Sunday, August 30, 2015

Menangkis Fitnah K.H Sirajuddin Abbas al-Jahmiyyah Ke Atas Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah Rahimahullah

Menangkis Fitnah K.H Sirajuddin Abbas al-Jahmiyyah
Ke Atas Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah Rahimahullah
Sebagai Pencetus Akidah Al-Mujassimah dan Al-Musyabbihah.

Penulis artikel: Mohd Hairi bin Nonchi
Pendidikan Sains Sosial, Universiti Malaysia Sabah.

Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah ialah nama yang tidak asing lagi di sisi para pendukung dan pencinta al-Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mengingatkan sumbangannya yang begitu besar di dalam meneruskan kesinambungan usaha memelihara dan mendakwahkan al-Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada umat manusia serta berusaha gigih memeliharanya dari sebarang unsur luar yang menghakis ketulenannya.

Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihat apa yang dibicarakan ( bukanlah firman Allah, sabda Rasulullah ataupun kaidah ushul fiqh )

Penulis: Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary

Pertanyaan:
Assalaamu’alaikum, ada sekelompok orang yang mengatakan “jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihat apa yang dibicarakan!” Apa ini benar? (081586190***)
Jawaban:

Wa’alaikumussalaam warahmatullaah.

Ucapan: “Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihat apa yang dibicarakan!” ini bukanlah firman Allah, sabda Rasulullah ataupun kaidah ushul fiqh, sehingga kita tidak usah dipusingkan dengan ucapan tersebut.

Siapa “Nabi” Islam Nusantara? Mereka Itu Seperti Abrahah Yang Berambisi Menghancurkan Ka’bah, Akibatnya Harus Berhadapan Dengan Alloh Ta'ala.


Bendera Islam Nusantara Semakin Berkibar
Oleh: Ustadz Yusuf Utsman Baisa

Bendera Islam Nusantara yang diusung oleh kaum liberalis semakin berkibar karena mendapat dukungan yang semakin luas, baik dari tokoh-tokoh liberal secara individual ataupun dari lembaga swasta dan pemerintah yang semakin dikuasai oleh kalangan liberalis.

Membantah Hujah Praktik Mut’ah

Ditulis oleh:  Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar bin Rifai

عَنْ عَلِيٍّ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يُلَيِّنُ فِي مُتْعَةِ النِّسَاءِ فَقَالَ: مَهْلًا يَا ابْنَ عَبَّاسٍ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ, نَهَى عَنْهَا يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bersikap lunak tentang praktik mut’ah atas kaum wanita. Lalu, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pun menegur, “Hati-hati, wahai Ibnu Abbas! Sebab, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang praktik mut’ah pada Perang Khaibar. Demikian juga, beliau melarang untuk mengonsumsi keledai peliharaan.”

Turunya Allah ke Langit Dunia ( Bagian 3/ Comments )

65 Comments Already :

Yusuf Abu Ubaidah - May 6th, 2010 at 12:52 pm
Untuk akhi w. Kassim.
1. Anda mengakui sendiri bahwa bantahan anda tidak ilmiyah, yaitu dalam ucapan anda “Maka untuk menolaknya pun tidak perlu ilmiyah”. Maka saya sarankan kepada saudara untuk lebih mempelajari lagi. Barangkali ini adalah komentar terakhir saya. Dan bila anda berkomentar lagi tanpa bukti ilmiyah, maka saya mohon maaf bila saya meminta kepada admin untuk tidak mencantumkan komentar antum, karena kami tidak ingin membuang-buang waktu dengan perdebatan yang tidak ilmiyah.

Turunya Allah ke Langit Dunia ( Bagian 2/ Comments )

65 Comments Already :

Imam Nawawi - April 15th, 2010 at 10:12 am
nah di atas ini merupakan aqidah sesat wahhaby yg menolak takwil pd hadits mutasyabihat

Imam Nawawi - April 15th, 2010 at 10:15 am
Membongkar Syubhat Wahhaby terhadap Nushus Takwil

Generasi terbaik umat ini adalah generasi pertama yaitu generasi para sahabat dan tabi’in mereka generasi yang adil generasi yang selamat semua umat muslimin yang berada dalam kesatuan ahlu sunnah wal-jama’ah tentu mereka berada dalam pemahaman ini . yang di timur maupun di barat di utara maupun di selatan . intinya dari ujung ke ujung dari tepi ke tepi sampai dari kutup ke kutup pun pasti mereka berada dalam manhaj dan pemahaman para sahabat dan tabi’in. hal ini sudah sangat jelas dan terang di sabdakan oleh baginda nabi yang tak dapat di ragukan dari depan maupun dari belakang , rasul al-amin bersabda:

Turunya Allah ke Langit Dunia ( Bagian 1 )

Tauhid Asma’ wa Sifat merupakan perkara urgen dalam wilayah tauhid, karena bagaimana mungkin seorang beribadah kepada Allah dengan sebenar-benarnya tanpa mengenal nama dan sifat Dzat yang dia ibadahi. Pada zaman salaf dahulu, masalah ini tidak terlalu rumit, lantaran mereka dapat menyikapinya secara proporsional. Namun, masalah ini kini menjadi krusial, lantaran percikan syubhat para ahli bid’ah yang kurang puas dengan manhaj salaf dalam Asma wa Sifat, sehingga mereka memplintir dan merubah dalil yang shahih dari makna aslinya, padahal -kalau disadari- sebenarnya mereka telah membeo kaum Yahudi yang terlaknat.