Wednesday, May 20, 2015

Akankah Turki dan Arab Saudi Mengintervensi Suriah?

Pada bulan Oktober 2014, Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu pernah menyatakan melalui siaran CNN, sebaiknya AS memberlakukan sebuah zona larangan terbang dan Turki akan menggelar pasukan di wilayah Suriah bagian utara. Setelah itu, Ankara merilis peta zona penyangga yang akan dipatroli oleh pasukan Turki dan Amerika di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah kecuali di wilayah yang dikuasai Daulah (ISIS) yang mengelilingi kota Tel Abyad.
Sejak November 2014, Turki mendorong penggunaan kekuatan udara untuk menciptakan zona aman di sepanjang perbatasan dan selanjutnya meluas ke wilayah kota Aleppo. Rencana ini diharapkan Ankara akan dapat membantu mengorganisir oposisi Suriah dalam rangka menekan BasHar Assad supaya turun dari kekuasaannya. Lengsernya Assad merupakan tujuan Ankara sejak bulan September 2011 ketika mereka memutuskan hubungan dengan rezim Damaskus.
Amerika selalu menolak permintaan Turki tersebut meski telah berulang kali diutarakan Ankara untuk mengambil kebijakan yang lebih agresif di Suriah. Keengganan AS tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Ankara akan memilih bertindak sendirian di Suriah. Senada dengan hal ini, sejumlah sumber di Turki diam-diam menyampaikan kepada publik bahwa mereka telah bekerja sama dengan Arab Saudi untuk menerapkan strategi intervensi di Suriah.
Jet tempur koalisi Saudi dalam Decisive Storm 
Jet tempur koalisi Saudi dalam operasi Decisive Storm
Menurut sumber di Ankara, operasi tersebut akan melibatkan kekuatan udara Saudi dan Turki dengan target melumpuhkan kekuatan udara Suriah serta akan melakukan patroli udara gabungan di zona terbatas di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah. Opsi itu diambil  dalam rangka memberi jalan bagi pasukan militer Turki menekan masuk ke wilayah tersebut dan menduduki suatu zona yang selama hampir setengah dekade mereka inginkan. The Huffington Post telah mengkonfirmasi kebenaran rumor tersebut minggu lalu, dan melaporkan bahwa pembicaraan antara Riyadh dan Ankara tentang operasi gabungan tersebut saat ini sedang berlangsung.
Indikasi kuat menunjukkan kecenderungan Riyadh dan Ankara akan melanjutkan rencana operasi mereka meskipun Amerika tidak setuju. Bahkan dalam minggu ini, Riyadh dan Ankara berhasil mengatasi sejumlah perbedaan pendapat tentang arah perang selanjutnya. Dan sekarang sudah ada kesepakatan untuk mendukung Jaisyul Fatih, sebuah kelompok gabungan yang memayungi kelompok-kelompok oposisi yang saat ini menguasai propinsi Idlib.

Namun demikian, ada sejumlah keraguan terhadap operasi militer gabungan dua negara tersebut di Suriah, terutama–meski bukan yang paling utama–adalah yang berkaitan dengan politik dalam negeri Turki. Erdogan harus bersedia mengorbankan ambisi politiknya, dan itu adalah sesuatu yang tidak  mungkin.
Pertama, ada beberapa masalah militer yang harus dihadapi. Angkatan Udara Saudi saat ini  terlibat peperangan sengit di Yaman. Mereka akan kesulitan karena harus berperang dan menopang dua peperangan sekaligus. Sumber daya yang diperlukan untuk melakukan patroli-serangan udara di Suriah sangat besar, aset intelijen akan terus menerus dikuras selama operasi yang mentarget posisi Assad hingga berhasil, dan juga kebutuhan bagi aset kekuatan udara Saudi untuk mendukung pasukan darat Turki terlalu besar ditanggung oleh kedua negara. Mereka akan membutuhkan Amerika untuk secara efektif melindungi pasukan Turki di darat.
Kedua, intervensi Turki di Suriah bukan merupakan kebijakan yang popular di dalam negeri. Seluruh partai politik telah secara resmi memulai kampanye mereka untuk pemilu nasional pada bulan Juni 2015 nanti. Politisi paling menonjol Turki, Recep Tayyip Erdogan, secara terbuka mengkampanyekan dilakukannya perubahan mendasar terhadap konstitusi negara di antaranya termasuk penguatan sistem presidential baginya.
 Erdogan dan massa AKP
Erdogan dan massa AKP
Untuk itu, AKP (Justice and Development Party) harus menambah 18 kursi lagi untuk memudahkan jalan rencana tersebut. Saat ini AKP telah menguasai 312 kursi di parlemen. Untuk perubahan konstitusi minimal diperlukan 330 kursi untuk meng-gol-kannya di tingkat parlemen yang kemudian hasil akhirnya ditentukan melalui referendum nasional. Data dari jajak pendapat menunjukkan hal itu akan sulit dilakukan, namun bukan sesuatu yang tidak mungkin.
Oposisi Turki mengincar kebijakan luar negeri AKP terutama cara pendekatan mereka terhadap konflik Suriah. Kebijakan AKP di Suriah dianggap tidak popular termasuk langkah AKP yang mendukung baik secara militer maupun finansial terhadap oposisi Suriah. Kritik dan serangan terhadap partai Erdogan AKP ini menimbulkan keyakinan (opini) publik bahwa AKP mendukung JN (Jabhatun Nusrah) yang secara umum oleh diskursus perpolitikan di Turki dianggap sebagai kelompok afiliasi ISIS dan al-Qaidah. AKP sangat keras menolak anggapan tersebut. Namun demikian, jika AKP melanjutkan kebijakan intervensinya, hal itu akan dapat memicu kritik lebih luas yang akan mengerucut pada dugaan bahwa mereka memang mendukung kelompok-kelompok (teroris) tersebut.
Dampak politik yang lebih luas yang harus dihadapi AKP selanjutnya adalah bagaimana mereka menghadapi persaingan multi arah dan kepentingan dengan beberapa kekuatan sosial politik di dalam negeri Turki. Di antaranya adalah HDP (Halklarin Demokratik Partisi) yaitu Partai Demokrasi Rakyat yang merupakan sayap politik gerakan PKK (Partiya Karkeren Kurdistan) sebuah gerakan yang memperjuangkan kemerdekaan Kurdi dari Turki.
Erdogan juga harus membawa partainya menghadapi oposisi partai nasionalis MHP (Milliyetci  Hareket  Partisi) dan juga sebuah partai baru beraliran kiri CHP (Cumhuriyet Halk Partisi) – partai baru yang masih harus berjuang melewati syarat electoral thresholddalam pemilu Juni 2015 mendatang untuk mengamankan posisinya. Pilihan politik AKP untuk berjuang melalui demokrasi parlementer membawa konskuensi partai tersebut harus bergelut dengan persaingan memperebutkan kursi-kursi di forum aliansi besar antar kelompok politik dan kepentingan yang berbeda-beda.
 U.S. Secretary of State John Kerry (L) and Iran's Foreign Minister Mohammad Jawad Zarif (C) gesture as they arrive to resume nuclear negotiations in Montreux, in this March 2, 2015 file photo. Iran's Zarif criticized U.S. Republican senators on March 9, 2015 after they warned Iran's leaders in an open letter that any nuclear deal with U.S.President Barack Obama could last only as long as he remains in office, an unusual partisan intervention in foreign policy that could undermine delicate international talks with Tehran. Zarif dismissed the letter as a "propaganda ploy" from pressure groups he called afraid of diplomatic agreement.  REUTERS/Evan Vucci/Pool (SWITZERLAND - Tags: POLITICS)
Di sisi lain, orang akan lupa dan tidak memperdulikan bagaimana frustrasi Turki dan Saudi terhadap kebijakan Washington di Suriah. Ankara merasa sangat tidak puas dengan kampanye bombardir pimpinan Amerika di Suriah yang hanya fokus menghadapi ISIS. Demikian juga ketidakpuasan Saudi atas kesepakatan nuklir Iran beserta kebijakan-kebijakan luar negeri Iran lainnya yang ekspansif mendorong Arab Saudi membuat keputusan yang impulsif.
Oleh karena itu, sebenarnya aksi mereka di Suriah tersebut tidak diprediksi sebelumnya. Dan hasil yang paling mungkin dari cara pendekatan Ankara dan Riyadh terhadap konflik Suriah adalah meningkatnya dukungan bagi pemberontak Suriah termasuk program pelatihan dan suplai senjata yang (juga) di-backup oleh Amerika.
Karena itu diharapkan adanya dukungan yang lebih besar terhadap kelompok-kelompok oposisi tertentu serta meningkatkan kerjasama intelijen. Namun demikian, akan tetap sulit untuk memperkirakan ke mana arah operasi gabungan Turki-Saudi ini ke depan. Sementara kebijakan ini belum jelas apakah akan berdampak positif bagi raihan dukungan politik dalam negeri, maka Erdogan masih memerlukan sebanyak mungkin dukungan suara pemilih untuk mewujudkan ambisi politiknya.
Dirangkum oleh: Yasin Muslim
Dari:
 
