Friday, May 1, 2015

Membongkar Kezaliman Syi'ah dan Ancamannya Kepada Manusia. Bau Busuk Syiah Akhirnya Tercium Juga.

Fatwa Imam Ghazali berkenaan syi'ah :
“Seseorang yang dengan terus terang mengkafirkan Abu Bakr dan Umar Radhiallah Anhuma, maka bererti dia
 telah menentang dan membinasakan Ijma kaum Muslimin. Padahal tentang diri mereka (para sahabat) ini terdapat ayat-ayat yang menjanjikan syurga kepada mereka dan pujian bagi mereka serta pengukuhan atas kebenaran kehidupan agama mereka, dan keteguhan aqidah mereka serta kelebihan mereka dari manusia-manusia lain”.

Kemudian kata beliau:
“Bilamana riwayat yang begini banyak telah sampai kepadanya, namun
 dia tetap berkeyakinan bahwa para sahabat itu kafir, maka orang semacam ini adalah kafir. Kerana dia telah mendustakan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam. Sedangkan orang yang mendustakan satu kata saja dari ucapan beliau, maka menurut Ijma’ kaum Muslimin, orang tersebut adalah kafir”.

- [Fadhaihul Batiniyyah, halaman 149].
Membongkar Kezaliman Syi'ah dan Ancamannya Kepada Manusia
 

http://www.youtube.com/watch?v=Ou2a8sNxp2M

Untuk lebih mengenal akidah Syiah lebih dekat( laman dri Indonesia ) silahkan kunjungi
http://www.syiahindonesia.com atau http://www.hakekat.com/ atauhttp://haulasyiah.wordpress.com/ atau di http://syiah-indonesia.blogspot.com

Seminar : Syi'ah satu pembohongan..
 
http://aburedza.wordpress.com/2011/06/10/seminar-syiah-satu-pembohongan-oleh-maulana-mohd-asri-yusoff/


Muzakarah - SYIAH: Kesannya terhadap masa depan Islam. SYIAH bukan satu Mazhab tetapi satu Agama oleh Maulana Mohd Asri Yusuf - Anjuran Persatuan Ulamak Kedah:

http://www.youtube.com/watch?v=lGaLrbJcZnI 
http://www.youtube.com/watch?v=BeaoYoYP6YE&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=l28dHhJHuwQ&feature=related 
http://www.youtube.com/watch?v=uAlrIQLAdGw&feature=related 
----dst>>vid 21.

Syiah ( syiah melaknat Para sahabat Nabi bahkan sayidah Aisyah r.a):http://www.youtube.com/watch?v=-iV3sd1CUtU&feature=related
 Syi'ah melaknat Sahabat : 
http://www.youtube.com/watch?v=IE_uvQ6_PE0&feature=related

 Aqidah Syi'ah :
http://www.youtube.com/watch?v=NuyxjzSs40k&feature=related 
http://www.youtube.com/watch?v=6F7JK0wa3fw&feature=related

 Pendakyah Syi'ah menyelinap ke dalam PAS..berhati-hatilah....
 
http://www.youtube.com/watch?v=9doNZ5VrU54&feature=share

 Pendakyah Syi'ah , ZAini Zainal Abidin :
http://www.youtube.com/watch?v=yg3iWw6AnME&feature=share

 Dr Mahthir bongkar hubungan PAS & Syi'ah :
 
http://www.youtube.com/watch?v=eZMaQKDhdB4&feature=share

 Arkib: Muzakarah Ulamak  - SHI'AH (8/21) :
 http://www.youtube.com/watch?v=x5CVjo5ig3s&feature=related

arkib : Muzakarah Ulamak  - SHI'AH (9/21):
http://www.youtube.com/watch?v=6F7JK0wa3fw&feature=related 

Masaalah taqrib Sunnah dan Syi'ah :
 
http://www.youtube.com/watch?v=pyHIDgSsywM&feature=related 

Syi'ah - Isu Kesesatan Umat islam Sejagat :
 
http://theotherbrick.wordpress.com/2011/01/12/syiah-isu-kesesatan-umat-islam-sejagat/ 

