Sunday, May 31, 2015

Kisah Mantan Ulama Syiah (Syaikh Al’Allaamah Abu ‘Ali Husain Al-Muayyid) Memeluk Islam : "Agama Syiah Tega Menyayat Anak Mereka Sendiri Dengan Pisau."

INGAT ! SYIAH BUKAN ISLAM !


Penganut Syiah di Timur Tengah, pada Rabu 19 Maret 2014 digemparkan oleh Wesal TV Arab Saudi yang menyajikan acara “panas”.

Pasalnya, tamu dalam acara tersebut adalah salah seorang mantan ‘ulama’ Syiah, ‘ulama’ hadits, fiqh dan ushul agama Syiah sekaligus sebagai marja’ (ulama rujukan) dalam komunitas syiah.

Ia kini berwajah sebagai seorang ulama Islam yang sangat handal. Semalam ia muncul untuk pertama kalinya secara resmi sebagai seorang ulama Islam, setelah sebelumnya ia kerap muncul sebagai ‘ulama’ Syiah yang berserban hitam ala Syiah.

Biasanya jika sudah menjadi marja’, uang jutaan dolar dari hasil “khumus” akan memenuhi rekening banknya di Swiss, Jerman, Prancis atau Negara Eropa lainnya. Sebab semua uang khumus-nya kaum Syiah, penempatannya diatur oleh seorang marja’ sekehendaknya.


Dengan segala kekayaan dan tingginya derajat ‘keulamaan’ ini, ternyata mantan marja’ Syiah ini, yakni Syaikh Al’Allaamah Abu ‘Ali Husain Al-Muayyid, meninggalkan pangkat tersebut dan lebih memilih untuk menyelamatkan keyakinannya.

Baginya pangkat, harta dan kedudukan tinggi tidak berarti jika akidah dan keyakinannya tidak memiliki dasar dan pondasi yang benar dan absah. Itulah sebabnya, ia “melarikan diri” dari semua harta dan pangkat dunia demi meraih cahaya iman dalam bingkai Islam (ahlus-sunnah wal jamaah).

Tak tanggung-tanggung, ia rela meninggalkan semua kerabatnya. Orangtuanya yang merupakan salah satu pemuka Syiah dari keturunan marga Al-Kaadzhimiyah (marga tinggi Syiah) ia tinggalkan, demikian juga semua anak dan istrinya, sebab mereka semua tidak menyetujui kepindahannya ke dalam Islam yang sesungguhnya.

Ibunya adalah anak salah satu marja’ Syiah; Ayatullah Sayid Hasan Shadar. Sedangkan istrinya adalah saudari dari dai Syiah populer, Ammaar Al-Hakim.
Ibadah Syi'ah : menyayat Kepala dan Badan
Ketika istrinya mengetahui ia telah masuk Islam, ia meminta cerai dan berkata kepadanya, “Saya tidak akan pernah rela hidup menjadi istri seorang suami yang mendoakan keridhaan terhadap Aisyah (istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).”

Mendengar itu, iapun menjawab, “Demikian juga aku, tidak mungkin bisa hidup dengan seorang istri yang selalu saja mencaci maki ibundaku, Aisyah radhiyallaahu’anha.”
Karena khawatir ditangkap atau dibunuh oleh otoritas rezim Irak dan Iran yang Syiah, ‘Ali  Husain pun melarikan diri ke Yordania, lalu pindah ke Lebanon, dan sekarang tinggal di Jeddah, Arab Saudi. Ia mendapatkan suaka dan keamanan di Arab Saudi, dan sekarang menjadi salah satu ulama yang ditugaskan di Rabithah Al-’Aalam Al-Islamiy di Jeddah.

Rabu (18/3) malam, di Wesal TV ‘Ali Husain mengisahkan perjalanan hidupnya, dari kecil, sewaktu menuntut ilmu di Hawzah Nejf dan Qum, hingga menjadi ‘ulama’ rujukan (marja’) Syiah di Iran dan Irak secara khusus, dan di dunia secara umum.

Salah satu alasan yang membuat Husain Al Muayyid meninggalkan Syiah karena, “Peperangan Syiah bukanlah peperangan melawan Abu Bakar dan Umar akan tetapi peperangan melawan Allah dan Rasul-Nya,” ucapnya kepada Wesal TV.

