Dua puluh tahun
kemudian, terungkap bahwa orang-orang yang dihabisi oleh Saddam tersebut adalah
penganut Syiah di negerinya. Selama lebih dari dua dekade, kenyataan ini
dilindungi dan disembunyikan oleh pers Barat.
Di wilayah Timur
Tengah sendiri, satu-satunya negara yang menyadari keberadaan Iran sebagai
negara Syiah adalah Iraq. Saddam—memerintah hampir bersamaan dengan Khomeini
pada tahun 1979, jauh-jauh hari sudah melihat pengaruh besar Iran ke Iraq dan
negara-negara Arab lainnya.
Sejarah juga
menunjukkan bahwa Iran lah yang kemudian mendesak PBB untuk memerangi Saddam.
Iran juga yang menyediakan pangkalan militer ketika Amerika menyerang Iraq,
mulai dari laut, udara, dan darat.
Beberapa ulama di
tanah Arab mengambil kesimpulan bahwa Saddam mati dalam keadaan khusnul
khatimah. [sa/islampos]