Shi'ah Exposed  by Ex- Shi'ah 
Iranian Shi'ah writer becomes Sunni :
Shiah Grand Ayatullah becomes Sunni refutes and warns the Shi'ahs :
a Message From an Ex- Shi'ah From Al  Hillah , Iraq
http://www.youtube.com/watch?v=0XgOwwQjg-Y&feature=related
---------------------------------------
Shi'ah Scholar reveals the secret how they lure people into Shi'ah sect :
Ahlu Sunnah of Iran are bleeding ;
Shi'ah Exposed:

Si'ah Truth from their own books

Who are the real Killer of Hussein (r.a )




Pepatah kita mengatakan : “Sepandai-pandainya menutup barang busuk akhirnya tercium juga”
Seorang penyair Arab berkata :

ومَهما تكُنْ عندَ امرىء ٍ من خليقةٍ وإنْ خالَها تَخفَى على النّاسِ تُعلَمِ
“Bagaimanapun perangai buruk seseorang meskipun ia menyangka perangainya tersebut tidak nampak oleh manusia maka akan terbongkar juga” (Diwan Zuhair bin Abi Salma hal 6)“Aku bersumpah demi Allah Aisyah sekarang di neraka !!!”, “Aisyah wanita pezina…!!!”, “Saat ini Aisyah diadzab di neraka, dimasukkan ke dalam tannur dalam tergantung dengan kaki yang terikat…!!!”, “Sekarang Aisyah di neraka sedang makan daging bangkai…!!!”, “Semoga Allah melaknat Aisyah dan ayahnya…!!!” Demikialah kata-kata kotor yang keluar dari mulut seorang syaikh Syiah yang bernama Yasir Al-Habiib dalam acara perayaan kematian Aisyah bulan Ramadan yang lalu (tahun 1431 H atau 2010 M). Bahkan ia berkata, “Maka hari ini kita bersyukur kepada Allah, karena dengan matinya Aisyah telah memindahkan Aisyah dari bumi ke dalam adzab di neraka…!!!. Semua vonis-vonis kotor tersebut dilontarkannya dalam satu pengajian yang berdurasi sekitar setengah jam. Bahkan di akhir pengajian ia mengajak para hadirin tatkala pulang ke rumah masing-masing untuk sholat dua rakaat sebagai tanda syukur kepada Allah atas wafatnya Aisyah dan menjadikan sholat dua rakaat tersebut sebagai wasilah untuk berdoa kepada Allah maka niscaya hajat mereka akan dikabulkan oleh Allah. (lihat video ceramah ini di(http://www.youtube.com/watch v=KY7ax6k3q6w&feature=player_embedded)
Bagaimanapun syi’ah berusaha untuk bertaqiyyah dan menyembunyikan aqidah busuk mereka akhirnya ada diantara mereka yang terang-terangan untuk mengungkap kebencian mereka yang terpendam kepada para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan kepada istri Nabi Ummul Mukminin Aisyah binti Abi Bakr –radhiallahu ‘anhuma-.
Setelah sekian lama banyak kaum muslimin yang terpedaya dengan tipuan orang-orang Syia’h maka semoga dengan kejadian ini bisa membuka mata mereka dan sadar bahwasanya selama ini mereka hanyalah terpedaya oleh tipuan dan taqiyyahnya orang-orang Syi’ah.