Muhammad Abdurrahman Al Amiry  dalam al-amiry.blogspot.com, Jumat (21/3/2014) menulis:

Seorang marja’ Syiah, ulama besar rujukan para Syiah, Husain Al Muayyid, telah bertaubat dan meninggalkan ajaran kufur Syiah, lalu ditanya pada sebuah tayangan di channel Wesal TV.Keuntungan apa yang engkau dapatkan setelah meninggalkan ajaran Syiah?” Pertanyaan ini dijawab Husain Al Muayyid:

أدركت أن معركة الشيعي ليست مع أبي بكر و عمر بل هي مع الله و رسوله. و أنا لا أستطيع أن أدخل في معركة مع الله و رسوله. و لذالك من الأمور التي ربحتها أنني خرجت من هذه المعركة و هي معركة خاسرة لا شك في ذالك. لأنك إذا أمنت بهذه العقيدة سيجرك إيمانك إلى أن الله سبحانه و تعالى قد قصر في بيان هذه العقيدة و إقامة الحجة عليها و أن الرسول ليس فقط أنه قصر و إنما الصورة التي تعطيها العقيدة الشيعية إذا آمنت بها أن الرسول قائد ضعيف بحيث لا يستطيع من موقعه القيادي هذا أن يثبت العقيدة التي يأمره الله تعالى. هذا المعنى أن المعركة أصبحت معركة مع الله و الرسول. و أنا لا أستعد أن أدخل في المعركة مع الله و رسوله

“Saya dapatkan bahwasanya peperangan Syiah bukanlah peperangan melawan Abu Bakar dan Umar, akan tetapi peperangan melawan Allah dan RasulNya. Dan aku tidak mampu untuk memasuki sebuah peperangan dalam rangka melawan Allah dan Rasul-Nya. Karenanya, di antara perkara-perkara keuntungan yang aku dapatkan ketika meninggalkan ajaran Syiah adalah bahwasanya aku dapat keluar dari peperangan ini. Peperangan ini adalah peperangan yang begitu merugikan, tidak ada keraguan lagi dalam masalah itu. Karena jika kamu berkeyakinan dengan akidah Syiah, maka keyakinanmu akan menyeretmu dalam sebuah keyakinan bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala telah lalai dalam menjelaskan akidah ini dan lalai pula dalam menegakkan hujjah atasnya dan bahwasanya Rasul bukan hanya lalai akan tetapi—sebuah gambaran yang diberikan oleh akidah syiah jika engkau mengimani akidahnya—bahwasanya Rasul adalah pemimpin yang lemah sebagaimana Rasul tidak bisa menetapkan akidah yang Allah perintahkan ini. Maka itu artinya adalah bahwa peperangan ini menjadi peperangan melawan Allah dan Rasul-Nya. Dan aku tidak mampu untuk memasuki peperangan melawan Allah dan RasulNya.”

Ketahuilah, kata Al Muayyid, tidak ada agama yang paling kejam melainkan agama Syiah Rafidhah, Ja’fariyyah, Imamiyyah, Itsna Asyariyyah, Ismailiyyah, Nushairiyah, Bahaiyyah. Mereka tega menyayat anak mereka sendiri dengan pisau. Dan tentu mereka akan lebih tega lagi untuk menyayat anak-anak Muslim.

Jangan sekali-kali Anda menunda untuk menyebarkan kesesatan dan kekufuran Syiah, sebelum datangnya penyesalan jika Indonesia mengalami sebuah kejadian sebagaimana yang dialami oleh Suriah. Maka, bebaskanlah indonesia dari agama syiah karena dia adalah agama kufur.

Ajarkan keluarga Anda akan kesesatan Syiah, jika Anda tidak ingin keluarga akan mengalami musibah sebagaimana musibah di Suriah.

Syaikh Muhammad Al Arifi berpesan dalam khutbahnya:

إن السكاكين التي تذيح أطفال سوريا فإنها في طريق إلى رقاب أطفالنا و أطفالكم. إن لم ننصرهم, فإن الصفويين يرون ذبحنا و ذبح أطفالنا و تقطيعات أجسادنا يرون قربة في دينهم يكسبون بها ثوابا

“Sesungguhnya pisau-pisau yang menyembelih anak-anak Suriah, sungguh dia sedang dalam perjalan menuju leher anak-anak kita dan anak-anak kalian. Jika kita tidak menolong mereka, sesungguhnya orang-orang Shofawiyyah (negara Syiah Iran) akan memilih untuk menyembelih kita dan anak-anak kita dan akan memutilasi tubuh-tubuh kita. Mereka berpendapat, itulah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam ajaran agama mereka. Mereka mengharapkan pahala dengan semua itu.”(dm).

Subhanallah..
Semoga banyak umat Syiah yang mendapatkan hidayah..
Ingatlah ! SYIAH BUKAN ISLAM !

Sumber :
http://salam-online.com/2014/03/ketika-mantan-ulama-syiah-ini-pindah-pada-keyakinan-islam-sang-istri-minta-cerai.html




Wawancara Eksklusif Komandan Mujahidin Suriah Tentang 'Kabar Gembira' Kondisi Terkini

Teks terjemahan wawancara eksklusif bersama Syaikhul Mujahidin Zahran Alloush, Komandan Jaisyul Islam kepada Al-Souria Net (Tertanggal publikasi 19 Mei 2015).

