memberikan mati sangit dalam mempertahankan pusat perlawanan.
Kami juga berterima kasih kepada Iran (Syiah), Russia dan China.
[https://www.youtube.com/watch?v=15Yth6ZigaM]
Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur melakukan upaya propaganda dengan mengatakan bahwasanya penduduk Syam dan di sekitar Baitul Maqdis tidak berada dalam kebenaran.


Pendeta Syiah Rafidhah
Menit 01:25 – 01:35
Tanpa mengurangi penghormatan kami kepada Baitul Maqdis, akan tetapi kelompok yang tetap di atas kebenaran ini bukanlah penduduk Syam dan Baitul Maqdis.
[https://www.youtube.com/watch?v=q-p218relEM]

Karena menurut Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur bahwasanya penduduk Maghrib Syam adalah kafir murtad.

أهل الشام شر أم [أهل] الروم فقال: إن الروم كفروا ولم يعادونا وإن أهل الشام كفروا وعادونا
الكافي - الشيخ الكليني - ج ٢ - الصفحة ٤١٠
“Apakah penduduk Syam termasuk (penduduk) yang buruk ataukah (penduduk) Romawi (yang buruk)?”
Ia menjawab, “Sesungguhnya (penduduk) Romawi, mereka adalah orang-orang yang kafir namun tidak memusuhi kami. Sedangkan penduduk Syam, mereka telah kafir dan memusuhi kami.”
[Al-Kaafiy 2/410, al-Kulainiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1123_الكافي-الشيخ-الكليني-ج-٢/الصفحة_0?pageno=410#top]

Padahal penduduk Syam berada di atas kebenaran, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا هُمْ يَا أَهْلَ الشَّامِ
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok di antara umatku, yang berada di atas kebenaran, dan aku sangat mengharapkan bahwa kalianlah yang akan menjadi mereka, wahai penduduk Syam.”
[Ahmad no.18487, Shahih : Musnad Imam Ahmad no. 19186, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan ada sekelompok umatku yang senantiasa berada di atas kebenaran, dan mengalahkan musuh mereka, orang yang menyelisihi mereka tidaklah membahayakan mereka kecuali cobaan yang menimpa mereka hingga datang urusan Allah dan mereka akan tetap seperti itu.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah mereka?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis.”
[Ahmad no.21286, Hasan : Musnad Imam Ahmad no. 22220, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Mereka (Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur) senantiasa memberikan hinaan, cacian dan makian terhadap penduduk Maghrib Syam dengan tuduhan keji dan buruk seperti kafir murtad. Namun mereka (penduduk Maghrib Syam) akan senantiasa dalam kebaikan dan tidak akan membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلَا خَيْرَ فِيكُمْ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ قَالَ عَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ هُمْ أَصْحَابُ الْحَدِيثِ
قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ تَأْمُرُنِي قَالَ هَا هُنَا وَنَحَا بِيَدِهِ نَحْوَ الشَّامِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi di antara kalian, akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang diberi kemenangan, orang orang yang menghina mereka tidak akan membahayakan mereka sampai hari kiamat.” Muhammad bin Isma’il berkata bahwa Ali bin al-Madini berkata, “Mereka adalah Ashabul Hadits.”
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, kemana yang engkau perintahkan kepadaku?” Beliau menjawab, “Ke sana.” beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Syam.”
[Tirmidzi no.2118, Shahih : Shahih Tirmidzi no.2192, Syaikh al-Albani]

Dikarenakan mereka (Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur), yang menghina penduduk Maghrib Syam, tidak berada dalam kebaikan, bahkan mereka (Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur) berada dalam kejahatan, dikarenakan mereka adalah orang-orang yang jahat.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَحَوَّلَ خِيَارُ أَهْلِ الْعِرَاقِ إِلَى الشَّامِ وَيَتَحَوَّلَ شِرَارُ أَهْلِ الشَّامِ إِلَى الْعِرَاقِ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ
Dari Abu Umamah berkata, “Kiamat tidaklah terjadi hingga penduduk Irak yang terpilih pindah ke Syam dan penduduk jahat Syam pindah ke Irak.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hendaklah kalian ke Syam.”
[Ahmad no.21125, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.22045, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Mereka (Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur) menyatakan bahwasanya penduduk Maghrib Syam adalah kafir murtad dengan menerima bantuan dari bangsa Romawi dalam mempertahankan darah kaum Muslimin dan kehormatan para wanita Muslimah. Padahal kerjasama yang dilakukan oleh kaum Muslimin dalam defense melawan Syiah Nushairiyyah telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang akan mengalami kemenangan dalam menghadapi musuh, yang pada akhirnya Romawi berkhianat sehingga terjadi Perang Besar di Syam dengan benteng pertahanannya berada di Ghuthah Timur Damaskus, sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [10] Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah.

Namun terdapat sebuah perbedaan antara penduduk Syam dan Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur, yaitu kerjasama penduduk Syam dengan bangsa Romawi adalah dalam rangka mempertahankan diri dari tertumpahnya darah kaum Muslimin dan direnggutnya kehormatan para wanita Muslimah yang dilakukan dengan keji dan kejam oleh Syiah. Hal ini berbeda dengan kerjasama yang dilakukan oleh Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur dengan bangsa Romawi dalam membantai kaum Muslimin di Afghanistan dan Irak, sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [3] Kerjasama Militer Syiah - Amerika.

