Friday, January 12, 2018

Syi’ah Di Indonesia Bukan Hanya Tafdhili, Tafad Tapi Ekstrim Bahkan Takfiri

Hasil gambar untuk syiah

Mereka heran kenapa orang Arab Baduwi bisa mengalahkan pasukan yang sudah terlatih. Lalu muncul gerakan ‘syu’ubiyah’ (nasionalisme, sentimen kebangsaan) Persia. Orang-orang Persia yang baru masuk Islam dihasut untuk lebih menonjolkan kebangsaannya dari pada keislaman, “Kita ini Islam, tapi `kan kita orang Persia.” Ketika nasionalisme dikobarkan, orang-orang Persia ini dalam merealisasikan gerakannya ada dua: kalau tidak ke Syi’ah, ya ke Khawarij. Contoh gerakan yang mencoba menggunakan nasionalisme seperti Ibrahim b. Mamsad  yang ingin menghidupkan kembali keagungan Persia.

Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) hari Sabtu (06/01/2018) pagi menghelat acara “Pre-Launching” buku Dr. Syamsudin Arif yang berjudul: “Bukan Sekadar Madzhab: Oposisi dan Heterodoksi Syi’ah.” Acara yang diselenggarakan dari pukul 10.00-12.00 ini berlangsung hangat dan padat peserta.