Permisalan tentang para
penyeru persatuan kaum muslimin secara umum tanpa memperhatikan kelurusan
akidah dan manhaj mereka.
Berkata asy-Syaikh al-Allamah
Muhammad Aman al-Jaami rahimahullah: “Permisalan mereka seperti seorang
yang masuk ke dalam suatu pasar yang penuh berjubel manusia padanya,
lelaki maupun wanita, dengan tujuan mengajak mereka untuk shalat. Diapun
mulai menyeru: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah membangun
untuk kalian satu masjid yang sangat luas, cukup untuk menampung
kalian semua. Maka marilah bersama-sama kita melaksanakan shalat padanya,
jangan sampai ada yang tertinggal. Silahkan kalian datang dalam kondisi
kalian masing-masing. Bagi yang masih punya wudhu’ silahkan
dengan wudhu’nya, bagi yang berhadats silahkan datang dengan
hadatsnya, bagi yang junub silahkan dengan janabahnya, bahkan wanita haidh
dan nifas pun silahkan datang ke masjid, karena kami tidak akan menolak
seorangpun. Seruan kami ini berlaku bagi kalian semua secara umum. Dan seluruh
kita adalah saudara, sesama muslim. Tidak perlu sikap kaku, (harus begini harus
begitu sebelum shalat). Sikap kaku seperti itu hanya akan memecah belah barisan
shaf kaum muslimin!