Monday, May 11, 2015

Klaim Syi'ah Yang Perlu Diantisipasi : 5 Kekuatan Syiah Yang Tak Terkalahkan

Demikian informasi kami himpun dari situs pemberitahan Syiah sendiri. ABNA membantah atas apa yang telah di sampaikan MIUMI terkait bahaya syiah di tengah umat Islam. Demikian kami kutip atas pernyataan MIUMI yang telah di kutip oleh redaksi mereka (ABNA-IR) 

“Syiah memiliki lima kekuatan yang mengalahkan kekuatan apa pun. Pertama, Syiah memiliki negara; Kedua, mereka memiliki marja', ABI ke Iran, IJABI ke Libanon, mereka tunduk patuh pada marja', saat ini sudah banyak anak Indonesia yang berlatih perang dengan Hizbullah di Libanon. Ketiga, Mereka punya khumus, atau dana untuk memperkuat gerakan mereka. Keempat, kaderisasi yang terus terpelihara, saat ini saja, kurang lebih sekitar 12.000 pelajar Indonesia di Iran, sementara di Mesir hanya 5000. Kelima, Syiah memiliki kader ilmiah militan lulusan khauzah ilmiah di Iran seperti Qum.

Semua ini, bukan saja sekadar tantangan, tapi sudah menjadi bara yang menyala dalam rumah kita. Kata penulis buku, 

Ahlussunah wal Jamaah dan Dilema Syiah di Indonesia. Menurutnya, Ajaran Syiah tidak usah ditakuti karena sangat rapuh, dia hanya ibarat balon, begitu kena jarum akan langsung meletup. Maka kita, MIUMI harus menjadi jarum bagi Syiah."
Namun sayangnya mereka (ABNA-IR) tidak mencantumkan sumber yang ia kutip. Adapun syiah membantah fatwa MIUMI itu dengan tuduhan telah membuat fitnah serampangan. Anehnya bantahan tersebut juga terkesan serampangan menurut kami. Bantahan itu nadanya seperti ini :
Tentu selain pernyataan mengenai jumlah pelajar Indonesia di Iran yang jauh dari kenyataan, juga terdapat pernyataan yang kontradiksi. Kalau memang Syiah memiiliki lima kekuatan yang disebut Farid Okbah yang mampu mengalahkan kekuatan apapun, lantas bagaimana bisa disaat yang sama dia juga menyebut Syiah sangat rapuh dan hanya ibarat balon? Dengan menggunakan logika Farid Okbah, tentu dia bermaksud mengatakan, Syiah yang diumpamakannya balon, karena memilih kekuatan yang mengalahkan kekuatan apapun, tentu saja Syiahpun mampu mengatasi MIUMI yang diibaratkannya jarum. Layakkah umat Islam Indonesia menyematkan sebutan ulama dan intelektual pada Farid Okbah yang serampangan mengumbar data dan kontradiksi dalam pernyataannya?. Lihat selengkapnya :
Adapun Menurut redaksi Soffah kedua apa yang telah di utarakan MIUMI adalah benar adanya, yakni (kuat) dan (rapuh). Faktor kekuatan mereka (Syiah) salah satunya dari pendanaan dan sistem pembaiatan. Faktanya kru dari Soffah (Abu Bakar) melaporkan bahwa sekian persen dari warga yang berada di Bangil Pasuruan/Jawa Timur di pengaruhi dengan iming-iming Uang.

Dilaporkan bahwa siapa saja yang mau mengikuti mereka (Syiah) akan mendapat gaji atau bayaran Cuma-Cuma setiap bulannya. Hal ini telah di sampaikan Imam Husain (imam syiah) kepada ta’mir mesjid Bangil. Pasalnya Imam Husain ini salah satu petinggi syiah di Bangil yang mendapat pendana’an dari Iran sebesar 45 Juta perbulan. Bisa anda bayangkan sendiri, sedangkan di Bangil pasuruan petinggi Syiah tidak hanya satu. Belum lagi pengajian tiap pekan, siapa saja yang mau mengikuti di beri uang transportasi sebesar 100 ribu per-orang.

Adapun kekuatan dari segi Pem-Bai’atan. Syiah mampu membuat pengikutnya berpikir diluar kesadaran. Hal ini akan di alami oleh siapa saja yang mau di bai’at. Rata-rata yang sudah menyepakati pembai’atan itu daya pikirnya berubah total, bagaikan air putih dalam gelas yang di ganti dengan air kopi. Bahkan bila perlu ketika ada keluarga yang tidak setuju dengan Aqidah barunya ia tidak segan-segan untuk meninggalkan Istrinya. Tambahnya.

Kemudian dari sisi kerapuhan. Ahlussunah wal Jamaah sepakat bahwa dalam ke-Agamaan Syiah tidak memiliki sanad. Sehingga sulit baginya untuk merangkul berdakwah sesuai kebutuhan Ummat Islam pada umumnya yang berpijak kepada Al-Qur’an, Hadist, Qiyas dan Ijma’ Ulama. Mengingat hal ini bisa di buktikan secara Ilmiyah.