Friday, October 23, 2015

Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin: Syiah Sangat Berbahaya (Ancaman NKRI ) Tidak Boleh Dibiarkan. Sekte Yang Mewariskan Sifat Hasad Dan Dengki, Makanya Kita Tidak Bisa Bersatu Dengan Mereka. 10 Muharram: Umat Islam Berpuasa, Umat Syiah Mandi Darah.

Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin menegaskan bahwa syiah adalah kelompok berbahaya yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan.

"Syiah itu ajaran yang tujuannya untuk kekuasaan, syiah itu sekte yang mewariskan sifat hasad dan dengki, makanya kita tidak bisa bersatu dengan mereka," kata Kyai Didin saat pengajian di Masjid Al Hijri Bogor, Ahad (18/10).

Ia mencontohkan ajaran syiah yang digelar setiap tanggal 10 Muharram, dalam mengenang peristiwa karbala itu sebagai bentuk pewarisan nilai-nilai hasad. "Bahwa mereka adalah kelompok yang tertekan sehingga dimanapun mereka akan berusaha untuk bangkit," ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai salah satu pengurus di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kyai Didin berpendapat bahwa syiah sangat berbahaya. "Umat Islam tidak boleh diam, berikan penjelasan kepada masyarakat kalau mereka itu berbahaya karena tujuannya untuk mengambil kekuasaan," pesannya.

Peristiwa di Timur Tengah sekarang, seperti di Suriah, Yaman dan lainnya harus menjadi pelajaran.
Di Indonesia juga diupayakan seperti itu, karenanya pemerintah juga harus berperan. "Jadi jangan dibiarkan, karena ini sangat membahayakan," pungkas Kyai Didin.
Sumber: suara-islam.com


10 Muharram: Umat Islam Berpuasa, Umat Syiah Mandi Darah

Inilah beda kaum muslimin dengan sekte syiah dalam memperingati Asyuro 10 Muharram



image


http://www.nugarislurus.com/2015/10/10-muharram-umat-islam-berpuasa-umat-syiah-mandi-darah.html#axzz3pFvc1jXk


Maklumat MUI Jabar: Syiah Ancaman NKRI, Melarang Asyuro Wewenang Pemerintah
Surat tanggapan MUI Jabar terkait Syiah dan perayaan Asyuro

Rabu, 21 Oktober 2015 - 10:24 WIB
Ketua PAS Jabar, Hasan Faruqi ketika dimintai tanggapannya mengatakan, Maklumat MUI Jabar sudah sesuai harapan dan sangat mengapresiasi umat Islam
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) akhirnya mengeluarkan maklumat terbaru terkait dengan kelompok Syiah, khususnya berkaitan dengan perayaan Asyuro.

Dalam suratnya yang bernomor: 643/MUI-JB/X/2015 tertanggal 19 Oktober 2015 tersebut MUI Jabar terkait aliran Syiah dan perayaan Asyuro.

MUI menilai, Syiah merupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena manapun Syiah berada, mereka memiliki cita-cita untuk mendirikan negara versi mereka.

Meski demikian, untuk mengizinkan atau melarang perayaan Asyuro itu bukan wewenang MUI, tetapi wewenang aparat.

“Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mempunyai kewenangan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan suatu kegiatan perayaan Asyuro oleh kelompok Syiah, hal tersebut sepenuhnya merupakan wewenang aparat keamanan/Kepolisian,” ujar maklumat MUI Jabar.
Seperti diketahui, maklumat MUI ini dikeluarkan menindaklanjuti aspirasi umat Islam Jabar yang diwakili elemen ormas Islam yang tergabung dalam Pembela Ahlus Sunah (PAS) agar MUI

Jawa Barat mengeluarkan surat atau maklumat tentang larangan perayaan Asyuro biasa dilakukan kelompok Syiah khususnya di Jabar.

Adapun sikap MUI Provinsi Jawa Barat terhadap aliran Syiah, MUI berpedoman dengan 10 kreteria sesat yang sudah ditetapkan MUI Pusat.
“Syiah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam yang telah diperkuat oleh ‘Sepuluh Kriteria Aliran Sesat’ yang telah ditetapkan dalam Rakernas MUI tahun 2007 di Jakarta. Pendapat ini sesuai dengan isi buku “Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”, demikian bunyi maklumat.

Sementara itu Drs.Rafani Akhyar,MSi selaku Sekretaris Umum MUI Jabar memberikan sedikit penjelas perihal dikeluarkannya surat tersebut.

Menurutnya, surat tersebut bisa dijadikan acuan atau rujukan khususnya kepada Kanwil Kemenag Provinsi Jabar dan Polda Jabar sekiranya dua instansi tersebut dimintai ijin oleh kelompok Syiah yang akan menyelenggarakan perayaan Asyuro di wilayah Jawa Barat.
“Intinya hal ini kami sampaikan, untuk dijadikan bahan pertimbangan sebagaimana mestinya,”jelasnya.
Di tempat terpisah Ketua PAS Jabar, Hasan Faruqi ketika dimintai tanggapannya mengatakan, Maklumat MUI Jabar sudah sesuai harapan dan sangat mengapresiasi umat Islam khususnya di Jawa Barat.
Selanjutnya pihaknya akan meneruskan atau menyampaikan surat tersebut ke Polda Jabar dan Kanwil Kemenag Jabar.
“Karena surat ini pun dibuat salah satu pertimbangannya adalah permintaan Polda Jabar berupa rekomendasi dari instansi terkait dalam hal ini adalah MUI dan Kementerian Agama,”jelasnya.
Meski demikian pihaknya tidak lantas berhenti hanya sampai keluarnya surat tersebut. Melainkan akan terus memantau perayaan Asyuro sekiranya kelompok Syiah tetap menyelenggarakan. 
(hidayatullah.com/syiahindonesia.com)