Hingga akhirnya muncullah Muhammad bin ‘Abdillah al-Mahdi Ahlul Bayt, yang berhidung mancung dan berdahi lebar, dan dibaiat di Makkah. Beliau (Muhammad bin ‘Abdillah al-Mahdi Ahlul Bayt) dapat memasuki Masjidil Haram dan dibaiat oleh kaum Muslimin.

يبايع لرجل ما بين الركن والمقام
Seorang laki-laki akan dibaiat di antara rukun (Hajar Aswad) dan Maqam (Ibrahim).
[Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no.579, Syaikh al-Albani]

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ قَالَ زَائِدَةُ فِي حَدِيثِهِ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ ثُمَّ اتَّفَقُوا حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رَجُلًا مِنِّي أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي زَادَ فِي حَدِيثِ فِطْرٍ يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا وَقَالَ فِي حَدِيثِ سُفْيَانَ لَا تَذْهَبُ أَوْ لَا تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Seandainya dunia ini tidak tersisa kecuali hanya sehari,” Zaidah menyebutkan dalam haditsnya, “maka Allah akan memanjangkan hari itu,” kemudian mereka bersepakat (dalam menyebutkan lafadz) “Hingga Allah mengutus seorang laki-laki yang berasal dari (keturunan)-ku, atau dari Ahlul Bayt-ku. Namanya mirip dengan namaku, dan nama ayahnya juga mirip dengan nama ayahku.” Dalam hadits Fithr ditambahkan, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana kezhaliman dan kelaliman pernah memenuhinya.” Dalam hadits riwayat Sufyan beliau mengatakan, “(Dunia) tidak akan pergi, atau tidak akan hancur hingga seorang laki-laki dari Ahlul Baytku menguasai Arab, namanya mirip dengan namaku."
[Abu Daud no.3733, Hasan Shahih : Shahih Abu Daud no.4282, Syaikh al-Albani]

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Mahdi dari keturunanku, yaitu dari jalur Fathimah.”
[Abu Daud no.3735, Shahih : Shahih Abu Daud no.4284, Syaikh al-Albani]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَهْدِيُّ مِنِّي أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الْأَنْفِ يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Mahdi itu dari (keturunan)-ku, dahinya lebar dan hidungnya mancung, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi pernah dipenuhi dengan kejahatan dan kezhaliman. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun.”
[Abu Daud no.3736, Hasan : Shahih Abu Daud no.4285, Syaikh al-Albani]

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِي لَيْلَةٍ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Mahdi dari (keturunan) kami, yaitu Ahlul Bayt yang Allah memperbaiki (keadaan)-nya dalam semalam.”
[Ibnu Majah no.4075, Hasan : Shahih Ibnu Majah no.3316, Syaikh al-Albani]

Namun Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur tidak akan menerima Muhammad bin ‘Abdillah Ahlul Bayt sebagai Imam Mahdi, dikarenakan beliau (Muhammad bin ‘Abdillah) bukan berasal dari golongan mereka (Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur). Sehingga mereka (Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur) akan bergabung dengan al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan dalam memerangi Muhammad bin ‘Abdillah al-Mahdi Ahlul Bayt.

سَيَخْرُجُ أُنَاسٌ مِنْ أُمَّتِي مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا خَرَجَ مِنْهُمْ قَرْنٌ قُطِعَ كُلَّمَا خَرَجَ مِنْهُمْ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى عَدَّهَا زِيَادَةً عَلَى عَشْرَةِ مَرَّاتٍ كُلَّمَا خَرَجَ مِنْهُمْ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى يَخْرُجَ الدَّجَّالُ فِي بَقِيَّتِهِمْ
“Akan keluar sekelompok orang dari umatku yang berasal dari arah Timur, yang di mana mereka membaca al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Setiap keluar dari mereka sebuah tanduk, maka akan terpotong. Setiap keluar dari mereka sebuah tanduk, maka akan terpotong, hingga jumlahnya lebih dari 10 (sepuluh) kali. Setiap keluar dari mereka sebuah tanduk, maka akan terpotong, hingga keluarlah Dajjal di dalam orang-orang yang tersisa dari mereka.
[Ahmad no.6576, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.6871, Syaikh Ahmad Muhammad Syakir]


Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam ( Bagian Pertama )

Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

Daulah Persia al-Majusi merupakan sebuah Daulah Pusat Kekufuran yang dapat menandingi kekuatan bangsa Romawi, baik dalam hal kekuatan militer ataupun harta kekayaan serta kesenangan dan kemewahan hidup. Sehingga kesombongan serta keangkuhan-lah yang tersemat di dalam dirinya (Persia al-Majusi), yang di mana mereka telah berada pada puncak kekerasan hati, hingga rajanya yakni Kisra, merobek-robek surat yang telah dikirimkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepadanya.

