Thursday, June 4, 2015

Kerjasama Iran dan Indonesia Adalah Celah Kudeta Syiah di Indonesia

Pakar aliran sesat, Ustadz Farid Ahmad Okbah menyampaikan pandangannya mengenai kerja sama Iran dan Indonesia. Menurutnya ini adalah celah dimana mereka bisa terus mengekspor faham dan wacana untuk mengudeta Indonesia. Namun pemerintah tidak menyadari hal ini. Di sisi lain, beliau bersyukur atas banyaknya gerakan menolak ajaran sesat ini.
“Alhamdulillah di Indonesia banyak gerakan menolak Syiah, harusnya ini di sambut oleh pemerintah  Indonesia untuk kemudian membatasi hubungannya dengan Iran karena memang Iran ini negara yang penuh dengan makar,” jelasnya kepada gemaislam di Hotel Grand Alia Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa (2/6/2015).
Beliau melanjutkan “Awalnya secara  politik dan ekonomi tapi ujung ujungnya adalah untuk ekspor revolusi Iran,”
Menurutnya salah satu misi  yang harus diemban para aktivis dan pejuang islam saat ini adalah memberikan kesadaran kepada umat dan pemerintahan akan bahaya syiah. Umat Islam di Indonesia sebenarnya sudah dapat merasakan bahaya syiah secara agama dan politik. Hal ini bisa dilihat dari konflik antara sunni dan syiah yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia sebanyak  20 kali.
Secara gamblang beliau menjelaskan.  Andaikan ini terus dibiarkan, maka konflik seperti yang terjadi di Timur Tengah akan terjadi di Indonesia. Bagi syiah revolusi adalah keniscayaan yang harus dilakukan.
“Di luar pun sudah terbukti sudah ada empat negara sunni yang kemudian jatuh ke tangan Syiah. Apakah itu Irak, Suria, Libanon  maupun Yaman. Kalau kemudian pemerintah tidak menyadari keadaan  yang seperti ini  maka itu bisa terjadi peristiwa yang sama  di Indonesia. Mangkanya kita segera mengingatkan kepada negara Indonesia,” Ustadz Farid  mengharapkan.

KH. Athian Ali Nilai Penyerangan Az Zikro & Daarut Tauhid adalah Warning Bagi Umat Islam dari Syiah

Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH. Athian Ali M. Dai, MA mengatakan bahwa peristiwa penyerangan kompleks Az Zikro pimpinan Ustadz Arifin Ilham dan “insiden” pembakaran lantai dasar Masjid Daarut Tauhid merupakan satu warning bagi umat Islam.
“Ini satu bentuk warning bagi umat Islam yang selama ini mereka  mengira bahwa apa yang kita sampaikan tentang ancaman syiah terhadap umat Islam ini, yang selama ini mereka mengira itu (ancaman –red) tidak mungkin, banyak yang mulai menyadari,” katanya kepada voa-islam.com yang menemui dikediamannya, di Bandung, pada Rabu (27/05).
KH. Atian Ali kemudian menyampaikan bahwa ajaran Syiah ini lahir karena dibidani oleh politik sehingga mereka ada karena memperjuangkan kepentingan politik.
“Jadi tidak ada istilah dari mereka kecuali berjuang untuk itu (kepentingan politik),” ujarnya memaparkan awal mula lahirnya paham Syiah.
...salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, karena mereka tidak mengenal batas teritorial sehingga semua syiah yang ada di negara mana pun harus tunduk pada Imam yang sekarang ini adalah Khoemaini
Oleh karena itu, menurut KH. Athian Ali kita bisa lihat syiah di mana-mana itu akan berjuang untuk memenangkan kekuasaan untuk berkuasa.
“Karena rukun iman mereka (syiah) adalah imamah, bahkan rukun iman mereka satu-satunya adalah imamah ini,” tutur KH. Athian Ali yang sudah mengamati aliran sesat ini selama lebih dari 28 tahun.
Setelah itu, kata KH. Athian Ali salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, karena mereka tidak mengenal batas teritorial sehingga semua syiah yang ada di negara mana pun harus tunduk pada Imam yang sekarang ini adalah Khoemaini.
“Maka adalah menjadi kewajiban bagi mereka untuk berjuang untuk bisa di daerah masing-masing untuk bisa menguasai negara-negara yang (di situ ada syiah), karena itu kita lihat kapan saja merasa kuat sedikit sudah akan revolusi,” pungkasnya.


Hindari Revolusi Syiah dan Komunis, Kerja Sama Indonesia dengan China dan Iran Harus Dibendung


Ustadz Farid Ahmad Okbah menyampaikan pandangannya mengenai kerja sama Iran dan Indonesia. Menurutnya ini adalah celah dimana mereka bisa terus mengekspor faham dan wacana untuk  mengudeta Indonesia. Namun pemerintah tidak menyadari hal ini.
Selain itu Pakar aliran sesat ini menghimbau agar pemerintah berhati hati atas tawaran kerja sama  dari Iran dan China. Pasalnya selain misi diplomasi mereka pun memiliki misi penyebaran faham dan wacana revolusi. Hal ini dikarenakan kedua negara ini memiliki maksud dan pola politik yang sama.
“Pola syiah dan PKI -kalau di Indonesia itu PKI- itu sama,   ketika sedikit mereka berbaik-baik, ketika banyak mereka mengeksekusi. Itu Karena polanya sama,”
Beliau juga menyebutkan bahwa China dan Iran sekarang sedang dekat dan kompak. Hal ini bisa dilihat dari peran negara komunis terhadap revolusi yang dilaksanakan Iran. Ketika Iran berniat merevolusi maka disana ada china sebagai negara komunis yang mendukungnya.
“Mangkanya kerja sama iran dengan china Nampak sekali di suria , keduanya bekerja sama untuk mem-back_upbashar ashad,” jelasnya.
Beliau menutup dengan sebuah gambaran. Ketika Indonesia tidak membatasi hubungannya dengan china maka PKI gaya baru akan menyebar. ketika tidak membatasi hubungan dengan Iran maka Syiah akan menyebar. Karenanya, keduanya harus dibendung. Merupakan  upaya kita secara bersama untuk menyadarkan pemerintah  agar membendung kedua saluran ini.


Artikel terkait yang perlu diketahui 
Waspadalah,… Misi Rahasia Orang-orang syiah…