Wednesday, August 26, 2015

Ketakutan Syiah Terhadap Kebangkitan Ahlussunnah di Suriah

Syaikh Al Azhar Mesir mencerca organisasi Syi’ah Hizbullah Lebanon yang mengaku sebagai gerakan perlawanan terhadap Israel untuk membebaskan Masjid Al Aqsha di Yerussalem. Beliau mengatakan, pembebasan Yerussalem bukan dimulai dari Qushair dan Homs, Kiblat Net melaporkan.
“Ketika orang-orang saat ini menyibukkan diri untuk melawan Israel, setelah Hizbullah ikut campur bertempur membantu rezim Suriah, dan setelah Hizbullah mendeklarasikan diri sebagai gerakan perlawanan Israel. Padahal, pembebasan Yerussalem bukan melalui Qusyair atau Homs” tegas Syaikh Al Azhar, Syaikh DR. Ahmad Ath Thayyib, sebagaimana dilansir Al Arabiya, Rabu 12/6/2013.
Syaikh DR. Ath Thayyib mengutuk keras intervensi yang dilakukan Syiah Hizbullah Lebanon di Suriah. Beliau mengungkapkan, kehadiran Hizbullah di Suriah akan memperkeruh konflik yang terjadi dan semakin memperpanjang pertumpahan darah di Suriah.
Beliau mengatakan, Suriah saat ini menjadi panggung konflik sektarian Sunnah-Syi’ah. Padahal, rakyat Suriah tidak menginginkan konflik sektarian terjadi di negaranya. Akan tetapi, orang-orang Syi’ah-lah yang memaksa untuk itu. Beliau yang termasuk dalam jajaran syaikh besar Al Azhar Mesir tersebut menambahkan bahwa konflik yang terjadi di Suriah saat ini adalah konspirasi. (http://news.fimadani.com/read/2013/06/12/syaikh-al-azhar-hizbullah-membebaskan-yerussalem-bukan-melalui-qusyair-dan-homs/)
Komentar:
Saya setuju sekali pandangan yang mengatakan bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah perang antara Ahlus Sunnah dengan Syiah. Tampaknya Hizbullah ketakutan bila pasokan logistiknya terhenti bila yang memimpin Suriah bukan lagi orang Syiah.Keadaan ini menimbulkan semangat mereka dalam mengusir Ahlus Sunnah dari tanah Suriah. Tapi apa yang mereka lakukan justru akan berbahaya bagi keberlangsungan mereka. Tidak hanya di Libanon tapi seluruh dunia Islam yang mayoritas Sunni. Angka kematian mereka pasti akan lebih banyak daripada angka kematian saat mereka berperang melawan Israel beberapa tahun yang lalu. Mereka pasti sudah tahu resikonya. Bagi mereka melindungi seorang pemimpin Syiah hingga titik darah penghabisan lebih baik daripada bertempur melawan Israel.
Diposkan oleh Abu Farras Mujahid  

Brigade Imam Ali, Milisi Syiah Baru di Suriah Asal Iraq
( segera musnah, Insya Allah )

Komando gerakan Syiah Iraq, Harakah Al-Iraq Al-Islamiyah (HII), baru-baru ini mendeklarasikan milisi Syiah baru bernama Brigade Imam Ali di Iraq dan Syam. Mereka akan ditugaskan di Suriah menghadapi mujahidin di pinggiran ibukota Damaskus.
HII menunjuk anggota senior mereka, Jakfar Al-Bandawi, sebagai komandan lapangan brigade baru itu. Bandawi yang dikenal dengan nama Abu Kautsar merupakan orang dekat jenderal Iran yang bertugas operasi luar negeri, Qasim Sulaimani.
Sementara Sekretrasi Jenderal dibebankan kepada Syubul Az-Zaidi. Markas utama milisi Syiah bersenjata ini di kota Sayyidah Zainab di selatan ibukota Damaskus.
Menurut sumber di lapangan, sedikitnya 50 pemuda dari berbagai suku Syiah di berbagai provinsi di Iraq menyambut seruan yang mereka sebut “seruan suci ???” ini. Mereka bergabung dengan milisi Imam Ali dan telah tiba di pinggir Damaskus. Mereka beralasan, ingin membela kuil Syiah Sayyidah Zainab.
Halaman-halaman yang dikenal dekat dengan brigade Syiah baru itu ramai-ramai memposting rekaman video deklarasi Brigade Imam Ali dan pernyataan sejumlah komandan senior mereka. Salah satu dari komandan mereka mengataka “brigade ini bertujuan membela tempat suci Syiah di Suriah”.
Brigade itu juga disertai tim medis khusus yang dipimpin Abu Fadhal Al-Musa. Tim medis itu biasanya bertugas di HII di Iraq. Mereka nantinya bertanggung jawab mengobati korban yang terluka dan mengurus pemulangan korban tewas ke Iraq.
Sebelumnya, gerakan-gerakan Syiah Iraq juga mengirimkan brigade bersenjata mereka untuk bertempur di Damaskus dan pedesaannya di barisan rezim Bashar Assad. Seperti, Liwa Dzul Fikar dan Liwa Asadullah Al-Ghalib Fie Iraq wa Syam. Mereka berdalih berperang untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah di wilayah tersebut.
Sumber: arabi21.com
Penulis: Hunef Ibrahim