Setelah gagal “membuka” kemenangan perang
Iran-Iraq dengan “kunci surga”, yang dahulu diserahkan Rabbi Khomaeni, kini
kaum Syiah mengganti strategi. Para Rabbi di Kota Qum Iran memutuskan untuk
menerbitkan “paspor surga”, sebagai alternatif pendongkrak semangat tentaranya.
Namun, sebelum paspor itu dikeluarkan, para
ahli hadits palsu Syiah diperintahkan untuk membuat sebuah hadits guna
mendukung kebijakan tersebut. “Seseorang harus memiliki sebuah paspor
bersamanya untuk memasuki surga,” begitu kurang lebih redaksi hadits
pendukungnya. Demikian Anti Majos Production (AMP) melansir
dalam sebuah video dokumenter berdurasi 3:37 menit pada Youtube, yang Arrahmah unggah
kembali pada Selasa (28/7/2015).
Dalam video yang dirilis pada akhir 2014 itu,
seorang Ulama Syiah Rafidhah, Muhammad Baqir Al-Fali mengatakan, “Ini (paspor)
adalah hal yang sangat penting. Kalau Anda tidak mengenali siapa Imam di
zamanmu, Anda akan tersesat.”
Dia juga mengutipkan sebuah hadits palsu bahwa,
“Abu Bakar berkata, Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata,
‘Kaki seseorang tidak akan dapat menyeberangi jembatan neraka, kecuali dia
memiliki paspor Ali bin Abi Thalib ‘alaihi salam di tangannya.'”
“Jika Anda memiliki paspor itu maka Anda dapat
menyeberanginya. Jika Anda tidak punya…apa Anda mau menyusup?” lanjut Ulama
Syiah itu berkelakar.
“Tak ada penyusupan pada hari kiamat. Orang
tak berpaspor itu akan tersesat, kehilangan jejak,” tegasnya.
Maka tak heran hasil dari ceramah itu, pada 17
Mei 2013, Al-Raqqah, sebuah media di Raqqah melaporkan, “Saat FSA (Free
Syrian Army) divisi 17 melakukan penyerangan terhadap antek Assad, mereka
menguasai sebuah lokasi (Syiah) yang sangat penting. Mereka menemukan sebuah
paspor perjalanan menuju surga.”
“Paspor Surga” itu dilengkapi nomor unik dan
identitas pemilik layaknya paspor biasa. Namun, uniknya, paspor itu memiliki
kolom khusus nama-nama surga yang akan dituju pemilik paspor tersebut, seperti
surga Firdaus, Na’im, dan lainnya.
Di bagian bawah kolom itu terdapat keterangan,
“Ini adalah paspor untuk memasuki surga dan pemiliknya terbebas dari siksa api
neraka.”
Lalu guna mengonfirmasi kebenaran informasi
tersebut, seorang pewarta AMP mewawancarai pihak selain FSA, yakni
Komandan Mujahidin Ahrar Syam, Abu Yasin.
“Assalaamu’alikum,” sapa AMP.
“Wa’alaikumussalaam,” jawab Abu Yasin.
“Mohon jelaskan kepada kami tentang paspor ke
surga yang ditemukan saat melakukan penyerangan bersama FSA Divisi 17.” kata AMP.
“Setelah kami menyerbu salah satu batalion (Syiah) bersama Divisi 17 dan
menangkap beberapa sandera dan membunuh sebagian lainnya, kami mencari juga
menemukan [tentara Assad] lainnya. Terutama kaum Alawit dan Syiah Iran yang
membawa paspor Warga Negara Iran yang dikeluarkan pemerintah Iran, dan kami
temukan di paspor itu ‘Paspor ke Surga’,” terang Abu Yasin sambil
memperlihatkan ‘paspor surga’ itu.
Abu Yasin melanjutkan sambil membuka setiap
helai halaman ‘papor surga’ itu, “Ini paspor berfungsi sama dengan yang
dibagikan Khomaeni kepada para tentaranya saat memerangi Saddam Husein. Saat
itu Khomeini membagikan ‘kunci surga’ kepada para tentara Iran. Sementara
paspor surga ini dibagikan kepada para Alawit, Rafidhah, dan Syiah Iran agar
mereka bersemangat untuk bertempur.”
“Baik. Jadi Anda menemukan paspor itu di tangan
siapa?” tanya AMP.
“Itu ditemukan bersama tentara Iran,” pungkas Abu Yasin sambil menutup ‘paspor
surga’ itu.
Demikian putus asa kah Syiah Iran, sampai harus
membohongi tentaranya dengan hadits palsu ‘paspor surga’ demi meraih mimpi
kembalinya Kejayaan Majusi?Wallahua’lam bish shawwab. (adibahasan/arrahmah.com)