Setelah kaum Aswaja dan Syiah
mengelu-elukan dan membangga-banggakan hasil Muktamar Sufi Aswaja Sedunia di
salah satu negara federasi Rusia, yakni
Chechnya dengan mencoret Salafiyyah "Wahabi" dari lingkup Ahlussunnah
maka sekarang tibalah saatnya bagi kaum Aswaja dan Syiah untuk menangisinya
sembari menggigit jari.
Gambar 1. Aswaja mengelu-elukan hasil
Muktamar di negara federasi Rusia, Chechnya.
Secara mengejutkan Presiden Chechnya
(yang dengan hasil Muktamar tersebut dielu-elukan oleh Sufi Aswaja dan
Syiah, dipuji-puji dan
dibangga-banggakan sebagai seorang pemimpin yang shalih, hormat kepada para ulama dan lain-lain pujian
yang harum semerbak) menyatakan meminta
maaf atas kejahatan Muktamar tersebut terhadap Salafiyyah.
Nukilan:
#الرئيس_الشيشاني_يعتذر
في تصريحات إعلامية عن إساءة مؤتمر غروزني للسلفية، وزيارة مرتقبة للسعودية لتقديم
الاعتذار رسمياً
Presiden Chechnya meminta maaf dalam
jumpa pers atas kejahatan Muktamar di Grozny (ibukota Chechnya) terhadap
Salafiyyah, dan berencana akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi untuk
menyampaikan permintaan maaf secara resmi.
Gambar 2. Presiden Chechnya meminta maaf
dalam jumpa pers atas kejahatan Muktamar di Grozny (ibukota Chechnya) terhadap
Salafiyyah
Akankah para Aswaja dan Syiah menghapus
pujian, kekaguman dan kebanggaannya
terhadap sosok figur Presiden Chechnya Ramzan Kadirov pasca permintaan ma'afnya
ini?
Ataukah para Sufi Aswaja dan Syiah akan
mengikuti jejak langkah Presiden Chechnya yang mereka puji dan banggakan ini
dengan turut serta meminta ma'af kepada Salafiyah "Wahabi"?
Hadahumullah.
Kita tunggu dengan sabar dan tenang... in
sya Allah.
Sikap Ahlussunnah Dan Para Ulama' Sunnah
Terhadap Kaum Shufiyyah
Berkata al 'allamah Robi' Bin Hadi Al
Madkholy حفظه اللّٰه :
▪Sikap-sikap Ahlussunnah dan para ulama'
sunnah terhadap kaum Shufiyyah dan para pembesar mereka, diantaranya :
▫Yang pertama : Apa yang disebutkan Asy
Sya'rony (seorang tokoh Shufiyyah) dalam kitab At Thobaqot (1/13-14) dimana ia
menyebutkan :
1.Mereka mengasingkan Abu Yazid Al Busthomy dari
negerinya sebanyak tujuh kali.
2.Ia (Asy Sya'rony) menyebutkan bahwa Dzun Nun Al
Mishry juga mengalami hal yang semisal itu, dan ia menyatakan bahwa mereka
mengadukannya kepada sebagian penguasa dan mereka membawanya dari Mesir menuju
Baghdad dalam keadaan terbelenggu dan terikat, dan diambil dari ucapannya (Asy
Sya'rony) bahwa mereka meyakini bahwa ia seorang Zindiq, dan yang menyikapinya
dengan sikap ini adalah para ulama ummat islam dan para fuqoha' mereka walaupun
Asy Sya'rony mencela mereka.
3.Ia (Asy Sya'rony) menyebutkan bahwa mereka
membunuh Al Hallaj dan mereka memotong kedua tangan dan kedua kakinya.
Dan Al Hallaj dikenal bahwa ia seorang
Zindiq yang berpemikiran hulul dan wihdatul wujud dan dikenal dengan praktek
sihir dan perdukunannya dan kalimat ulama' sepakat tentangnya.
4.Ia (Asy Sya'rony) mengatakan : Dan mereka
bersaksi bahwa Al Junaid menetapkan ilmu tauhid kemudian ia menutupi dirinya
dengan fiqih.
5.Dan ia menyebutkan bahwa mereka mengasingkan Al
Hakim At Tirmidzi ke daerah Balkha ketika ia menyusun kitab 'Ilalisy Syari'ah
dan kitab Khotmul Awliya' maka mereka mengingkarinya dengan sebab dua kitab
yang ia susun ini dan mereka mengatakan kepadanya : "Engkau telah
mengunggulkan para wali diatas para nabi", dan merekapun bersikap keras
terhadapnya lalu ia mengumpulkan semua kitab-kitabnya dan ia melemparkannya ke
laut lalu kitab-kitab tersebut ditelan oleh ikan kemudian dimuntahkan oleh ikan
tersebut beberapa tahun setelahnya, demikian ucapan Asy Sya'rony !.
6.Dan ia menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh kaum
Shufiyyah yang lain yang mereka diusir
dari negeri-negeri mereka dikarenakan kesesatan mereka, diantaranya ialah Abu
Bakr An Nabilisy dan Abul Hasan Asy Syadzily, mereka mengeluarkannya beserta
kelompoknya dari negeri Maghrib menuju Iskandariyyah dikarenakan mereka
menuduhnya dengan tuduhan zindiq.
▪Dan yang menyikapi para pembesar kaum
Shufiyyah dengan sikap yang disebutkan Asy Sya'rony ini adalah para ulama'
islam dan para fuqoha'nya.
▫Yang kedua : Hal ini dikuatkan oleh apa
yang dikatakan oleh Ibnul Jauzy dalam "Talbis Iblis" :
1.Bahwasanya Dzun Nun diboikot dan ditinggalkan
oleh ulama Mesir dan mereka menuduhnya dengan tuduhan zindiq dan diantara
ulama' yang mengingkarinya ialah Al Imam Abdullah Bin Abdil Hakam Al Maliky.
2.Dan ia (Ibnul Jauzy) mengatakan : Dan Abu
Sulaiman Ad Darony dikeluarkan dari Damaskus dan mereka mengatakan :
"Sesungguhnya ia mengaku bahwa ia melihat para malaikat".
3.Sekelompok orang bersaksi bahwa Ahmad Bin Abil
Hawary mengunggulkan para wali di atas para nabi lalu ia lari dari Damaskus
menuju Makkah.
4.Dan ia (Ibnul Jauzy) menyebutkan bahwa Abu
Yazid Al Busthomy mengatakan : Aku memiliki alat untuk naik ke atas langit
sebagaimana nabi صلى اللّٰه
عليه وسلم ketika peristiwa mi'roj maka merekapun
mengeluarkannya dari negeri Busthom.
▪Maka inilah sikap-sikap Ahlussunnah
terhadap kaum Shufiyyah terdahulu hingga masa Asy Syadzily.
▫Yang ketiga : Dan sikap-sikap Ibnu
Taimiyyah, Ibnul Qoyyim, Adz Dzahaby, Ibnu Hajar serta para guru-guru dan
murid-murid mereka dan Imam Al Muqry di Yaman dan selain mereka dari kalangan
Ahlussunnah terhadap kaum Shufiyyah belakangan terutama para pengikut Ibnu
'Aroby adalah semisal sikap-sikap para ulama salaf dan ahli fiqih salaf
terhadap kaum Shufiyyah terdahulu dan tokoh-tokohnya.
Dan bagi yang berkehendak silahkan merujuk
ke kitab (Al Furqon Baina Awliya-isy Syaithon Wa Auliya-ir Rohman), (Al Furqon
Bainal Haqqi Wal Bathil), Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah,
(Ighotsatul Lahafan), (Madarijus Salikin) karya Ibnul Qoyyim, (Al Mizan) karya
Adz Dzahaby, (Tanbihul Ghobiy) karya Al Biqo'i yang merupakan salah seorang
murid Al Hafizh Ibnu Hajar yang di dalamnya ia mengumpulkan ucapan-ucapan para
ulama' tentang Ahlu wihdatil wujud.
Sumber artikel : http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=323
telegram.me/dinulqoyyim