Bagi orang yang biasa menelaah buku-buku pegangan karangan para ulama Syi’ah maka cacian dan makian seperti di atas merupakan hal yang biasa dalam buku-buku mereka. Akan tetapi sebagian kaum muslimin masih berbaik sangka terhadap mereka dengan berdalih, “Syi’ah yang dulu tidak seperti syi’ah yang sekarang. Syi’ah yang mengkafirkan para sahabat adalah syi’ah zaman dulu, adapun sekarang mereka lebih moderat”.
Anggapan seperti ini adalah anggapan orang yang tidak tahu fiqhul waqi’ (kondisi kenyataan sekarang), maka pernyataan Yasir Al-Habib diatas membantah dengan jelas persangkaan yang keliru ini.
Oleh karenanya kejadian ini merupakan peringatan keras kepada sebagian harokah dakwah yang semangat mempersatukan kaum muslimin dengan mengorbankan aqidah tauhid mereka…
Slogan mereka : Kita saling toleransi dalam hal-hal yang saling khilaf diantara kita…
Slogan yang manis akan tetapi hakekatnya sangatlah pahit…
Dakwah tauhid mereka tinggalkan…
Bahkan mereka memusuhi orang-orang yang menyeru kepada tauhid…
Bahkan mereka berangan-angan untuk menyatukan Ahlus Sunnah dengan Syi’ah…
Bagaimana Sunnah dan Syi’ah bisa bersatu..??!!,
Apakah kita rela Abu Bakar dan Umar dikafirkan…???Apakah kita ridho dengan hari bergembira mereka tatkala menyambut kematian Umar bin Al-Khottob??!!
Apakah kita ridho mereka mengagungkan Abu Lu’lu Al-Majusi pembunuh Umar, hingga kuburannya ditinggikan dan diziarohi terus menerus…???!!, bahkan sang pembunuh yang beragama majusi ini dijuluki sang pemberani? (lihat : http://www.saowt.com/forum/showthread.php?t=34176)
Apakah kita rela Ibu kita Aisyah dikatakan pezina...???
Apakah kita rela Ibu kita divonis masuk neraka jahannam dalam kondisi yang mengenaskan…???
Apakah kita mau bersatu dengan syi’ah yang memiliki ka’bah di Karbalaa’? (lihathttp://www.slalah.com/t12102.html)
Apakah kita mau bersatu dengan syi’ah yang meyakini bahwa karbala lebih suci dari pada kota Mekah dan kota Madinah??!! 
(http://www.youtube.com/watch?v=E-sUJ1oswbg&feature=related)
Belum lagi fatwa-fatwa aneh mereka yang berhubungan dengan masalah jimak, diantaranya :
– Bolehnya berhubungan lewat dubur (http://www.youtube.com/watch?v=Kf9o7uDZ7Cs&feature=related)
– Bolehnya berjimak dengan hewan (http://www.forsanelhaq.com/showthread.php?t=122064)
– Bolehnya nikah kontrak secara berjama’ah??? (http://forums.ibb7.com/ibb28454.html)
– Bolehnya mut’ah dengan anak yang masih menyusui??!! (http://www.sudanforum.net/showthread.php?t=51310)
Apakah kita mau mengorbankan aqidah kita sehingga toleransi dengan aqidah Syia’h yang busuk ini…???!!!
Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 27 Syawal 1431 H / 06 Oktober 2010 M

Disusun oleh Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja



Apa Yang Dikatakan Sheikh Bin Baz tentang Aidh Al Qarni, Safar Al Hawali, dan Salman Al Audah?

                                         
Sebagian saudara-saudara kita mengatakan bahwa Dr. Aidh Al Qarni itu akidahnya bercampur dengan akidah khawarij, dan juga dikatakan beliau memiliki permusuhan dengan syaikh muhaddist Al Albani (rhm.). Bagi mereka yang menyangka demikian, maka Rasulullah bersabda:
“Orang yang menuduh harus memberikan bukti dan yang dituduh memberikan sumpah” (Tirmidzi, no. 1261)
Tentunya kita tahu tentang larangan untuk mencela ulama apalagi tidak terdapat bukti yang jelas, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak termasuk umatku; orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang ulama” (Ahmad, no. 21693)
Berikut ini kami berikan bukti berupa fatwa Syaikh Bin Baz mengenai Dr. Aidh Al Qarni, dll. Maka simaklah:

Bismillaahir rahmaanir rahiim
Kerajaan Saudi Arabia
Lembaga Fatwa Kantor Mufti Besar Kerajaan
Nombor : 970
Tarikh : 10/4/1414
Dari: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz kepada yang terhormat saudaraku….. yang dimuliakan, semoga Allah membimbingnya kepada keridhaan-Nya. Amin.
Assalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh.
Saya telah menerima surat anda dimana anda bertanya kepada saya tentang (hukum)mendengarkan kaset-kaset, khutbah-khutbah, kuliah-kuliah, dan buku-buku dari sejumlah da’i dan ulama seperti Syaikh Aidh Al Qarni, Syaikh Salman Al Audah, Syaikh Nashir Al Umar, Syaikh Safar Al Hawali, dan Sayikh Abdul Wahhab Ath Thariri; Apakah mereka itu termasuk ahlu bid’ah dan dapat dikatakan sebagai kelompok yang menyimpang (sesat), apakah mereka bukan termasuk salafiyin, dan apakah mereka itu khawarij? Juga, bagaimana hukum membicarakan mereka di belakang mereka (ghibah)? Semoga Allah menunjuki anda kepada hidayah-Nya.
Jawaban:
Kaset-kaset rekaman mereka adalah bermanfaat, mereka bukan ahlu bid’ah dan bukan pula khawarij. Ghibah terhadap mereka tidak dibenarkan. Bahkan sebaliknya harus membela mereka sebagai orang-orang yang berilmu dikalangan ahlu sunnah wal jama’ah, sekalipun tidak ada di antara mereka yangmaksum (terjaga dari perbuatan salah). Demikian pula halnya dengan ulama yang lain.Setiap orang dari mereka bisa saja salah dan bisa juga benar. Karena itu, boleh mengambil perkataanya yang benar dan meninggalkan perkataannya yang salah. Kita juga harus bersikap baik semampu mungkin terhadap mereka, kita harus menjaga nama baik saudara-saudara kita (sesama muslim).
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak keturunan Adam bisa berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah mereka yang bertaubat.” (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Beliau juga bersabda dalam hadist shahih:
“Apabila seorang hakim mengambil keputusan, lalu dia berijtihad dan ijtihadnya itu benar, maka dia mendapatkan dua pahala. Dan jikadia mengambil keputusan, lalu berijtihad dan salah, maka dia mendapatkan satu pahala.” (Bukhari, Muslim, Abu Daud)
Masalah-masalah seperti ini juga berlaku bagi ulama-ulama yang lain. Maka siapa saja yang ijtihadnya benar, dia mendapatkan dua pahala dan apabila ijtihadnya salah dia mendapatkan satu pahala. Jika orang yang berijtihad itu adalah seorang ulama dan ikhlas melakukannya karena Allah.
Saya memohon kepada Allah semoga kita semua selalu mendapat bimbingan dan ridha-Nya, dan melindungi kita dari kesesatan. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar segala sesuatu dan Maha Dekat.
Wassalamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barakatuh
Mufti Umum Kerajaan Saudi Arabia
Ketua Lembaga Ulama Besar dan Departemen
Pengkajian Ilmiah dan Fatwa
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
(diambil dari 
----------------------------------- 
Benarlah apa yang dikatakan Syaikh Bin Baz (rhm) di atas bahwa diperbolehkan mengambil ilmu dari mereka.
Hal ini senada dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Barr yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Malik bin Dinar dan Abi Hasim:
“Ambillah ilmu dimanapun anda mendapatinya, dan janganlah anda menerima pendapat fuqaha yang saling membantah satu sama lain, mereka saling cemburu seperti kambing hutan saat berada di kandangnya.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi)
Dan memang ulama seperti Aidh Al Qarni, Salman Al Audah atau Safar Al Hawalipasti memiliki kesalahan, namun bukan berarti kita sampai harus menjaga jarak. Bukankah Syaikh Al Utsaimin (rhm) berkata: Barangsiapa yang kesukaannya adalah menjelek-jelekkan ulama dan membuat orang lari dari mereka, sertamemperingatkan orang agar berhati-hati dengan mereka; sesungguhnya yang dia lukai bukan hanya seorang ulama saja, melainkan perbuatannya itu melukai peninggalan Nabi Muhammad SAW.” (www.islamgold.com)
Ibnu Taimiyah (rhm) pun berkata, “Banyak kalangan ulama salaf maupun khalaf yang mengatakan atau mengamalkan sesuatu yang sebenarnya perbuatan bid’ah. Atau kadang hadist dhaif dikira hadist shahih, atau karena ayat Al Quran yang tidak mereka pahami sebagaimana maksudnya. Atau mungkin suatu masalah yang belum sampai hujjahnya kepada mereka. Dalam hal ini jika ia adalah orang yang bertakwa kepada Rabb-Nya sekuat tenaga, maka dia termasuk orang yang Allah firmankan: Ya Tuhanku, janganlah Kau siksa kami jika kami lupa atau tersalah.”(Majmu Fatawa, 19/191-192).
Perkataan Ibnu Taimiyah tersebut menunjukkan bahwa apabila orang tersebut melakukan kesalahan namun itu tidak disengaja atau dia sudah berusaha sebaaik mungkin, maka kesalahannya diudzur oleh Allah SWT.

