Friday, June 1, 2018

Kejahatan Rezim Rafidhah Bashar Assadis, Ingin Merubah Demografis Suriah, Merampas Lahan Warga ! Melebihi Kejahatan Zionis Israel Terhadap Warga Asli Palestina



Israel-Palestina jilid 2. Syi’ah meniru Zionis Yahudi. Benar kata Imam Bukhari, Syi’ah=Yahudi=Nasrani. Jauh lebih ganas dari Zionis Israel, Peristiwa Nakba (1948) 600.000 (enam ratus ribu) warga Asli Palestina terusir, di Suriah (Syam) lebih dari 6.000.000 (enam juta) Terusir ! Tanah warga asli Suriah dirampas untuk Syi’ah Majusi dan lainnya (Non Suriah, Non Arab) !! lebih Keji, anda masih Dowerin Palestina ?
Palestina menghadapi Amerika Kecil (Zionis Israel), Ahlus Sunnah Syam (Suriah) Menghadapi Komunis Besar (Rusia, Cina dkk) dan Syi’ah Besar (Majusi Iran dkk). Kufar Syiah Nushari Bashar Assad juga dipertahankan tetap berkuasa oleh Amerika Besar dan Kecil (Zionis Israel), sebab Syam pintu gerbang Penguasaan Eropa (Zaman Muawiyah RA).

Rezim Suriah Berikan Kewarganegaraan Untuk 2 Juta Warga Iran (Majusi Syi'ah)

Jum'at, 1 Juni 2018
Seorang penulis Lebanon Ahmad Ayyash mengungkapkan informasi menarik tentang dukungan Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap sektarian Syiah Iran di Suriah.

Waspadai Syubuhaat


oleh Abu Al-Jauzaa'
Dari Jaabir bin 'Abdillah radliyallaahu ‘anhu:
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَتَى النَّبِيَّ بِكِتَابٍ أَصَابَهُ مِنْ بَعْضِ أَهْلِ الْكُتُبِ، فَقَرَأَهُ عَلَّى النَّبِيُّ فَغَضِبَ، وَقَالَ: أَمُتَهَوِّكُونَ فِيهَا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً، لَا تَسْأَلُوهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوا بِهِ، أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوا بِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا، مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي
Bahwasannya Umar bin Khaththaab pernah mendatangi Nabi sambil membawa kitab yang ia dapatkan dari sebagian Ahli Kitab. Kemudian ia membacakan kepada Nabi kitab tersebut. Nabi pun marah dan bersabda : “Apakah engkau merasa bingung dengan apa yang ada di dalamnya, wahai Ibnul-Khaththaab?. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh aku telah datang kepada kalian dengan membawa sesuatu putih lagi bersih (jelas). Janganlah kalian bertanya kepada Ahli Kitab tentang satu hal, karena mungkin mereka akan memberitahu kalian satu kebenaran namun kalian mendustakannya. Atau mereka menkhabarkan satu kebatilan, akan tetapi kalian membenarkannya. Demi Dzat, yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Muusaa masih hidup, maka wajib baginya untuk mengikutiku” [Diriwayatkan oleh Ahmad 3/387; dihasankan oleh Al-Albaaniy dalam Irwaaul-Ghaliil no. 1589].