 [3301] قَوْلُهُ رَأْسُ الْكُفْرِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ فِي رِوَايَةِ الْكُشْمِيهَنِيِّ قِبَلَ الْمَشْرِقِ
وَفِي ذَلِكَ إِشَارَةٌ إِلَى شِدَّةِ كُفْرِ الْمَجُوسِ لِأَنَّ مَمْلَكَةَ الْفُرْسِ وَمَنْ أَطَاعَهُمْ مِنَ الْعَرَبِ كَانَتْ مِنْ جِهَةِ الْمَشْرِقِ بِالنِّسْبَةِ إِلَى الْمَدِينَةِ وَكَانُوا فِي غَايَةِ الْقَسْوَةِ وَالتَّكَبُّرِ وَالتَّجَبُّرِ حَتَّى مَزَّقَ مَلِكُهُمْ كِتَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Pusat Kekufuran berada di arah Timur,” dalam riwayat al-Kusymihaniy “Ke arah Timur.”
Hal tersebut memberikan isyarat akan kerasnya Kekufuran kaum Majusi, karena sesungguhnya kerajaan Persia dan orang-orang yang mentaatinya dari bangsa ‘Arab yang berada di arah Timur, yakni jika dilihat dari kota Madinah.
Mereka berada pada puncak kekerasan hati, kesombongan dan keangkuhan, hingga raja mereka merobek-robek surat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
[Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari 6/352, al-Hafidzh Ibnu Hajar al-Asqalani]

وَكَتَبْتُ إِلَى كِسْرَى كِتَابًا فَمَزَّقَهُ فَمَزَّقَهُ اللَّهُ تَمْزِيقَ الْمُلْكِ
“Aku (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) menulis kepada Kisra sebuah surat, lalu ia pun merobeknya, maka Allah merobek-robek kerajaannya dengan sangat dahsyat.”
[Ahmad no.16097, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.16639, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]

Sehingga tidak akan ada lagi Kisra yang sangat kuat setelahnya.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا هَلَكَ كِسْرَى فَلَا كِسْرَى بَعْدَهُ وَإِذَا هَلَكَ قَيْصَرُ فَلَا قَيْصَرَ بَعْدَهُ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتُنْفِقُنَّ كُنُوزَهُمَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Jika Kisra binasa maka tidak akan ada lagi Kisra setelahnya, dan jika Kaisar binasa maka tidak akan ada lagi Kaisar setelahnya. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh kalian akan menafkahkan harta kekayaan keduanya di jalan Allah.” [Bukhari no.3349]

Padahal sebelumnya, Daulah Persia al-Majusi memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas.

Tahun 621
                                                Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

Tahun 632
                                                Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

                                                Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

Batas wilayah Persia sebelum masa Islam adalah antara sungai Balkh sampai Azerbaijan dan Armenia, hingga sungai Eufrat, serta gurun ‘Arab menuju Makran, Kabul dan Thakaristan.
Wilayahnya memanjang ke selatan sepanjang pesisir pantai samudera Hindia, Teluk Oman, Teluk ‘Arab. Dan yang termasuk kotanya yang paling terkenal adalah : Isfahan, Siraf, Syiraz, Sabur dan Ishthakhar.
[Athlas al-Hadits an-Nabawi Min al-Kutub ash-Shihah as-Sittah 291, Dr. Syauqi Abu Khalil]

Hingga akhirnya, Islam pun datang dengan meluluh-lantakkan Daulah Persia al-Majusi, dengan salah satu pertempuran yang paling terkenal pada saat itu adalah perang al-Qadisiyyah.

كَانَتْ وَقْعَةُ الْقَادِسِيَّةِ وَقْعَةٌ عَظِيمَةٌ لَمْ يَكُنْ بِالْعِرَاقِ أَعْجَبُ مِنْهَا
Perang al-Qadisiyyah merupakan peperangan besar yang belum pernah terjadi di Irak yang lebih dahsyat darinya.
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 7/50, al-Hafizh Ibnu Katsir]

هَذَا الْيَوْمِ وَيُسَمَّى يَوْمَ الْقَادِسِيَّةِ، وَكَانَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ مِنَ الْمُحَرَّمِ سَنَةَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ
Hari tersebut dinamakan hari al-Qadisiyyah, yakni hari Senin pada bulan Muharram tahun 14 Hijriyyah.
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 7/51, al-Hafizh Ibnu Katsir]

                                                Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

Jaraknya (al-Qadisiyyah) dengan Kufah adalah 15 farsakh, dan jaraknya (al-Qadisiyyah) dengan al-‘Udzaib adalah 4 mil.
Ia (al-Qadisiyyah) terletak di antara Najaf dan al-Hirah, berada di sebelah barat daya Kufah serta selatan Karbala’.
Perang al-Qadisiyyah terjadi pada masa (Kekhalifahan) ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu tahun 14 H, yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqqash.
[Athlas al-Hadits an-Nabawi Min al-Kutub ash-Shihah as-Sittah 299, Dr. Syauqi Abu Khalil]

وَزَعَمَ ابْنُ إِسْحَاقَ أَنَّ الْمُسْلِمِينَ كَانُوا مَا بَيْنَ السَّبْعَةِ آلَافٍ إِلَى الثمانية آلاف، وأن رستماً كان فِي سِتِّينَ أَلْفًا
Ibnu Ishaq menyatakan, bahwasanya kaum Muslimin berjumlah 7.000 hingga 8.000 (pasukan), sedangkan (pasukan Persia) Rustum berjumlah 60.000.
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 7/50-51, al-Hafizh Ibnu Katsir]