Are Turkey and Saudi Arabia Going to War in Syria?


Membersihkan Pakaian Salaf Dari Noda Tuduhan Wahabisme

Kebanyakan dari kita mendapatkan doktrin yang sungguh aneh bin ajiib, seperti “Jangan sekali kali mendekati wahhabi-salafy, karena salafy wahhabi adalah sebuah kelompok yang suka mengkafirkan muslimin”Dan mungkin dalam keadaan lain dia mendapatkan suatu pencerahan, seperti “Salafy dan Wahhaby itu berbeda” Namun kemungkinan pencerahan yang dia dapat terlalu singkat dan belum memuaskan hati sang penanya. Disini, saya –insya Allah- akan memaparkan sedikit perbedaan salafy dan wahhabi. 

Terdapat pertanyaan yang masuk ke kami.

Pertanyaan: Assalamualaikum ustadz.. Ana mau bertanya tentang agama, apakah ustadz berkenan untuk menjawab? Ana mash awam terhadap agama , ana msh bingung antara wahaby dn salafy...bisakah ustadz menjelaskn kedua ny , dn yng mana yng harus ana ikuti...?

Jawaban: Wa alaikumussalam Wa rahmatullah Wabarakatuh. Sebelum bebicara panjang lebar, ada baiknya jikalau kita mengetahui “Siapakah wahhabi itu sebenarnya?”. Karena kata-kata wahhabi sungguh menggegerkan pendengaran masyarakat, terutama masyarakat kita. Tanpa panjang lebar, simaklah siapakah wahhabi itu.

Penuduhan julukan wahhabi banyak disematkan kepada sekumpulan orang-orang yang bepegang teguh kepada  manhaj salaf. Penuduhan ini tentulah salah dan sungguh menyimpang. Dan julukan “Wahhabi” ini juga tersematkan kepada organisasi organisasi islam yang lain. Dan bukan salaf saja yang terkena tuduhan wahhabi, diantara mereka seperti Ikhwanul muslimin, PKS, Hizbut tahriir, Wahdah islamiyyah, Muhammadiyyah, LDII, PERSIS dll. Sehingga julukan wahhabi bukan hanya tersematkan untuk orang orang yang berpegang teguh kepada manhaj salaf. Padahal antara salaf dan organisasi-organisasi tersebut memiliki perbedaan pemahaman dalam meniti manhaj yang benar.  

Kami disini tidak menyebutkan penyimpangan-penyimpangan organisasi yang telah disebutkan. Namun pembicaraan kita khusus antara Salafi dan Wahhabi.

Apakah Wahhabi julukan buat Muhammad Bin Abdil Wahhab penegak Tauhid yang berasal dari nejd, ataukah wahhabi adalah sebuah julukan buat selainnya?

Hakikat Wahhabi:

Ketahuilah, bahwasanya julukan wahhabi pertama kali diperuntukkan untuk “Abdul Wahhab Bin Abdirrahman bin Rustum Al Ibadi Al Khariji” bukan Syaikhul Islam “Muhammad bin Abdil Wahhab As Salafy”. Mereka berdua tentulah berbeda dari segi akidah dan manhaj.

