Saturday, January 10, 2015

Inilah Scan Al-Qur'an Iran (Syiah) yang Dibagi-bagikan di Indonesia

SENIN, NOVEMBER 12, 2012  LPPI MAKASSAR  


                                    

IJABI menjawab tuduhan orang-orang kepada Syiah bahwa Al-Qur'an mereka tidak sama dengan Al-Qur'an yang berada di tangan kaum Muslimin saat ini dengan cara membagi-bagikan Al-Qur'an cetakan Iran atau Al-Qur'an cetakan orang-orang Syiah kepada kaum Muslimin Indonesia. Apakah Al-Qur'an yang dibagi-bagikan kaum Syiah tersebut ada bedanya dengan Al-Qur'an kita saat ini?, mari kita lihat lembar demi lembar, (dan gambar di atas adalah sampul Al-Qur'an cetakan Iran)

Lambang negara Syiah Iran di atas lafaz Innahu Laqur'anun Kariim

                                        

Masih dalam halaman-halaman awal, dalam kotak merah terdapat tulisan Al-Jumhuriyah Al-Islamiyah Iransebagai bukti bahwa Al-Qur'an ini dicetak oleh orang-orang Syiah di Iran



                                      
Kita mulai menilai Al-Qur'an cetakan Iran dengan surat Al-Fatihah, silakan baca,

                                           
Berikutnya surat Quraisy, Al-Maa'uun, dan Al-Kautsar cetakan Iran

                                    
Berikut daftar isi surat dan juz dalam Al-Qur'an edisi Iran ini

                                                         
Bagaimana menurut pembaca? apakah Al-Qur'an mereka beda dengan Al-Qur'an kita? yah, jawaban pembaca sama dengan kami, Al-Qur'an cetakan orang-orang Syiah di Iran SAMA dengan Al-Qur'an kaum Muslimin di seluruh dunia!

Inilah trik taqiyah tingkat tinggi yang sedang dijalankan oleh pemerintah Iran untuk menipu kaum Muslimin di dunia, bukan berarti bahwa mereka tidak membaca Al-Qur'an ini di Iran, mereka juga membacanya, bahkan Al-Qur'an yang sama juga menjadi Kitab yang dihafalkan oleh para peserta MTQ tingkat internasional yang selalu diselenggarakan oleh Iran. 

Ini hanyalah kamuflase, kenapa? karena keyakinan orang-orang Syiah mengatakan bahwa Al-Qur'an yang dikumpulkan oleh para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tersebut tidak asli lagi, dirubah, ditambah, dan telah dikurangi. 

Mereka memakai Al-Qur'an yang ada sekarang hanyalah untuk mengisi kekosongan, karena di akhir zaman nanti Imam Mahdi akan turun dari langit membawa Al-Qur'an yang asli menurut Syiah. Silakan cari di seluruh pelosok Iran dan kantong-kantong Syiah di dunia, kita akan dapati Al-Qur'an mereka sama dengan Al-Qur'an kita, namun  bagi mereka membacanya adalah sebuah beban, dan terpaksa.

Tidak percaya? silakan perhatikan bukti-bukti otentik berikut ini:

1. Ulama Syiah, Sayyid Adnan Al Bahrani, 

                              
“Hasilnya adalah bahwa riwayat-riwayat dari jalur Ahlul Bait juga banyak jika tidak dikatakan mutawatir, bahwasanya Al-Qur’an yang ada di tangan kita bukanlah Al-Qur’an secara sempurna sebagaimana yang diturunkan kepada Muhammad, bahkan di dalamnya terdapat kebalikan dari apa yang Allah turunkan, di dalamnya juga ada yang dirubah dan bahwasanya telah dihapus darinya perkara yang banyak, di antaranya nama Ali dalam banyak tempat, juga lafadz Aalu Muhammad (keluarga Muhammad), juga nama-nama orang Munafik, dan lain sebagainya. Dan juga Al Quran tidak pada pengurutan yang diridhai di sisi Allah dan di sisi Rasulullah, sebagaimana yang terdapat dalam tafsir Ali bin Ibrahim.” 

2. Ulama Syiah, Al-Mufid


                            
"Pembahasan tentang penyusunan Al-Quran serta perkataan sebuah kelompok tentang penambahan dan pengurangan di dalam Al-Quran.

Saya katakan: Riwayat-riwayat telah datang secaramelimpah dari para imam pemberi petunjuk dari keluarga Muhammad tentang perbedaan Al-Quran dan hal-hal baru yang dibuat-buat oleh sebagian orang-orang zalim berupa penghapusan dan pengurangan.

