Tuesday, June 28, 2016

Fatwa Radikal Syiah Iran Untuk Hinakan ‘Musyrikin’ Sunni Arab Saudi Di Musim Haji. Jamaah Haji Iran Dikendalikan Garda Revolusi Iran, Langsung Dibawah Ali Khamenei, Bukan Dibawah Presiden Iran.

NGGAK TERBAYANG oh Kalau MEKKAH dan MADINAH dikuasai orang-orang oh SUFI/SYIAH DAN YANG SEMACAMNYA o

Qom, Iran 13 Mei 2016 – 6 Sya’ban 1437 H(kilas.net/?p=815)
Seorang tokoh besar agama Syiah Iran di Qom, Nasser Makarem Shirazi, menyerang Arab Saudi dengan menuntut manajemen urusan haji lepas dari Arab Saudi, dengan cara menjatuhkan citra Arab Saudi di antara negara-negara Islam.

Menurut website Iran Jahan News, Shirazi berkata, “Tujuan menghalangi Arab Saudi dari pengaturan haji warga Iran tahun ini adalah untuk mempermalukan dan menghina mereka dengan melanggar aturan yang ditetapkan Arab Saudi untuk jamaah haji Iran (dan negeri lain).”

Shirazi mendesak untuk menggunakan tekanan yang dimiliki Iran untuk melawan Arab Saudi sehubungan dengan manajemen Haji, ia mengatakan: “Kita harus memiliki sarana pemberi tekanan dan pengaruh. Karena bila kita kehilangan pengaruh, akan dianggap Saudi sendiri pemilik Makkah dan Madinah. Karena itu kita harus menempatkan aksi yang bertujuan pemindahan pengelolaan Makkah dan Madinah di satu badan bersama. Kita harus menekankan dan mempromosikan bahwa Arab Saudi tidak mampu untuk mengelola dan mengatur urusan haji dengan baik. “

Menurut para pengamat keinginan kuat ini di antaranya diwujudkan dengan mengganggu pengaturan ibadah haji setiap tahun, sehingga masyarakat Islam menganggap Arab Saudi tidak memenuhi syarat untuk mengelola urusan. Sehingga Teheran dapat memaksakan kehendaknya.

Perlu dicatat bahwa pergerakan jamaah haji Iran itu dikendalikan Garda Revolusi Iran dan Pengelolaan Organisasi Haji yang langsung dibawah Ali Khamenei, bukan dibawah Presiden Iran. Ketua Organisasi haji Iran ditunjuk langsung oleh Ali Khamenei. Dan sebagian besar yang ada di pengelolaan haji Iran adalah dari anggota Korps Garda Revolusi Iran.

Perwujudan Fatwa Radikal Syiah dalam Masalah Haji

Fatwa tokoh besar agama Syiah Iran ini, sebenarnya menunjukkan niat dari tuntutan yang disampaikan oleh utusan haji Iran ketika menolak menandatangani berita acara kesepakatan ibadah haji yang disepakati oleh negara-negara Islam lainnya dan berlangsung bertahun-tahun. Di antara tuntutannya adalah: “Membiarkan para jamaah haji Syiah Iran untuk melaksanakan doa khusus Syiah Iran dan ritual ‘berlepas diri dari musyrikin’ dan penyebaran jamaah haji Iran secara bebas.” Akan kita lihat apa yang terjadi bila tuntutan Iran ini dibiarkan. (kemauan haram jaddah syiah laknatullah.red lamurkha)

Sejarah Iran dengan upaya untuk merusak Ibadah haji sangatlah panjang dan pahit. Ritual berlepas diri dari orang-orang ‘musyrikin’ dengan menyerukan secara berjamaah yel-yel “البراءة من المشركين” “Matilah Amerika” “Matilah Israel” ini asalnya dari Pimpinan revolusi Iran, Khomeini. Dia menganggap seruan yel-yel ini ketika ibadah haji adalah salah satu rukun haji atau salah satu kewajiban haji secara politik(!!!), dimana haji tidak akan sah tanpanya. (Apakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan dalam sunnahnya yel-yel seperti ini, atau ini ajaran ‘nabi’ atau ‘imam’ palsu?) Seruan ‘berlepas diri’ ini yang menyebabkan benturan berdarah jamaah haji Iran dengan jamaah haji lainnya selama musim haji 1987. Setelah kejadian itu kemudian Iran memboikot musim haji pada periode antara 1990-1998, sebelum delegasi haji iran kembali melakukan ritual ini dan dengan cepat jamaah haji iran melakukan kerusuhan dan demonstrasi politik.

Pada tahun 1987, para demonstran jamaah haji Syiah Iran mengangkat gambar pemimpin Iran pada saat itu, Khomeini, serta slogan-slogan revolusi Iran, dan lainnya mengecam ‘Amerika’ dan ‘Israel’, juga menghadang jalan dan memblokir arus jamaah haji lain. Demonstran Syiah Iran ini juga berusaha menyerbu Masjidil Haram yang menyebabkan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan.

Insiden Terowongan Al-Muaishim adalah yang paling serius bahayanya. Dan yang terlibat di sana adalah para jamaah haji Iran, di mana para jamaah haji Syiah Kuwait anggota Hizbullah Hijaz dengan koordinasi dengan pihak Iran, menggunakan gas racun untuk membunuh ribuan jamaah haji di sebuah terowongan Al-Mu’ashim tahun 1989.

Tahukah anda siapa yang disebut ‘Musyrikin’ atau ‘Amerika’ atau ‘Israel’ dalam acara manasik haji syiah Iran itu. Tidak mungkin orang kafir menunaikan ibadah haji, demikian juga pemeluk kristen Amerika Serikat atau Yahudi Israel. Diketahui yang mereka maksud adalah jamaah haji selain mereka, dari negara-negara sunni muslim dan khususnya Arab Saudi sebagai pengelolanya. Merekalah yang diserang jamaah haji Iran.

Ini juga nampak, dalam krisis perang Yaman dan Suriah. Dengan slogan yang sama “Matilah Amerika” “Matilah Israel”, tetapi yang mereka bantai adalah kaum muslimin di Yaman dan Suriah yang dianggap menjadi penghalang mereka. INILAH SALAH SATU BUKTI FATWA RADIKAL TAKFIRI SYIAH RAFIDHAH IRAN, selain dari persengkongkolan mereka dengan Al-Qaeda dan Osama bin Laden, juga kasus mata-mata haji Syiah Iran, dan kasus lainnya.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa musim haji adalah lembaran permainan Iran yang sudah kuno, tetapi selalu diperbaharui dengan label baru. Tujuan Republik Syiah Iran Khomeini dari hal itu adalah mengacaukan stabilitas dan keamanan negara sunni teluk melalui penyusup dari Garda Revolusi Iran di antara para jamaah haji untuk melakukan kerusuhan di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi. Yang akhirnya untuk menunjukkan bahwa Arab Saudi tidak becus mengurus acara ibadah haji.
Sumber:
arabi21.com/story/908450
middle-east-online.com/?id=224605
almasdaronline.com/article/print/81635
thenewkhalij.org/ar/node/37142
dan lainnya