Diantara kecurangan para penyembah kubur dan ahli bid’ah adalah mengambil salah satu fatwa ulama Ahlusunnah untuk menyesatkan Salafiyyun yang sering belajar dari kitab Muhammad bin Abdil Wahhab As Salafy, dengan menyatakan bahwasanya Wahhabi telah dikafirkan ulama. Diantara fatwa ulama Ahlussunnah:

Imam Al Winsyarisi pernah menyebutkan fatwa Imam Al Lakhmi (Salah Satu Ulama Ahlussunnah) dalam kitabnya “Al Mi’yar Al Mu’rib Fi Fatawa Ahli Al Maghrib” bahwasanya Imam Al Lakhmi menyesatkan Firqah Wahhabiyyah. Al Winsyarisi menyebutkan:

سئل اللخمي : عن أهل بلد بنى عندهم الوهابيون مسجداً ، ما حكم الصلاة فيه ؟
Imam Al Lakmi pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun membangun sebuah masjid, Bagaimana hukum shalat didalamnya?


Maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab:

خارجية ضالة كافرة ، قطع الله دابرها من الأرض ، يجب هدم المسجد ، وإبعادهم عن ديار المسلمين
“Firqoh Wahabiyyah adalah firqoh khawarij yang sesat,semoga Allah menghancurkan mereka, masjidnya wajib untuk dihancurkan dan wajib untuk mengusir mereka dari negeri-negeri kaum muslimin “[1]

Akan tetapi pertanyaan besar buat sang penuduh Salafiyyiin sebagai wahhabi yang sesat: “Siapakah wahhabi yang dimaksud oleh Imam Al Lakhmi diatas??” Mari kita lihat kembali kepada lembaran sejarah.

Imam Lakhmi yang menyesatkan wahhabi, wafat pada tahun (478 H)[2], dan kita lihat wafatnya Al Winsyarisi yang menyebutkan fatwa lakhmi diatas, dan ternyata beliau wafat pada tahun (914 H) sebagaimana yang tertulis pada sampul kitabnya.

Sedangkan Muhammad bin Abdul Wahhab As Salafy lahir pada tahun (1115 H) dan wafat pada tahun (1206 H). Orang yang mempunyai akal tidak akan mungkin mempercayai cerita orang yang berfatwa akan kesesatan seseorang yang lahir setelahnya, Antara mereka selang 728 tahun lamanya. Imam Al Winsyarisi dan Al Lakmi Wafat Sebelum lahirnya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab.

Lihat !! Imam Al Lakhmi berfatwa sesatnya Wahhabi sebelum lahirnya Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab. Lantas siapakah yang dimaksudkan oleh imam Al Lakhmi itu?? Yang dimaksudkan oleh Imam Al Lakhmi itu tidak lain dan tidak bukan kecuali “Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al Khaoriji” yang gemar untuk mengkafirkan kaum muslimin dan tidak sejalan dengan pemahamannya para sahabat.

Dia meniadakan kewajiban haji. Dan Abdul Wahhab bin Rustum wafat pada tahun 197 H / 190 H (wafat pada tahun 190 H sebagaimana yang disebutkan oleh Az Zarkali). Mari kita lihat perkataan Al Faransi dalam kitabnya “Al Firaq Al Islamiyyah Fii Syamaal Ifriqiiyaa”:

فقرأ أحدهم : الوهبية أو الوهابية  فرقة خارجية أباضية أنشأها عبد الوهاب بن عبد الرحمن بن رستم ، الخارجي الأباضيّ ، وسميت باسمه وهابية ، الذي عطّل الشرائع الإسلامية ، وألغى الحج ، وحصل بينه وبين معارضيه حروب

“Diantara mereka mengatakan: Al Wahbiyyah ataupun Al Wahhabiyyah sebuah firqah (kelompok) khowarij Ibadiyyah yang di dirikan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum, seorang khawarij ibadiy, Dinamakan Wahhabiyyah karena sesuai namanya, dia adalah orang yang membatalkan syariat syariat islam. Dan meniadakan kewajiban haji, dan telah banyak peperangan yang terjadi antara dia dan penentangnya.

Dan Al Faransi juga mengatakan lanjutan dari perkataan sebelumnya:
المتوفى عام 197 هـ ، بمدينة تاهرت بالشمال الأفريقي
“(Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum) wafat pada tahun 197 H, di kota tihert di Afrika Utara”

Sehingga firqah wahhabiyyah muncul dari tihert Afrika Utara sejak Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab belum lahir, dan bukanlah dari Saudi terlebih lagi dari nejd untuk menuduh Muhammad Abdil Wahhab sebagai Wahhabi sesat.

Dan ketahuilah dari berbagai fitnah yang dituduhkan oleh ASWAJA dan syiah, yang suka untuk menyamakan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab dengan firqah Wahhabiyyah Khorijiyyah yang didirikan oleh Abdil Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum “bahwasanya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab suka mengkafirkan dll” telah dibantah oleh beliau sendiri sejak zaman dahulu kala, karena tuduhan ini sudah muncul dizaman beliau, namun ASWAJA timbulkan lagi tuduhan ini. (Semoga Allah membalas yang setimpal atas tuduhan mereka yang semena mena). Simaklah perkataan beliau:

(فمنها) قوله : إني مبطل كتب المذاهب الأربعة، وإني أقول إن الناس من ستمائة سنة ليسوا على شيء وإني أدعي الاجتهاد، وإني خارج عن التقليد وإني أقول إن اختلاف العلماء نقمة، وإني أكفر من توسل بالصالحين، وإني أكفر البوصيري لقوله يا أكرم الخلق، وإني أقول لو أقدر على هدم قبة رسول الله صلى الله عليه وسلم لهدمتها، ولو أقدر على الكعبة لأخدت ميزابها وجعلت لها ميزاباً من خشب وإني أحرم زيارة قبر النبي صلى الله عليه وسلم وإني أنكر زيارة قبر الوالدين وغيرهما، وإني أكفر من حلف بغير الله، وإني أكفر ابن الفارض وابن عربي، وإني أحرق دلائل الخيرات وروض الرياحين وأسمية روض الشياطين. جوابي عن هذه المسائل أن أقول سبحانك هذا بهتان عظيم. وقبله من بهت محمداً صلى الله عليه وسلم أنه يسب عيسى بن مريم ويسب الصالحين فتشابهت قلوبهم بافتراء الكذب وقول الزور. قال تعالى : (إنما يفتري الكذب الذين لا يؤمنون بآيات الله) بهتوه صلى الله عليه وسلم بأنه يقول إن الملائكة وعيسى وعزيراً قي النار. فأنزل الله في ذلك : ( إن الذين سبقت لهم منا الحسنى أولئك عنها مبعدون )

“Maka dari tuduhan dusta tersebut, perkataan mereka: Bahwasanya saya (Muhammad bin Abdil Wahhab) membatalkan kitab-kitab 4 madzhab, dan bahwasanya saya mengatakan “bahwasanya manusia semenjak 600 tahun yang lalu tidaklah diatas sesuatu (tidak mempunyai keutamaan dan tidak diatas kebenaran), dan bahwasanya saya mengakui diri saya seorang mujtahid, dan bahwasanya saya keluar dari wilayah taklid. Dan bahwasanya saya mengatakan perbedaan pendapat ulama adalah adzab, dan bahwasanya saya mengkafirkan orang yang bertawassul kepada orang-orang yang shalih, dan bahwasanya saya mengkafirkan buwaishiry karena dia mengakatakan “Wahai manusia yang paling mulia, dan bahwasanya saya mengatakan “seandainya saya mampu untuk meruntuhkan qubbah nabi maka akan aku runtuhkan, dan seandainya aku menguasai ka’bah maka aku akan mengambil pintunya dan aku akan membuatkannya pintu dari kayu,

Dan bahwa aku mengharamkan berziarah ke kuburan Nabi – Shallallahu 'Alaihi wasallam, dan bahwa aku mengingkari ziarah ke kuburan kedua orang tua dan ke yang lainnya, dan bahwa aku mengkafirkan siapa saja yang bersumpah selain dengan Allah, dan bahwa aku mengkafirkan Ibnu Faridh dan Ibnu 'Arabiy, dan bahwa aku membakar kitab Dala'ilul Khairat dan kitab Raudhur Rayyahin lalu aku menamakannya Raudhusy Syayathin.

Dan sebagai jawabanku atas masalah-masalah ini, aku katakan: "Mahasuci engkau (Allah), ini adalah kedustaan yang besar", dan dari sebelumnya ada orang yang mendustakan Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bahwa beliau telah mencaci nabi Isa Bin Maryam, dan telah mencaci orang-orang Shalih, maka serupalah hati mereka (yakni orang yang berdusta atas Nabi dan atas Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab) dalam mengada-adakan kedustaan dan ucapan palsu. Allah berfirman: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang mengada-adakan kedustaanlah yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah", mereka menuduh Rasulullah dengan sesuatu yang tidak pernah beliau ucapkan, bahwa beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata: "sesungguhnya para malaikat, Isa dan Uzair berada di dalam neraka", maka Allah pun menurunkan ayat ini: "Sesungguhnya orang-orang yang telah lebih dulu kebaikan mereka ada dari kami, mereka adalah orang-orang yang jauh dari neraka”[3]

Sehingga salafiyyun –diantara mereka adalah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab- bukanlah seorang takfiriy (yang suka mengkafirkan). Sehingga akidah dan manhaj syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab adalah salaf dan bukan wahhabiyyah.

Maka dari itu berkatalah Malik Abdil Aziz Alu Suud:
يسمّوننا بالوهّابيّين، ويسمون مذهبنا بالوهّابيِّ، باعتبار أنّه مذهب خاصٌّ، وهذا خطأ فاحش نشأ عن الدعايات الكاذبة الّتي كان يبثها أهل الأغراض.نحن لسنا أصحاب مذهب جديد، وعقيدة جديدة، فعقيدتنا هي عقيدة السلف الصالح، ونحن نحترم الأئمة الأربعة، ولا فرق عندنا بين مالك والشافعيِّ و أحمد وأبي حنيفة، وكلّهم محترمون في نظرنا. هذه هي العقيدة التي قام شيخ الإسلام محمد بن عبدالوهاب يدعو إليها. وهذه هي عقيدتنا، وهي عقيدة مبنية على توحيد الله عز وجل خالصة من كل شائبة منزّهة من كل بدعة، فعقيدة التوحيد هذه هي التي ندعو إليها، وهي التي تنجينا مما نحن فيه من محن وأوصاب.

“Mereka menamakan kami dengan Wahhabiyyin, dan mereka menamai madzhab kami dengan madzhab Wahhabi dalam konteks madzhab baru. Dan ini adalah kesalahan yang fatal. Muncul dari tuduhan-tuduhan dusta yang dihembuskan oleh orang-orang yang memiliki maksud. Dan kami bukanlah orang-orang yang berpegang kepada madzhab baru dan akidah yang baru. Maka akidah kami adalah akidah salafus shalih, dan kami menghormati 4 imam, dan tidak ada bedanya bagi kami antara imam Malik dan Imam Syafi’i begitu pula imam Ahmad dan Imam Abu hanifah, semuanya adalah imam yang terhormat dalam pandangan kami. Dan inilah akidah yang didakwahkan oleh syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, dan inilah akidah kami. Dan dia adalah akidah yang dibangun diatas tauhid kepada Allah dan murni dari kerancuan-kerancuan dan bersih dari segala bid’ah-bid’ah.  Dan akidah tauhid yang kami dakwahkan, dan akidah inilah yang menyelamatkan kami dari cobaan-cobaan dan  musibah-musibah”[4]

Kemudian mereka yang menuduh kami wahhabi dengan berdalil bahwasanya kami pengikut tanduk syaithon dari najd karena kelahiran Muhammad bin Abdil Wahhab dari Najd.

Maka kami jawab: Ini adalah sungguh kedustaan yang besar, ingin menyamakan kami dengan sabda Rasul:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

“ Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami pada Syaam kami dan Yamaan kami”. Para shahabat : “Dan juga Najd kami ?”. Beliau bersabda : “Di sana muncul bencana dan fitnah. Dan di sanalah akan muncul tanduk setan”[5]

Akan tetapi yang dipertanyakan, apakah yang diinginkan oleh Rasulullah adalah Najd di saudi? Mari kita merujuk dan melihat penjelasan para ulama dalam mengomentari hadits diatas.

Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan:

وقال الخطابي: نجد من جهة المشرق، ومن كان بالمدينة كان نجدُه باديةَ العراق ونواحيها، وهي مشرق أهل المدينة، وأصلُ النجد ما ارتفع من الأرض، وهو خلاف الغور، فإنَّه ما انخفض منها، وتهامة كلُّها من الغور ومكة من تهامة
Al Khattabi berkata: Najd adalah arah timur, dan barang siapa yang berada di madinah maka najd nya adalah lembah iraq dan sekitarnya. Dan dia adalah timurnya ahli madinah. Dan adal kata najd tanah yang tinggi dan dia adalah lawan kata Al Ghour. Karena Al ghour adalah Tanah yang rendah. Dan tihamah seluruhnya termasuk Al Ghour dan Makkah termasuk Tihamah”[6]

Jadi yang dimaksudkan oleh nabi Muhammad dalam najd diatas adalah Iraq. Dan begitulah kebanyakan firqah-firqah sesat muncul dari wilayah Iraq begitu pula ya’juj dan ma’ju berserta dajjal akan muncul dari arah sana meneurut kebanyakan riwayat.

Kemudian yang tidak kalah lucunya, mereka mengatakan Ibnu taimiyyah adalah seorang wahhabi yang harus dijauhi pemikirannya sama dengan Muhammad bin Abdil Wahhab.

Maka peryataan ini sungguh menggelitik. Padahal yang duluan lahir siapa? Ibnu Taimiyyah dulu ataukah Muhammad bin Abdil Wahhab?  Jelas, Syaikhul Islam ibn Taimiyyah duluan yang hidup.

Sehingga telah jelas bagi sang penanya perbedaan salaf dan wahhabi. Kemudian, pertanyaan penanya:
“bisakah ustadz menjelaskn kedua ny , dn yng mana yng harus ana ikuti...?”

Untuk penjelasan antara perbedaan keduanya telah kami jelaskan. Kemudian, diantara keduanya yang manakah yang harus anda ikuti?

Maka jelaslah yang harus anda ikuti adalah manhaj salaf. Karena salaf adalah 3 generasi terbaik “Sahabat, Tabi’in, Tabiut Tabi’in).

Rasulullah shallallahu alaihhi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَاسِ قَرْنِي ثُمَّ الذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah zamanku kemudian zaman setelahnya kemudian zaman setelahnya.”[7]

Allah berfirman:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.”[8]

Dan itulah pengikut para salaf, dengan berusaha menjalan sunnah nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sesuai pemahaman para salaf.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

وَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيْغَةً ذَرِفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُوْلُ الله كَأَنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهُدُ إِلَيْنَا فَقَالَ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى الله وَالسَّمْعَ وَالطَّاعَةَ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ المَهْدِيْيِنَ الرَّاشِدِيْنَ تَمَسَّكُوْا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menasihati kami dengan suatu nasihat yang sangat mendalam, sehingga membuat air mata kami mengalir dan hati-hati kami bergetar. Maka berkatalah seseorang, ‘Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, seakan-akan ini adalah nasihat perpisahan, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’ Maka Rasulullah bersabda, ‘Saya mewasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, dan agar kalian mendengar dan taat (kepada pemimpin) walaupun (yang memimpin kalian adalah) seorang budak dari Habasyah (sekarang Ethiopia -pen.). Karena sesungguhnya siapa di antara kalian yang hidup setelahku, maka akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Al-Khulafa` yang mendapat hidayah dan petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi-gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah terhadap perkara yang baru dalam agama, karena sesungguhnya semua perkara yang baru dalam agama adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat”[9]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَإِنَّ أُمَّتِيْ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

“Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqah ‘ golongan ’ dan telah terpecah orang-orang Nashara menjadi tujuh puluh dua firqah dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqah. Semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jama’ah”[10]

Dalam sebuah riwayat disebutkan:
هُمْ مَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي
"Mereka adalah orang yang berada pada (jalan) seperti (jalan) yang aku dan sahabat-sahabatku berada di atasnya hari ini."[11]

Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat, dan ini demi tujuan untuk melepaskan tudingan dan julukan buruk yang disematkan kepada ikhwan salafiyyin secara umum dan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab secara khusus.



[1] Fatwa Al Lakhmi ini disebutkan oleh Al Winsyarisi dalam kitabnya Al Mi’yar Al Mu’rib Fi Fatawa Ahli Al Maghrib pada jilid 11 Hal. 168
[2] Lihat di Al Hulal As Sundusiyyah Hal. 142 dan Al A’lam Punya Imam Az Zarkali (5/148)
[3] Ar Rasaail Asy Syakhsiyyah pada Ar Risalah Al Uulaa. Milik Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
[4] Al Malik Ar Rasyid Hal. 36
[5] HR Bukhari Muslim
[6] Fathul Bari (13/47)
[7] Muttafaq Alaihi (HR Bukhari dan Muslim)
[8] QS At Taubah: 100
[9] HR Abu Dawud dan Tirmidzi
[10] HR Abu Dawud
[11] HR Ahmad

Jawaban Terhadap Penafsiran Ayat Al Qur'an Tentang "Mut'ah" Yang Difahami Syi'ah Selama Ini

Allah membolehkan Kawin Mut'ah ataukah Syi'ah???
Menjawab Pertanyaan menantang seorang 'pecinta Ahlul Bait' (baca : syiah)
-------------------------------------------------

Ada Seorang 'Pecinta Ahlul Bait (baca : syiah)' yang melayangkan pertanyaan menantang kepada saya di kronologi saya ketika saya menjawab pertanyaan seorang Wanita Muslimah (Yang kemungkinan baru mulai belajar Islam) tentang Definisi Kawin Kontrak/Zina Mut'ah..sesuai dengan kapasitas pengetahuan saya maka saya pun menjawabnya apa adanya dengan jawaban sederhana..lalu barusan saja saya membuka Laptop tiba2 ada seorang 'Pecinta Ahlul Bait' yang Bersembunyi di balik nama Facebook Mazhab Ahlul Kisa' Ahlul Bait mengomentari Jawaban singkat saya tersebut dengan komentar dan pertanyaan menantang.
Berikut Tulisannya:

ABU HUSEIN COBA JELASKAN MANA DALIL QUR'AN YANG MENGHARAMKAN NIKAH MUT'AH? JANGAN ASAL KOMEN. KALAU KOMEN HARUS PAKAI HUJJAH DAN DALIL YANG KUAT BUKAN HANYA KOMEN SEMPALAN.

ALLAH BERFIRMAN,"HAI NABI KATAKANLAH KEPADA ISTRI-ISTRIMU JIKA KAMU SEKALIAN MENGINGINI KEHIDUPAN DUNIA DAN PERHIASANNYA MAKA MARILAH SUPAYA KUBERIKAN KEPADAMU MUT'AH DAN AKU CERAIKAN DENGAN CARA YANG BAIK." ( QS.AL-AHZAB: AYAT 28 )

Maka saya ABU HUSEIN AT-THULLAIBI menjawab:

(MUQADDIMAH)
Hai Orang Kafir Syi'ah,Sebelum saya menjawab pertanyaan dan komentar anda,maka saya katakan pada anda bahwa LAKUM DIINUKUM WALIADIIN..Bagi Kalian agama kalian dan bagi kami agama kami...dalam agama kami (Agama Islam) Zina Mut'ah itu HARAM dan DOSA BESAR..meskipun dalam agama kalian (Agama Syi'ah) itu di bolehkan bahkan di anjurkan dan di sebut dengan "Nikah",namun pada Agama Kami (Agama Islam) Itu adalah ZINA. dan ini Kesepakatan SELURUH PARA 'ULAMA ISLAM dari kalangan AHLUS SUNNAH dan AHLUL BAIT Shalawatullah Wa Salaamuhu 'Alaihim, baik Hanafi,maliki,syafi'i,atau Hanbali....Begitu juga dengan Ulama Ahlul Bait Radhiyallahu'anhum. nah oleh karena itu jangan sekali2 memaksakan Kami untuk meyakini dan membenarkan Ajaran Agama Kalian yang KAAFIIRR dan SESAT itu....

Toh kami Kaum Muslimin tidak memaksakan Kalian untuk mengikuti Agama kami,Karena Allah Berfirman,"La Ikraahafiddiin",yang artinya tidak ada paksaan dalam Beragama. oleh sebab itu kalian juga jangan paksakan kami kaum ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal-Jamaah) dan Kaum Ahlul Bait untuk Mengikuti Ajaran Agama Syi'ah Rafidhah Majusiyah Farisiyah yang SESAATT dan KAAFIIRR itu.....karena Sejatinya Kalian orang2 Syi'ah Bukanlah pengikut Ahlul Bait,tapi Justru Musuh Utama Ahlul Bait 'Alaihim Shalatu Wa Salam,,Di antara buktinya adalah:

1.Pemuka Ahlul Bait Sayyidu Syabaabi Ahlil Jannah Raihaanul-Musthofa Hasan Bin 'Ali Radhiyallahu'anhuma Berkata,"Demi Allah,Mu'awiyah Bin Abi Sofyan LEBIH BAIK Daripada orang2 yang mengaku sebagai Syi'ah (Pengikut)-Ku,Mereka berupaya membunuhku dan merampas hartaku. (Kitab Al-Ihtijaj Karya At-Thabrasi di halaman 148.).

2.Pemuka Ahlul Bait,'Ali Bin Husein Zainal 'Abidin berkata,"Orang2 Syi'ah bukan dari kami dan kami pun bukan dari mereka".(Kitab Rijaaul Kisyi halaman 111).

3.Imam Ahlul Bait Imam Ja'far Shaadiq 'Alaihi Salam Berkata,"Allah berlepas diri dari Orang2 Yang benci terhadap Abu Bakar dan 'Umar". yang di maksud dengan "Orang2 Yang membenci Abu Bakar dan 'Umar" tentu saja adalah orang2 Syi'ah Rafidhah.!!!!

Kemudian,dalam Agama Syi'ah,Syi'ah Beribadah dengan Sujud Di Kuburan Husein,Syi'ah Menyeru-Nyeru Nama Husein,bahkan Syi'ah di Iraq pernah bikin spanduk besar bertuliskan Lafadz "Inna Lil-Husein Wa Inna Ilaihi Raaji'uun",yang artinya "Sesungguhnya Kami milik Husein dan Kepadanya lah kami kembali". Minimimal Orang2 Syi'ah baik yang di Timur Tengah maupun yg di Indonesia selalu Menyeru nama Husein degan Perkataan "Yaa Husein.." atau "Labbaika Yaa Husein.." yang artinya "Kami Sambut panggilanmu Yaa Husein".
sedangkan di Sisi Lain Orang2 Islam dengan penuh Ketauhidan dan keimanan mereka berseru "Labbaikallaahumma Labbaik..yang artinya "Kami Sambut Panggilan-Mu yaa Allah..".

Hal Ini menunjukkan bahwa Syi'ah Menyembah Husein,atau minimal Mensejajarkan Posisi Husein dengan posisi Allah Rabbul 'Alamin yang telah menciptakan Husein.Dan dalam agama kami (Agama Islam) ini adalah KEKUFURAN yang nyata,yang Dalam Hukum Islam Bila ada Khalifah atau Amirul Mukminin maka Orang2 Semacam ini Sudah Tidak akan di biarkan Hidup alias Di Sembelih bagaikan Hewan Qurban. kenapa demikian?? karena Tuhan Kami Adalah Allah Jalla Wa 'Ala yang telah menciptakan Kami dan Memberi Rezeki kami,Tuhan Kami adalah Allah yang telah menghidupkan Husein dan mematikannya...TIDAK ADA ILAH YANG BERHAK DI SEMBAH SECARA BENAR KECUALI DIA (ALLAH)...Dan ini adalah 'Aqidah Kami Kaum Muslimin,Ahlus Sunnah dan Ahlul Bait.

Thayyib,Jika kalian orang2 Syi'ah Kaafiirr Menyeru-nyeru Husein dan memanggil-manggil namanya Dan itu berindikasi kalian menuhankannya,padahal Allah berfirman,"Dialah Allah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam serta menundukkan matahari dan bulan,masing2 berjalan menurut waktu yang di tentukan,yang berbuat demikian adalah Allah Tuhan-Mu,Kepunyaannyalah Kerajaan,DAN ORANG2 YANG KAMU SERU SELAIN ALLAH,TIDAK MEMILIKI APA-APA MESKIPUN SETIPIS KULIT ARI."(QS.Faathir ayat 13).

Thayyib,Allah mengatakan "Orang2 yang kamu seru selain Allah Tidak memiliki apa2 meskipun setipis kulit ari",Ini menunjukkan Bahwa Husein Bin Ali adalah makhluq Selain Allah yang TIDAK MEMILIKI APA2 MESKIPIN SETIPIS KULIT ARI,Lantas mengapa kalian menyeru-nyeru Nama Husein wahai Orang2 Syi'ah????????
Lalu di ayat Selanjutnya (QS.Faathir ayat 14) Allah berfirman,"..Jika kamu menyeru mereka maka mereka tidak dapat mendengar seruanmu,dan kalau mereka mendengar seruanmu mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu,dan di hari kiamat nanti mereka akan mengingkari KEMUSYRIKANMU dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang di berikan oleh Allah yang maha mengetahui."

(MENJAWAB PERTANYAAN MENANTANG).
Baiklah,sekarang saya (Abu Husein At-Thullaibi) akan To The Point menanggapi Point masalah yang di tanyakan oleh orang Kafir Syi'ah ini,(Wal-'ilmu 'indallah).

anda mengatakan bahwa Allah berfirman dalam QS.Al-Ahzab ayat 28,"HAI NABI KATAKANLAH KEPADA ISTRI-ISTRIMU,'JIKA KAMU SEKALIAN MENGINGINKAN KEHIDUPAN DUNIA DAN PERHIASANNYA MAKA MARILAH SUPAYA KUBERIKAN KEPADAMU MUT'AH DAN AKU CERAIKAN DENGAN CARA YANG BAIK".

Wahai orang kafir Syi'ah,Semoga Allah memberi hidayah anda dan tidak mematikan anda dalam keadaan kafir.. Ayat ini berkenaan dengan Rasulullah yang ingin menceraikan istri2 nya dan memberikan "Mut'ah" kepada mereka. nah, Mut'ah di dalam ayat ini bermakna "Kesenangan yang di berikan Rasulullah kepada Istri2 beliau yang ingin beliau Ceraikan" semacam dana dalam jumlah tertentu yang di berikan seorang suami kepada istri yang di ceraikannya tanpa sang istri harus melayani sang suami. nah,di namakan "Mut'ah" dalam ayat ini karena "Mut'ah" bermakna kesenangan. karena Sang istri mendapatkan Kesenangan berupa Pemberian dari sang suami tanpa sang istri harus melayani sang suami

Wahai Syi'ah Kafir -Semoga Allah memberi anda Hidayah masuk Islam-,
Bila anda mengatakan bahwa kata2 "Mut'ah" dalam ayat ini bermakna Kawin Kontrak alias Zina yang dalam Agama Syi'ah di sebut "Nikah" Mut'ah.yang mana kawin Mut'ah bertujuan hanya untuk memuaskan nafsu sex syaithoniyyah Rajimiyyah semata,Nikah yang tidak perlu ada Wali,tidak memberi hak2 nafkah dengan baik,sang wanita yang di mut'ah tidak memiliki hak mewarisi harta sang suami,lalu kalau sang wanita hamil maka ia tidak bisa menggugat sang suami jika ikatan kontraknya sudah habis.yang mana posisi wanita yang di mut'ah (dalam ajaran agama syi'ah) sangatlah hina dan lebih buruk daripada binatang ternak.kalau yang anda maksud degan Mut'ah dalam ayat ini adalah Kawin Kontrak seperti yang anda maksudkan di atas,maka bagaimana dengan ayat 236 Surat Al-Baqarah ketika Allah berfirman,"
Tidak ada dosa bagimu jika kamu menceraikan istri-istrimu yang belum kamu sentuh atau belum kamu berikan maharnya,dan hendaklah kamu beri mereka 'Mut'ah' bagi yang mampu menurut kemampuannya dan bagi yang tidak mampu menurut kesanggupannya,yaitu pemberian dengan cara yang patut yang merupakan kewajiban bagi orang-orang yang berbuat kebaikan".(QS.Al-Baqarah ayat 236).

Lihat Wahai orang Kafir Syi'ah..Dalam Ayat ini Allah sendiri yang mendefinisikan Arti "Mut'ah" dalam firmannya yang mulia...Allah mendefinisikan 'Mut'ah' dalam firmannya itu dengan makna "Pemberian dengan cara yang patut",terkait dengan Istri-istri yang di ceraikan. Bukan 'Mut'ah" Kawin Kontrak Zina Cabul ala Agama Sesat Syi'ah Dhalalah..!!!! Kurang ajar sekali anda menafsirkan Ayat2 Allah yang mulia seenak Otak anda...Siapa anda...anda Tidak lebih baik daripada Kotoran hewan di belah dua bila anda memperlakukan Ayat2 Allah yang mulia dengan Kurang ajar seperti ini demi Membenarkan ajaran Kotor anda tentang kawin kontrak dan menghalalkan Zina. inilah di antara Bukti bahwa Syi'ah agama kotor yang menghalalkan segala yang di haramkan Allah dan merubah-rubah Ayat2 Allah....
Namun saya heran dengan kalian wahai orang2 Syi'ah..mengapa kalian mengambil sekian cuil ayat Al-Qur'an untuk membenarkan Zina ala Syi'ah tapi kalian tidak mengambil ayat Al-Qur'an yang lain tentang Jaminan Allah kepada Para Sahabat Nabi untuk masuk Surga??? hingga kalian membenci para Sahabat,mencaci maki mereka dan melaknati mereka?????!!!!!! mengapa kalian tidak mengambil sekian banyak ayat Al-Qur'an yang memuji Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu'anha dan mensucikan beliau dari langit ke tujuh?????!!!!!!!! MENGAPA Wahai Orang2 Syi'ah???? Apakah kalian menggunakan Al-Qur'an hanya sesuai dengan Otak kotor dan Hawa Nafsu bejad kalian?!!!!!!