Adapun pembahasan tentang penyusunan Al-Quran, maka yang ada (sekarang) mengindikasikan dimajukannya ayat-ayat yang turun belakangan dan diakhirkannya ayat-ayat yang diturunkan lebih awal, dan siapa yang mengetahui nasikh dan mansukh, jugaal Makki dan al Madani (ia akan tahu bahwa Al Quran) tidak disusun sebagaimana dengan yang kami sebutkan.

Adapun pengurangan maka akal tidak mendustakan dan tidak menghalangi untuk terjadi."

3. Seluruh Ulama Ahli Hadis dan Ahli Tafsir Syiah sepakat Al-Qur'an telah dirubah

                          
                                 
Soal kelima: Siapakah mereka yang berpendapat tentang tahrif (perubahan) Al-Qur’an dan apa dalil mereka?

Jawab: Sekumpulan ahli hadis dan ulama ahli riwayat menyatakan adanya tahrif dalam Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan, oleh karena itu
Mereka berpendapat tentang adanya tahrif Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan.

Yang paling pertama yang berpendapat tentang itu yang saya ketahui adalah Ali bin Ibrahim dalam kitab tafsirnya, di dalamnya terdapat perkataan Abu Al-Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hasyimi Al-Qummi: “Di dalam Al-Qur’an terdapat Nasikh dan Mansukh… ada juga yang terputus, bengkok, dirubah tempat hurufnya, dirubah-rubah dan di dalamnya juga terdapat kebalikan dari apa yang diturunkan Allah Azza Wajalla –sampai perkataannya- adapun yang dirubah darinya adalah firman-Nya: 

لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ
maksudnya tentang Ali, seperti ini diturunkan. 
أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ وَالْمَلائِكَةُ يَشْهَدُونَ
Juga firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا

Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
 أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ

Juga firman-Nya:
وَلَوْ تَرَى
Maksudnya orang-orang yang menzalimi keluarga Muhammad
فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
Dan yang semisal ini banyak. Kami sebutkan di tempatnya. Begitulah maksud dari perkataannya, hal itu nampak dari Al-Kulaini di mana dia meriwayatkan hadis-hadis yang jelas tentang itu dan dia tidak mengomentarinya sedikit pun.

Sayyid Al Jaza’iri juga berpendapat tentang terjadinya tahrif dalam dua syarahnya terhadap 2 tahdzib, beliau memperpanjang pembahasan tentang itu di dalam risalahnya yang ia beri judul Manba’ Al Hayat

(Ayatullah Al Uzhma Al Ashfahani menerangkan akidah Imamnya para mufassir, Al-Qummi, dan imamnya ahli hadis, Al-Kulaini, tentang tahrif Al-Quran)

4. An-Nuri Ath-Thibrisi dan sikap Khomeini yang sangat memuliakan ulama yang telah mengatakan Al-Qur'an dirubah.

Berkata seorang hamba yang penuh dengan dosa Husain bin Muhammad Taqy At Thabrisi- semoga Allah menjadikannya termasuk orang-orang yang senantiasa berhenti di depan pintu-Nya dan teguh dengan kitab-Nya-: Ini adalah buku yang lembut lagi mulia, yang saya kerjakan untuk  membuktikan telah terjadinya tahrif (penyelewengan/perubahan) Al Qur’an dan membuktikan kecurangan ahli kejahatan dan permusuhan (yang dimaksud adalah para shahabat radhiallaahu 'anhum). Dan saya menamakan buku ini Fashl al-Khithaab fii tahrif kitaab rabb al-arbaab.

Bagaimana sikap Khomeini terhadap ulama Syiah yang telah mengatakan Al-Qur'an ini dirubah?, mari kita baca bersama, 

Di dalam al-Arba'un Haditsan, Khomeini memperkenalkan masyaikhnya dalam bidang hadits, dan mereka mendapatkan dari :

al-Maula al-Aalim al-Zaahid al-Aabid al-Faaqih al-Muhaddits al-Mirza Husain al-Nuri - semoga Allah menerangi tempat peristirahatannya yang mulia.

Lihatlah, masuk akalkah orang yang jelas-jelas telah menghina kitabullah justru diberikan pujian seperti itu ? Dan bukan itu saja, bahkan al-Nuri penulis Fashl al-Khithaab tersebut dikuburkan berdekatan dengan makam Amirul Mu'minin Ali bin Abi Thalib radhiallaahu 'anhu. Apakah menurut anda Amirul Mu'minin sudi berdekatan dengan orang seperti itu ? Itulah kekurangajaran yang sangat dari kaum syi'ah rafidhah. 