Dan teladanilah sikap Ibnu Qayyim (rhm) ketika ia membantah seorang tokoh sufi bernama Abu Ismail yang melakukan kesalahan dalam kitabnya. Beliau berkata: “Abu Ismail adalah kekasih kami, akan tetapi kebenaran lebih kami cintai daripada beliau.
Dan Ibnu Taimiyah pun berkata: ‘Amalnya (Abu Ismail) lebih baik daripada ilmunya.’
Benar apa yang dikatakan beliau, sebab perjalanannya (Abu Ismail) dalam menyuruh yang ma’ruf dan melarang yang munkar serta jihadnya melawan ahlu bid’ah tidak diragukan lagi, dan dia punya kedudukan yang masyhur dalam menolong Allah dan Rasul-Nya, dan Allah enggan menjadikan manusia terjaga dari kesalahan selain Muhammad yang tidak berbicara menurut hawa nafsunya. Abu Ismail telah salah dalam hal ini dari segi lafaz maupun makna.” (Madarijus Salikin 3/394)
Akhir kata kami ucapkan Wassalam….

Posted by Ummu Hanif at 12:14 AM 

Situs Syi'ah Malu-malu ( Abu-abu ) "Melintir" Seruan Ukhuwah Syekh DR. Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Padahal Beliau Menyadari "Kebejadan Syi'ah" !

Kutipan sebagian tulisan yang dipelintir :
Sumbernya rujukan :

Dr. Aidh Al-Qarni : “Persoalan Syiah dan Sunni Sudah Selesai” ???
adalah untuk tidak mengembangkan perbedaan itu menjadi konflik berdarah.Cukup bagi kita luka dan air mata. Kita sebagai umat Islam tak pernah cukup dengan bencana dan musibah. Gerakan Zionis Dunia telah menjauhkan kita dan ingin mencerabut kita dari akar-akar persatuan. Lantas apa manfaat mengulang kembali penghinaan, pencemaran, hasutan, permusuhan, menyebut kekurangan dan cacat-cacat antara dua kelompok Sunni dan Syiah? Apa manfaat yang diharapkan dari penumpahan darah Sunni atau Syiah? Setiap penganut Sunni dan Syiah percaya kebenaran ajaran dan ketidakbenaran ajaran lainnya. Namun, mereka tidak akan mampu mengubah keyakinan orang lain, yang dianggap sesat atau salah.Kami kaum Sunni percaya bahwa ajaran kami berdasar Al-Quran dan Sunnah Rasulillah....................dan seterusnya.....
............................................................................................................................
Kami juga meminta kaum Syiah untuk mengurangi cacian dan cercaan kepada para sahabat Rasulullah. Membela ahlul bait Rasulullah dan para sahabat Rasulullah adalah kewajiban setiap kaum muslimin, laki-laki dan perempuan..... baca terus sampai selesai

Tulisan/terjemahan ini tidak benar, ada yang di pelintir/ disembunyikan..juga ..mengaburkan ketegasan si penulis  (Dr. Aidh Al-Qarni)  !

rujukan diatas mengambil dari :
Yang Benar seperti ini :

Bersamaan dengan itu, kami meminta agar kaum Syiah juga berhenti merendahkan martabat para Sahabat Nabi saw atau melecehkan mereka atau mencaci mereka. Membela dan menjaga kehormatan Ahlulbait dan para Sahabat merupakan kewajiban atas setiap Muslim dan Muslimah. Menjadi kewajiban orang-orang berakal, dari kalangan Sunnah dan Syiah, untuk berupaya sungguh-sungguh mengubur segala macam fitnah (penyebab pertikaian) di antara mereka, menghindari segala bentuk provokasi atau kebiasaan melempar ancaman ataupun tuduhan pengkhianatan ke alamat kelompok yang lain.
.....................................................dan seterusnya sampai akhir.

Intinya :

Syekh DR. Aidh bin Abdullah Al-Qarni minta kepada Syiah Rafidhah untuk :
mencabut semua sumbu Penentangan terhadap Al-Qur'an dan Hadits Nabi sepeti Menghujat dan Mengkafirkan Shahabat dan Istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
Tidak mengulang-ulang pidato-pidato yang mencaci maki, menyakiti hati Shahabat dan Istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
Haramkanlah segala fatwa yang pidato-pidato berapi-api yang penuh kebencian dan kata-kata Menghujat dan Mengkafirkan Shahabat dan Istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Sikap Syekh DR. Aidh bin Abdullah Al-Qarni terhadap Syiah :

