Monday, September 17, 2018

Untuk Pendengki Saudi : Portal Islam-Id, Zulkifli Muhammad Ali, Teuku Zulkifli Usman, Hasmi Bakhtiar, Tulisan Ini Membantah (tulisan) Sikap Ghuluw Antum Kepada Erdogan, Yang Kebentur Dinding Reaktor (Istidraj) Idlib (Terkooptasi Komunis Dan Rafidhah).

Diambang Perang IDLIB, Benteng Terakhir Oposisi Suriah

Allah SWT biarkan orang ini dan tidak disegerakan azabnya. Allah berfirman “Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-Qalam: 44). “Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka; sehingga bila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)
Kesepakatan jahat Penjajah Syam : Komunis Rusia-Rafidhah Majusi Iran – Ataturk Sekuler Tulen Turki, mengusir Mayoritas Suni (penduduk asli) dari negaranya.
Erdogan dan Putin Sepakati Skenario Baru di Idlib, Begini Isinya
Kenapa Erdogan Lembek (Tak Berdaya) Di Ghouta ? Karena Zona 'De-Eskalasi ' Jahat (Licence To Kill) Dan Barter Afrin Dengan Dua Penjahat Perang, Putin (Komunis Rusia) Dan Hassan Rouhani (Majusyi’ah Iran). Mereka Ekspansionis Non Arab Di Bumi Syam Seperti Bangsa Tartar.
Konferensi Sochi, Manifestasi Kesepakatan Busuk Erdogan (Turki), Putin (Komunis Rusia), Hasan Rouhani (Syi’ah Iran) Untuk Menjajah Syam (Suriah). Mereka Mengeliminir Kekuatan Oposisi Paling Dominan (Mujahidin Ahlus Sunnah Syam). Hanya Antek-Antek Erdogan (FSA Sekuler) Yang Bisa Dipaksa Hadir Sebagai Barter Serangan Ke Afrin.

Diambang Perang IDLIB, Benteng Terakhir Oposisi Suriah 

[PORTAL-ISLAM.ID] Perhatian media internasional dalam beberapa hari terakhir banyak tertuju pada Propinsi Idlib, kantong terakhir kelompok oposisi bersenjata di Suriah, karena pemerintah Suriah sudah memutuskan dan siap untuk melakukan operasi militer besar-besaran di wilayah tersebut guna membebaskan Idlib dari kelompok oposisi bersenjata dan mengembalikan Idlib ke pangkuan Damaskus. Apabila hal itu terjadi, maka humanitarian catastrophe (bencana kemanusiaan) tidak dapat dielakkan, karena sekitar 2,5 juta warga sipil akan membludak melarikan diri ke perbatasan Turki. Ini yang sangat ditakutkan oleh Turki.