5. Al-Karmani, Ulama Syiah
 
“Terjadi perubahan dan pengurangan pada Al Quran!, Al Quran yang terjaga itu tidak ada melainkan ada pada Al Qa’im (Imam Mahdi), dan Syiah itu TERPAKSA membaca Al Quran ini (Al Quran sekarang) sebagai bentuk taqiyyah, karena ini perintah keluarga Muhammad alaihis salam” (Al Karmani, Ar Radd ‘ala Hasyim Asy-Syami, hal 13, cet Iran)


6. Ni'matullah Al-Jaza'iri, Ulama Syiah juga

“diriwayatkan dari berita-berita bahwa mereka (para Imam Syiah) alaihimus salam memerintahkan pengikut mereka membaca Al Quran yang ada sekarang ini di dalam shalat dan selainnya, juga mengamalkan hukum-hukumnya sampai muncul Maulana Shahibuz Zaman (Imam Mahdi) kemudian ia akan mengangkat Al Quran ini dari tangan manusia ke langit dan mengeluarkan Al Quran yang disusun oleh Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib ra) kemudian dibaca dan hukum-hukumnya dilaksanakan” (Ni’matullah Al Jaza’iri, Al Anwar An Nu’maniyyah, Jilid 2, hal 363-364)

Inilah Akidah Syiah tentang Al-Qur'an, sehingga apa yang mereka lakukan saat ini tidaklah merubah akidah mereka. Orang Syiah Indonesia yang membagi-bagikan Al-Qur'an tersebut hanyalah orang-orang biasa, sedangkan yang kami kutipkan adalah ijma (kesepakatan) seluruh ulama Syiah bahwa Al-Qur'an tidak asli lagi.

Selanjutnya, bagaimana sikap kita terhadap Al-Qur'an cetakan Iran yang dibagi-bagikan tersebut?

Menurut kami, ambillah Al-Qur'an itu, karena itu adalah Kalam Allah yang asli, mereka berusaha dengan sekuat tenaga agar Al-Qur'an mereka sama dengan kita. Jangan dibuang apalagi dibakar, karena itu melecehkan kitab Allah. Bacalah seperti kita membaca Al-Qur'an yang lainnya. Mudah-mudahan Allah memberikan pahala yang melimpah kepada pemerintah Iran yang telah membagi-bagikan Al-Qur'an tersebut secara gratis jika memang bebas dari taqiyah, dan sekali lagi perlu diingat bahwa keyakinan mereka tetaplah sama dengan apa yang diucapkan oleh ulama-ulama Syiah di atas bahwa Al-Qur'an saat ini tidak asli lagi, membacanya adalah terpaksa dan sebagai taqiyah, dan ketika Imam Mahdi turun membawa Al-Qur'an versi Syiah mereka akan membacanya dan melaksanakan hukum-hukumnya.

(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)

Catatan tambahan :

kata Syiah disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur'an... namun bukan berarti itu menunjukkan bahwa Syiah merupakan ajaran yang benar... karena Syiah yang disebut dalam Al-Qur'an tidak ada yang bermakna Syiah yang kalian anut saat ini dan merupakan aliran sesat. begitu juga dengan Sunni, tidak ada sebutan sunni dalam Al-Qur'an, bukan berarti Sunni itu batil.
itu logika konyol.
sebaliknya kami tantang Anda uuntuk menyebutkan satu saja ayat dalam Al-Qur'an yang menyebut secara jelas Imamah Ali....karena Al-Maidah: 55 itu tidak jelas tertuju pada Ali. Tafsir tentang berzakat dalam ruku' itu buatan kalian, yang bahkan melecehkan Imam Ali karena tidak khusyu' dalam shalat.
Baca ini: 
http://www.lppimakassar.com/2013/03/kaidah-yang-meruntuhkan-akidah-syiah.html
Kemudian untuk yang komen pas di atas ini: silakan bikin screen shot yang jauh lebih bagus, jika memang anda punya bukti!

Yang bilang Syiah punya Al-Qur'an lain itu bukan Sunni, bukan pula selain Syiah, tapi ulama-ulama Syiah sendiri (seperti scan kitab mereka yang kami kutip di atas: Adnan Al-bahrani, Al-Mufid, An-Nuri Ath-Thibrisi, Khomeini yang setuju dng Thibrisi, dan seluruh Ulama Hadis dan Ulama Ahli Tafsir Syiah).... kalau begitu mereka ini -seperti kata anda- bukan hanya konyol, tapi tak punya logika karena sudah ditutup oleh fanatisme buta.