Dukung Koalisi Arab, Dr.Aidh Al Qarni Buatkan Puisi Khusus Untuk Raja Salman
Dukungan terus berdatangan dari kalangan ulama Sunni di dunia terhadap operasi militer “badai penghancur” terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman, yang dimulai sejak Kamis (26/03) bulan lalu.
Setelah Mufti Mesir, Dr. Shawki ‘Alam, menyatakan wajib bagi pemerintah Kairo untuk menjaga dan membela stabilitas keamanan kawasan regional Arab dari ancaman perpecahan dan pengaruh sekterian yang memecah belah persatuan umat.
Kini giliran penulis buku fenomenal buku “La Tahzan” yang menjadi best seller di indonesia, Dr, Aidh Al Qarni, membuat puisi berjudul “Labaik Ya Salman” untuk mendukung operasi militer terhadap pemberontak Syiah di Yaman.
Dalam syair puisi yang dinyanyikan oleh Fahd Ali Mahsy Al-Qarni di bawah pengawasan Sheikh”Hassan al-Sharif. (Rassd/Ram)

Syaikh Aidh Al-Qarni: Semua yang mengangkat senjata melawan Bashar Asad adalah mujahid, bukan teroris

Selain persoalan konstitusi baru Mesir yang mengundang sikap pro dan kontra secara luas, selama satu pekan terakhir ini kawasan Timur Tengah memanas oleh pemberitaan kelompok mujahidin Jabhah Nushrah di Suriah.
Adalah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang memicu panasnya suhu politik di kawasan tersebut saat memasukkan kelompok Jabhah Nushrah ke dalam daftar baru kelompok teroris pada hari Rabu (5/12/2012). Amerika hendak meminjam tangan PBB untuk melakukan intervensi militer guna menyelamatkan rezim jagal Bashar Asad dan memerangi mujahidin Jabhah Nushrah.
Di luar dugaan, konspirasi jahat Amerika dan Barat itu ditolak mentah-mentah oleh seluruh elemen rakyat muslim dalam negeri Suriah. Mereka yang telah menyaksikan sendiri kiprah Jabhah Nushrah selama dua puluh bulan berjalannya revolusi, serentak menyatakan dukungan kepada Jabhah Nushrah. Seluruh wilayah Suriah pada Jum’at (7/12) pun menggelar aksi demonstrasi dengan tema “Tidak untuk pasukan “penjaga perdamaian” di negeri Syam.”
                                                  
Dukungan terhadap mujahidin Jabhah Nushrah dan seluruh elemen revolusi dalam negeri Suriah lainnya juga mengalir dari tokoh-tokoh umat Islam di berbagai negara.
Dari Arab Saudi, ulama dan juru dakwah kondang syaikh Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni adalah salah satunya. Dalam akun resminya di situs jejaring social facebook, ulama yang tersohor lewat karyanya yang berjudul Laa Tahzan itu menyatakan dukungannya kepada seluruh mujahidin di Suriah.
                                             
“Setiap orang yang memanggul senjata melawan Bashar Asad bukanlah seorang teroris. Justru ia adalah seorang mujahid di jalan Allah. Jika ia menang, maka ia mulia. Dan jika ia terbunuh, maka ia mati syahid.” tulis syaikh Aidh Al-Qarni pada Kamis (14/12) malam.
Lebih lanjut syaikh Aidh Al-Qarni mendoakan kemenangan rakyat Suriah atas rezim Bashar Asad.
“Ya Allah, segerakanlah kelapangan bagi rakyat Suriah, satukanlah kekuatan mereka, realisasikanlah kemenangan mereka dan perlihatkanlah kepada kami hari yang kelam bagi thaghut negeri Syam.”

Al-Qarni Ajak Ulama Keluarkan Fatwa Serempak Lawan Pemerintah Bashar

Da’i Saudi, Syaikh dr Aidh Al-Qarni, menyebut mufti Suriah, Ahmad Hassun, sebaagai Kadzdzab (pendusta) yang merupakan termasuk ulama su’.
Ia pun mengajak ulama untuk mengeluarkan fatwa jama’ai melawan Bashar dan pemerintahnya. Syaikh Al-Qarni juga memfatwakan halalnya darah Bashar Al-Asad, presiden Suriah. Ia membenarkan fatwanya karena Bashar membunuh rakyat dan melakukan dosa besar lainnya.
Syaikh Al-Qarni  juga mengajak pemuda – pemuda Suriah untuk mengangkat senjata melawan pemerintah dan menolong rakyat Suriah.
Di saat  yang sama, Al-Qarni mengarahkan pesan kepada Negara – Negara teluk karena mereka merasakan kesengsaraan saat Irak berada di bawah kendali Iran.
Al-Qarni mengajak para ulama dan da’i, terutama Haiah Kibaril Ulama (komite ulama senior Saudi) dan Al-Azhar, untuk mengeluarkan fatwa serentak tentang Bashar Al-Asad dan pemerintahannya.[usamah/imo]