Dalam wawancara ini beliau menyoroti antara lain:
-Semakin kuatnya pengaruh Iran di dalam rezim Suriah. Zahran Alloush mengungkapkan bahwa andil pengambilan keputusan utama di Suriah kini ada di tangan Iran, seperti kasus pembunuhan terhadap pejabat senior rezim baru-baru ini dilakukan atas perintah dari Teheran,
-Bagaimana rencana jangka panjang dan rekonstruksi Suriah setelah tumbangnya Assad, atau visi manajemen stabilitas sebuah negara,
-Menjelaskan terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dialamatkan kepada Mujahidin,
-Serta menyoroti isu ISIS yang dianggap merajalela di Suriah,

Berikut ini adalah teks lengkap dari wawancara (Translate by ES):

Al-Souria Net (SN): Beberapa waktu yang lalu, Jaisyul Islam menyiarkan klip video yang menunjukkan sebuah parade pasukan militer di Ghouta timur. Video tersebut menunjukkan kemampuan militer di lokasi yang berjarak hanya beberapa kilometer dari istana Presiden Basyar al-Assad. Pesan apa yang ingin anda sampaikan?

Zahran Alloush (ZA): Kami ingin mengatakan bahwa pasukan kami berada di pinggiran ibukota Damaskus. Yang dilatih, terorganisir dan beroperasi dalam kerangka kerja terstruktur secara lembaga. Kami memiliki kekuatan yang dapat membuat kami berdiri untuk menghadapi rezim Assad, sehingga pasukannya yang dibantu milisi Iran dan Lebanon tidak akan dapat mengakses wilayah Ghouta. Rezim harus sadar bahwa kontrol atas Damaskus tidak seperti di dulu, pada saat ini, hanya beberapa kilometer lagi dari istana Presiden, Jaisyul Islam melindungi warga sipil di daerah yang dikepung, dan kekuatan kami akan selalu siap menghadapi rezim.

SN: Apakah Anda beranggapan bahwa Jaisyul Islam telah berhasil menciptakan 'keseimbangan teror' bagi ibukota Damaskus, dalam arti bahwa kalian memberikan efek gentar terhadap rezim?

ZA: Hari ini, rezim benar-benar yakin bahwa mereka tidak dapat meremehkan kekuatan kami maupun faksi jihad lain di Damaskus. Berulang kali rezim mencoba menyerbu Ghouta, dan sampai sekarang masih berlangsung, namun berkat pertolongan Allah kita mampu menghadapi pasukan mereka dan menyebabkan kerugian besar bagi mereka. Kami percaya bahwa kami berhasil memberikan pukulan telak untuk rezim dan menurunkan citra rezim di mata pendukungnya. Sebagai contoh, ketika kami menargetkan serangan ke markas besar keamanan di ibukota Damaskus. Pasukan rezim dikerahkan, dan lalu lintas di kota menjadi lumpuh sebagian, terutama ketika kami mengumumkan jam malam. Jelas rezim malu ketika kami memukul pasukan mereka, dan satu-satunya cara mereka untuk membalas itu adalah dengan menembaki dan membantai warga sipil.

SN: Komandan Ahrar Syam, Abu Jaber abu-Sheikh, memposting gambar pertemuan Anda dengan dia beberapa hari yang lalu, bagaimana hubungan antara Anda dan Harakah Ahrar Syam?

ZA: Ada koordinasi antara Jaisyul Islam dan saudara-saudara kami dari Harakah Ahrar Syam, kami berada di front yang sama dan melawan musuh yang sama. Saya ingin menunjukkan bahwa koordinasi kami tidak hanya dengan Harakah Ahrar Syam, tapi juga dengan faksi lain yang melawan pasukan rezim.

SN: Ketika berbicara tentang jatuhnya rezim Assad, ada kekhawatiran bahwa tahapan pasca Assad mungkin ditandai dengan terjadinya kekacauan di seluruh negeri. Apakah Anda memiliki rencana (antisipasi) untuk mengendalikan kekacauan dan menjaga entitas negara Suriah?

ZA: Ya, sekarang kami telah menerapkan rencana tersebut di Ghouta timur. Peradilan telah banyak membantu kami untuk mengamankan wilayah tersebut dan mencegah kekacauan. Situasi saat ini di Ghouta timur lebih stabil daripada situasi di Damaskus. Tidak ada penculikan atau pencurian di wilayah kami. Karena posisi Jaisyul Islam di pinggiran ibukota Damaskus, misi kami sebagai faksi militer senior adalah untuk menjaga keamanan dan stabilitas, dan visi kami ini tidak hanya untuk di Damaskus, tetapi juga di semua wilayah Suriah berkoordinasi dengan fraksi lain. Rencana kami didasarkan pada perlindungan fasilitas umum dan properti warga. Kami juga memiliki visi prosedur keamanan yang mencegah terjadinya tindakan yang dapat menyebarkan teror dan ketakutan di antara warga, merusak properti serta kehidupan mereka. Penjagaan lembaga negara merupakan prioritas bagi kami, karena lembaga-lembaga ini adalah milik rakyat, dan salah satu alasan perjuangan kita melawan rezim adalah untuk memperbaiki lembaga-lembaga ini. Kami sekarang memiliki pengalaman di Ghouta timur dalam mempertahankan lembaga-lembaga negara yang kita beri perlindungan, dan kami akan bekerja untuk memberikan keamanan dan stabilitas lembaga-lembaga yang akan memimpin fase berikutnya di Suriah.

