Monday, June 20, 2016

Nabi SAW Menyebut Munculnya “Tanduk Setan Dari Timur”, Apa Maksudnya?

Nabi SAW Menyebut Munculnya “Tanduk Setan dari Timur”, Apa Maksudnya?

Baca artikel ilmiyyah ( 5 bagian ) dibawah
“Ya Allah, berkahilah bagi kami negeri Syam dan negeri Yaman. Ada sahabat bertanya. ‘(Bagaimana) dengan Negeri Nejed wahai Rasulullah?’ katanya sembari mengarahkan tangannya ke arah timur. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Dari sanalah (arah timur) munculnya tanduk setan’.”

Ujian Hakiki


Sebagian orang tatkala berada dihadapan orang lain maka ia mampu dengan mudahnya meninggalkan kemaksiatan, bahkan ia mampu untuk menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Ia mampu melaksanakan itu semua meskipun ia berada di tengah-tengah kondisi masyarakat yang tenggelam dalam lautan kemaksiatan. Ini adalah suatu kemuliaan karena ia bisa menghadapi ujian dengan baik sehingga terhindar dari kemaksiatan. Namun ingat sesungguhnya bukan ini ujian yang sebenarnya.

Damaskus: Kota Para Ulama Ahlus Sunnah. Rebut Damaskus Dari Tangan Syi’ah !

Masjid Umayyad Damascus


Damaskus atau Dimasyq (Arab), ibu kota Suriah modern, adalah kota tua yang sangat bersejarah. Dimasyq dibebaskan dari cengkeraman Romawi di era Khalifah Umar ibn Khattab. Pasukan sahabat yang pertama menorehkan sejarah umat di kota ini dipimpin oleh “sayfullah al maslul” Khalid ibn Walid.

Siapakah Yang Menciptakan Allah? ‘Aliy Bin Abi Thaalib Radliyallaahu ‘Anhu Membakar Kaum Atheis

“Artinya : Sesungguhnya salah seorang kamu akan didatangi syetan, lalu bertanya : “Siapakah yang menciptakan kamu?” Lalu dia mejawab : “Allah”. Syetan berkata : “Kemudian siapa yang menciptakan Allah?”. Jika salah seorang kamu menemukan demikian, maka hendaklah dia membaca “amantu billahi wa rasulih” (aku beriman kepada Allah dan RasulNya), maka (godaan) yang demikian itu akan segera hilang darinya”

Penyakit Riya Dan Gila Popularitas. Mengapa Kita Tak Perlu Terkenal ? Mereka Orang Yang Shalih, Tapi Tidak Mau Dikenal

Hasil gambar untuk niat riya

Dari Amirul mu’minin Umar bin Al-Khotthob rodiallahu’anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya amalan-amalan itu berdasarkan niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan, maka barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena untuk menggapai dunia atau wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang hijrahi”. (HR. Al-Bukhari: 1).