Tuesday, August 16, 2016

Penistaan Terhadap Syaikh Al-Albani Rahimahullah Oleh KH. Luthfi Bashori, Dengan Bersandar Pada Kitab Hasan Ali as-Saqqof

Kiai NU menista ulama umat (1)

Ulama adalah manusia pilihan setelah para nabi dan rasul. Allah ta’ala memilih mereka untuk melanjutkan tongkat estafet dakwah tauhid yang diemban para nabi dan rasul. Mereka memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Allah ta’ala telah meninggikan posisi mereka beberapa derajat dari keumuman muslimin.

Mengenal Lebih Dekat Syaikh Al-Ghumari

Abdullah al-Ghumari, dia tokoh tarekat, sufi tuten, banyak Lakukan bid’ah, benci kepada ulama salaf seperti Ibnu Taimiyah, lbnul Qayyim, Muhammad bin Abdil Wahhab, dan lain-lainnya. Dia menulis buku berjudulAl-Qaulul Muqni’fi arRaddi ‘ala al-Albani al-Mubtadi’ (Bantahan memuaskan terhadap Al-Albani, si pembuat bid’ah). Dia juga banyak melontarkan tuduhan tuduhan keji terhadap Syaikh al-Albani. Buku ini tetah dikomentari Syaikh al-Albani Rohimuhullah dalam Silsilah adh-Dhaifah 3/8-9.

Perhatikan tuduhan keji al Ghumari terhadap Syaikh al Albani di bukunya halaman 19, “Sungguh salah orang yang menganggap dirinya sebagai wahhabi bahkan lebih tulen fanatiknya daripada wahabiyyun, berpegang tekstual dalil tanpa pemahaman, lebih parah tekstualnya daripada Ibnu Hazm, keji ucapannya dan sangat ekstrim sekali sehingga tak bisa digambarkan dalam benak manusia. Demikianlah karakteristik para pengaku sunnah dan manhaj salaf pada zaman sekarang ini !”

Celotehan si al Ghumari ini berlanjut, “Lantas kenapa si al Albani, ahli bid’ah ini memecah belah barisan kaum muslimin dan menyesatkan mayoritas mereka sehingga tidak ada yang berada di atas as sunnah melainkan hanya dia dan orang-orang yang sejalan dengannya dari kalangan hasyawiyyah dan mujassimah !”

Wahai al Ghumari, tidakkah engkau tahu ! Tuduhan hasyawiyyah dan mujassimah adalah tuduhan yang dilontarkan oleh Jahmiyah dan Mu’tazilah kepada ahlus sunnah dari dulu hingga sekarang ! Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ishaq bin Rahawaih, Abu Hatim ar Razi, ash Shabuni, Ibnu Taimiyyah dan lainnya (LihatSyarh Ushul I’tiqad I/204 oleh Imam al Lalikai, Aqidah ath Thahawiyah I/85, Minhajus Sunnah II/75 danAqidah Salaf hal. 116). Apakah engkau sekarang menjadi seorang jahmiyah atau mu’tazilah !?

Syaikh al Albani berkata dalam Silsilah adh Dha’ifah III/8-9, “Cukuplah sebagai bukti ucapan saya, bahwa al Ghumari merupakan tokoh Tarekat Syadhiliyyah Shiddiqiyah dan dia bangga dengannya sebagaimana terbukti dalam sebagian Kitabnya”

Banyak ulama yang membongkar kedok al-Ghumari ini, di antaranya:
a. Syaikh AI-Allamah Hammad Anshari, ahli hadits Madinah, beliau menulis kitab bantahan terhadap al-Ghumari berjuduL Tuhfatul Qarii fi ar-Raddi ‘ala al-Ghumari.
b. Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi dalam risalah Kasyfu al-Mutawari minTalbisaat al-Ghumari.
c. Syaikh Abu Ishaq aL-Huwaini datam kitabnya Az-Zandu al-Wari fi ar-Raddi ‘ala al-Ghumari

Perkataan seorang tabi’in Muhammad bin Sirin rahimahullah,“Agama ini sanad, maka perhatikanlah dari mana kamu mengambilnya !” ?

“Al-Muhaddits Syaikh Al-Albani Rahimahullah”
Index "Kesesatan Sufi (Tarekat)"
3 (Tiga) Golongan (Orang) Yang Tidak Dapat Dipercaya Sama Sekali Dalam Masalah Agama : 1. Orang Sufi, 2. Tukang Kisah (Qashash) 3. Seorang Ahli Bid’ah Membantah Ahli Bid’ah.
Arab Saudi Melarang Sufi (Tasawuf) : Tarekat Tijaniah, Qadiriyah Dan Naqsyabandiyah, Makanya Tidak Ada Aliran Sesat. Indonesia Perlu Lembaga Semacam Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiyah Wal Ifta.