https://saudinesia.com/2020/08/10/menggugat-dan-membocorkan-rahasia-saudi-dengan-rujukan-media-online-dan-medsos/
Kupas
Tuntas Berita Sindonews Tentang Al-Jabri vs MBS (Bag. 1)
Judul
pertama yang dirilis sindonews pada 7 Agustus 2020: “MBS Dituding Rencanakan
Pembunuhan Terhadap Pejabat Senior yang Diasingkan.” Aslinya,
tokoh yang dimaksud adalah Sa’ad Al-Jabri, pejabat yang dipecat dari jabatannya
di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sejak 2015.
Mengapa
dipecat? Dia terbukti melakukan pertemuan ilegal dengan CIA dan mengadakan
rapat-rapat dengan tokoh IM, organisasi terlarang di Saudi.
Tuduhan
lainnya, Al-Jabri menggelapkan dana penanggulangan terorisme sebesar 11 milyar
dollar AS, memberikan izin perusahaan keluarganya untuk mengerjakan proyek
Kemendagri Saudi dan pencucian uang.
Bulan
Mei 2017, al-Jabri meminta izin berobat keluar negeri, dari Saudi ke Turki,
kemudian Kanada. Semua biaya perjalanan dan pengobatannya atas biayai Putra
Mahkota saat itu, Muhammad bin Nayif (MBN).
Juni
2017, MBS resmi diangkat sebagai Putra Mahkota, menggantikan Pangeran MBN yang
sakit.
Gerakan
anti korupsi di kalangan petinggi kerajaan gencar digalakkan.
Beberapa
kali dalam tahun yang sama, Al-Jabri berjanji ke MBS akan kembali ke Saudi
setelah kesehatannya membaik.
Pada
bulan September 2017, Arab Saudi melapor ke Interpol, dengan “red notice,”
untuk menangkap Al-Jabri.
Dia
dianggap menolak kembali ke Saudi untuk menuntaskan kasusnya.
Uniknya, Sindonews menjadikan
buronan koruptor negara Saudi bak pahlawan, “pejabat senior yang diasingkan.”
Apakah Sindonews juga
menulis dengan kalimat yang sama untuk pengkhianat negara dan koruptor
Indonesia yang lari ke luar negeri?
Sindonews juga
menulis, Al-Jabri adalah seorang menteri negara dan penasihat Mohammad bin
Nayef—putra mahkota yang digulingkan.
Isu
MBN selalu diulang-ulang, menggiring opini bahwa MBS berambisi merebut tahta
raja berikutnya.
Jelas
ini kedustaan yang nyata. Keputusan pengunduran diri MBN berdasarkan Dektrit
Raja Salman.
Media
dan para haters lebih senang mengarang cerita demi melampiaskan
kebencian mereka terhadap Saudi. [BERSAMBUNG]
Tonton
video bai’at MBN terhadap MBS:
Membungkam
Channel dan Fanspage Islam Populer 12 Comments
Kupas
Tuntas Berita Sindonews Tentang Al-Jabri vs MBS (Bag. 2)
Hari
Selasa (11/8), Sindonews menulis judul berita: “Dituduh Hendak Bunuh Eks
Mata-mata Saudi, Putra Mahkota MBS Dipanggil Pengadilan AS.” Uniknya,
Al-Jabri baru mengungkap awal Agustus lalu, tentang ancaman pembunuhan dirinya
di tahun 2018.
Karenanya,
Al-Jabri mengajukan ke pengadilan di Washington, menuntut MBS dan puluhan
petinggi Saudi lainnya.
Muhammad
Jihad Al-Samman, pakar tata negara dan terorisme, yang tinggal di AS,
mengungkap hakekat isi berkas perkara Al-Jabri.
Al-Samman
menyimpulkan dengan yakin, bahwa berkas Al-Jabri isinya hanya intrik politik,
menargetkan pemerintah Saudi.
Berkas
perkara setebal 107 halaman, 95% buktinya dicomot dari media massa dan media
sosial. Seperti Washington Post, CNN, Al-Jazeera, cuitan twitter atau
status FB.
Jadi,
dalil gugatannya adalah laporan media yang selama ini dikenal memusuhi Saudi
dan umat Islam secara umum.
Al-Samman
yang sehari-hari meninjau perkara di pengadilan di Amerika, menganggap berkas
tersebut sangat hina sekaligus lucu.
Sampai
pada puncak keheranannya, berkas yang banyak mengungkit kasus Kashoggi
tersebut, mengutip Washington Post untuk kesimpulan CIA bahwa MBS
otak pembunuhannya.
Demikian
pula tuduhan “Fariiq Al-Namr” yang katanya dikirim untuk membunuh Al-Jabri.
Tetapi tidak ada bukti sama sekali, kecuali maskharah, intrik, dan
kedustaan.
Lantas,
apa maksud Al-Jabri mengajukan perkara ke pengadilan di AS?
Al-Jabri
mengeksploitasi miliaran dollar yang telah dia kumpulkan dengan cara korup
selama bertahun-tahun, untuk membeli pelobi, politisi dan pengacara di
Washington.
Dia
ingin menciptakan kegaduhan dengan mempolitisasi kasusnya dan mengalihkan dari
kasus korupsi ke masalah politik.
Tentunya,
dengan dukungan media untuk menganggu hubungan antara Riyadh dan Washington.
Beberapa
pengamat politik dari Saudi juga menganggap bahwa dengan kasus ini, dia
berharap bisa mendapat suaka di Amerika, meskipun kini menetap di Kanada.
Anggapan
tersebut tidak keliru, setidaknya 3 hunian, 2 apartemen dan 1 penthouse
dimiliki Al-Jabri di Boston.
Dari
mana uang untuk membeli properti senilai 8.67 juta dollar AS tersebut?
Tidak
keliru, prilaku korupnya, seperti imbalan kontrak dengan perusahaan
International Business Machines Corp atau Oracle Corp, selama Al-Jabri menjabat
di Kemendagri Saudi.
Tetapi
media seperti Sindonews, tanpa investigasi mendalam, menukil dan
menejermahkan dari media yang sesuai seleranya. Bagaimana bisa mengaku sebagai
“sumber informasi terpercaya?”
Dan
media mainstream lainnya, mempratekkan cara yang sama. Laporan berita
sudah bukan lagi karena menyiarkan fakta, tetapi seberapa besar uang yang bisa
didapat?
Silahkan
tonton penjelasan detail berkas perkara yang diajukan Al-Jabri di pengadilan
Washington: