Wednesday, August 12, 2020

Serangan Media-Media Anti Arab Saudi (Islamic Center Of Gravity) Terhadap Muhammad Bin Salman (Sindonews Dll) Terkait Sa’ad Al-Jabri, Kamuflase Menyerang Islam

Menggugat dan Membocorkan Rahasia Saudi Dengan Rujukan Media Online dan Medsos 

Menggugat dan Membocorkan Rahasia Saudi Dengan Rujukan Media Online dan Medsos


Untuk kesekian kalinya media dan konspirasi musuh politik Saudi ingin meredupkan MBS.
Ada yang berharap dengan gorengan isu seperti ini, Saudi menjadi kacau, MBS gagal menjadi raja pengganti berikutnya, dan niat jahat lainnya.
Padahal rumor, hoax dan propaganda murahan seperti ini selalu dijawab dengan hashtag seperti #kami_salman_kami_muhammad, dalam bahasa Arab tentunya. 
Semakin Saudi diserang, baik dari dalam atau luar negaranya, semakin menggugah jiwa kebersamaan rakyat Saudi.
Justru membangkitkan rasa persatuan, bukan perpecahan. Yang awalnya biasa saja, hikmahnya, memicu ditampakkan pembelaan rakyat Saudi kepada raja dan putra mahkotanya.
Seperti Saad Al-Jabri, di antara pejabat tinggi yang diberantas di awal kepemimpinan Raja Salman dan Putra Mahkota MBS.
Saat itu, puluhan pejabat tinggi di Riyadh, termasuk pengusaha kelas kakap dan para pangeran, benar-benar dibersihkan demi memberantas KKN dan pengkhianat.
 
Bukan dari yang kecil, tapi metode pemberantasannya “top down.”
MBS dalam wawancara di televisi beberapa tahun lalu, mengeluarkan statemen yang sangat terkenal:
 
لن ينجو أي شخص من قضية فساد أياً كان” 
 
“Tidak akan ada yang berhasil bagi siapapun, yang terlibat dalam skandal korupsi.”
Terbukti, pangeran yang terindikasi korup atau menyelewengkan wewenangnya, dijerat hukum.
Sebagian kooperatif, ada kompensasi, sebagian dihukum, sebagian lainnya lari sebagai pengkhianat mencari suaka ke negeri kafir.
Tetapi media dan anti Saudi terlalu ikut campur dan memanfaatkan momen. Mereka menuduh MBS menghabisi “pesaing”nya agar mulus menjadi raja.
Hatta, Pangeran Muhammad bin Nayef, yang jelas berba’iat kepada MBS, dianggap dimakzulkan untuk memuluskan ambisi MBS.
Di Saudi, Raja dan Putra Mahkotanya dibai’at, rakyat dan pejabatnya bersumpah setia kepada pemimpinnya.
Para masyayikh kabilah, dari Timur ke Barat, Selatan ke Utara, melakukan bai’at, sebagai bukti sumpah setia mereka.
Setiap tahun, rakyatnya, tanpa diminta rajanya, mengulangi ba’iatnya. Demi Allah, untuk agama dan wathan.
Tetapi ada manusia yang bermental pengkhianat, bahkan dari zaman Nabi pun kaum munafiq ikut shalat berjemaah.
Dan Sa’ad Al-Jabri di antara pengkhianat kali ini:

https://saudinesia.com/2020/08/10/menggugat-dan-membocorkan-rahasia-saudi-dengan-rujukan-media-online-dan-medsos/
 
Kupas Tuntas Berita Sindonews Tentang Al-Jabri vs MBS (Bag. 1)
 
Judul pertama yang dirilis sindonews pada 7 Agustus 2020: “MBS Dituding Rencanakan Pembunuhan Terhadap Pejabat Senior yang Diasingkan.”
Aslinya, tokoh yang dimaksud adalah Sa’ad Al-Jabri, pejabat yang dipecat dari jabatannya di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sejak 2015.
Mengapa dipecat? Dia terbukti melakukan pertemuan ilegal dengan CIA dan mengadakan rapat-rapat dengan tokoh IM, organisasi terlarang di Saudi.
 
Tuduhan lainnya, Al-Jabri menggelapkan dana penanggulangan terorisme sebesar 11 milyar dollar AS, memberikan izin perusahaan keluarganya untuk mengerjakan proyek Kemendagri Saudi dan pencucian uang.
Bulan Mei 2017, al-Jabri meminta izin berobat keluar negeri, dari Saudi ke Turki, kemudian Kanada. Semua biaya perjalanan dan pengobatannya atas biayai Putra Mahkota saat itu, Muhammad bin Nayif (MBN).
Juni 2017, MBS resmi diangkat sebagai Putra Mahkota, menggantikan Pangeran MBN yang sakit.
Gerakan anti korupsi di kalangan petinggi kerajaan gencar digalakkan.
Beberapa kali dalam tahun yang sama, Al-Jabri berjanji ke MBS akan kembali ke Saudi setelah kesehatannya membaik.
 