SN: Apakah Jaisyul Islam berniat untuk menjadi bagian inti dari tentara Suriah setelah jatuhnya Assad?

ZA: Ya, kami memiliki keinginan untuk menjadi bagian dari tentara Suriah yang misinya untuk melindungi negara dan warga negaranya. Tentara harus menjadi bagian dari pembentukan militer yang mendedikasikan kemampuannya untuk rakyat, bukan untuk membunuh mereka seperti yang kriminal Basyar al-Assad lakukan ketika rakyat Suriah memberontak melawannya. Tentara Suriah selanjutnya adalah mereka yang mengangkat senjata melawan rezim, ketika rezim membunuh dan menembak warga sipil dengan berbagai jenis senjata.

SN: Apakah Jaisyul Islam memiliki visi tentang bagaimana untuk mengontrol penyebaran senjata setelah jatuhnya rezim, terutama senjata di tangan warga sipil?

ZA: Kontrol senjata pertama tergantung pada penyediaan jaminan keamanan, dan keamanan tergantung pada kontrol senjata. Kami memiliki pengalaman ini sekarang di timur Ghouta, di mana kami telah mendirikan komando tunggal kepolisian. Kantor di komando ini ditujukan untuk mengontrol pendaftaran, transfer dan penggunaan senjata. Pengalaman ini dapat dilanjutkan ke daerah lain di bawah kendali Jaisyul Islam, bahkan setelah penggulingan rezim.

SN: Ada kekhawatiran bahwa kubu militer akan memerintah Suriah setelah jatuhnya rezim, akankah Jaisyul Islam campur tangan dalam urusan sipil?

ZA: Kami sekarang berjuang untuk melindungi warga sipil terhadap kriminalitas rezim. Keberhasilan pemerintahan di negara manapun memerlukan upaya yang terkoordinasi antara lembaga sipil dan militer, dan Jaisyul Islam akan memberikan perlindungan serta dukungan kepada otoritas sipil untuk melaksanakan tugas-tugas mereka di Suriah setelah jatuhnya rezim. Para pejuang di daerah yang dibebaskan telah membuktikan kemampuan mereka untuk mengelola urusan sipil melalui lembaga sipil. Warga sipil sendiri telah mengelola pemerintahan sendiri di banyak wilayah, sementara faksi militer menyediakan perlindungan yang diperlukan.

SN: Ada analisis dan spekulasi mengenai kunjungan Anda ke Turki. Bisakah Anda menjelaskan kepada kami, mengenai alasan di balik kunjungan ini?

ZA: Kunjungan ini adalah untuk membahas berbagai permasalahan di Suriah dari banyak sisi, dan pertemuan-pertemuan masih akan terus berlangsung. Kami berharap hasil kunjungan selanjutnya akan membawa keberhasilan.

SN: Isu 'Razan Zeitouneh' adalah salah satu isu paling sensitif yang berkaitan langsung dengan Jaisyul Islam, karena beberapa orang menuduh Jaisyul Islam terlibat langsung dalam menghilangnya Razan Zeitouneh, tetapi pada saat yang sama Anda menyangkal hubungan dengannya. Dapatkah Anda menjelaskan hal ini kepada kami?

ZA: Razan Zeitouneh menghilang di daerah di mana Jaisyul Islam tidak ada disana. Ketika Razan Zeitouneh diculik di kota Douma pada bulan November 2013, Jaisyul Islam tidak di kota tersebut, dimana kami memiliki saksi dan bukti untuk menguatkan ini. Tidak ada pejuang dari Jaisyul Islam berada di kota pada saat itu. Ada faksi lain yang hadir pada waktu itu, dan Razan Zeitouneh diculik dari pusat wilayah yang dikelilingi oleh kantor pusat empat faksi ini.

SN: Beberapa kritikus berbicara tentang penjara yang dioperasikan oleh Jaisyul Islam, dan mengatakan bahwa pelanggaran HAM telah terjadi di dalamnya, apa tanggapan Anda atas tuduhan ini?