فقتل الله رستماً وَكَانَ الَّذِي قَتَلَهُ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ هِلَالُ ابن علقمة التميمي ، رَمَاهُ رُسْتُمُ بِنُشَّابَةٍ فَأَصَابَ قَدَمَهُ وَحَمَلَ عَلَيْهِ هِلَالٌ فَقَتَلَهُ وَاحْتَزَّ رَأْسَهُ وَوَلَّتِ الْفُرْسُ فَأَتْبَعَهُمُ الْمُسْلِمُونَ يُقَتِّلُونَهُمْ فَأَدْرَكُوهُمْ فِي مَكَانٍ قَدْ نَزَلُوا فِيهِ وَاطْمَأَنُّوا، فَبَيْنَمَا هُمْ سُكَارَى قَدْ شَرِبُوا وَلَعِبُوا إِذْ هَجَمَ عَلَيْهِمُ الْمُسْلِمُونَ فَقَتَلُوا مِنْهُمْ مقتلة عظيمة، وقتل هنالك الجالينوس، قَتَلَهُ زُهْرَةُ بْنُ حَوِيَّةَ التَّمِيمِيُّ.
Lalu Allah membunuh Rustum, dan orang yang membunuhnya adalah seorang laki-laki yang bernama Hilal bin ‘Alqamah at-Tamimiy. Ia memanah Rustum dengan sebuah panah yang mengenai kakinya, lalu Hilal mengejarnya dan membunuhnya serta memenggal kepalanya. Kemudian berlarianlah pasukan Persia, lantas kaum Muslimin pun mengejar mereka dan membunuhi mereka. Akhirnya mereka (kaum Muslimin) mendapati mereka (pasukan Persia) di suatu tempat yang sedang singgah dengan tenang, sedangkan mereka dalam keadaan mabuk dikarenakan minum-minuman dan bermain-main, lantas kaum Muslimin pun menyerang mereka dengan membunuhi mereka dengan sangat banyak. Dan terbunuh juga al-Jalinus, dan yang membunuhnya adalah Zuhrah bin Hawiyyah at-Tamimiy.

ثُمَّ سَارُوا خَلْفَهُمْ فَكُلَّمَا تَوَاجَهَ الْفَرِيقَانِ نَصَرَ اللَّهُ حِزْبَ الرَّحْمَنِ، وَخَذَلَ حِزْبَ الشَّيْطَانِ وَعَبَدَةَ النِّيرَانِ، وَاحْتَازَ الْمُسْلِمُونَ مِنَ الْأَمْوَالِ مَا يَعْجَزُ عَنْ حَصْرِهِ مِيزَانٌ وَقَبَّانٌ، حَتَّى إِنَّ مِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ مَنْ يُقَايِضُ بَيْضَاءَ بِصَفْرَاءَ لِكَثْرَةِ مَا غَنِمُوا مِنَ الْفُرْسَانِ.
Kemudian (kaum Muslimin) mengejar (pasukan Persia) yang berada di belakang, tatkala setiap kali dua pasukan bertemu (bertempur), maka Allah menolong Hizbur-Rahman dan meninggalkan (tidak menolong) Hizbusy-Syaithan dan penyembah api. Kaum Muslimin mendapatkan harta yang tidak dapat ditimbang (saking banyaknya), hingga dari mereka ada yang berkata, “Siapakah yang mau menukar perak dengan emas,” dikarenakan banyaknya ghanimah yang berasal dari pasukan Persia.

وَلَمْ يَزَالُوا يَتْبَعُونَهُمْ حَتَّى جَازُوا الْفُرَاتَ وَرَاءَهُمْ وَفَتَحُوا الْمَدَائِنَ وَجَلُولَاءَ
(Kaum Muslimin) terus mengejar mereka hingga menyeberangi sungai Eufrat yang berada di belakang mereka (pasukan Persia), lalu menaklukkan al-Madain dan Jalula’.

[Al-Bidayah wa an-Nihayah 7/54, al-Hafizh Ibnu Katsir]

قصة يزدجرد بن شهريار بن كسرى لَمَّا اسْتَلَبَ سَعْدٌ مِنْ يَدَيْهِ مَدِينَةَ مُلْكِهِ، وداره مَقَرِّهِ، وَإِيوَانَ سُلْطَانِهِ، وَبِسَاطَ مَشُورَتِهِ وَحَوَاصِلِهِ، تَحَوَّلَ مِنْ هُنَاكَ إِلَى حُلْوَانَ، ثُمَّ جَاءَ الْمُسْلِمُونَ لِيُحَاصِرُوا حُلْوَانَ فَتَحَوَّلَ إِلَى الرَّيِّ، وَأَخَذَ الْمُسْلِمُونَ حُلْوَانَ ثُمَّ أُخِذَتِ الرَّيُّ، فَتَحَوَّلَ مِنْهَا إِلَى أصبهان ، فأخذت أصبهان، فسار إِلَى كِرْمَانَ فَقَصَدَ الْمُسْلِمُونَ كِرْمَانَ فَافْتَتَحُوهَا، فَانْتَقَلَ إِلَى خُرَاسَانَ فَنَزَلَهَا.
Kisah Yazdjird bin Syahryar bin Kisra, tatkala Sa’ad (berhasil) merebut kota kerajaannya dari tangannya, rumah tempat tinggalnya, Iwan (Istana) kekuasaannya, karpet ruang pertemuannya dan (harta) simpanannya. Maka ia (Yazdjird bin Syahryar bin Kisra) pindah menuju Hulwan, kemudian kaum Muslimin tiba untuk mengepung Hulwan, lantas ia pun pindah ke Rayy, kemudian kaum Muslimin menguasai Hulwan dan Rayy, lalu ia pindah darinya (Rayy) menuju Ashbahan, namun (kaum Muslimin) menguasai Ashbahan, kemudian ia pindah ke Kirman, lalu kaum Muslimin mengejarnya ke Kirman dan menaklukkannya. Akhirnya ia pindah ke Khurasan dan menetap di sana (Khurasan).
[Al-Bidayah wa an-Nihayah 7/143, al-Hafizh Ibnu Katsir]

خُرَاسَانَ مَعَ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ
وَذَلِكَ أَنَّ الْأَحْنَفَ بْنَ قَيْسٍ هُوَ الَّذِي أَشَارَ عَلَى عُمَرَ بِأَنْ يَتَوَسَّعَ الْمُسْلِمُونَ بِالْفُتُوحَاتِ فِي بِلَادِ الْعَجَمِ، وَيُضَيِّقُوا عَلَى كِسْرَى يَزْدَجِرْدَ، فَإِنَّهُ هُوَ الَّذِي يَسْتَحِثُّ الْفُرْسَ وَالْجُنُودَ عَلَى قِتَالِ الْمُسْلِمِينَ.
(Kisah) Khurasan bersama al-Ahnaf bin Qais.
Bahwasanya al-Ahnaf bin Qais adalah seseorang yang memberikan nasihat kepada ‘Umar agar kaum Muslimin memperluas penaklukkannya di negeri-negeri ‘Ajam, dan mempersempit (gerak) Kisra Yazdjird. Karena ia (Yazdjird) merupakan orang yang menyebabkan orang-orang Persia dan pasukannya memerangi kaum Muslimin.

فَأَذِنَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فِي ذَلِكَ عَنْ رَأْيِهِ، وَأَمَّرَ الْأَحْنَفَ، وَأَمَرَهُ بِغَزْوِ بِلَادِ خُرَاسَانَ.
Lalu ‘Umar bin al-Khaththab mendengarkan pendapatnya dan mengangkat al-Ahnaf (sebagai panglima), dan memerintahkannya menyerang negeri-negeri Khurasan.

فَرَكِبَ الْأَحْنَفُ فِي جَيْشٍ كَثِيفٍ إِلَى خُرَاسَانَ قَاصِدًا حَرْبَ يَزْدَجِرْدَ
Kemudian al-Ahnaf berkendara bersama pasukannya yang sangat besar menuju Khurasan, sasaran utamanya adalah menyerang Yazdjird.

[Al-Bidayah wa an-Nihayah 7/143, al-Hafizh Ibnu Katsir]

                                               Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam

Mudhar bin Nazar adalah nenek moyang sejumlah kabilah ‘Arab al-Adnaniyyah, di antaranya adalah Qais ‘Ailan.
Semua bani Mudhar patuh kepada al-Ahnaf bin Qais, mereka telah sampai ke Khurasan.
Al-Ahnaf bin Qais (Abu Najar) adalah pemimpin bani Tamim, ia seorang yang pemberani, bijaksana dan sastrawan. Ia dijadikan contoh dalam kesantunan, dan lahir di Bashrah serta wafat di Kufah.
[Athlas al-Hadits an-Nabawi Min al-Kutub ash-Shihah as-Sittah 345, Dr. Syauqi Abu Khalil]

Dalam riwayat agama Syiah Rafidhah al-Majusi menjelaskan Yazdjird bin Syahryar bin Kisra melarikan diri dengan meninggalkan Istana al-Iwan seraya berkata bahwasanya ia akan memiliki keturunan yang menjadi Shahibuz-Zaman atau Imam Mahdi Syiah Rafidhah al-Majusi.

لما جلى الفرس عن القادسية وبلغ يزدجرد بن شهريار ما كان من رستم وإدالة العرب عليه وظن أن رستم قد هلك والفرس جميعا وجاء مبادر وأخبره بيوم القادسية وانجلائها عن خمسين ألف قتيل، خرج يزدجرد هاربا في أهل بيته ووقف بباب الإيوان، وقال: السلام عليك أيها الإيوان! ها أنا ذا منصرف عنك وراجع إليك، أنا أو رجل من ولدي لم يدن زمانه ولا آن أوانه.
قال سليمان الديلمي: فدخلت على أبي عبد الله عليه السلام فسألته عن ذلك وقلت له: ما قوله: " أو رجل من ولدي " فقال: ذلك صاحبكم القائم بأمر الله عز وجل السادس من ولدي قد ولده يزدجرد فهو ولده
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥١ - الصفحة ١٦٤
Tatkala (pasukan) Persia kalah pada perang al-Qadisiyyah dan sampai beritanya kepada Yazdjird bin Syahryar (keturunan Kisra) dari Rustum bahwa bangsa ‘Arab telah berhasil menaklukkannya. Ia menyangka bahwasanya Rustum telah binasa bersama (pasukan) Persia seluruhnya, hingga datanglah seseorang dengan mengabarkan kepadanya pada hari al-Qadisiyyah mengenai kalahnya 50.000 pasukan. Lantas Yazdjird (Yazdjird III bin Syahryar keturunan Kisra) pun keluar melarikan diri ke keluarganya, tatkala sampai di gerbang (Istana) al-Iwan, ia berkata, “Semoga keselamatan atasmu wahai al-Iwan, aku akan segera meninggalkanmu dan akan bertemu kembali denganmu. Aku atau seorang laki-laki yang berasal dari keturunankuyang belum tiba zamannya akan kembali lagi.
Sulayman ad-Dailamiy berkata, “Aku pun masuk menemui Abi ‘Abdillah ‘alaihi Salam dan bertanya kepadanya mengenai peristiwa tersebut, lantas aku pun bertanya kepadanya, “Apa yang dimaksud dengan perkataan, “Atau seorang laki-laki yang berasal dari keturunanku” Lalu beliau menjawab, “Itulah Shahib (az-Zaman) kalian, yakni al-Qaim (menegakkan) dengan perintah Allah Azza wa Jalla, yaitu keturunanku yang keenam, yang juga merupakan keturunan Yazdjird.”
[Bihar al-Anwar 51/164, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1482_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥١/الصفحة_166#top]

Ia (Imam Mahdi Syiah Rafidhah al-Majusi) biasa dikenal dengan nama al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan, dikarenakan Kisra dan Hamba Yazdan (Yazdan adalah Tuhan-nya Majusi) merupakan julukan baginya (Imam Mahdi Syiah Rafidhah al-Majusi).

الباب الثّاني

في أسماء المهدي وألقابه صلوات الله عليه
Bab II
Nama-nama al-Mahdi dan Julukannya Shalawatullah ‘alaihi

الرابع والعشرون: "بنده يزدان".
24 : Bandeh Yazdan (Hamba Yazdan)

السابع والأربعون: "خسرو".
خسرو مجوس
47 : Khosro (Kisra Raja Persia al-Majusi)
Khosro Majos

النجم الثاقب في أحوال الإمام الحجّة الغائب - (ج 1) (لـ حسين الطبرسي النوري)
[An-Najm ats-Tsaqib 1/175 & 185, al-Husain ath-Thabrusiy an-Nuriy Pendeta Syiah Rafidhah]
[http://www.aqaed.com/book/477/najm1-10.html]

Hingga akhirnya al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan muncul di (Ashbahan/Isfahan) Iran pada akhir zaman dengan kemarahan untuk membalas dendam kepada kaum Muslimin yang telah menghancurkan Daulah Persia al-Majusi.

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Dajjal diikuti oleh Yahudi Ashbahan sebanyak 70.000 orang, mereka mengenakan pakaian ath-Thayalisah. [Muslim no.5237]

إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا
“Sesungguhnya ia (Dajjal) keluar dari Kemarahannya.” [Muslim no.5216]

إن الله تبارك وتعالى بعث محمدا صلى الله عليه وآله رحمة وبعث القائم عليه السلام نقمة
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣١٥
Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala mengutus Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi sebagai rahmat, sedangkan (Allah Tabaraka wa Ta’ala) mengutus al-Qaim ‘alaihi Salam dengan (membawa) Kemarahan (Balas Dendam).
[Bihar al-Anwar 52/315, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/
الصفحة_317#top]
Ia (al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan) akan keluar pada hari Nairuz/Nowruz (hari raya Majusi), dikarenakan mereka (Syiah Rafidhah) adalah agama Majusi yang hendak merusak agama Islam, sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [11] Syiah Majusi Qadariyyah Dibenam Bumi.

عن أبي عبد الله عليه السلام قال: يوم النيروز هو اليوم الذي يظهر فيه قائمنا أهل البيت
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٠٨
Dari Abi ‘Abdillah ‘alaihi Salam, ia berkata, “Hari Nairuz (Nowruz, hari raya Majusi) adalah hari di mana munculnya al-Qaim kami yaitu Ahlul Bayt.”
[Bihar al-Anwar 52/308, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_0?pageno=308#top]

               
                          

Menit 00:05 - 03:05
Pendeta Syiah Rafidhah al-Majusi
Nowruz/Nairuz (hari raya Majusi) adalah hari raya Islam (Syiah Rafidhah al-Majusi). Tidak ada keraguan mengenai hal tersebut, beberapa naskah di dalam agama (Syiah Rafidhah al-Majusi) telah diriwayatkan mengenai hal tersebut. Memang benar bahwa orang Persia, sebelum Islam, di masa Majusi (Zoroastrianisme), biasa menggunakan hari Nowruz/Nairuz sebagai hari ‘Ied (hari raya).
Hal tersebut bukanlah masalah, bahwasanya tidak semuanya yang berasal dari kafir yang telah diambil [sebagai 'Ied (hari raya)] dianggap bukan bagian dari Illahi. Hal tersebut disebabkan ada beberapa hal yang berasal dari kafir adalah berasal dari Illahi dan ada juga yang tidak yang berasal dari Illahi.
Lagipula, Nowruz/Nairuz adalah hari raya Islam (Syiah Rafidhah al-Majusi).

Menit 1:35 - 02:00
Pendeta Syiah Rafidhah al-Majusi
Sebenarnya, Nowruz/Nairuz merupakan sesuatu yang penting dalam riwayat kami (Syiah Rafidhah al-Majusi). Kami memiliki sejumlah riwayat mengenai hari pertama musim semi yang merupakan hari Nowruz/Nairuz. Ada satu riwayat yang berasal dari Imam Ja’far ash-Shaddiq, yang juga telah diriwayatkan oleh Amirul Mukminin [Ali], biarkan aku membacakannya untuk anda.
Tidak ada hari selain hari Nowruz/Nairuz kecuali kami akan menunggu munculnya kembali [al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan].
[https://www.youtube.com/watch?v=6kffX6NoKnc]

Sehingga kaum Muslimin akan dibantai oleh al-Qaim al-Masih ad-Dajjal Imam Mahdi al-Muntazhar Syiah Rafidhah al-Majusi sang Imam Zaman si Kisra Hamba Yazdan keturunan Yazdjird dengan kemarahan, sadis, bengis, keji dan kejam dalam rangka membalas dendam.