Pada bulan September 2017, Arab Saudi melapor ke Interpol, dengan “red notice,” untuk menangkap Al-Jabri.
Dia dianggap menolak kembali ke Saudi untuk menuntaskan kasusnya.
Uniknya, Sindonews menjadikan buronan koruptor negara Saudi bak pahlawan, “pejabat senior yang diasingkan.”
Apakah Sindonews juga menulis dengan kalimat yang sama untuk pengkhianat negara dan koruptor Indonesia yang lari ke luar negeri?
Sindonews juga menulis, Al-Jabri adalah seorang menteri negara dan penasihat Mohammad bin Nayef—putra mahkota yang digulingkan.
Isu MBN selalu diulang-ulang, menggiring opini bahwa MBS berambisi merebut tahta raja berikutnya.
 
Jelas ini kedustaan yang nyata. Keputusan pengunduran diri MBN berdasarkan Dektrit Raja Salman.
Dan pengangkatan MBS sebagai Putra Mahkota juga melalui mekanisme yang berlaku di Saudi.
Media dan para haters lebih senang mengarang cerita demi melampiaskan kebencian mereka terhadap Saudi. [BERSAMBUNG]
Tonton video bai’at MBN terhadap MBS:
Membungkam Channel dan Fanspage Islam Populer 12 Comments
 
Kupas Tuntas Berita Sindonews Tentang Al-Jabri vs MBS (Bag. 2)
 
Hari Selasa (11/8), Sindonews menulis judul berita: “Dituduh Hendak Bunuh Eks Mata-mata Saudi, Putra Mahkota MBS Dipanggil Pengadilan AS.”
Eks mata-mata Saudi yang dimaksud adalah Sa’ad Al-Jabri, sosoknya telah diulas di bagian pertama dari “kupas tuntas” ini.
Uniknya, Al-Jabri baru mengungkap awal Agustus lalu, tentang ancaman pembunuhan dirinya di tahun 2018.
Karenanya, Al-Jabri mengajukan ke pengadilan di Washington, menuntut MBS dan puluhan petinggi Saudi lainnya.
Muhammad Jihad Al-Samman, pakar tata negara dan terorisme, yang tinggal di AS, mengungkap hakekat isi berkas perkara Al-Jabri.
Al-Samman menyimpulkan dengan yakin, bahwa berkas Al-Jabri isinya hanya intrik politik, menargetkan pemerintah Saudi.
Berkas perkara setebal 107 halaman, 95% buktinya dicomot dari media massa dan media sosial. Seperti Washington Post, CNN, Al-Jazeera, cuitan twitter atau status FB.
Jadi, dalil gugatannya adalah laporan media yang selama ini dikenal memusuhi Saudi dan umat Islam secara umum.
 
Al-Samman yang sehari-hari meninjau perkara di pengadilan di Amerika, menganggap berkas tersebut sangat hina sekaligus lucu.
Sampai pada puncak keheranannya, berkas yang banyak mengungkit kasus Kashoggi tersebut, mengutip Washington Post untuk kesimpulan CIA bahwa MBS otak pembunuhannya.
Demikian pula tuduhan “Fariiq Al-Namr” yang katanya dikirim untuk membunuh Al-Jabri. Tetapi tidak ada bukti sama sekali, kecuali maskharah, intrik, dan kedustaan.
Lantas, apa maksud Al-Jabri mengajukan perkara ke pengadilan di AS?
Al-Jabri mengeksploitasi miliaran dollar yang telah dia kumpulkan dengan cara korup selama bertahun-tahun, untuk membeli pelobi, politisi dan pengacara di Washington.
Dia ingin menciptakan kegaduhan dengan mempolitisasi kasusnya dan mengalihkan dari kasus korupsi ke masalah politik.
Tentunya, dengan dukungan media untuk menganggu hubungan antara Riyadh dan Washington.
 
Beberapa pengamat politik dari Saudi juga menganggap bahwa dengan kasus ini, dia berharap bisa mendapat suaka di Amerika, meskipun kini menetap di Kanada.
Anggapan tersebut tidak keliru, setidaknya 3 hunian, 2 apartemen dan 1 penthouse dimiliki Al-Jabri di Boston.
Dari mana uang untuk membeli properti senilai 8.67 juta dollar AS tersebut?
Tidak keliru, prilaku korupnya, seperti imbalan kontrak dengan perusahaan International Business Machines Corp atau Oracle Corp, selama Al-Jabri menjabat di Kemendagri Saudi.
Tetapi media seperti Sindonews, tanpa investigasi mendalam, menukil dan menejermahkan dari media yang sesuai seleranya. Bagaimana bisa mengaku sebagai “sumber informasi terpercaya?”
Dan media mainstream lainnya, mempratekkan cara yang sama. Laporan berita sudah bukan lagi karena menyiarkan fakta, tetapi seberapa besar uang yang bisa didapat? 
Silahkan tonton penjelasan detail berkas perkara yang diajukan Al-Jabri di pengadilan Washington: