Sunday, March 15, 2015

[ Siapa akan menyusul "hasan syahatah" ] mengapa pencaci sahabat dan istri rasul itu dibunuh !!!

kenapa di Indonesia "model hasan syahatah" dibiarkan bebas dan lebih beringas ?
http://www.gensyiah.com/mengapa-pencaci-sahabat-dan-istri-rasul-itu-dibunuh.html
3 July 2013
                                                                                                     
                                Hasil gambar untuk ‫حسن شحاتة الشيعى‬‎
                           
                             
                                   
                               
INI FOTO-FOTO HASAN SYAHATAH sang pencaci sahabat nabi- SAAT HIDUP SOMBONG
                                               
                                 

mungkin anda ada yang bertanya-tanya, mengapa warga mesir tega membunuh hasan syahatah dengan ramai-ramai ? hasan syahatah itu dulunya sunni lalu gara-gara dia mempelajari perselisihan antara muawiyah dan khalifah ali  dia menyalahkan muawiyah lalu berkembang menjadi melaknatnya. Maka orang-orang mesir pun membencinya dan memusuhinya, lalu dia lari ke Iran dan tinggal di Qom namun dia di sana juga tidak mendapatkan tempat, akhirnya lari ke Kuwait. Setelah itu dia pulang ke mesir. Saat pulang dia ditangkap dan dijebloskan penjara. Pada saat revolusi dia ikut kabur dari penjara, lalu bergabung dengan Yasir Habib sang pencaci sahabat dan istri nabi -Shalallahu alaihi wasalam- asal Kuwait yang tinggal di London- dan meneruskan caci makiannya melalui tv Fadak. Pada saat suasana Mesir melakukan normalisasi hubungan dengan iran, lalu suasana berubah menjadi kacau, dan banyak kaum skularis, munafik, orang-orang husni Mubarak dan syiah mau menggulingkan presiden Mursi pada tanggal 30 juni 2013, Hasan Syahatah – yang menghujat dan mencaci maki istri rasulullah -Shalallahu alaihi wasalam- ibu bagi kaum mukmin dan juga mencaci maki para sahabat besar, sepuluh orang ahli syurga termasuk khulafaurrasyidin yang empat itu – datang ke mesir. Setelah warga mencium keberadaan hasan syahatah di salah satu rumah, yang sedang merayakan ritual syiah, warga mendatangi rumah tersebut. Tadinya warga meminta agar hasan syahatah dan pengikutnya mau keluar dan pergi dari desa tersebut secara baik-baik, namun warga dikejutkan dengan serangan yang dilakukan oleh orang-orang syiah dari dalam rumah, maka warga melawan dan mengeroyok mereka hingga hasan syahatah sang pencaci sahabat dan istri nabi itu tewas mengenaskan beserta 2 saudara kandungnya: syahatah dan Ibrahim, dan satu orang pengikutnya.

Anda bisa melihat nasib akhir yang hina bagi orang yang mulutnya busuk dan kotor, yang menjadikan kebencian kepada sahabat dan istri rasul sebagai akidahnya dan mencaci mereka sebagai wiridannya. Allah mengirim kepada mereka orang-orang yang menghinakannya di dunia sebelum di akhirat ditunggu oleh adzab yang pedih selamanya. Naudzubillah.

diantara ucapan hasan syahatah yang terkenal dalam mencaci maki dan menghina manusia pilihan dalam islam adalah:

1. dia menghina sayyidah aisyah yang disebut oleh nabi -shalallahu alaihi wa salam- dengan panggilan humaira (wanita cantik yang pipinya putih kemerehan) itu dengan mengatakan bahwa humaira itu sebenarnya adalah berasal dari himarah yang artinya keledai!

2. dia melaknat khulafaurrasyidin dan sepuluh ahli surga dengan mengatakan:

“ya allah laknatlah mereka dan sepuluh orang mereka ucapan ini dia ulang-ulang. semoga tidak ada di indonesia yang hina seperti ini. jika ada maka semoga dihinakan oleh allah. semoga kita dilindungi oleh allah dari kehinaan ini yaitu murtad (meninggalkan islam dan sunnah- ikut syiah rafidhah) lalu mati mengenaskan, dan akhirat yang jelas akan bermusuhan dengan rasulullah i !


Keluarga dan orang kampung bersyukur hasan syahatah mati!
4 July 2013 

GenSyiah: Kematian dedengkot Syiah Mesir Hasan Syahatah dalam sebuah amuk massa ternyata disambut gembira keluarga dan tetangga Hasan Syahatah. Saat mendengar pengumuman kematian Hasan Syahatah yang sering mencaci maki para Shahabat Rasulullah dan Ummul Mukminin, mereka menegaskan tidak akan menguburkan jenazahnya di pemakaman Muslimin dan tidak menyaksikan jenazahnya,
Muhammad Muhammad Syahatah, kakak kandung dari Hasan Syahatah, mengatakan setelah mengetahui kabar kematian adiknya bahwa ia merasa lega. Ia tidak menerima belasungkawa dari seorangpun. Muhammad menegaskan, ia dan keluarga berlepas diri sepenuhnya dari saudara-saudaranya Syiah yang tewas. Ia juga menyebutkan bahwa ada lagi saudaranya yang Syiah, Ismail Muhammad Syahatah. Keponakan dari Muhammad Syahatah, Musthafa Al-Mahmudi, mengatakan bahwa jenazah mereka berempat akan dimakamkan di Kairo.
Mr Ad-Didamuni, seorang pegawai dan warga Herbith, mengatakan bahwa Hasan Syahatah memulai kegiatannya menyebarkan pemikiran Syiah di desa tersebut sejak tahun 90an. Ia mencoba mendirikan Husainiyyah di rumahnya.
Sementara warga lain, Jamal Dhalam, juga memberikan komentar bahwa setelah mendengar kabar kematian Hasan dan saudaranya Ibrahim yang berusia 55 tahun, para warga merasa lega. Jamal menegaskan, kalau saja hal itu terjadi di desa Herbit, maka warga Desa pun akan membunuhnya.
Alangkah baiknya mereka dilempar ke tengah-tengah gurun biar dimakan serigala atau dibuang ke laut biar dimakan ikan ujar Syakir Dhalam yang menolak pemakamannya di kompleks Muslimin.

Jumat, 07 November 2014 , 14:24:00

ISU penghinaan agama memang sedang menghangat di Pakistan. Beberapa waktu lalu, pasangan penganut Kristiani tewas dimassa lantaran dituduh menghina agama Muslim. Rabu (5/11) lalu, giliran seorang tahanan dihabisi polisi dengan menggunakan kapak lantaran menghina para sahabat nabi.  Pria bernasib nahas itu adalah Tufail Haider. Pria 50 tahun tersebut ditahan di rutan kantor polisi Civil Lines, sebelah timur kota Gujarat, Pakistan.  Informasinya, Haider adalah penganut Islam Syah yang minoritas di Pakistan. Dia ditangkap kemudian dijebloskan ke dalam tahanan lantaran melakukan penghinaan kepada beberapa sahabat Nabi Muhammad.  “Saat ditahan, Haider terus menerus melontarkan komentar yang merendahkan sahabat nabi dan melecehkan polisi. Dia tampak mengalami ketidakseimbangan mental,” kata Ali Raza, seorang petugas jaga kepada AFP.  Ternyata omelan Haider memancing emosi Asisten Sub-Inspektur Polisi Faraz Naveed, 36, yang bertugas di kantor polisi itu. Naveed pun mendatangi Haider di dalam tahanan sambil menenteng kapak.  Tanpa basa-basi Naveed menghabisi Haider dengan kapaknya. “Kini Naveed sudah ditangkap atas pembunuhan itu dan proses hukumnya sudah berlangsung,” tambah Ali. (AFP/mas) 

Tokoh Syiah Saudi Namer al Namir divonis mati menghina para sahabat Nabi, mengkafirkan Abu Bakar dan Umar karena dianggap merampok khilafah dari Ali, Muawiyyah memerangi Ali, menuduh umar menyeret Ali, mematahkan tulang rusuk sayyidah Fatimah, meyakini abu bakar, umar, usman, aisyah, muawiyah di neraka.


Saudi Rancang Hukuman Mati Untuk Penghina Islam
Senin, 26 Sya`ban 1433

Arab Saudi sedang mempelajari peraturan baru untuk mengkriminalisasi penghina Islam, termasuk di media sosial, dan hukum bisa menjatuhkan sanksi berat, lansir saudipaper, Minggu. Ide Peraturan tersebut datang lima bulan setelah seorang blogger Saudi dan kolumnis Hamza Kashgari, 23, ditangkap karena menge-tweet komentar yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Kashgari mengatakan ada hal-hal yang disukai dan tidak disukai tentang Nabi Muhammad. “Dalam dua bulan ke depan Dewan Syura akan mengungkapkan hasil penelitian mengenai peraturan untuk memerangi kritik terhadap prinsip dasar syariah Islam,” kata sumber tanpa nama dengan informasi dari hal al-Watan, menambahkan bahwa mungkin ada “sanksi berat” bagi pelanggar. Penghina yang diberikan sanksi di bawah hukum mencakup penghina Nabi, ulama terdahulu dan ulama saat ini, katanya. “Regulasi sangat penting pada saat ini, karena pelanggaran melalui jaringan sosial di internet telah diamati dalam beberapa bulan terakhir,” kata sumber. Arab Saudi mengikuti mazhab hukum Islam Sunni. Penghujatan dapat dihukum dengan kematian. Seorang juru bicara dari Dewan Syura, yang ditunjuk pemerintah sebagai badan konsultatif, tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Kashgari melarikan diri pada Februari, beberapa hari setelah posting twitter-nya, namun kemudian ditangkap oleh polisi di perjalanan Malaysia ke Selandia Baru. Meskipun menyatakan pertobatan, ia dideportasi kembali ke Arab Saudi dan ditahan polisi untuk menghadapi pengadilan.

Kapan Indonesia menyusul ?

Beberapa Hukuman Yang Layak Bagi Penghina Sahabat.

A. Di Ta’zir
  Para jumhur ulama sepakat, bahwa hukuman yang pantas buat seseorang yang menghina sahabat-sahabat Nabi Muhammad, baik yang dihina itu satu sahabat atau sebagian tertentu, maka hukumnya di ta’zir. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Qadhi Iyadh: Bahwa jamhur ulama berpendapat, orang yang menghina sahabat Nabi diberi hukuman Ta`zir (harus didera menurut kebijaksanaan hakim Islam). Hal ini tentunya penghinanan yang ringan, tidak sampai mencacat pada aspek agama dan 'adalahnya, seperti: bahil, penakut, ilmunya sedikit, tidak zuhud, dsbمن سبهم سبا لا يقدح في عدالتهم ولا دينهم مثل وصف بعضهم بالبخل او الجبن او قلة العلم او عدم
الزهد ونحو ذلك هو الذي يستحق التاءديب والتعزير.فمن سبهم سبا يقدح في عدالتهم ودينهم فيحكم بكفرهم عند اهل العلم

B. Di Bunuh
Selain ada yang menghukumi di ta’zir, sebagaimana pendapat jumhur ulama. Akan tetapi sebagian ulama Malikiyyah berpendapat: bahwa orang yang menghina sahabat Nabi, hukumnya wajib dibunuh. Begitu juga pendapat Ibnu Taimiyyah, واحق بالقتال من الخوارج.sedangkan sebagian ulama Syafi`iyyah mengkhusukan, hukum pembunuhan dilaksanakan oleh orang-orang yang hanya menghina Abu Bakar, Umar, Hasan dan Husein saja.
Qadhi Husein menceritakan dalam masalah ini dengan dua hukum, sementara Imam As-Subki lebih mengkuatkan hukuman pembunuhan terhadap orang yang mengkafirkan Abu Bakar dan Umar, demikian juga orang-orang yang mengkafirkan terhadap sahabat-sahabat yang telah Rasul jelaskan didalam hadis yang mutawattir sebagai ahli surga, karena dipandang telah mendustakan Nabi Saw.

C. Kafir-Zindiq-Murtad
Sebagian besar ulama juga berpendapat kafir اجماع الاءمة على تكفير من كفر سادات الصحابةsebagaimana Imam Abu Zur'ah al-Raazi, mengatakan: "Apabila engkau melihat seseorang mencaci maki seseorang dari sahabat Rasulullah Saw, maka ketahuilah bahwa orang itu ialah Zindiq (kafir). Yang demikian karena Rasulullah Saw ialah haq, al-Qur'an ialah haq, dan apa-apa yang dibawa ialah haq, dan yg menyampaikan semua itu kepada kita ialah para shahabat Rasulullah Saw. Mereka (orang-orang zindiq) itu tercela dan merekalah yang pantas mendapat celaan".
Imam al–Hafizh Syamsuddin Muhammad 'Utsman Adz-Dzahabi, yg lebih dikenal dengan Mazhab Adz-Dzahabi, berkata: "Barangsiapa yg mencaci para shahabat, menghina mereka, maka sesungguh ia telah keluar dari agama Islam, dan telah merusak kaum muslimin. Mereka yg mencaci ialah orang yanng dengki dan ingkar kepada pujian Allah yang disebutkan dalam al-Qur'an dan juga mengingkari Rasulullah yang memuji mereka dengan keutamaan, tingkatan dan cinta. …Memaki mereka berarti memaki pokok pembawa syari'at “yakni Rasulullah”. Mencela pembawa Syari'at berarti mencela kepada apa yang dibawa “yaitu al-Qur'an dan al-Sunnah".
Imam Malik, selain berpendapat dibunuh, ia juga memfatwakan bahwa orang-orang yang membenci para Sahabat Nabi adalah termasuk orang-orang keluar dari muslim “murtad.
D. Seburuk-buruk Keharaman
Imam Nawawi berkata: Perlu kamu ketahui bahwa menghina sahabat Rasul merupakan satu perbuatan yang haram, bahkan tergolong seburuk-buruk sesuatu yang haram. انهم شر من عامة اهل الاءهواءBaik sahabat Nabi itu terlibat dengan fitnah “perang siffin atau jamal” atau tidak, karena para sahabat melakukannya itu tidak dengan nafsu belaka, melainkan dengan cara berijtihad, bertakwil, dan kondisi-situasi hingga mengakibatkan terjadinya peperangan.
Qadhi Iyadh juga berkata: “Bahwa menghina salah seorang sahabat merupaka maksiat dan dosa besar.” Meskipun mazhab kami dan jamhur ulama sepakat, bahwa orang yang mencerca sahabat Nabi, dita`zir dan tidak dibunuh. Sedangkan mazhab ulama Malikiyyah dengan tegas mengatakan: “Bahwa orang yang mencela sahabat dibunuh.”


Dalam pandangan ulama empat mazhab, tindakan mencaci apalagi mengafirkan sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamsangat dicela dan dikecam. Berikut beberapa nukilannya:
–   Dari kalangan ulama Hanafiyyah: “Jika seorang Rafidhi mencaci maki dan melaknat Syaikhaini (yakni Abu Bakr dan Umar Radhiallahu ‘Anhu, Red.) maka dia kafir, demikian halnya dengan mengafirkan Utsman, Ali, Thalhah, az-Zubair, dan Aisyah—semoga Allah meridhai mereka—(juga adalah kafir).[19]
–   Dari kalangan ulama Malikiyyah, al-Imam Malik berkata: “Jika dia berkata bahwa para Sahabat itu (Abu Bakr, Umar, Utsman, Mu’awiyyah, Amr ibn al-Ash) berada di atas kesesatan dan kafir maka ia dibunuh, dan jika mencaci mereka seperti kebanyakan orang maka dihukum berat.”[20]
–   Dari kalangan ulama Syafi’iyyah: “Dipastikan kafir setiap orang yang mengatakan suatu perkataan yang ujungnya berkesimpulan menyesatkan semua umat Islam atau mengafirkan semua Sahabat.”[21]
–   Dari kalangan ulama Hanabilah: “Siapa yang menganggap para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah murtad atau fasik setelah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat, maka tidak ragu lagi bahwa orang itu kafir.”[22]

Dengan demikian, siapa pun yang mencela apalagi mengafirkan Sahabat, seperti yang dilakukan kaum Syi’ah, maka berarti telah mengkhianati dalil al-Qur’an dan hadits Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan menyalahi keyakinan mayoritas umat Islam. Semoga Allah merahmati al-Imam asy-Syafi’i tatkala berkata menasihati muridnya Rabi’:
لَا تَخُوْضَنَّ فِيْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ n ، فَإِنَّ خَصْمَكَ النَّبِيُّ n غَدًا
“Janganlah engkau mencela para sahabat RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena musuhmu kelak adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”[23]

[19] Al-Fatawa al-Hindiyyah 2/286
[20] Asy-Syifa’ bi Ta’rifi Huquqi al-Mushthafa 2/1108 oleh al-Qadhi Iyadh
[21] Raudhah ath-Thalibin 7/290 oleh an-Nawawi
[22] Ash-Sharimu al-Maslul hlm. 128 oleh Ibnu Taimiyyah
[23] Siyar A’lam an-Nubala’ 3/3283 oleh adz-Dzahabi


Imam Nawawi berkata :

Perlu kamu ketahui bahwa menghina sahabat Rasul merupakan satu perbuatan yang haram dan tergolong seburuk-buruk sesuatu yang haram, sama ada sahabat itu yang terbabit dengan fitnah ( peperangan ) atau tidak, karena para sahabat tergolong orang-orang yaang berijtihad ketika terjadinya peperangan itu, dan mereka juga mentakwailkannya, sebagaimana yang telah kami jelaskan pada awal kelebihan sahabat dari Syarah ( keterangan ) ini, Berkata Qadhi Iyadh : Menghina salah seorang sahabat merupaka maksiat dosa besar, mazhab kami dan jamhur ulama orang yang mencerca di ta`zir tidak di bunuh, berpendapat