ما بقي بيننا وبين العرب إلا الذبح وأومأ بيده إلى حلقه
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٤٩
Tidak akan tersisa antara kami dengan bangsa ‘Arab kecuali pembantaian, sembari berisyarat dengan tangannya ke arah lehernya.
[Bihar al-Anwar 52/349, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_0?pageno=349#top]

قال أبو جعفر عليه السلام: يقوم القائم بأمر جديد، وكتاب جديد، وقضاء جديد على العرب شديد، ليس شأنه إلا بالسيف
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٥٤
Abu Ja’far ‘alaihi Salam berkata, “Al-Qaim akan muncul dengan perkara yang baru dan kitab yang baru, serta hukum yang baru. Sedangkan terhadap bangsa ‘Arab akan berlaku keras, tidaklah akan berlaku kecuali dengan pedang.
[Bihar al-Anwar 52/354, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_0?pageno=354#top]

إذا خرج القائم لم يكن بينه وبين العرب وقريش إلا السيف
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٥٥
Jika al-Qaim keluar, maka tidak akan terjadi antara dirinya (al-Qaim) dengan bangsa ‘Arab dan Quraisy kecuali pedang.
[Bihar al-Anwar 52/355, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_357#top]

والقائم له أن يقتل المولي ويجهز على الجريح
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٥٣
Al-Qaim akan membantai tawanan dan membunuh orang yang terluka.
[Bihar al-Anwar 52/353, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_355#top]

القائم يهدم المسجد الحرام حتى يرده إلى أساسه، ومسجد الرسول صلى الله عليه وآله إلى أساسه ويرد البيت إلى موضعه، وأقامه على أساسه، وقطع أيدي بني شيبة السراق، وعلقها على الكعبة
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٣٢
Al-Qaim akan menghancurkan Masjidil Haram hingga dikembalikan kepada pondasinya, dan (begitu juga) dengan Masjid Rasul Shallallahu ‘alaihi wa aalihi kepada pondasinya, serta mengembalikan rumah kepada posisinya dan menegakkan pondasinya. Ia (al-Qaim) akan memotong tangan-tangan bani Syaibah sang pencuri dengan menggantungkannya di atas Ka’bah.
[Bihar al-Anwar 52/332, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_0?pageno=332#top]

أما إن قائمنا عليه السلام لو قد قام لاخذ بني شيبة وقطع أيديهم وطاف بهم وقال: هؤلاء سراق الله
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٧٣
Tatkala Al-Qaim kami ‘alaihi Salam muncul, maka ia (al-Qaim) akan menahan bani Syaibah serta memotong tangan mereka dan melakukan Thawaf sembari (membawa potongan tangan mereka), seraya berkata, “Inilah pencuri Allah.”
[Bihar al-Anwar 52/373, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_375]

Hal ini, yakni pembantaian yang dilakukan oleh Syiah sembari melakukan Thawaf di Ka’bah, sebelumnya telah dilakukan oleh Syiah al-Qaramithah, sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [16] Syiah Qaramithah Bantai Haji Curi Hajar Aswad.

Hakikatnya, al-Qaim (Imam Mahdi Syiah Rafidhah al-Majusi) sang Pembantai bukanlah berasal dari keluarga Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yakni Ahlul Bayt. Bahkan ia (al-Qaim) adalah Dajjal, sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [14] Al Qaim Imam Mahdi Syiah Dajjal.

وكل من خرج من ولدي قبل المهدي فإنما هو جزور, وإياكم والدجالين من ولد فاطمة, فإن من ولد فاطمة دجالين, ويخرج دجال من دجلة البصرة, وليس مني, وهو مقدمة الدجالين كلهم
الملاحم والفتن - السيد ابن طاووس - الصفحة ٢٤٩
Dan setiap yang keluar dari keturunanku sebelum (datangnya) al-Mahdi adalah para Pembantai. Dan waspadalah kalian terhadap para Dajjal yang berasal dari keturunan Fathimah, karena dari keturunan Fathimah terdapat para Dajjal. Dajjal akan keluar dari (sungai) Dijlah Bashrah, dan ia bukan termasuk dariku. Dan ia merupakan permulaan dari semua Dajjal.
[al-Malahim wa al-Fitan 249, Ibnu Thawus Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1370_الملاحم-والفتن-السيد-ابن-طاووس/الصفحة_246]