Penutup dari saya,camkan ini baik2...
Anda menghalalkan Zina Mut'ah padahal Rasulullah mengharamkannya...Rasulullah MENGHARAMKAN Zina Mut'ah melalui Lisan Amirul Mukminin 'Ali Bin Abi Thalib (mertua tercinta 'Umar Bin Khathab),Beliau ('Ali) berkata,"Sesungguhnya Nabi telah melarang Nikah Mut'ah dan memakan daging keledai jinak pada saat perang Khaibar...Dan beliau mengharamkannya sampai hari kiamat".!!!!!!!

Hadits ini di Riwayatkan oleh Imam Bukhori Di dalam Kitab Shahihnya di Bab Nahyu An-Nabi'annikaahil-Mut'ah Akhiiron No Hadits 5115.

....dan INGAT!!! (Jangan Memperkosa Sejarah)
Dahulu setelah penaklukan kota Makkah,Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Aalhi Wa Sallam pernah Berkhutbah di Pintu Ka'bah di antara Hijir Isma'il,"wahai Ummat manusia,Dahulu aku pernah mengizinkan kalian untuk mut'ah (Kawin Kontrak) dengan wanita.dan siapa di antara kalian yang memiliki istri mut'ah (kawin kontrak) maka hendaklah ia menceraikannya.karena Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat..."

Namun,kendati Kawin Kontrak (Mut'ah) telah di haramkan Oleh Allah dan Rasulnya Sampai hari kiamat,tetap saja agama Syi'ah Menghalalkannya karena kalian akan menolak apa yang kami sampaikan,karena Riwayat-riwayat Tentang pengharaman Kawin Mut'ah seluruhnya bersumber dari Ulama-Ulama Islam Seperti Imam Bukhori,Imam Muslim dan yang lainnya,bukan dari Pendeta-pendeta Majusi Persia yang meriwayatkannya sejenis Al-Khomaini,Al-Majlisi,Al-Kulaini dan yang lainnya-Qatalahumullah- hingga kalian pun tentu menolaknya mentah-mentah...Apalagi Hadits-hadits Rasulullah tentang HARAMNYA Kawin Mut'ah di Riwayatkan oleh Para Sahabat Nabi yang mayoritasnya kalian kafirkan,di antaranya adalah Sahabat Rabi' Bin Sabrah Al-Juhani... Jadi wajar saja bila kalian menolaknya,dan kami tidak heran bila kalian tetap Menghalalkan Kawin Mut'ah,karena Riwayat2 pengharamannya di riwayatkan oleh "Orang-orang kafir" menurut anggapan Otak kalian.

Atau,ada Senjata tumpul terakhir yang kalian gunakan untuk membenarkan Ajaran Kotor Zina Mut'ah ala Syi'ah,yaitu kalian akan mengatakan bahwa 'umar Bin Khathab pernah melakukan Kawin Mut'ah di masanya....(?)(?).
Saya tidak akan menjawab Syubhat Tolol kalian ini,tapi saya akan menjawabnya dengan melontarkan pertanyaan: MENGAPA KALIAN MENGAMBIL SUMBER DARI 'UMAR BIN KHATHAB dan BERHUJJAH DENGANNYA?? BUKANKAH KALIAN MENGATAKAN BAHWA 'UMAR BIN KHATHAB ADALAH KAFIR,ZINDIQ,MUNAAFIQ,PENGHKIANAT dan MURTAD??!!!!!!!!!!!??????????
Yang bener aja berargumentasi dengan perbuatan "Orang Kafir,"Pengkhianat"dan "Murtad"!!!!!!!!!!!!!!!?????????? Berarti ajaran agama kalian bersunber dari "Orang Murtad"???

Terakhir,saya ingin bertanya kepada anda wahai Syi'ah Kaafirr,,Coba sebutkan Satu Saja Imam Ahlul Bait yang melakukan Mut'ah (Kawin Kontrak) dan siapa anak2 mereka dari Hasil Kawin Mut'ah itu????? Sebutkan Imam Ahlul Bait satuuuuuu saja ndak usah banyak-banyak..yang melakukan kawin Mut'ah,dan siapa Wanita2 yang Di Mut'ah.????? SEBUTKAN!!!!!!!!!!!!! Ingat! yang saya tanya adalah Imam dari kalangan Ahlul Bait...Jangan selain mereka,karena Syi'ah selalu mengotori Kesucian Ahlul Bait dengan mengaku-ngaku sebagai Pengikut setia Ahlul Bait. Bila ada,silahkan sebutkan dengan lengkap dan Ilmiah dan jangan lari dari pertanyaan saya....Bila jawaban anda ada dan benar,MAKA PERSAKSIKANLAH Demi Allah saya Abu Husein At-Thullaibi akan masuk Syi'ah dan meninggalkan Agama Islam ini...Wallahi.....!!!!!!!!

(saya tidak butuh Celaan,bualan,dan komentar2 kosong yang anak TK juga paling pinter seperti itu.Saya tunggu jawaban dari Kalian wahai Orang2 Kafir Syi'ah.Al-'Ilmu Wal-Haqqu 'Indallaah..)
Wallahu A'lam.

oleh : Abu Husein At-Thullaibi