Ini tanggapa ringkas tentang Al-Maidah: 55
Dalil lain tentang Imamah adalah ayat ke 55 dalam surat Al-Maidah,
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
Syiah menafsirkan bahwa waliy/pemimpin yang dimaksud dalam ayat ini adalah Ali bin Abi Thalib. Karena menurut dalam salah satu riwayat, Ali mengeluarkan zakat berupa cincin kepada fakir miskin dalam keadaan rukuk. Suatu ayat yang butuh kepada penafsiran dan riwayat hadis, maka itu bukanlah ayat muhkam dan pokok agama.
Di samping riwayat di atas palsu, hadis itu juga merupakan pelecehan terhadap Ali. Kita meyakini bahwa Ali adalah seorang sahabat yang khusyu’ dalam shalat. Sungguh telah beruntung orang-orang beriman. (yaitu) orang yang khusyu’ dalam shalat. (Al-Mukminun: 1-2). Kekeliruan pertama, mengeluarkan zakat pada saat rukuk akan berimplikasi pada shalat yang kurang khusyu’, maka secara tidak langsung kaum Syiah menganggap Ali kurang khusyu’ dalam Shalatnya. Kekeliruan kedua, munculnya anggapan bahwa Ali r.a. adalah orang kaya hingga memakai cincin emas. Sebenarnya, cincin emas itupun telah ada larangannya dari Rasulullah dipakai oleh kaum pria. Bahkan sebaliknya, Ali tidak berhak mengeluarkan zakat. Sebagai contoh mahar Ali kepada Fathimah dibantu oleh Utsman bin Affan karena kebersahajaan beliau dalam kehidupannya.
 

Selengkapnya baca di sini: 

Jadi, Maksud ayat di atas adalah
Wali kaum Mukminin itu hanyalah Allah, Rasulnya dan orang-rang yang beriman yang melaksanakan shalat dan mengeluarkan zakat serta mereka itu tunduk patuh (bukan berzakat dalam keadan rukuk)

Logikanya begini..AL QUR'AN mulai dibukukan atau disusun ketika masa kekhalifahan sayyidina ustman bin affan, disaat itu syyidina Ali bin Abi thalib masih hidup bersama beliau...lantas kenapa beliau (Ali bin Abi thalib) tidk mengkritik susunan AL QUR'AN yang di susun oleh syyidina Ustman bin affan...ok lah..mungkin saat itu Ali bin abi thalib takut krn Ustman bin affan masih jadi khalifah...lantas setelah Ustman bin affan wafat..bukankah yng jadi penguasa atau khalifah setelah beliau adalah ali bin abi thalib...lntas kenapa tdk dirubah kembali kepad naskah asli nya oleh Ali bin abi thalib...jwbnnya sudah pasti krn tidk ada sedikitpun keragu raguan dari susunan AL QUR'AN tersebut untuk di rubah kembali oleh Ali bin Abi thalib..ok lah...mungkin Ali sudah lupa dengan naskah asli AL QUR"AN yang pertama..yaitu yg msih berupa suhub..kl sayyidina Ali bin Abi thalib ra..yg org syiah anggap sebagai Tuhan..kenapa memiliki sifat yang pelupa...yg pasti dn jelas jawabn yang pertama lah yang jelas.,,,



Jawaban Terhadap Penafsiran Ayat Al Qur'an Tentang "Mut'ah" Yang Difahami Syi'ah Selama Ini

Minggu, 13 Oktober 2013
Allah membolehkan Kawin Mut'ah ataukah Syi'ah???
Menjawab Pertanyaan menantang seorang 'pecinta Ahlul Bait' (baca : syiah)
-------------------------------------------------
Ada Seorang 'Pecinta Ahlul Bait (baca : syiah)' yang melayangkan pertanyaan menantang kepada saya di kronologi saya ketika saya menjawab pertanyaan seorang Wanita Muslimah (Yang kemungkinan baru mulai belajar Islam) tentang Definisi Kawin Kontrak/Zina Mut'ah..sesuai dengan kapasitas pengetahuan saya maka saya pun menjawabnya apa adanya dengan jawaban sederhana..lalu barusan saja saya membuka Laptop tiba2 ada seorang 'Pecinta Ahlul Bait' yang Bersembunyi di balik nama Facebook Mazhab Ahlul Kisa' Ahlul Bait mengomentari Jawaban singkat saya tersebut dengan komentar dan pertanyaan menantang.
Berikut Tulisannya:

ABU HUSEIN COBA JELASKAN MANA DALIL QUR'AN YANG MENGHARAMKAN NIKAH MUT'AH? JANGAN ASAL KOMEN. KALAU KOMEN HARUS PAKAI HUJJAH DAN DALIL YANG KUAT BUKAN HANYA KOMEN SEMPALAN.

ALLAH BERFIRMAN,"HAI NABI KATAKANLAH KEPADA ISTRI-ISTRIMU JIKA KAMU SEKALIAN MENGINGINI KEHIDUPAN DUNIA DAN PERHIASANNYA MAKA MARILAH SUPAYA KUBERIKAN KEPADAMU MUT'AH DAN AKU CERAIKAN DENGAN CARA YANG BAIK." ( QS.AL-AHZAB: AYAT 28 )

Maka saya ABU HUSEIN AT-THULLAIBI menjawab:

(MUQADDIMAH)
Hai Orang Kafir Syi'ah,Sebelum saya menjawab pertanyaan dan komentar anda,maka saya katakan pada anda bahwa LAKUM DIINUKUM WALIADIIN..Bagi Kalian agama kalian dan bagi kami agama kami...dalam agama kami (Agama Islam) Zina Mut'ah itu HARAM dan DOSA BESAR..meskipun dalam agama kalian (Agama Syi'ah) itu di bolehkan bahkan di anjurkan dan di sebut dengan "Nikah",namun pada Agama Kami (Agama Islam) Itu adalah ZINA. dan ini Kesepakatan SELURUH PARA 'ULAMA ISLAM dari kalangan AHLUS SUNNAH dan AHLUL BAIT Shalawatullah Wa Salaamuhu 'Alaihim, baik Hanafi,maliki,syafi'i,atau Hanbali....Begitu juga dengan Ulama Ahlul Bait Radhiyallahu'anhum. nah oleh karena itu jangan sekali2 memaksakan Kami untuk meyakini dan membenarkan Ajaran Agama Kalian yang KAAFIIRR dan SESAT itu....

Toh kami Kaum Muslimin tidak memaksakan Kalian untuk mengikuti Agama kami,Karena Allah Berfirman,"La Ikraahafiddiin",yang artinya tidak ada paksaan dalam Beragama. oleh sebab itu kalian juga jangan paksakan kami kaum ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal-Jamaah) dan Kaum Ahlul Bait untuk Mengikuti Ajaran Agama Syi'ah Rafidhah Majusiyah Farisiyah yang SESAATT dan KAAFIIRR itu.....karena Sejatinya Kalian orang2 Syi'ah Bukanlah pengikut Ahlul Bait,tapi Justru Musuh Utama Ahlul Bait 'Alaihim Shalatu Wa Salam,,Di antara buktinya adalah:

1.Pemuka Ahlul Bait Sayyidu Syabaabi Ahlil Jannah Raihaanul-Musthofa Hasan Bin 'Ali Radhiyallahu'anhuma Berkata,"Demi Allah,Mu'awiyah Bin Abi Sofyan LEBIH BAIK Daripada orang2 yang mengaku sebagai Syi'ah (Pengikut)-Ku,Mereka berupaya membunuhku dan merampas hartaku. (Kitab Al-Ihtijaj Karya At-Thabrasi di halaman 148.).

2.Pemuka Ahlul Bait,'Ali Bin Husein Zainal 'Abidin berkata,"Orang2 Syi'ah bukan dari kami dan kami pun bukan dari mereka".(Kitab Rijaaul Kisyi halaman 111).

3.Imam Ahlul Bait Imam Ja'far Shaadiq 'Alaihi Salam Berkata,"Allah berlepas diri dari Orang2 Yang benci terhadap Abu Bakar dan 'Umar". yang di maksud dengan "Orang2 Yang membenci Abu Bakar dan 'Umar" tentu saja adalah orang2 Syi'ah Rafidhah.!!!!

Kemudian,dalam Agama Syi'ah,Syi'ah Beribadah dengan Sujud Di Kuburan Husein,Syi'ah Menyeru-Nyeru Nama Husein,bahkan Syi'ah di Iraq pernah bikin spanduk besar bertuliskan Lafadz "Inna Lil-Husein Wa Inna Ilaihi Raaji'uun",yang artinya "Sesungguhnya Kami milik Husein dan Kepadanya lah kami kembali". Minimimal Orang2 Syi'ah baik yang di Timur Tengah maupun yg di Indonesia selalu Menyeru nama Husein degan Perkataan "Yaa Husein.." atau "Labbaika Yaa Husein.." yang artinya "Kami Sambut panggilanmu Yaa Husein".
sedangkan di Sisi Lain Orang2 Islam dengan penuh Ketauhidan dan keimanan mereka berseru "Labbaikallaahumma Labbaik..yang artinya "Kami Sambut Panggilan-Mu yaa Allah..".

Hal Ini menunjukkan bahwa Syi'ah Menyembah Husein,atau minimal Mensejajarkan Posisi Husein dengan posisi Allah Rabbul 'Alamin yang telah menciptakan Husein.Dan dalam agama kami (Agama Islam) ini adalah KEKUFURAN yang nyata,yang Dalam Hukum Islam Bila ada Khalifah atau Amirul Mukminin maka Orang2 Semacam ini Sudah Tidak akan di biarkan Hidup alias Di Sembelih bagaikan Hewan Qurban. kenapa demikian?? karena Tuhan Kami Adalah Allah Jalla Wa 'Ala yang telah menciptakan Kami dan Memberi Rezeki kami,Tuhan Kami adalah Allah yang telah menghidupkan Husein dan mematikannya...TIDAK ADA ILAH YANG BERHAK DI SEMBAH SECARA BENAR KECUALI DIA (ALLAH)...Dan ini adalah 'Aqidah Kami Kaum Muslimin,Ahlus Sunnah dan Ahlul Bait.

Thayyib,Jika kalian orang2 Syi'ah Kaafiirr Menyeru-nyeru Husein dan memanggil-manggil namanya Dan itu berindikasi kalian menuhankannya,padahal Allah berfirman,"Dialah Allah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam serta menundukkan matahari dan bulan,masing2 berjalan menurut waktu yang di tentukan,yang berbuat demikian adalah Allah Tuhan-Mu,Kepunyaannyalah Kerajaan,DAN ORANG2 YANG KAMU SERU SELAIN ALLAH,TIDAK MEMILIKI APA-APA MESKIPUN SETIPIS KULIT ARI."(QS.Faathir ayat 13).

Thayyib,Allah mengatakan "Orang2 yang kamu seru selain Allah Tidak memiliki apa2 meskipun setipis kulit ari",Ini menunjukkan Bahwa Husein Bin Ali adalah makhluq Selain Allah yang TIDAK MEMILIKI APA2 MESKIPIN SETIPIS KULIT ARI,Lantas mengapa kalian menyeru-nyeru Nama Husein wahai Orang2 Syi'ah????????
Lalu di ayat Selanjutnya (QS.Faathir ayat 14) Allah berfirman,"..Jika kamu menyeru mereka maka mereka tidak dapat mendengar seruanmu,dan kalau mereka mendengar seruanmu mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu,dan di hari kiamat nanti mereka akan mengingkari KEMUSYRIKANMU dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang di berikan oleh Allah yang maha mengetahui."

(MENJAWAB PERTANYAAN MENANTANG).
Baiklah,sekarang saya (Abu Husein At-Thullaibi) akan To The Point menanggapi Point masalah yang di tanyakan oleh orang Kafir Syi'ah ini,(Wal-'ilmu 'indallah).

anda mengatakan bahwa Allah berfirman dalam QS.Al-Ahzab ayat 28,"HAI NABI KATAKANLAH KEPADA ISTRI-ISTRIMU,'JIKA KAMU SEKALIAN MENGINGINKAN KEHIDUPAN DUNIA DAN PERHIASANNYA MAKA MARILAH SUPAYA KUBERIKAN KEPADAMU MUT'AH DAN AKU CERAIKAN DENGAN CARA YANG BAIK".

Wahai orang kafir Syi'ah,Semoga Allah memberi hidayah anda dan tidak mematikan anda dalam keadaan kafir.. Ayat ini berkenaan dengan Rasulullah yang ingin menceraikan istri2 nya dan memberikan "Mut'ah" kepada mereka. nah, Mut'ah di dalam ayat ini bermakna "Kesenangan yang di berikan Rasulullah kepada Istri2 beliau yang ingin beliau Ceraikan" semacam dana dalam jumlah tertentu yang di berikan seorang suami kepada istri yang di ceraikannya tanpa sang istri harus melayani sang suami. nah,di namakan "Mut'ah" dalam ayat ini karena "Mut'ah" bermakna kesenangan. karena Sang istri mendapatkan Kesenangan berupa Pemberian dari sang suami tanpa sang istri harus melayani sang suami

Wahai Syi'ah Kafir -Semoga Allah memberi anda Hidayah masuk Islam-,
Bila anda mengatakan bahwa kata2 "Mut'ah" dalam ayat ini bermakna Kawin Kontrak alias Zina yang dalam Agama Syi'ah di sebut "Nikah" Mut'ah.yang mana kawin Mut'ah bertujuan hanya untuk memuaskan nafsu sex syaithoniyyah Rajimiyyah semata,Nikah yang tidak perlu ada Wali,tidak memberi hak2 nafkah dengan baik,sang wanita yang di mut'ah tidak memiliki hak mewarisi harta sang suami,lalu kalau sang wanita hamil maka ia tidak bisa menggugat sang suami jika ikatan kontraknya sudah habis.yang mana posisi wanita yang di mut'ah (dalam ajaran agama syi'ah) sangatlah hina dan lebih buruk daripada binatang ternak.kalau yang anda maksud degan Mut'ah dalam ayat ini adalah Kawin Kontrak seperti yang anda maksudkan di atas,maka bagaimana dengan ayat 236 Surat Al-Baqarah ketika Allah berfirman,"
Tidak ada dosa bagimu jika kamu menceraikan istri-istrimu yang belum kamu sentuh atau belum kamu berikan maharnya,dan hendaklah kamu beri mereka 'Mut'ah' bagi yang mampu menurut kemampuannya dan bagi yang tidak mampu menurut kesanggupannya,yaitu pemberian dengan cara yang patut yang merupakan kewajiban bagi orang-orang yang berbuat kebaikan".(QS.Al-Baqarah ayat 236).

Lihat Wahai orang Kafir Syi'ah..Dalam Ayat ini Allah sendiri yang mendefinisikan Arti "Mut'ah" dalam firmannya yang mulia...Allah mendefinisikan 'Mut'ah' dalam firmannya itu dengan makna "Pemberian dengan cara yang patut",terkait dengan Istri-istri yang di ceraikan. Bukan 'Mut'ah" Kawin Kontrak Zina Cabul ala Agama Sesat Syi'ah Dhalalah..!!!! Kurang ajar sekali anda menafsirkan Ayat2 Allah yang mulia seenak Otak anda...Siapa anda...anda Tidak lebih baik daripada Kotoran hewan di belah dua bila anda memperlakukan Ayat2 Allah yang mulia dengan Kurang ajar seperti ini demi Membenarkan ajaran Kotor anda tentang kawin kontrak dan menghalalkan Zina. inilah di antara Bukti bahwa Syi'ah agama kotor yang menghalalkan segala yang di haramkan Allah dan merubah-rubah Ayat2 Allah....
Namun saya heran dengan kalian wahai orang2 Syi'ah..mengapa kalian mengambil sekian cuil ayat Al-Qur'an untuk membenarkan Zina ala Syi'ah tapi kalian tidak mengambil ayat Al-Qur'an yang lain tentang Jaminan Allah kepada Para Sahabat Nabi untuk masuk Surga??? hingga kalian membenci para Sahabat,mencaci maki mereka dan melaknati mereka?????!!!!!! mengapa kalian tidak mengambil sekian banyak ayat Al-Qur'an yang memuji Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu'anha dan mensucikan beliau dari langit ke tujuh?????!!!!!!!! MENGAPA Wahai Orang2 Syi'ah???? Apakah kalian menggunakan Al-Qur'an hanya sesuai dengan Otak kotor dan Hawa Nafsu bejad kalian?!!!!!!

Penutup dari saya,camkan ini baik2...
Anda menghalalkan Zina Mut'ah padahal Rasulullah mengharamkannya...Rasulullah MENGHARAMKAN Zina Mut'ah melalui Lisan Amirul Mukminin 'Ali Bin Abi Thalib (mertua tercinta 'Umar Bin Khathab),Beliau ('Ali) berkata,"Sesungguhnya Nabi telah melarang Nikah Mut'ah dan memakan daging keledai jinak pada saat perang Khaibar...Dan beliau mengharamkannya sampai hari kiamat".!!!!!!!

Hadits ini di Riwayatkan oleh Imam Bukhori Di dalam Kitab Shahihnya di Bab Nahyu An-Nabi'annikaahil-Mut'ah Akhiiron No Hadits 5115.

....dan INGAT!!! (Jangan Memperkosa Sejarah)
Dahulu setelah penaklukan kota Makkah,Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Aalhi Wa Sallam pernah Berkhutbah di Pintu Ka'bah di antara Hijir Isma'il,"wahai Ummat manusia,Dahulu aku pernah mengizinkan kalian untuk mut'ah (Kawin Kontrak) dengan wanita.dan siapa di antara kalian yang memiliki istri mut'ah (kawin kontrak) maka hendaklah ia menceraikannya.karena Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat..."

Namun,kendati Kawin Kontrak (Mut'ah) telah di haramkan Oleh Allah dan Rasulnya Sampai hari kiamat,tetap saja agama Syi'ah Menghalalkannya karena kalian akan menolak apa yang kami sampaikan,karena Riwayat-riwayat Tentang pengharaman Kawin Mut'ah seluruhnya bersumber dari Ulama-Ulama Islam Seperti Imam Bukhori,Imam Muslim dan yang lainnya,bukan dari Pendeta-pendeta Majusi Persia yang meriwayatkannya sejenis Al-Khomaini,Al-Majlisi,Al-Kulaini dan yang lainnya-Qatalahumullah- hingga kalian pun tentu menolaknya mentah-mentah...Apalagi Hadits-hadits Rasulullah tentang HARAMNYA Kawin Mut'ah di Riwayatkan oleh Para Sahabat Nabi yang mayoritasnya kalian kafirkan,di antaranya adalah Sahabat Rabi' Bin Sabrah Al-Juhani... Jadi wajar saja bila kalian menolaknya,dan kami tidak heran bila kalian tetap Menghalalkan Kawin Mut'ah,karena Riwayat2 pengharamannya di riwayatkan oleh "Orang-orang kafir" menurut anggapan Otak kalian.

Atau,ada Senjata tumpul terakhir yang kalian gunakan untuk membenarkan Ajaran Kotor Zina Mut'ah ala Syi'ah,yaitu kalian akan mengatakan bahwa 'umar Bin Khathab pernah melakukan Kawin Mut'ah di masanya....(?)(?).
Saya tidak akan menjawab Syubhat Tolol kalian ini,tapi saya akan menjawabnya dengan melontarkan pertanyaan: MENGAPA KALIAN MENGAMBIL SUMBER DARI 'UMAR BIN KHATHAB dan BERHUJJAH DENGANNYA?? BUKANKAH KALIAN MENGATAKAN BAHWA 'UMAR BIN KHATHAB ADALAH KAFIR,ZINDIQ,MUNAAFIQ,PENGHKIANAT dan MURTAD??!!!!!!!!!!!??????????
Yang bener aja berargumentasi dengan perbuatan "Orang Kafir,"Pengkhianat"dan "Murtad"!!!!!!!!!!!!!!!?????????? Berarti ajaran agama kalian bersunber dari "Orang Murtad"???

Terakhir,saya ingin bertanya kepada anda wahai Syi'ah Kaafirr,,Coba sebutkan Satu Saja Imam Ahlul Bait yang melakukan Mut'ah (Kawin Kontrak) dan siapa anak2 mereka dari Hasil Kawin Mut'ah itu????? Sebutkan Imam Ahlul Bait satuuuuuu saja ndak usah banyak-banyak..yang melakukan kawin Mut'ah,dan siapa Wanita2 yang Di Mut'ah.????? SEBUTKAN!!!!!!!!!!!!! Ingat! yang saya tanya adalah Imam dari kalangan Ahlul Bait...Jangan selain mereka,karena Syi'ah selalu mengotori Kesucian Ahlul Bait dengan mengaku-ngaku sebagai Pengikut setia Ahlul Bait. Bila ada,silahkan sebutkan dengan lengkap dan Ilmiah dan jangan lari dari pertanyaan saya....Bila jawaban anda ada dan benar,MAKA PERSAKSIKANLAH Demi Allah saya Abu Husein At-Thullaibi akan masuk Syi'ah dan meninggalkan Agama Islam ini...Wallahi.....!!!!!!!!

(saya tidak butuh Celaan,bualan,dan komentar2 kosong yang anak TK juga paling pinter seperti itu.Saya tunggu jawaban dari Kalian wahai Orang2 Kafir Syi'ah.Al-'Ilmu Wal-Haqqu 'Indallaah..)
Wallahu A'lam.

oleh : Abu Husein At-Thullaibi