Tuesday, March 3, 2020

Fitnah Nasab


Diposting oleh Abu Al-Jauzaa'

Penjajahan Belanda memberikan pengaruh besar bagi bangsa Indonesia hingga struktur DNA-nya. Hampir 75 tahun bangsa kita merdeka dari mereka, namun peninggalan mereka belum juga binasa oleh jalannya roda zaman. Terutama, bagaimana mereka membangun strata sosial berbasis keturunan dan jabatan. Terbentuklah kemudian kalangan ndoro-ndoroyang biasanya petentang-petenteng, dan kawula alityang punya kewajiban mengabdi melayani golongan pertama. Feodalisme. Sistem sosial yang menomorsekiankan prestasi dan produktivitas individu. Yang penting, situ anaknya siapa, keturunan siapa, dan jabatannya apa. Banyak fasilitas disediakan khusus untuk mereka dan ‘haram’ dicicipi kawula alit. Misalnya Eurospeesch Lagere School (ELS), sekolah setara SD yang diperuntukkan khusus bagi orang Belanda dan Eropa, serta pribumi golongan terpandang. Pribumi berduit kelas dua, disediakan Hollandsche Inlandsche School (HIS). Terakhir, pribumi rendahan kawulo alit di pedesaan - sekolahnya simbah saya dulu - Tweede Inlandsche School atau bahasa kerennya : Sekolah Ongko Loro, yang bisa melanjutkan ke sekolah rakyat atau Schakel School (dimana lulusannya setara dengan HIS). Ini adalah contoh kecil diskriminasi penerapan sistem feodalistik Belanda bagi bangsa Indonesia.