لو يعلم الناس ما يصنع القائم إذا خرج لأحب أكثرهم أن لا يروه مما يقتل من الناس، أما إنه لا يبدء إلا بقريش، فلا يأخذ منها إلا السيف ولا يعطيها إلا السيف حتى يقول كثير من الناس: ليس هذا من آل محمد، لو كان من آل محمد لرحم.
بحار الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٥٢ - الصفحة ٣٥٤
Seandainya manusia mengetahui apa yang akan dilakukan oleh al-Qaim ketika keluar, maka kebanyakan dari mereka akan mengharapkan agar tidak dapat melihatnya, dikarenakan ia (al-Qaim) akan Membantai manusia. Adapun (pembantaian) tidak akan dimulai kecuali (dilakukan) terhadap Quraisy, ia (al-Qaim) tidak akan membawa kepadanya (Quraisy) kecuali pedang, dan ia (al-Qaim) tidak akan memberinya kecuali pedang. Hingga kebanyakan manusia akan berkata, “Ia (al-Qaim) bukanlah berasal dari keluarga Muhammad, seandainya ia (al-Qaim) berasal dari keluarga Muhammad, maka niscaya ia akan memiliki rasa kasih sayang.”
[Bihar al-Anwar 52/354, al-Majlisiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1483_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٥٢/الصفحة_356#top]

Mereka para Pembantai kaum Muslimin dikenal sebagai Daulah Imamiyyah Iran Syiah atau Imamiyyah State of Iran Syiah sang Khawarij dari Timur yang mengaku-ngaku sebagai Ahlul Bayt keturunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan tujuan Wilayah dan Imamah, dalam rangka meraih singgasana kekuasaan dan kesenangan serta kemewahan hidup, yang di mana Ahlul Bayt telah berlepas diri dari ambisi mereka. Oleh karena itu, Allah Ta’ala memilihkan yang terbaik bagi Imam al-Husain bin ‘Aliy Radhiyallahu ‘anhuma sebagai Syuhada yang mulia di sisi Allah, yang telah dibantai dengan kejam oleh Syiah Kufah Irak, sebagaimana yang telah Tanya Syiah Goreskan Pena Part [17] Syiah Bantai Husain Asyura Karbala Irak.

قول ابن عمر للحسين بن علي حين أراد الذهاب إلى العراق، وذلك حين كتب عوام أهل الكوفة بالبيعة إليه فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ: لَا تَذْهَبُ إِلَيْهِمْ فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكَ أَنْ تُقْتَلَ، وَإِنَّ جَدَّكَ قَدْ خُيّر بَيْنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَاخْتَارَ الْآخِرَةَ عَلَى الدُّنْيَا، وَأَنْتَ بُضْعَةٌ مِنْهُ، وَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَا تَنَالُهَا لَا أَنْتَ وَلَا أَحَدٌ مِنْ خلفك ولا مِنْ أَهْلِ بَيْتِكَ.
Perkataan Ibnu ‘Umar kepada al-Husain bin ‘Aliy tatkala ia hendak pergi ke Irak, ketika penduduk Kufah awam mengirimkan surat untuk membaiatnya. Lalu Ibnu ‘Umar berkata kepadanya, “Janganlah engkau pergi kepada mereka, sesungguhnya aku takut engkau akan dibunuh. Dan sesungguhnya kakekmu (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) telah diberikan pilihan antara dunia dan akhirat, lalu beliau memilih akhirat daripada dunia. Sedangkan engkau adalah bagian darinya (Ahlul Bayt Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam). Demi Allah, tidak ada yang akan menerimanya, tidak pula engkau atau seorang pun yang berasal dari belakang (keturunan)-mu serta Ahlul Bayt-mu.”

فَهَذَا الْكَلَامُ الْحَسَنُ الصَّحِيحُ الْمُتَوَجِّهُ الْمَعْقُولُ، مِنْ هَذَا الصَّحَابِيِّ الْجَلِيلِ، يَقْتَضِي إنَّه لَا يَلِي الْخِلَافَةَ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ إِلَّا مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْمَهْدِيَّ الذي يكون في آخر الزمان عند نزول عيسى بن مريم،
Perkataan ini merupakan (perkataan) yang baik dan benar serta masuk akal dari Shahabat yang mulia ini. (Hal ini) berarti bahwa tidak ada seorang pun yang berasal dari Ahlul Bayt yang akan menjabat sebagai Khalifah kecuali Muhammad bin ‘Abdillah al-Mahdi yang akan muncul di akhir zaman pada saat turunnya ‘Isa bin Maryam.

[Al-Bidayah wa an-Nihayah 11/398, al-Hafizh Ibnu Katsir]

يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا فِتْنَةُ الْأَحْلَاسِ قَالَ هِيَ هَرَبٌ وَحَرْبٌ ثُمَّ فِتْنَةُ السَّرَّاءِ دَخَنُهَا مِنْ تَحْتِ قَدَمَيْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَزْعُمُ أَنَّهُ مِنِّي وَلَيْسَ مِنِّي وَإِنَّمَا أَوْلِيَائِي الْمُتَّقُونَ
“Wahai Rasulullah, apakah fitnah al-Ahlas itu?” Beliau bersabda, “Ia (fitnah al-Ahlas) adalah peperangan dan peperangan, kemudian fitnah as-Sarra’ (kesenangan dan kemewahan hidup) yang asapnya berasal dari bawah kaki seorang laki-laki yang berasal dari Ahlul Bayt-ku yang mengaku-ngaku bahwasanya ia adalah bagian dariku (Ahlul Bayt Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam), padahal ia bukanlah bagian dariku. Dan sesungguhnya Wali-Waliku adalah orang-orang yang bertakwa.”
[Abu Daud no.3704, Shahih : Shahih Abu Daud no.4242, Syaikh al-Albani]