ZA: Tidak ada pelanggaran HAM di penjara Jaisyul Islam. Kami telah berkontribusi terhadap penciptaan peradilan terpadu, dan kami telah sepakat dengan pengadilan untuk melepaskan sebanyak mungkin tahanan. Lembaga hukum tidak mampu untuk menangani seluruh terdakwa, jadi kami membawa mereka ke pengadilan untuk persidangan sebelum melepas mereka.

SN: Bulan lalu kita menyaksikan pertempuran sengit di kamp pengungsi Yarmouk antara -yang disebut sebagai- "Negara Islam" (ISIS) dan faksi oposisi -termasuk Jaisyul Islam- apakah anda masih khawatir dengan kehadiran I**S di wilayah ibukota dan sekitarnya?

ZA: Saya memperkirakan bahwa I**S tidak akan memiliki pengaruh di Damaskus dan sekitarnya, karena keberadaan mereka berdasarkan ke-Ghuluw-an, yang tidak diterima secara sosial di sini. Jaisyul Islam dan fraksi lain akan terus berjuang melawan I**S tanpa ampun. Kami telah mengusir mereka dari al-Qaboun dan Barzeh di wilayah Damaskus. Ini bertepatan dengan kampanye berkelanjutan kami untuk mendeteksi sisa-sisa kekuatan I**S di Ghouta timur, dan kami membuat kemajuan dalam hal ini. I**S tidak memiliki masa depan di Suriah karena, seperti yang saya sebutkan, mereka adalah sebuah organisasi berdasarkan ke-Ghuluw-an dan darah, dimana pandangannya berbeda jauh dengan masyarakat Suriah. Jumlah penyimpangan yang dilakukan I**S semakin banyak, dan semakin banyak faksi menunjukkan kesediaannya untuk melawan mereka. Seperti yang sudah diketahui bahwa rakyat Suriah berada di baris terdepan dalam melawan I**S, sebelum ekspansi mereka.

SN: Bagaimana situasi yang dihadapi rezim Assad saat ini?

ZA: Rezim Assad telah berubah menjadi koalisi milisi. Iran kini adalah penguasa sebenarnya dalam pengambilan keputusan di Suriah. Banyak pejabat senior rezim dibunuh oleh Iran dan anteknya di wilayah kekuasaan Assad. Rezim sekarang dalam keadaan terlemah sejak awal revolusi Suriah, dan Basyar al-Assad hanyalah komandan milisi yang profesional dalam melakukan tugas pembunuhan, perampokan dan pertumpahan darah. Keberadaan Assad kini dihubungkan dengan keberadaan milisi tersebut yang menerima pukulan telak dari para Mujahidin. Tanpa dukungan dari Rusia, Iran dan milisi Hezbollah (Hizbullat), maka tidak akan ada rezim Assad. Tapi berapa lama dukungan ini akan terus berlanjut? Sekutu rezim akan mencapai titik dimana mereka menyadari bahwa mereka harus meninggalkan Assad dalam rangka untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Ini sudah mulai tampak pada lebih dari satu front.

SN: Akankah tahun 2015 saksi kemenangan revolusi Suriah?

ZA: Pengharapan kami kepada Allah tak ada habisnya, dan banyak tanda-tanda besar sudah nampak, insya Allah.

SN: Apakah Anda memiliki visi mekanisme strategis untuk mengontrol perbatasan Suriah setelah jatuhnya rezim?

ZA: Ya, ini adalah prioritas. Kami akan bekerja dalam koordinasi dan kerja sama dengan seluruh faksi dan negara-negara tetangga untuk melindungi perbatasan sehingga tidak menjadi ancaman bagi tetangga kita, seperti yang rezim Basyar al-Assad melakukan selama bertahun-tahun terakhir (bahkan sebelum revolusi), dimana ia ingin meyakinkan negara-negara tetangga bahwa keamanan mereka bergantung pada keamanan rezimnya. Kita semua tahu bahwa selama berlangsung krisis pada rezim, memungkinkan ekstremis memasuki Suriah, dan memfasilitasi gerakan mereka.


*dari fb Risalah News


Tolonglah Saudaramu, Jangan biarkan Ia Terzolimi !

Khutbah Jum'at Masjid Nabawi 26/7/1436 H
Oleh : Asy-Syaikh Abdul Baari Ats-Tsubaiti hafizohulloh 
Khutbah Pertama :
Segala puji bagi Allah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita berbagai kebaikan, yang menyeru kepada saling tolong menolong. Aku memujiNya subhaanahu dan aku bersyukur kepadanya di pagi dan petang. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah tiada sekutu bagiNya, Ia telah menciptakan kita, memberi rizki kepada kita dan menjadikan kita umat yang terbaik. Dan aku bersaksi bahwasanya pemimpin kita dan nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, nabi yang termulia dan teladan yang terbaik. Semoga shalawat tercurahkan kepadanya dan kepada keluarganya serta seluruh sahabatnya yang merupakan teladan yang terbaik.

