Tuesday, February 9, 2016

Tidak Mungkin Ada Kedamaian Di Irak Hingga Muslim (Sunni) Berkuasa Dan Mencampakan MajuSyi’ah Barbar Iran !

hasemi

Hashemi: keputusan irak dibuat di qom iran bukan di baghdad!

Diterbitkan: Senin, 1 Februari, 2016

Tareq al-Hashemi mantan Wakil Presiden Irak menekankan bahwa pemerintah Irak kebangsaannya mereka adalah orang Irak namun loyalitas mereka tidak untuk Irak melainkan untuk Iran, sebagaimana pembuat keputusan negara Irak adalah seorang Iran. Keputusan-keputusan penting didesain di Qom, bukan di Baghdad. Siapa yang menyalahi ini maka dia harus mempertaruhkan segalanya.

Peta, Kontra Dan Penghalalan Segala Cara Oleh Syiah

Keluarga Alumni LDK Membedah Syiah

Selasa 29 Rabiulakhir 1437 / 9 Februari 2016 08:54
SYIAH lahir dari gerakan politik yang kemudian dilembagakan dengan seperangkat sistem keyakinan sebagai idiologinya. Selanjutnya hingga kini, Syiah adalah gerakan yang menghalalkan segala cara untuk eksis, merekrut pengikut, melakukan infiltrasi, dan akhirnya meraih serta mewujudkan kekuasaan otoriter.

Keajaiban Perang di Suriah: Para Malaikat, Tentara Allah, Turun Membantu Mujahidin


Perang di Suriah, entah kenapa, media di Indonesia khususnya seperti tak berminat untuk memblowupnya.

Kecamuk perang di Suriah dan banyaknya korban gugur, khususnya dari kalangan warga sipil Muslim, luput dari berita. Bahkan, ironisnya, umumnya media menyebut Mujahidin yang melawan rezim Basyar Asad sebagai “pemberontak”.

Kumpulan Kisah Kehidupan Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, “Cara” Beliau Mencari Mantu

Kisah Syaikh ‘Utsaimin Mencari Menantu

Dalam kajiannya di Al Qashim, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin, seorang ulama besar negeri Arab yang terkenal, pernah didatangi seorang pemuda bernama Khalid yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa.
Setelahnya dari majelis muhadharah tersebut, beliau menghampiri Syaikh ‘Utsaimin yang hendak pulang ke rumah. Syaikh ‘Utsaimin selalu berjalan kaki dari rumah ke tempat kajian begitu pula sebaliknya. Di tengah jalan pemuda itu nekat memberanikan diri untuk bertanya, “Syaikh, apakah Anda mempunyai anak perempuan?”

Tantangan Aktual Ahlusunnah Wal Jama’ah

Tantangan Aktual Ahlusunnah Wal Jama’ah

Tantangan Aktual Ahlusunnah Wal Jama’ah

Kalau mau jujur, aliran Syiah lebih tepat dilabeli “transnasional”
Oleh: Fahmi Salim, MA
DALAM tinjauan teologis dan historis-sosiologis, istilah Ahlusunnah wal Jama’ah (Aswaja) adalah pengikut sunnah dan lawan dari sifat bid’ah pemikiran. Dalam sejarahnya, Aswaja sering diasosiasikan pengikut para imam-imam yang agung dalam kedalaman ilmunya, yang merupakan antitesa dari paham muktazilah, syiah, khawarij, murjiah, musyabbihah dan jabariyah. Lebih spesifik lagi, Imam As-Safariniy Al-Hanbali (1114-1188 H) dalam Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah Syarh Ad-Durrat Al-Mudhiyyah fi ‘Aqd Al-Firqoh Al-Mardhiyyah (vol.1/73) menegaskan bahwa Ahlusunnah wal Jama’ah terdiri dari 3 golongan besar yaitu, Asy’ariyah (pengikut Imam Abul Hasan Asy’ari), Maturidiyah (pengikut Imam Abu Manshur Maturidi) dan Ahlul Hadis/Atsar (pengikut Imam Ahmad ibn Hanbal).