Syaikh ‘Aidh Al-Qarni Dukung Putra Mahkota Arab Saudi yang Baru

Dai terkemuka Syaikh ‘Aidh Al-Qarni mengumumkan baiat dan janji setianya untuk Putra Mahkota (Waliyul ‘Ahdy) Arab Saudi yang baru, Pangeran Muhammad bin Nayef, dan Putra Mahkota ke-II, Pangeran Muhammad bin Salman (putra Raja Arab Saudi saat ini).   
Sebagaimana dilansir Islam Memo dari akun media sosial twitternya, Syaikh Al-Qarni menyatakan, “Kami membaiat dan mendoakan keberkahan untuk Pangeran Muhammad bin Nayef sebagai Waliyul ‘Ahdy dan Pangeran Muhammad bin Salman sebagai pengganti Pangeran Muhammad bin Nayef (nantinya).”
“Semoga Allah Swt. memberikan taufik, menolong, dan menguatkan mereka,” cuitnya.
Sebagaimana diketahui, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, mengumumkan beberapa keputusannya pada pagi Rabu ini waktu setempat, di antaranya yang mendapat perhatian masyarakat luas adalah pembatalan Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota (berdasarkan permintaannya).
Selanjutnya, Raja Salman bin Abdul Aziz menetapkan Pangeran Muhammad bin Nayef sebagai Putra Mahkota sekaligus Menteri Dalam Negeri, dan anaknya, Pangeran Muhammad bin Salman sebagai Putra Mahkota ke-2 sekaligus menjabat Menteri Pertahanan


Syaikh Aidh Al Qarni : Dibenarkan Membunuh Basar Ashad
Ulama berpengaruh Arab Saudi, Syaikh Aidh al-Qarni, dua hari lalu menyerukan agar para sarjana muslim Saudi membuat sebuah fatwa yang isinya menentang pemerintahan Presiden Suriah Basyar al-Assad.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (12/3), Syaikh Aidh al-Qarni juga mengatakan Dewan Sarjana Senior di Arab Saudi dan di Universitas Al-Azhar Mesir seharusnya mengecam Assad dan pemerintahannya. Beliau menyebut bahwa membunuh Assad dibenarkan.
Seruan Syekh Aidh al-Qarni ini muncul setelah Syaikh Ahmad Bedreddine Hassoun (Suriah), mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Syaikh Aidh al-Qarni menyebut apa yang dilakukan rezim pemerintahan Suriah justru telah melanggar dasar ajaran Islam. Ini lantaran Assad telah melakukan kejahatan terhadap perempuan dan warga sipil tidak bersenjata.
“Semua warga Suriah harus melawan rezim ini. Semua anak muda di Suriah juga harus mengangkat senjata mereka dan melawan rezim Assad,” kata Beliau.
Syaikh mengatakan dirinya tahu betul apa yang telah dibuat pemerintahan Suriah setelah mendengar langsung dari warga Suriah yang kini mengungsi di Yordania.
“Para warga Suria di tempat pengungsian mengatakan pasukan pemerintah Suriah bahkan memaksa mereka untuk berlutut di depan gambar Bashar al-Assad dan menghina Tuhan,” ujar dia.
Syaikh yang di Indonesia dikenal sebagai Penulis buku Best Seller LA TAHZAN / DON’T BE SAD / JANGAN BERSEDIH ini sebelumnya juga pernah menyatakan dalam akun resminya di situs jejaring facebook “Setiap orang yang memanggul senjata melawan Bashar Asad bukanlah seorang teroris. Justru ia adalah seorang mujahid di jalan Allah. Jika ia menang, maka ia mulia. Dan jika ia terbunuh, maka ia syahid.”
Menurut data dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), korban tewas akibat konflik berkepanjangan di Suriah yang kini telah memasuki tahun kedua berjumlah 70 ribu jiwa. Warga Suriah yang mengungsi bahkan sudah menembus angka satu juta jiwa.