Amma ba'du, aku wasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah. Allah berfirman :
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٨)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hasyr : 18)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Tolonglah saudaramu tatkala ia berbuat zolim atau tatkala dizolimi". Maka ada seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, aku menolongnya jika ia dizolimi, bagaimana menurutmu jika ia yang berbuat zolim, bagaimana cara menolongnya?". Nabi berkata, "Engkau mencegahnya atau menahannya dari kezoliman, maka itu adalah bentuk menolongnya" (HR Al-Bukhari)

Menolong saudara adalah tanda keimanan, alamat akan benarnya Islam seseorang. Dari Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai diantara mereka, saling menyayangi, saling mengasihi, seperti satu jasad, jika ada satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh jasad yang lain akan menyeru ikut kesakitan dan tidak bisa tidur" (HR Muslim), dan Nabi juga bersabda "Seorang mukmin bagi mukmin yang lain ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan", lalu Nabi menyela jari-jari tangan yang satu ke jari-jari tangan yang lain (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dan jika sebuah umat menolong yang terzolimi, mengambil tangan pelaku kezoliman lalu mencegahnya dari kezoliman maka umat tersebut selamat dari hukuman Allah. Allah berfirman :
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢٥)
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya. (QS Al-Anfaal : 25)
Barangsiapa yang menolong yang terzolimi maka Allah akan menolongnya, dan Allah akan meyiapkan baginya orang yang akan menolongnya di dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَنْ نَصَرَ أَخَاهُ بِظَهْرِ الْغَيْبِ نَصَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
"Barangsiapa yang menolong saudaranya –tanpa kehadiran saudaranya tersebut- maka Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat' (HR Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Menolong adalah bentuk persekutuan Islami dan saling bahu-membahu yang imani, dan ia merupakan kekuatan bagi kaum muslimin serta kemuliaan bagi kaum mukminin. Membangungkan semangat dari tidurnya dan menyatukan kaum muslimin dalam satu saf dalam satu urusan dan satu tujuan disertai kemuliaan dan pengorbanan sehingga
تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
"Dengannya kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian" (Qs Al-Anfaal : 60)

Menolong adalah kewajiban agama, serta kebutuhan urgen duniawi, sungguh kezoliman telah tertujukan kepada Islam, makar rencana jahat diarahkan kepada Islam, dan ini merupakan fenomena zaman ini dengan bentuknya yang banyak dan beragam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.”

Jika sikap menolong melemah diantara kaum muslimin maka musuh akan menguasai, dan akan semakin keras hantaman musuh dan semakin belanjut kezoliman mereka serta menyiksa kaum muslimin, membinasakan orang-orang yang tenteram, menghinakan para ahli tauhid, merampas negeri, dan menjatuhkan harga diri.
Sesungguhnya kerusakan yang besar dan fitnah yang menyala-nyala di negeri-negeri kaum musliimin asalnya adalah karena kurang dalam menerapkan sikap menolong. Allah berfirman :

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ (٧٣)
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS Al-Anfaal : 73)

          Telah datang larangan dari sikap meninggalkan seorang muslim yang membutuhkan bantuan dan sikap berlepas diri dari menolongnya dan mendukungnya. Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, ia tidak menzoliminya dan tidak meninggalkannya (tatkala butuh bantuannya)"
Nabi juga berkata :
لَقَدْ شَهِدْتُ مع عمومتي حلف المطيبين فما أُحِبُّ أَنَّ لِي حُمْرَ النَّعَمِ وإني أنكثه
"Sungguh aku bersama paman-pamanku telah menghadiri perjanjian muthoyyabin, dan aku tidak suka jika aku diberi onta merah sementara aku melanggarnya"
Dalam hadits ini ada isyarat tentang persekutuan al-fudul dalam rangka menolong orang yang dizolimi.
Barangsiapa yang malas dalam menjulurkan tangannya untuk segera menolong orang yang dizolimi maka ia akan terhinakan di dunia serta akan merugi di akhirat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَا مِنْ امْرِئٍ يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا عِنْدَ مَوْطِنٍ تُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ وَيُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ إِلَّا خَذَلَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ. وَمَا مِنْ امْرِئٍ يَنْصُرُ مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ إِلَّا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ
"Dan tidaklah seseorang meninggalkan saudaranya sesama muslim pada kondisi kehormatannya sedang dilanggar dan direndahkan harga dirinya kecuali Allah akan meninggalkannya pada kondisi dimana ia ingin ditolong. Dan tidaklah seseorang menolong seorang muslim pada saat harga dirinya direndahkan dan kehormatannya dilanggar kecuali Allah akan menolongnya pada kondisi dimana ia ingin ditolong"
Dan jika umat diuji dengan para lelaki yang tidak jelas yang bersekutu dengan musuh umatnya, dan menghunuskan pedang pengkhianatan terhadap saudara setanah airnya, menanam bibit fitnah, memudahkan terjadinya kudeta serta kekacauan karena rakus terhadap kekuasaan, untuk meraih medali kehinaan dan kerendahan, meskipun dengan mengorbankan tengkorak-tengkorak rakyat yang tidak berdosa, dan mayat-mayat anak-anak. Maka bagaimana masyarakat merasa aman dari tipu daya berasal dari suku mereka sendiri, yang telah telah berkhianat terhadap negerinya, dan meminta pertolongan dari para pembela kebatilan untuk menyerang kaumnya sendiri dan negeri tetangganya ?
Dan pihak yang lain berusaha menggiris rakyatnya, membunuh dan menghancurkan penduduk negerinya dengan bom-bom yang membakar, dan bahan-bahan peledak, gas-gas beracun di pagar manusia yang sabar dan enggan.
Dan sepotong tanah Ghaza yang menderita akibat pengepungan yang zolim dan makar yang kejam, dimana kezoliman telah mencapai puncaknya, dengan menghalangi seluruh sarana dan prasarana kehidupan baik makanan dan minuman serta obat-obatan.
Peristiwa-peristiwa terjadi sebagai ujian bagi jiwa-jiwa, untuk memurnikan saf-saf, agar Allah mengetahui siapakah yang menolong yang dizolimi dan menolak pelaku kezoliman serta siapakah yang berpegang teguh dengan kebenaran dalam menghadapi kebatilan. Allah berfirman :
وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (QS Al-Hadid : 25)
Membela orang-orang yang lemah harus ditegakan, menolong mereka adalah suatu kewajiban. Dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia mereka adalah bagian dari tubuh umat yang besar, dan dengan hukum persaudaraan sesama Islam maka mereka memiliki hak untuk ditolong dan dibantu.

