Oleh: Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman
Siapa saja yang anti syi’ah, mereka labelkan Wahabi, maka Wahabi
adalah senjata ampuh kaum syi’ah mengadu domba umat Islan dan menutupi kejahatan
syi’ah.
Musuh orang-orang syiah sejak dahulu sampai sekarang adalah
orang Islam yang faqih dan ‘Aalim tentang Al Quran dan As sunnah.
Merekalah yang mampu berhujjah sempurna untuk mendebat,
menundukkan kebohongan dan kelicikan mereka terhadap pemalsuan ayat ayat dan
hadits Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam.
Orang-orang syiah bertekuk lutut dan takluk
dalam menghadapi kehebatan dan kecerdasan hujjah-hujjah mereka, para ulama ahli
Sunnah Wal jamaah.
Dari sinilah mereka mencari cari cara
bagaimana mengadakan serangan dan membalas kekalahan hujjah keji mereka.
Mereka pun mendapatkan senjata ampuh dengan
memberi label bahwa mereka yang berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah
adalah kaum wahabi.
Lalu menyebut satu persatu tokoh Wahabi
seperti: Imam Muhammad bin Abdul Wahab, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnul Qoyyim,
Muhammad Nasruddin Al Albani, Bin Baz, Shalih Al Usaimin dan lain lain.
Kemudian Orang-orang syiah mulai mengadu
domba antara umat Islam yang mereka sebut berfahaman Wahabi dan Ahlu as Sunnah
wal jamaah. Ahlu Sunnah wal Jamaah mereka labelkan adalah umat Islam yang
berqunut, tahlilan; selawatan dan muludan.
Lalu mereka mencirikan wahabi adalah
golongan yang anti tahlilan dan kenduri, anti qunut dan zikir keras ba’da
sholat wajib, anti berzanji dan selawatan, anti rajaban. Orang wahabi adalah
orang yang celana cingkrang dan jenggotan dan lain lain.
Tidak berhenti di situ, orang-orang syiah
mengangkat isu nasional dengan menghubungkannya dengan amalan jihad sebagai
amalan Wahabi jihadis atau teroris.
Itulah kelicikan syiah, mereka ingin
memadamkan cahaya Quran dan Sunnah dengan melabelkan Wahabi, dan menutup
kekafiran syiah.
Akibatnya umat Islam lebih kenal dengan
Wahabi dari pada syiah bahkan orang lslam lebih membenci Wahabi ketimbang
syiah. Orang-orang syiah pandai menggunakan ulama Ahli Sunnah memusuhi Ahli
Sunnah sendiri.
Sehingga ada di antara ada yang tidak sadar
bahwa dirinya sedang diperalat oleh orang syi’ah.
Ulama ahli sunnah berkata: Kita ahli sunnah
wal jamaah jangan sampe dipecah belah oleh golongan syi’ah dan wahabi, Ahli
sunnah harus berhati-hati dengan Wahabi karena Wahabi lebih berbahaya dari
syi’ah.
Dampak negatifnya ulama Islam dan para
ustadznya lebih bersemangat mempereteli Wahabi daripada syiah yang merupakan
ancaman Islam sepanjang masa.
Wahai para ulama Islam janganlah terus
tertipu dan ditipu oleh kaum Syiah mengadu domba sesama Ahlu Sunnah sementara
syiah terus memurtadkan umat Islam sedang umat Islam tidak sadar.
Umat Islam disibukkan dengan membahas fiqih
tahlilan, muludan, rajaban, dan mendiskusikannya berhari, berminggu, bertahun
dan arah serangannya Wahabi, Wahabi dan Wahabi….
Umat Islam ditipu oleh orang syiah dengan
mengangkat isu syiah vs wahabi. Syiah lah yang mempopulerkan isu wahabi dan
membenturkan sesama kaum muslimin Ahlu Sunnah wal jamaah. Kemudian mereka
berkata wahabi kafir dan ahli sunnah wal jamaah lah yang Islam.
Yang benar adalah Ahli Sunnah wal jamaah baik yang disebut
Wahabi atau Ahli sunnah wal jamaah adalah Islam sementara syiah adalah kafir. Wa Allohu A’lam.
Semoga bermanfaat, tazkiroh di hari yang
barokah dan bulan yg barokah ini. Ramadhan Yang penuh Rahmat dan Barokah. Amien
Ya Rabbal Alamin.
14 Ramadhan 1436 H/30 Juni 2015 M
Habib Ahmad Zein: Awas ! Syi’ah kalau Kalah Debat,
Menuduh “Wahabi”.
Sameeh.net- “Saya yang jelas-jelas NU saja, karena anti terhadap
Syi’ah mereka tuduh saya sebagai wahabi”, kata Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff
dalam acara Multaqa Nasional Seruan Al-Haq di hotel Sahira Bogor april 2015
lalu.
Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff mengungkap jebakan Syi’ah bila
kalah debat dengan membuat tuduhan Wahabi itu berdasarkan pengalaman dirinya
saat membantah salah satu ustadz Syi’ah ber-marga “Shihab” yang mengatakan
bahwa Rasulullah tidak dijamin masuk surga.
(lihat link ini http://www.nahimunkar.com/menyoal-lontaran-quraish-shihab-nabi-muhammad-saw-tidak-dijamin-masuk-surga/ )
“Jadi ceritanya, syi’ah ini bikin opini bahwa yang menyesatkan
Syi’ah itu hanya wahabi, saya nggak terima. Saya gak terima ahlus sunnah wal
jama’ah di bumi Indonesia ini di obok-obok. Begitu saya countre Syi’ah dengan
yayasan Al-Bayyinat, mereka bikin isu bahwa saya ini susupan wahabi”, tutur
Imam Besar Al-Bayyinat Jawa Timur itu.
Habib Ahmad pernah menanggapi seorang oknum MUI bermarga shihab
yang terlihat sangat membela Syi’ah. Tanggapan itu berupa rekaman video yang
pernah di upload di Youtube. Setelah itu, Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff banyak
dituduh “Wahabi” oleh kalangan Syi’ah dan Liberal.
Propaganda Syi’ah itu menjadi cacatan tersendiri bagi Habib
Ahmad, dan beliau berupaya terus untuk memperingatkan umat Islam tentang
propaganda Syi’ah tersebut. Menurutnya, banyak pihak yang dituduh wahabi karena
anti terhadap Syi’ah. Propaganda Syi’ah dengan cara menuduh “wahabi” terjadi
apabila mereka kalah dalam argumentasi.
“Makanya hati-hati, ini propaganda dan adu domba Syi’ah.
Pokoknya ntah kalau ada kiai-kiai yang anti Syi’ah, langsung tuh di tuduh,
“Awas, Itu kiyai fulan Wahabi”. Kenapa begitu? karena mereka tidak bisa lawan
dengan argumentasi. “, terang Habib Ahmad.
Menutup pembicaraan, Habib Ahmad mengatakan, “Wahabi itu ahlus
sunnah, saudara kita. Kalau syi’ah bukan. Kita di obok-obok oleh Syi’ah. Banyak
habib dan cendikiawan muslim yang di cuci otaknya di Iran. Di tamasyakan ke
Iran. Pulang-pulang omongannya sudah berubah, mereka sesat dan
menyesatkan…dst”.
(nahimunkar.com)