Tuesday, December 25, 2018

Tidak Berzakat Dengan Benar : Dosa Besar Kelima (Musyrik), Melebihi Durhaka Kepada Kedua Orang Tua, Zina, Memakan Riba, Memakan Harta Anak Yatim Dan Menzaliminya, Serta Dusta Atas Nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam – Kitab Al-Kabair (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq Al-Badr)

Gambar terkait

Urgensi syari’at zakat menduduki posisi setelah syari’at shalat. Dalam Al-Quran Allah sering menyandingkannya dengan shalat. Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata, “Orang yang tidak menunaikan zakat karena bakhil, dihukumi kufur seperti orang yang tidak mengerjakan shalat”. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “namun yang benar, orang yang tidak mengerjakannya tidak kufur”. Adapun orang yang berpendapat orang yang tidak menunaikan zakat kufur mendasarkan pendapatnya, antara lain, pada firman Allah,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
“Apabila mereka bertaubat; menunaikan shalat dan membayar zakat, maka mereka saudara kalian seagama” (QS At-Taubah: 11).
Pada ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa persaudaraan seaqidah terbangun di atas tiga hal, yaitu taubat dari kemusyrikan, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Dan persaudaraan tidak akan pernah pudar kecuali jika keluar dari agama. Akan tetapi hadits Abu Hurairah yang tercantum dalam Shahih Muslim membuktikan bahwa zakat tidak sama dengan shalat. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang nasib orang yang menolak mengeluarkan zakat emas dan perak, “Kemudian ia melihat jalannya; boleh jadi ke surga dan mungkin ke neraka”. Seandainya orang yang tidak membayar zakat kafir, tentu pilihannya hanya satu, yakni neraka.

2 Dosa Besar Yang Kerap Membuat Seorang Ustadz/Kyai /Ulama Tergelincir Dari Qudwah (18 Dosa Besar Lainnya Mungkin Bisa Dipatuhi) Yaitu Ghibah Dan Riba (Bagian I)