          Diantara bentuk pertolongan adalah perhatian terhadap kondisi mereka serta membantu mereka dengan segala bentuk unsur kekuatan dan sarana pertahanan, untuk memperkuat yang lemah dan menjaga agama, kehormatan, jiwa, dan negeri, serta menghibur mereka dengan bantuan harta dan materi, menolong jiwa yang teraniaya, dan mengembalikan harapan.
Sang sahabat yang mulia Utsman bin Affaan radhiallahu 'anhu merupakan contoh yang patut ditiru, teladan dalam menolong kaum muslimin dengan harta. Ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa 1000 dinar lalu ia letakan di pangkuan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia menggali sumur Ruumah untuk kaum mukminin tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَنْ حَفَرَ بِئْرَ رُوْمَةَ فَلَهُ الْجَنَّةُ
"Barangsiapa yang menggali sumur Ruumah maka baginya surga"
Dan Utsman juga telah berinfak untuk mempersiapkan pasukan perang Tabuk.
Dan istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Khodijah radhiallahu 'anha sungguh telah menghibur dan menolong Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan seluruh hartanya.
Dan diantara bentuk menolong adalah jangan sampai seorang muslim menjadi penolong bagi pelaku kezoliman yang menzolimi saudaranya sesama muslim. Allah berfirman :
وَلا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka (QS Huud : 113)
Diantara bentuk pertolongan adalah memboikot barang-barang dagangan musuh dan orang yang membantu musuh dan membiayai mereka baik bantuan spiritual maupun pemikiran, serta bekerjasama dengan musuh. Pemboikotan merupakan senjata yang manjur dan berpengaruh, tentunya dijalankan dengan kaidah-kaidah pemboikotan yang syar'i, sehingga memberikan pelajaran bagi musuh, dan dengan hal ini umat akan tetap kokoh dihadapan orang yang menghendaki keburukan bagi mereka.

          Adapun pertolongan terhadap akidah adalah dengan menjelaskan pokok-pokok akidah dan pemahamannya, serta membantah syubhat-syubhat, menjelaskan bahaya bid'ah dan manhajnya sekte-sekte yang menyimpang, yang dimana musuh menemukan pada firqoh-firqoh tersebut apa yang mereka cari. Maka musuhpun bersekutu dengan mereka, dan firqoh-firqoh tersebut dikembangkan oleh musuh di tengah-tengah umat Islam, musuh menyetirnya sesuka hati untuk menggoncang stabilitas keamanan dan mengobarkan kekacauan, merampas umat ini, merampas kepemilikan umat, dan mematikan kekuatannya, dan agar umat terpuruk di bagian belakang, disetir dan tidak menyetir, mengikuti dan bukan menjadi yang diikuti.

          Hendaknya menolong juga melalui media, semua orang melihat dan mendengar bagaimana peran media yang dengki dalam menghapus fakta kebenaran dan mencemarkan agama serta mengingkari hak-hak kaum muslimin, sampai-sampai menuduh seluruh perilaku yang buruk kepada kaum muslimin. Media menggambarkan bahwa kaum muslimin adalah para pembunuh dan para penghisap darah, dan seorang yang membela negerinya dan kehormatannya dituduh sebagai teroris, media menjadikan para pembunuh dan para penjahat sebagai teman pembawa keselamatan, menjadikan penyerang dan penjajah sebagai kelompok yang membela dan mencegah.
Pertolongan melalui media adalah dengan menjelaskan kezoliman pelaku kezoliman, mengumbar perbuatan-perbuatannya, dan menjelaskan hakekatnya, dan hiasan kebatilannya. Dengan mewujudkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan. Dan dampak dari penjelasan dalam beberapa kondisi lebih kuat dan lebih menggigit dari pada sayatan pedang. Ceramah itu memiliki kekuatan tersendiri, dan gambar/clip memiliki dampak tersendiri, tulisan juga memilik panah yang kuat, dan sya'ir memiliki kekuatan tersendiri. Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata : "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Hassaan –bin Tsabit- radhiallahu 'anhu :
إِنَّ رُوْحَ الْقُدُسِ لاَ يَزَالُ يُؤَيِّدُكَ مَا نَافَحْتَ عَنِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
"Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) terus menguatkanmu selama engkau membela Allah dan RasulNya"
Dan pertolongan juga hendaknya pada permasalahan-permasalahan umat dengan memberi pengarahan kepada mereka dan membela umat, serta membongkar racun yang dihembuskan oleh para gembong kejahatan, mengungkap rencana-rencana jahat mereka dan menjelaskan tentang manhaj mereka melalui seluruh sarana, setiap pertemuan dan kesempatan-kesempatan. Allah berfirman :
وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ (٥٥)
Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quran (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. (QS Al-An'aam : 55)
Dan menolong juga melalui doa, ia adalah senjata segala urusan dan obat dari kesulitan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolong orang-orang yang terzolimi dengan doa dalam qunut beliau.
Bersandar kepada Allah di tengah cobaan, menguatkan hubungan kepada Allah tatkala genting merupakan ciri seorang mukmin. Allah berfirman :
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا عَبْدَنَا وَقَالُوا مَجْنُونٌ وَازْدُجِرَ (٩)فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ (١٠)فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ (١١)وَفَجَّرْنَا الأرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَى أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ (١٢)
Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kamu Nuh, Maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan Dia sudah pernah diberi ancaman). Maka Dia mengadu kepada Tuhannya: "Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)." Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, Maka bertemu- lah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. (QS Al-Qomar : 9-12)

Semoga Allah memberkahi aku dan kalian dalam al-Qur'an al-Azhim, dan semoga Allah menjadikan aku dan kalian bisa mengambil manfaat dari ayat-ayatnya dan adz-dzikr al-hakim. Aku menyampaikan perkataanku ini, dan aku memohon ampunan kepada Allah yang maha agung bagiku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin dari segala dosa, maka mohonlah ampunan kepadaNya, sesungguhnya ia maha pengampun lagi maha penyayang.
Khutbah Kedua :
          Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata tiada sekutu bagiNya, Tuhannya orang-orang terdahulu dan yang terakhir. Dan aku bersaksi bahwasanya pemimpin kita, nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, pemimpin orang-orang yang bertakwa, semoga Allah mencurahkan shalawat kepada beliau, keluarga beliau dan seluruh sahabat beliau.
Amma ba'du, aku washiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah, Allah berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (١١٩)
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS At-Taubah : 119)
          Pertolongan yang bermanfaat yang dengannya terwujudkan dampak positifnya dan terhilangkan kesulitan, adalah pertolongan yang terus menerus dan berkesinambungan yang tidak terputus talinya dan tidak terhenti bantuannya, sehingga kita tidak terkena kekalahan karena semangat yang sementara dan kelemahan yang menghalangi tercapainya target. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّتْ
"Amalan yang paing dicintai oleh Allah adalah yang paling berkesinambungan meskipun sedikit"
Bisa jadi pelaku kebatilan berhasil untuk bersatu dalam satu kompi, akan tetapi ini hanyalah lahiriahnya saja, adapun hakikatnya maka ini adalah persatuan yang dibangun di atas kepentingan yang berbeda-beda, hati dan nafsu mereka tercerai berai, dan akan terungkap perseteruan dan perpecahan diantara mereka, tirai tipuan akan tersingkap, lalu leburlah kebatilan mereka dan terpecahkan perkumpulan mereka.
بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى
Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. (QS Al-Hasyr : 14)
Di akhir zaman kaum muslimin akan ditolong oleh batu dan pohon, ia berkata ; "Wahai Muslim, wahai Abdullah, ini ada seorang yahudi di belakangku, kemarilah bunuhlah ia". Dan perkataan batu dan pohon termasuk tanda-tanda hari kiamat.
Allah berfirman :
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa (QS Al-Hajj : 40)
Penerjemah: Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com